Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN

BAB VII
GEOPOLITIK INDONESIA

NAMA ANGGOTA KELOMPOK


AYU RATU
CINDY SAVIRA
FARIS WIJAYA

201610330311112

LINGGA CARAKA

201610330311114

ADE FRISKILLA

201610330311117

IMTYAZ

201610330311118

AIDA HASNA

201610330311121

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG


FAKULTAS KEDOKTERAN
2016

KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kami panjatkan kepada ALLAH SWT, yang telah memberikan
rahmat dan hidayah sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Geopolitik Indonesia
sebagai tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Penulisan makah ini bertujuan
untuk memahami Geografi Politik di Indonesia serta Wawasan Nusantara. Sehingga makalah
ini menjelaskan mengenai Geopolitik Indonesia dan Wawasan Nusantara dari data-data yang
didapatkan dari buku pendidikan kewarganegaraan dan makalah-makalah yang berkaitan
dengan Geopolitik dan Wawasan Nusantara. Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat
bagi para pembaca, khususnya untuk penulis, kritik dan saran dari pembaca akan sangat perlu
untuk memperbaiki dalam penulisan makalah dan akan diterima dengan senang hati. Serta
semoga makalah ini tercatat menjadi motivator bagi penulis untuk penulisan makalah yang
lebih baik dan bermanfaat.

Malang, 5 Oktober 2016

Penulis

DAFTAR ISI

Kata
Pengantar.................................................................................................... i
Daftar
Isi.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang.............................................................................................. 1
1.2 Rumusan
Masalah......................................................................................... 1
1.3 Tujuan
Penulisan........................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian
Geopolitik.................................................................................... 3
2.2 Pengertian Wawasan
Nusantara.................................................................... 6
2.3 Faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan
nusantara......................................... 7
2.4 Unsur-Unsur Dasar Wawasan
Nusantara........................................................................ 7
2.5 Implementasi Wawasan Nusantara.... 7
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan....................................................................................................
.......12
3.2 Daftar
Pustaka.........................................................................................................
......12

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan Negara Kepulauan
yang memiliki keanekaragaman suku dan budaya. Menjadi Negara
kepulauan memberi keuntungan bagi Indonesia yaitu letak yang
strategis dan geografis serta sumber daya alam yang berlimpah.
Namun terpisah-pisahnya pulau-pulau di Indonesia dapat menimbulkan
ancaman disintegrasi bangsa. Karena itulah diperlukan wawasan
nusantara dan geopolitik.
Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa indonesia mengenai diri dan tanah
airnya sebagai negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam..Hal
tersebut disampaikannya saat lokakarya wawsan nusantara dan ketahanan nasional di
Lemhanas pada Januari 2000. Ia juga menjelaskan bahwa wawasan nusantara merupakan
geopolitik indonesia.( Prof. Dr. Wan usman). Dalam membahas masalah wawasan
nasional bangsa, di samping membahas sejarah terjadinya konsep wawasan nasional, akan
dibahas pula teori geopolitik dan implementasinya pada negara Indonesia.
Geopolitik adalah suatu sistem politik atau peraturn-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorongoleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletek pada pertimbangan geografik, wilayah atau
toritorial dalamarti luas) suatu negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung atau tidak langsung kapada sistem politik suatu negara. Geopolitik,
dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya terhadap negara
lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat bangsa-bangsa,
atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara
negara-negara raksasa.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apakah pengertian dari geopolitik?
2. Apakah pengertian dari wawasan nusantara?
3. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara?
4. Apa saja unsur-unsur dasar wawasan nusantara?
5. Bagaimana implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara?
1.3 Tujuan

1.
2.
3.
4.
5.
6.

Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kewarganegaraan


Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
Untuk mengetahui pengertian Wawasan Nusantara
Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhi Wawasan Nusantara
Untuk mengetahui unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara
Untuk mengimplementasikan Wawasan Nusantara dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Geopolitik
A.

Geopolitik sebagai Ilmu Bumi Politik

Geopolitik secara etimologi berasal dari bahasa yunani, yaitu Geo yang berarti bumi
dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi wilayah hidup.
Geopolitik dimaknai sebagai penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.Istilah geopolitik
pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai ilmu bumi politik (political geography)
yang kemudian diperluas oleh Rudolf Kjellen menjadi geographical politic, disingkat
geopolitik.
B.

Paham Geopolitik Bangsa Indonesia

Secara umum, geopolitik Indonesia didasarkan pada nilai-nlai yang tercantum dalam
sila-sila Pancasila, khususnya terkait nilai ketuhanan dan kemanusiaan yang luhur yang jelas
dan tegas tertuang dalam pembukaan UUD 1945. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta
damai namun lebih cinta kemerdekaan. Bangsa Indonesia sangat menentang penjajahan
(ekspansionisme) di muka bumi ini karena tidak sesuai dengan perikemanusian dan keadilan.
Oleh karenanya bangsa Indonesia sangat menolak paham ekspansionisme apalagi rasialisme,
karena dimata tuhan setiap orang mempunyai martabat luhur yang sama yang berdasarkan
nilai ketuhanan dan kemanusiaan.
Dalam konteks Indonesia, geopolitik disebut dengan istilah Wawasan Nusantara.
Berdasarkan Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat tahun 1993 dan 1998 tentang
GBHN, wawasan nusantara adalah: .merupakan wawasan nasional merupakan wawasan
yang bersumber pada Pancasila dan berdasarkan Undang-Undang 1945 adalah cara pandang
dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan mengutamakan
persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
Dari konsep ini jelas sekali bahwa konsep geopolitik Indonesia berbeda dengan
konsep geopolitik yang memandang negara adalah organismeyang untuk mempertahankan
hidupnya secara alamiharus (berekspansi) atau mengekspansi wilayah (lain)nya. Karena

bagi bangsa Indonesia, ekspansi wilayah atau penjajahan secara umum bertolak belakang
dengan nilai-nilai kemanusian dan ketuhanan.
Selain itu terkait dengan hubungan internasional, pandangan geopolitik Bangsa
Indonesia berpijak pada paham nasionalisme kebangsaan. Atau tersirat dalam Pidato
Pancasila Soekarno Yakni sebuah paham kebangsaan yang bukan menyendiri, bukan
chauvinisme, melainkan kebangsaan yang menuju persatuan dunia, persaudaraan dunia.
Sebuah negara Indonesia merdeka yang harus didirikan, tetapi juga harus menuju pula kepada
kekeluargaan bangsa-bangsa (Latif; 2010; 15-17, lihat juga Soekarno; 147-154). Bangsa
Indonesia selalu terbuka menjalin kerjasama dengan antar bangsa yang saling tolongmenolong dalam rangka mewujudkan perdamaian dan ketertiban dunia.
Pandangan geopolitik seperti dipaparkan diatas adalah dasar dari pendirian bangsa
Indonesia dalam mendirikan negara ini, serta mewujudkan cita-cita kemerdekaan yang ingin
diraih dengan konsep persatuan yang melandasinya. Oleh karena itu singkat kata pandangan
geopolitik bangsa Indonesia adalah wawasan nusantara. Yakni sebuah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai dirinya yang bhineka, dan lingkungan geografinya yang
berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara ini
dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.
2.2 Pengertian Wawasan Nusantara
Sebagai sebuah bangsa merdeka yang telah menegara, Bangsa Indonesia dalam
menyelenggarakan hidupnya tentu tidak terlepas oleh pengaruh lingkungannya. Pengaruh itu
timbul dari hubungan timbal-balik antara filosofi bangsa, ideologi, aspirasi, serta cita-cita dan
kondisi sosial masyarakat, sosial-budaya, tradisi, keadaan alam, wilayah, serta pengalaman
sejarahnya. Oleh karena itu sebuah cara pandang tertentu terhadap kondisi bangsanya, baik
dari segi bumi atau ruang dimana masyarakat itu hidup, jiwa tekad, semangat manusia dan
rakyatnya, juga lingkungan sekitarnya, sangat diperlukan untuk mencapai tujuan dan cita-cita
yang telah dirumuskan para pendiri bangsa ini. Singkat kata Bangsa Indonesia memerlukan
wawasan nasional, atau yang telah disepakati oleh negara ini bernama wawasan Nusantara,
untuk menyelenggarakan kehidupannya.
Wawasan ini secara garis besar dimaksudkan untuk menjamin kelangsungan hidup,
keutuhan wilayah, serta jati diri bangsa Indonesia. Kata wawasan sendiri berasal dari kata (m)
wawas atau awas (bahasa jawa) yang berarti melihat atau memandang, dengan
penambahan akhiran an yang secara harafiah berarti: cara memandang, cara penglihatan,
atau cara tinjau atau cara pandang (Soemarsono dkk, 2001: 55).
Selain itu, Kehidupan suatu bangsa sangat dipengaruhi oleh perkembangan
lingkungan strategisnya. Oleh karena itu, wawasan itu harus mampu memberi inspirasi pada
suatu bangsa, dalam hal ini Indonesia, dalam menghadapi berbagai hambatan dan tantangan
yang ditimbulkan oleh lingkungan dan dalam mengejar kejayaannya. Singkat kata, yang
dinamakan geopolitik bangsa Indonesia atau Wawasan Nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai dirinya yang bhineka, dan lingkungan geografinya yang
berwujud negara kepulauan berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Wawasan Nusantara ini
dijiwai dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan wilayah dan tetap menghargai serta
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai tujuan
nasional.

Wawasan Nasional seperti dikembangkan oleh negara Indonesia merupakan wawasan


yang didasarkan teori wawasan nasional secara universal. Wawasan tersebut dibentuk dan
dijiwai oleh paham kekuakasaan bangsa Indonesia dan geopolitik Indonesia. Bangsa
Indonesia sebagai sebuah negara merdeka dan berdaulat mengakui Pancasila sebagai ideologi
dan falsafah bangsa Indonesia. Ideologi ini menganut paham kekuasaan tertentu terkait
konsep perang dan damai: bangsa Indonesia cinta damai tetapi lebih cinta kemerdekaan.
Konsekuensinya bangsa Indonesia menolak konsep wawasan nasional yang
mengembangkan ajaran perang, ekspansi, dan adu kekuatan yang dapat menyebabkan
persengaketaan yang berlarut-larut. Namun begitu, wawasan nusantara yang dikembangkan
oleh Indonesia bersifat dan berusaha menjamin kepentingan bangsa dan negara, dan tentu
kemerdekaan, di tengah perkembangan dunia. Ajaran tersebut yakni didasarkan pada sebuah
ideologi yang digunakan sebagai landasan ideal dalam menentukan politik nasional,
dihadapkan pada kondisi dan konstelasi geografi Indonesia dengan segala aspek kehidupan
nasionalnya.
Di dalam karakteristik geografisnya, Bangsa Indonesia adalah gugus-gugus wilayah yang
ditaburi oleh kekayaan dan keanekaragaman hayati dan non-hayati, dan didiami oleh berbagai
suku-suku dengan aneka bahasa, agama, adat-kebudayaan, maupun nilai-nilai sebagai
manifestasi cara pandang dunianya, serta dicirikan dengan keadaan wilayahnya terdiri dari
lautan maupun pulau-pulau (daratan) yang bertabur di atasnya.
Oleh karena itu, terkait dengan konsep wawasan nusantara dalam pengertian
geopolitiknya, bangsa Indonesia menganut paham negara kepulauan (archipelego) atau
dalam bahasa yang lebih disukai Soekarno adalah negeri lautan yang ditaburi oleh pulaupulau (archiphilego). Sesuai dengan titik tekannya, Bangsa Indonesia adalah sebuah wilayah
geografi berbentuk lautan yang di atasnya terdapat pulau-pulau (Latif (2002; 2-3). Paham
archipelego ini juga menegaskan perbedaan esensial bahwa laut menurut paham Indonesia
adalah faktor penghubung yang merupakan satu-kesatuan utuh sebagai tanah-air
Indonesia, dan bukan faktor pemisah pulau seperti dalam konsepsi Barat.
2.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Wawasan Nusantara
Faktor - faktor yang mempengaruhi wawasan nusantara, antara lain sebagai berikut :
a. Wilayah
Wilayah adalah ruang yang merupakan kesatuan geografis beserta segenap unsur terkait
yang batas dan sistemnya ditentukan berdasarkan aspek administratif dan atau aspek
fungsional.
Wilayah adalah sebuah daerah yang dikuasai atau menjadi teritorial dari
sebuah kedaulatan. Pada masa lampau, seringkali sebuah wilayah dikelilingi oleh batas-batas
kondisi fisik alam, misalnya sungai, gunung, atau laut. Sedangkan setelah masa kolonialisme,
batas-batas tersebut dibuat oleh negara yang menduduki daerah tersebut, dan berikutnya
dengan adanya negara bangsa, istilah yang lebih umum digunakan adalah batas nasional.
b. Geopolitik Dan Geostrategi
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. Geo berarti bumi dan Politik
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)
dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan
tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan,
jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita kehendaki.

Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai
diri, lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
c. Perkembangan Wilayah Indonesia dan Dasar Hukumnya
a) Sejak 17 8 1945 sampai dengan 13 12 1957 Wilayah nagara Republik
Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah bekas Hindia Belanda berdasarkan
ketentuan dalam Trritoriale Zee en Maritieme Kringen Ordonantie tahun 1939
tentang batas wilayah laut toritorial Indonesia.
b) Dari Deklarasi Juanda (13 12 1957) sampai dengan 17 2 1969 Pada
tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi Juanda yang dinyatakan sebagai
pengganti Ordonasi tahun 1939 dengan tujuan sebagai berikut :
Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia yang utuh
dan bulat.
Penentuan batas batas wilayah Negara Indonesai di sesuaikan dengan asas
negara kepulauan (Archipelagic State Principles).
Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c) Dari 17 2 1969 ( Deklarasi Landas Kontinen ) sampai sekarang Deklarasi
tentang landas kontinen negara RI merupakan konsep poliltik yang berdasarkan
konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya untuk mengeshkan
Wawasan Nusantara.Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan
pasal 33 ayat 3 UUD 1945. Konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam
landasan kontinen Indonesia adalah milik eksklusif negara RI.
d) Zona Ekonomi Ekslusif ( ZEE ) Pengumuman Pemerintah negara tentang Zona
Ekonomi Ekslusif terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah selebar 200 yang
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia.Alasan alasan Pemerintah
mengumumkan ZEE adalah :
Persediaan ikan yang semakin terbatas.
Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia.
ZEE mempunyai kekuatan hukum internasional.
2.4 Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
1. Wadah
a. Wujud Wilayah
Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang di dalamnya
terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh perairan. Oleh karena itu
Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta dihubungkan oleh perairan didalamnya.
Setelah bernegara dalam negara kesatuan Republik Indonesia, bangsa indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagi kegiatn kenegaraan dalam
wujud suprastruktur politik. Sementara itu, wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
lembaga dalam wujud infrastruktur politik.
Letak geografis negara berada di posisi dunia antara dua samudra, yaitu Samudra
Pasifik dan Samudra Hindia, dan antara dua benua, yaitu banua Asia dan benua Australia.
Perwujudan wilayah Nusantara ini menyatu dalam kesatuan poliyik, ekonomi, sosialbudaya, dan pertahanan keamanan.
b. Tata Inti Organisasi
Bagi Indonesia, tata inti organisasi negara didasarkan pada UUD 1945 yang
menyangkut bentuk dan kedaulatan negara kekuasaaan pemerintah, sistem pemerintahan,

dan sistem perwakilan. Negara Indonesia adalah negara kesatuan yang berbentuk republik.
Kedaulatan di tangan rakyat yang dilaksanakan sepenuhnya oleh Majelis
Permusyawaratan Rakyat (MPR).
Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden memegang kekuasaan
bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara hukum ( Rechtsstaat ) bukan Negara
kekuasaan (Machtsstaat).
c. Tata Kelengkapan Organisasi
Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan dan
organisasi masyarakat, kalangan pers seluruh aparatur negara. Yang dapat diwujudkan
demokrasi yang secara konstitusional berdasarkan UUD 1945 dan secara ideal
berdasarkan dasar filsafat pancasila.

2. Isi Wawasan Nusantara


Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan
nasional yang terdapat pada pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang
berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas,
bangsa Indonesia harus mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan
dalam kehidupan nasional. Isi menyangkut dua hal yang essensial, yaitu:
a. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama serta pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional.
b. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional.
Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan manusia Indonesia meliputi :
a. Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 yang
menyebutkan :1) Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
2) Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
3) Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan
kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan
kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
b. Asas keterpaduan semua aspek kehidupan nasional berciri manunggal, utuh
menyeluruh meliputi :
1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang mencakup daratan perairan dan dirgantara
secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik, dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
ideologi dan identitas nasional.
3. Satu kesatuan sosial-budaya, dalam arti satu perwujudan masyarakat Indonesia atas
dasar Bhinneka Tunggal Ika, satu tertib sosial dan satu tertib hukum.

4. Satu kesatuan ekonomi dengan berdasarkan atas asas usaha bersama dan asas
kekeluargaan dalam satu sistem ekonomi kerakyatan.
5. Satu kesatuan pertahanan dan keamanan dalam satu system terpadu, yaitu sistem
pertahanan keamanan rakyat semesta (Sishankamrata).
6. Satu kesatuan kebijakan nasional dalam arti pemerataan pembangunan dan hasilhasilnya yang mencakup aspek kehidupan nasional.
3. Tata Laku Wawasan Nusantara Mencakup Dua Segi, Batiniah dan Lahiriah
Tata laku merupakan dasar interaksi antara wadah dengan isi, yang terdiri dari tata
laku tata laku batiniah dan lahiriah. Tata laku batiniah mencerminkan jiwa, semangat,
dan mentalitas yang baik dari bangsa indonesia, sedang tata laku lahiriah tercermin
dalam tindakan , perbuatan, dan perilaku dari bangsa idonesia. Tata laku lahiriah
merupakan kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan. Meliputi perencanaan,
pelaksanaan, pengawasan dan pengendalian.
Kedua hal tersebut akan mencerminkan identitas jati diri atau kepribadian bangsa
indonesia berdasarkan kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan
cinta kepada bangga dan tanah air sehingga menimbulkan nasionalisme yang tinggi dalm
segala aspek kehidupan nasional.
2.5 Implementasi Wawasan Nusantara

BAB III
PENUTUP

DAFTAR PUSTAKA
http://liasetianingsih.wordpress.com/2010/04/19/wawasan-nusantara/
http://makalahkomplit.blogspot.com/2012/09/contoh-makalah-wawasan-nusantara.html
http://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Wawasan_Nusantara&action=edit&section=1
Pendidikan Kewarganegaraan 2012. Hartomo Media Pustaka. Jakarta
Pendidikan Pancasila. 201. Ghalia Indonesia. Bogor
2005. Geopolitik Indonesia, Jakarta, Dirjendikti, Makalah SUSCADOS Angkatan I 2005

Anda mungkin juga menyukai