(SAP)
NUTRISI PADA KLIEN LUKA BAKAR
DISUSUN OLEH:
Muh. Arsad Ismail
201510461011018
Nurul Megawati T.
201510461011
Liske Ayu W.
201510461011
Mujliani
201510461011
1. Latar Belakang
Luka bakar merupakan salah satu rasa nyeri yang sangat
hebat yang pernah/dapat dialami seseorang yaitu rasa nyeri yang
diakibatkan oleh terbakar. Sewaktu luka bakar terjadi, terjadi rasa
sakit yang sangat hebat karena ujung-ujung dari saraf rusak
sehingga menimbulkan perasaan sakit yang terus menerus. Luka
bakar dapat disebabkan oleh panas, kimia, listrik, cahaya, atau
radiasi. Luka bakar menjadi penting karena dapat menyebabkan
kematian.
Beberapa karakteristik luka bakar yang terjadi membutuhkan
tindakan khusus yang berbeda. Karakteristik ini meliputi luasnya,
penyebab (etiologi) dan anatomi luka bakar. Luka bakar yang
melibatkan permukaan tubuh yang besar atau yang meluas ke
jaringan yang lebih dalam, memerlukan tindakan yang lebih
intensif daripada luka bakar yang lebih kecil dan superficial. Luka
bakar yang disebabkan oleh cairan yang panas (scald burn)
mempunyai perbedaan prognosis dan komplikasi dari pada luka
bakar yang sama yang disebabkan oleh api atau paparan radiasi
ionisasi. Luka bakar karena bahan kimia memerlukan pengobatan
yang berbeda dibandingkan karena sengatan listrik (elektrik) atau
di
rumah
sakit
mengalami
penurunan.
Karena
itu
Waktu
Kegiatan Pengajar
Kegiatan
Peserta Didik
Metode
Media
1. Salam pembuka
2. Menjelaskan
uan
menit
1. Menjawab
salam
2. Mendengark
an
keterangan
penyaji
Ceramah
1. Mendengark
an
definisi nutrisi
penjelasan
2. Menjelaskan diet
penyaji
yang dianjurkan
tentang
nutrisi
untuk pasien luka
Ceramah
maksud dan
tujuan
Penyajian
20
1. Menjelaskan
Menit
Power
Point
Lembar
Balik
bakar
3. Menjelaskan diet
yang tidak
dianjurkan untuk
Penutup
10
Menit
Tanyajawa
b
Power
dan Poitn
Diskusi
Lembar
Balik
pertemuan
dengan
mengucapkan
salam
5. Evaluasi
a. Evaluasi Proses
1. Penyuluhan berjalan dengan lancer
2. Pasien dan keluarga mengikuti kegiatan penyuluhan dari
awal hingga akhir
Lampiran 1 Materi
Nutrisi pada Klien Luka Bakar
A. Pengertian Nutrisis
Nutrisi atau zat makanan adalah merupakan bagian dari makanan termasuk
didalamnya air, protein dan asam amino yang membentuknya, lemak dan asam emak,
karbohidrat, mineral dan vitamin (Reksoprodjo, 1999).
Nutrisi adalah semua makanan yang mengandung zat-zat gizi yang dibutuhkan
oleh tubuh baik untuk memepertahankan keseimbangaan metabolisme ataupun
sabagai pembangun. (www.woundpedia.com)
B. Penetapan Diet
1. Pemberian makanan dapat dimulai sesudah fase akut terlewati
dan aliran darah ke saluran cerna kembali normal. Makanan
yang diberikan harus mudah dicerna dan diserap seperti larutan
hidrat arang (maltodextrin)
2. Pilih bahan makanan yang mudah dilumatkan, seperti :
a. Ikan sebagai sumber protein hewani,
b. Tahu atau tempe sebagai sumber protein nabati
c. Sayur dan buah yang mudah dilumatkan seperti : wortel, labu
siam, lobakal pepaya,dll
3. Pemberian susu kedelai, kacang merah dan kacang hijau dapat
dianjurkan untuk memberikan glutamin dan arginin yang
banyak terdapat di dalam produk kacang-kacangan, khususnya
kacang merah. Minyak ikan yang kaya akan vitamin A dan asam
lemak omega 3 dapat pula diberikan sementara minyak zaitun
yang merupakan sumber asam lemak omega 9 dapat pula
dimakan
mentah
sebagai
campuran
susu
atau
formula
enteralnya.
4. Gunakan susu skim untuk menambah kandungan protein dalam
sereal, sup, dll. Jangan gunakan santan sebagai bahan untuk
Faktor Stres
1,50 1,69
1,70 1.89
1,90 1,99
>2,0
5%
Lampiran II
Daftar Hadir
Peserta Penyuluhan
N
NAMA
TTD
O
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
DAFTAR PUSTAKA
Brunner & Suddarth, 2002, Buku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, edisi 8 volume 2, EGC, Jakarta
Herndon D (ed.). "Chapter 1: A Brief History of Acute Burn Care
Management".
Total
burn
care
(4th
ed.).
Edinburgh:
Saunders.
Santosa,Budi . 2005 - 2006. Diagnosa Keperawatan NANDA.
Jakarta: Prima Medika
and