PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Gerbang logika adalah rangkaian dasar yang membentuk komputer. Jutaan
transistor di dalam mikroprosesor membentuk ribuan gerbang logika. Sebuah
gerbang logika sederhana mempunyai satu terminal output dan satu atau lebih
terminal input. Keluarannya dapat tinggi (1) atau rendah (0), tergantung level
digital yang diberikan pada terminal input. Ada 7 jenis gerbang logika yaitu
OR, AND, NAND, NOR, Inverter, EXOR, dan EXNOR.
Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua keadaaan
stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop mempunyai sifat
sekuensial karena sistem kerjanya diatur dengan jam atau pulsa, yaitu sistemsistem tersebut bekerja secara sinkron dengan deretan pulsa berperiode T yang
disebut jam sistem (System Clock atau disingkat menjadi CK).
Pencacah (counter) adalah suatu rangkaian yang terdiri dari sejumlah flipflop yang dirangkai sedemikian rupa sehingga mampu untuk mencacah
(menghitung) pulsa masukannya. Isi pencacah (hasil cacahan) ditampilkan
pada keluarannya dalam format BINER ataupun BCD (Binary Coded
Decimal). Nilai terbesar yang dapat ditampilkan ditentukan oleh jumlah flipflop yang digunakan. Sebagai contoh, pencacah yang terdiri dari tiga buah
flip-flop dapat menampilkan nilai keluaran mulai dari 000 2 sampai dengan
1112.
B. Tujuan
1. Menjelaskan Gerbang Logika.
2. Menjelaskan Flip-flop.
3. Menjelaskan Counter (Pencacah).
C. Metode Pengumpulan Data
Dalam penulisan makalah ini, penulis menggunakan metode pengumpulan
data sebagai berikut:
Metode Kepustakaan
BAB II
PEMBAHASAN
A. Gerbang Logika
Gerbang Logika adalah rangkaian dengan satu atau lebih sinyal
masukan tetapi hanya menghasilkan satu sinyal berupa tegangan tinggi
atau tegangan rendah. Dikarenakan analisis gerbang logika dilakukan
dengan Aljabar Boolean maka gerbang logika sering juga disebut
Rangkaian logika. Rangkaian logika sering kita temukan dalam sirkuit
digital yang diimplemetasikan secara elekrtonik dengan menggunakan
dioda atau transistor.
Ada 7 gerbang logika yang kita ketahui yang digolongkan menjadi 2 jenis,
yaitu:
1. Gerbang Logika Inverter
Y=A
Contoh:
n = 2 maka 22 = 4, jadi jumlah kombinasi sinyal yang harus
dihitung sebanyak 4 kali.
b. Gerbang OR
Gerbang OR mempunyai dua atau lebih dari dua sinyal masukan
tetapi hanya satu sinyal keluaran. Gerbang OR mempunyai sifat
bila salah satu dari sinyal masukan tinggi (1), maka sinyal keluaran
akan menjadi tinggi (1) juga.
Fungsi Gerbang OR:
Y= A OR B atau Y= A + B
B. Flip-flop
Elemen memori yang paling banyak digunakan adalah Flip-Flop
(FF). FF adalah suatu rangkaian logika dengan dua output yang saling
berlawanan. Gambar 7.2 menunjukkan symbol flip-flop secara umum.
Untuk FF ada dua keadaan kerja yang mungkin : (1) Q = 0, Q=1 :
dan (2) Q = 1, Q = 0 . FF mempunyai satu input atau lebih yang
digunakan untuk mengoperasikan FF bolak-balik antara dua keadaan
tersebut. Sekali sebuah sinyal input mengoperasikan FF menuju suatu
keadaan tertentu, FF tersebut akan tetap berada pada keadaan itu meskipun
setelah sinyal inputnya terputus. Ini adalah karakteristik memori dari
rangkaian FF.
10
11
clock), tetapi FF tersebut tidak akan memberikan respon kepada inputinput ini sampai saat terjadinya transisi sisi naik dari pulsa clock. Ini
ditunjukkan oleh bentuk gelombang pada gambar 7.7.
e. Clocked JK Flip-flop
Gambar 7.10 (a) menunjukkan sebuah clocked JK FF yang ditrigger
oleh sisi menuju positip dari pulsa clock. Input-input J dan K
mengontrol keadaan FF dengan cara yang sama seperti input-input S
dan R kecuali satu perbedaan utama : keadaan J = K = 1 tidak
menghasilkan suatu output yang tidak menentu. Untuk keadaan ini FF
akan selalu berada dalam keadaan yang berlawanan.
12
f. Clocked D Flip-flop
Gambar 7.13 (a) menunjukkan symbol dari sebuah clocked D FF yang
mendapat trigger dari transisi positip pada CLK inputnya. D input
adalah suatu input pengontrol tunggal yang menentukan keadaan kerja
FF sesuai dengan tabel kebenaran. Pada hakekatnya, ouput Q FF akan
memasuki keadaan kerja yang sama dengan yang terdapat pada D
input apabila terjadi suatu transisi positip pada CLK input.
Perhatikanlah bahwa setiap terjadi transisi positip pada CLK inputnya,
output Q memiliki harga yang sama seperti pada yang terdapat pada
level D input. Transisi negatip pada CLK input tidak mempunyai
pengaruh.
g. T Flip-flop
T FF dapat dibentuk dari modifikasi Cloked SR FF, D FF, maupun JK
FF. Pada gambar di bawah ditunjukkan modifikasi JK FF yang
digunakan sebagai T FF. Masukan J dan K pada JK FF dihubungkan
13
14
C. Counter (Pencacah)
Pencacah (counter) adalah merupakan jenis khusus dari register,
yang dirancang guna mencacah/menghitung jumlah pulsa-pulsa detak
yang tiba pada masukan-masukannya.
Terdapat 2 jenis pencacah /counter:
1. Pencacah sinkron/synchronous counter, yang beroperasi serentak
dengan pulsa clock yang kadang-kadang disebut juga pencacah
deret/series counter/pencacah jajar.
2. Pencacah tak sinkron/asynchronous counter, yang beroperasi tidak
serentak dengan pulsa clock/pencacah kerut/ripple counter.
Karakteristik counter
1. Sampai berapa banyak ia dapat mencacah (modulo pencacah).
2. Mencacah maju atau mencacah mundur.
3. Kerjanya sinkron atau tidak sinkron.
Kegunaan pencacah
1. Menghitung banyaknya detak pulsa dalam satu periode waktu.
2. Membagi frekuensi.
3. Pengurutan alamat.
4. Beberapa rangkaian aritmatika.
15
16
17
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Gerbang dasar logika merupakan bentuk gambaran yang
mengkombinasikan masukanmasukan sinyal digital menjadi satu
keluaran digital yang baru. Dalam elektronika digital bilangan matematika
yang digunakan adalah adalah bilangan Biner. Bilangan ini hanya terdiri
dari dua sistem bilangan yaitu 0 dan 1, berbeda dengan bilangan
desimal yang memiliki 10 sistem bilangan mulai 0 sampai dengan 9.
Ada 7 jenis gerbang logika yaitu OR, AND, NAND, NOR, Inverter,
EXOR, dan EXNOR.
Flip-flop adalah keluarga Multivibrator yang mempunyai dua
keadaaan stabil atau disebut Bistobil Multivibrator. Rangkaian flip-flop
mempunyai sifat sekuensial karena sistem kerjanya diatur dengan jam atau
pulsa, yaitu sistemsistem tersebut bekerja secara sinkron dengan deretan
pulsa berperiode T yang disebut jam sistem (System Clock atau disingkat
menjadi CK).
18