Anda di halaman 1dari 5

a.

Anak
Diagnosis Holistik
I.
Aspek 1
: demam tinggi
II.
Aspek 2
: observasi demam
III.
Aspek 3
: status gizi kurang, imunisasi tidak lengkap
IV.
Aspek 4
: status social ekonomi, lingkungan tidak higienis
V.
Aspek 5
: skala disabilitas 2
b. Ibu
Diagnosis Holistik
I.
Aspek 1
: mantan penderita TB dan dinyatakan sembuh 1 tahun lalu
II.
Aspek 2
: periksa berkala untuk memastikan tidak akan kambuh lagi
III.
Aspek 3
:IV.
Aspek 4
: status social ekonomi, lingkungan tidak higienis
V.
Aspek 5
: skala disabilitas 1
c. Bapak
I. Aspek 1

: pergelangan tangan nyeri, baal, kesemutan. Sakit kepala setiap

sore. Harapannya ia dapat sembuh dan bisa bekerja normal seprti sediakala.
II. Aspek 2
: carpal tunnel sindrom, HAVS (hand arm vibration sindrom)
III. Aspek 3
: supir bajaj yang bekerja selama 10 tahun, dari jam 4 pagi 3
sore.
IV. Aspek 4

: status social ekonomi, lingkungan rumah tidak higienis,

lingkungan kerja
V. Aspek 5
: skala disabilitas 2
1. Peran higienis pribadi dan lingkungan terhadap kesehatan keluarga
Personal Higiene (Perawatan Diri)
1) Definisi
Dari penelitian Denny W. Lukman (2008), kata higiene berasal dari Bahasa Yunani
"hygieine" (artinya healthfull = sehat), nama seorang dewi kesehatan Yunani (Hygieia).
Perawatan diri adalah salah satu kemampuan dasar manusia dalam memenuhi
kebutuhannya guna memepertahankan kehidupannya, kesehatan dan kesejahteraan
sesuai dengan kondisi kesehatannya, klien dinyatakan terganggu keperawatan
dirinya jika tidak dapat melakukan perawatan diri (Depkes 2000). Defisit
perawatan diri adalah gangguan kemampuan untuk melakukan aktifitas perawatan
diri (mandi, berhias, makan, toileting) (Nurjannah, 2004).
Menurut Perry (2005), Personal hygiene adalah suatu tindakan untuk memelihara
kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang
perawatan

diri

adalah

kondisi

dimana seseorang

tidak

mampu

melakukan

perawatan kebersihan untuk dirinya.


Beberapa definisi higiene adalah:
a. Higiene adalah seluruh kondisi atau tindakan untuk meningkatkan kesehatan (a
condition or practice which promotes good health).

b. Higiene adalah tindakan-tindakan pemeliharaan kesehatan (the maintenance of


healthfull practices).
c. Higiene adalah ilmu yang berkaitan dengan pencegahan penyakit dan
pemeliharaan kesehatan (the sciene concerned with the prevention of illness
and maintenance of health).
d. Pengertian higiene saat ini terkait teknologi mengacu kepada kebersihan
(cleanliness). Higiene juga mencakup usaha perawatan kesehatan diri (higiene
personal), yang mencakup juga perlindungan kesehatan akibat pekerjaan.

2) Penyebab Kurangnya Perawatan Diri


Menurut Tarwoto dan Wartonah, (2000) penyebab kurang perawatan
diri adalah sebagai berikut :

a. Kelelahan fisik
b. Penurunan kesadaran
Menurut Depkes (2000), penyebab kurang perawatan diri adalah :

a. Faktor prediposisi
1) Perkembangan
Keluarga terlalu

melindungi

dan

perkembangan inisiatif terganggu.


2) Biologis
Penyakit kronis yang menyebabkan

memanjakan

klien

tidak

klien

sehingga

mampu melakukan

perawatan diri.
3) Kemampuan realitas turun
Klien dengan gangguan jiwa dengan kemampuan realitas yang kurang
menyebabkan ketidakpedulian dirinya dan lingkungan termasuk perawatan
diri.
4) Sosial
Kurang dukungan dan latihan kemampuan perawatan diri lingkungannya.
Situasi lingkungan mempengaruhi latihan kemampuan dalam perawatan diri.
b. Faktor presipitasi
Yang

merupakan

kurang/penurunan

faktor
motivasi,

presipitasi
kerusakan

perawatan
kognisi

atau

diri

adalah

perceptual,

cemas, lelah/lemah yang dialami individu sehingga menyebabkan


individu kurang mampu melakukan perawatan diri.

Menurut Depkes (2000) Faktorfaktor yang mempengaruhi personal


hygiene adalah:

a. Body Image
Gambaran individu terhadap dirinya sangat mempengaruhi kebersihan diri
misalnya dengan adanya perubahan fisik sehingga individu tidak peduli dengan
kebersihan dirinya.
b. Praktik Sosial
Pada anak anak selalu dimanja dalam kebersihan diri, maka kemungkinan
akan terjadi perubahan pola personal hygiene.
c. Status Sosial Ekonomi
Personal hygiene memerlukan alat dan bahan seperti sabun, pasta gigi, sikat
gigi,

shampo,

alat

mandi

yang

semuanya

memerlukan uang untuk

menyediakannya.
d. Pengetahuan
Pengetahuan personal hygiene sangat penting karena pengetahuan yang baik
dapat

meningkatkan

kesehatan.

Misalnya

pada

pasien penderita diabetes

mellitus ia harus menjaga kebersihan kakinya.


e. Budaya
Pada sebagian masyarakat jika individu sakit tertentu tidak boleh dimandikan.
f. Kebiasaan Seseorang
Ada kebiasaan orang yang menggunakan produk tertentu dalam perawatan diri
seperti penggunaan sabun, sampo dan lain lain.
g. Kondisi Fisik atau Psikis
Pada keadaan tertentu atau sakit kemampuan untuk merawat diri berkurang
dan perlu bantuan untuk melakukannya.
3) Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene.
a. Dampak fisik
Banyak gangguan kesehatan yang diderita seseorang

karena

tidak

terpeliharanya kebersihan perorangan dengan baik, gangguan fisikyang sering


terjadi adalah : gangguan integritas kulit, gangguan membran mukosa mulut,
infeksi pada mata dan telinga dan gangguan fisik pada kuku.
a. Dampak psikososial
Masalah sosial yang berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan
kebutuhan rasa nyaman, kebutuhan dicintai dan mencintai, kebutuhan harga
diri, aktualisasi diri dan gangguan interaksi sosial.
Jenisjenis kurang perawatan diri :
a. Kurang perawatan diri mandi/kebersihan.
Kurang perawatan diri (mandi) adalah gangguan kemampuan untuk melakukan
aktivitas mandi/kebersihan diri. Seharusnya kita mandi setiap hari, minimal 2
kali sehari.

b. Kurang perawatan diri mengenakan pakaian/berhias.


Kurang perawatan diri (mengenakan pakaian) adalah gangguan kemampuan
memakai pakaian dan aktivitas berdandan sendiri.
c. Kurang perawatan diri makan
Kurang perawatan diri (makan) adalah gangguan

kemampuan untuk

menunjukkan aktivitas makan.


d. Kurang perawatan diri toileting.
Kurang perawatan diri (toileting)

kemampuan untuk

adalah

gangguan

melakukan atau menyelesaikan aktivitas toileting sendiri (Nurjannah, 2004 ).

Peran lingkungan pada masalah kesehatan


Lingkungan hidup merupakan lingkungan yang baik dan sehat
apabila organisme yang ada di dalamnya mampu hidup dan berkembang
secara normal oleh kondisi dan sumber daya pendukungnya. Dengan
demikian secara intuittif dapat disimpulkan bahwa apabila organisme
pada batas tertentu yang tidak dapat ditoleransi oleh organisme untuk
hidup secara normal, maka akan mendorong organisme beradaptasi pada
kondisi perubahan yang baru, yang dapat diartikan sebagai kondisi yang
tidak normal atau lingkungan yang tidak baik atau tidak sehat.
Di

dalam

lingkungan

terdapat

faktor-faktor

yang

dapat

menguntungkan manusia (eugenic), ada pula yang merugikan manusia


(dysgenic). Usaha-usaha dibidang kesehatan lingkungan ditujukan untuk
meningkatkan daya guna faktor eugenic dan mengurangi peran atau
mengendalikan faktor dysgenic didalam lingkungan hidupnya,
karenanya

ia

selalu

berusaha

untuk

selalu

memperbaiki

oleh

keadaan

sekitarnya sesuai kemampuannya.


Ada beberapa faktor epidemiologi yang dapat mempengaruhi
terjadinya suatu penyakit, diantaranya faktor cuaca, vector, reservoir
(hewan yang menyimpan kuman pathogen sementara hewan itu sendiri
tidak terkena penyakit), geografis, dan faktor perilaku masyarakat. Iklim
dan musim merupakan faktor utama yang mempengaruhi terjadinya
infeksi. Agen penyakit tertentu ditemukan terbatas pada daerah geografis
tertentu,

juga

karena

membutuhkan

reservoir

dan

vector

untuk

kelangsungan hidupnya. Iklim dan variasi musim dapat mempengaruhi


kehidupan agen penyakit, reservoir, dan vector. Selain itu, perilaku

manusia

juga

dapat

meningkatkan

kerentanan terhadap infeksi.

transmisi

dan

menyebabkan

Anda mungkin juga menyukai