Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Identitas Muhammadiyah adalah gerakan Islam amar maruf nahi munkar.
Pernyataan tersebut menunjukkan bahwa setiap perjuangan, gerakan, langkah
Muhammadiyah harus sesuai dengan prinsip-prinsip yang terkandung dalam ajaran
Islam dan Al-Quran. Pedoman hidup islami warga muhammadiyah merupakan
pedoman untuk menjalani kehidupan dalam setiap aspek kehidupan termasuk
diantaranya adalah kehidupan pribadi, keluarga, bermasyarakat, berorganisasi,
mengelola amal usaha, berbisnis, mengembangkan profesi, berbangsa dan bernegara,
melestarikan lingkungan, mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi serta
mengembangkan seni dan budaya. Pedoman hidup yang mengarah pada satu tujuan
yang itu tujuan positif dan manfaat. Dalam malakah ini akan dibahas lebih mendalam
tentang Pedoman hidup islami warga muhammadiyah yang akan dijelaskan lebih
terperinci dan mendetail.
Tuntutan warga Muhammadiyah yang memerlukan pedoman kehidupan yang
bersifat panduan dan pengkayaan dalam menjalani kegiatan sehari-hari, karena
faktor:
a.
b.
c.
d.
e.

Kepentingan adanya pedoman sebagai acuan bagi anggota Muhammadiyah


Perubahan sosial-politik di era reformasi
Perubahan alam pikiran yang cenderung pragmatis, materialistis, dan hedonis
Penetrasi budaya dan multikulturalisme akibat globalisasi yang makin nyata
Perubahan orientasi nilai dan sikap dalam bermuhammadiyah karena factor
internal dan eksternal.

1.2. Rumusan Masalah

Bagaimana cara membentuk perilaku individu sebagai bagian dari warga


Muhammadiyah agar menunjukkan keteladanan yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara?
1.3. Tujuan Penulisan
Menjelaskan cara membentuk perilaku individu sebagai bagian dari warga
Muhammadiyah agar menunjukkan keteladanan yang baik dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terbentuknya perilaku individu dan kolektif seluruh anggota Muhammadiyah
yang menunjukkan keteladanan yang baik (uswah hasanah) menuju terwujudnya
Masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1. Pengertian
Pedoman hidup Islami warga Muhammadiyah adalah seperangkat nilai dan
norma Islami yang bersumber pada Al-Quran dan As-Sunnah untuk menjadi dasar
tingkah laku warga Muhammadiyah dalam menjalani kehidupan sehari-hari sehingga
tercermin kepribadian yang Islami. Pedoman hidup islami warga muhammadiyah
menjadi pedoman bagi seluruh warga Muhammadiyah, termasuk para pimpinan,
anggota dan pengurus.
Pedoman Hidup Islami Warga Muhammadiyah ini juga bisa diikuti oleh para
simpatisan dan dapat dijadikan sebagai media untuk memperkenalkan apa itu
Muhammadiyah yang sesungguhnya. Landasan dan sumber pedoman hidup islami
warga muhammadiyah yang bersumber dari

Al- Quran dan As-Sunnah Nabi

merupakan pengembangan dan pengayaan dari pemikiran-pemikiran formal dalam


Muhammadiyah seperti matan Keyakinan dan cita-cita hidup muhammadiyah,
muqaddimah anggaran dasar Muhammadiyah, matan kepribadian Muhammadiyah
dan hasil-hasil keputusan majelis tarjih.
2.2. Pandangan Islam Tentang Kehidupan
Islam adalah agama Allah yang diwahyukan kepada para Rasul, sebagai
hidayah dan rahmat Allah bagi umat manusia sepanjang masa, yang menjamin
kesejahteraan hidup dunia dan akhirat. Agama Islam adalah Agama yang dibawa oleh
Nabi Muhammad sebagai ajaran yang diturunkan Allah yang tercantum dalam AlQuran dan As-Sunnah Nabi yang shahih berupa perintah-perintah, larangan-larangan
dan petunjuk-petunjuk untuk kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat.
Ajaran Islam bersifat menyeluruh dan saling berhubungan, tidak dapat
dipisah-pisahkan meliputi bidang-bidang aqidah, akhlaq, ibadah, dan muamalah
duniawi.
3

Islam adalah agama untuk penyerahan diri semata-mata kepada Allah SWT,
Agama semua nabi-nabi, Agama yang sesuai dengan fitrah manusia, Agama yang
menjadi petunjuk bagi manusia. Agama yang mengatur hubungan manusia dengan
Tuhan dan hubungan manusia dengan sesamanya, Agama yang menjadi rahmat bagi
semesta alam, Islam satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan agama yang
sempurna.
Dengan beragama Islam maka setiap muslim memiliki dasar / landasan hidup
tauhid kepada Allah, fungsi dalam kehidupan berupa ibadah dan menjalankan
perannya pemimpinan dimuka bumi dan bertujuan untuk meraih Ridho Allah SWT.
Islam yang mulia dan utama itu akan menjadi kenyataan dalam kehidupan di dunia
apabila benar-benar diimani, difahami, dihayati, dan diamalkan oleh seluruh
pemeluknya dengan penuh ketundukan atau penyerahan diri. Muhammadiyah sebagai
gerakan Islam maupun warga Muhammadiyah sebagai muslim benar-benar dituntut
keteladanannya dalam mengamalkan nilai-nilai Islam di berbagai lingkup kehidupan.
2.3. Kehidupan Pribadi
o Dalam Aqidah
o Setiap warga Muhammadiyah harus memiliki prinsip hidup dan
kesadaran imani berupa tauhid kepada Allah Subhanahu Wataala yang
benar, ikhlas, dan penuh ketundukkan sehingga terpancar sebagai lbad
ar-rahman yang menjalani kehidupan dengan benar-benar menjadi
mukmin, muslim, muttaqin, dan muhsin yang paripurna.
o Setiap warga Muhammadiyah wajib menjadikan iman dan tauhid
sebagai sumber seluruh kegiatan hidup, tidak boleh mengingkari
keimanan berdasarkan tauhid itu, dan tetap menjauhi serta menolak
syirik, takhayul, bidah, dan khurafat yang menodai iman dan tauhid
kepada Allah Subhanahu Wataala.

o Dalam Akhlaq
o Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk meneladani perilaku Nabi
dalam mempraktikkan akhlaq mulia, sehingga menjadi uswah hasanah yang
diteladani oleh sesama berupa sifat sidiq, amanah, tabligh, dan fathanah.
o Setiap warga Muhammadiyah dalam melakukan amal dan kegiatan hidup
harus senantiasa didasarkan kepada niat yang ikhlas dalam wujud amalamal shalih dan ihsan, serta menjauhkan diri dari perilaku riya, sombong,
ishraf, fasad, fahsya, dan kemunkaran.
o Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk menunjukkan akhlaq yang
mulia (akhlaq al-karimah) sehingga disukai/diteladani dan menjauhkan diri
dari akhlaq yang tercela (akhlaq al-madzmumah) yang membuat dibenci
dan dijauhi sesama.
o Setiap warga Muhammadiyah di mana pun bekerja dan menunaikan tugas
maupun dalam kehidupan sehari-hari harus benar-benar menjauhkan diri
dari perbuatan korupsi dan kolusi serta praktik-praktik buruk lainnya yang
merugikan hak-hak publik dan membawa kehancuran dalam kehidupan di
dunia ini.
o Dalam Ibadah
o Setiap warga Muhammadiyah dituntut untuk senantiasa membersihkan
jiwa/hati ke arah terbentuknya pribadi yang mutaqqin dengan beribadah
yang tekun dan menjauhkan diri dari jiwa/nafsu yang buruk, sehingga
terpancar kepribadian yang shalih yang menghadirkan kedamaian dan
kemanfaatan bagi diri dan sesamanya.
o Setiap warga Muhammadiyah melaksanakan ibadah mahdhah dengan
sebaik-baiknya dan menghidup suburkan amal nawafil (ibadah sunnah)
sesuai dengan tuntunan Rasulullah serta menghiasi diri dengan iman yang
kokoh, ilmu yang luas, dan amal shalih yang tulus sehingga tercermin
dalam kepribadian dan tingkah laku yang terpuji.

o Dalam Muamalah Duniawiyah

Setiap warga Muhammadiyah harus selalu menyadari dirinya sebagai abdi dan
khalifah di muka bumi, sehingga memandang dan menyikapi kehidupan dunia
secara aktif dan positif serta tidak menjauhkan diri dari pergumulan kehidupan
dengan landasan iman, Islam, dan ihsan dalam arti berakhlaq karimah.

Setiap warga Muhammadiyah senantiasa berpikir secara burhani, bayani, dan


irfani yang mencerminkan cara berpikir yang Islami yang dapat membuahkan
karya-karya pemikiran maupun amaliah yang mencerminkan keterpaduan
antara orientasi habluminallah dan habluminannas serta maslahat bagi
kehidupan umat manusia.

Setiap warga Muhammadiyah harus mempunyai etos kerja Islami, seperti: kerja
keras, disiplin, tidak menyia-nyiakan waktu, berusaha secara maksimal/optimal
untuk mencapai suatu tujuan.

2.4. Kehidupan Dalam Keluarga


o Kedudukan Keluarga
o Keluarga merupakan tiang utama kehidupan umat dan bangsa sebagai tempat
sosialisasi nilai-nilai yang paling intensif dan menentukan, Karenanya
menjadi kewajiban setiap anggota Muhammadiyah untuk mewujudkan
kehidupan keluarga yang sakinah, mawaddah warahmah yang dikenal dengan
Keluarga Sakinah.
o Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut untuk benarbenar
dapat mewujudkan Keluarga Sakinah yang terkait dengan pembentukan
Gerakan Jamaah dan dawah Jamaah menuju terwujudnya Masyarakat
Islam yang sebenar-benarnya.
o Fungsi Keluarga
o Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu difungsikan selain
dalam mensosialisasikan nilai-nilai ajaran Islam juga melaksanakan fungsi

kaderisasi

sehingga

anak-anak

tumbuh

menjadi

generasi

muslim

Muhammadiyah yang dapat menjadi pelangsung dan penyempurna gerakan


dawah di kemudian hari.
o Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanan
(uswah hasanah) dalam mempraktikkan kehidupan yang Islami yakni
tertanamnya ihsan/kebaikan dan bergaul dengan maruf, saling menyayangi
dan mengasihi, menghormati hak hidup anak, saling menghargai dan
menghormati antar anggota keluarga, memberikan pendidikan akhlaq yang
mulia secara paripuma, menjauhkan segenap anggota keluarga dari bencana
siksa neraka, membiasakan bermusyawarah dalam menyelasaikan urusan,
berbuat adil dan ihsan, memelihara persamaan hak dan kewajiban, dan
menyantuni anggota keluarga yang tidak mampu.
o Aktifitas Keluarga
o Di tengah arus media elektronik dan media cetak yang makin terbuka,
keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah kian dituntut perhatian
dan kesungguhan dalam mendidik anak-anak dan menciptakan suasana
yang harmonis agar terhindar dari pengaruh-pengaruh negatif dan
terciptanya suasana pendidikan keluarga yang positif sesuai dengan nilai
nilai ajaran Islam.
o Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah dituntut keteladanannya
untuk menunjukkan penghormatan dan perlakuan yang ihsan terhadap anakanak dan perempuan serta menjauhkan diri dari praktik-praktik kekerasan
dan menelantarkan kehidupan terhadap anggota keluarga.
o Keluarga-keluarga di lingkungan Muhammadiyah perlu

memiliki

kepedulian sosial dan membangun hubungan sosial yang ihsan, ishlah, dan
maruf dengan tetangga-tetangga sekitar maupun dalam kehidupan sosial
yang lebih luas di masyarakat sehingga tercipta qaryah thayyibah dalam
masyarakat setempat.

o Pelaksanaan shalat dalam kehidupan keluarga harus menjadi prioritas


utama, dan kepala keluarga jika perlu memberikan sanksi yang bersifat
mendidik.
2.5. Kehidupan Bermasyarakat
Islam mengajarkan agar setiap muslim menjalin persaudaraan dengan baikan
terhadap sesama muslim maupun non-muslim, seperti tetangga maupun anggota
masyarakat lainnya, memelihara hak dan kehormatan baik dengan sesama muslim
maupun dengan non-muslim.
Dalam hubungan bertetanggaan Islam memberikan perhatian sampai ke area
rumah yang dikategorikan sebagai tetangga yang harus dipelihara hak-haknya. Setiap
keluarga dan anggota keluarga Muhammadiyah harus menunjukkan keteladanan
dalam bersikap baik kepada tetangga, bermurah-hati kepada tetangga yang ingin
menitipkan barang atau hartanya, menjenguk bila ada tetangga yang sakit, mengasihi
tetangga sebagaimana mengasihi keluarga atau diri sendiri, ikut bergembira hati bila
tetangga memperoleh kesuksesan, menghibur dan memberikan perhatian yang
simpatik bila tetangga mengalami musibah atau kesusahan, menjenguk atau melayat
bila ada tetangga yang meninggal, bersikap pemaaf dan lemah lembut bila tetangga
melakukan kesalahan, jangan membicarakan atau ingin mengtahui keburukan
tetangga, membiasakan memberikan sesuatu seperti makanan dan oleh-oleh kepada
tetangga, bersikap kasih sayang dan lapang dada, menjauhkan diri dari segala
sengketa dan sifat tercela, berkunjung dan saling tolong menolong dan melakukan
amar ma'ruf nahi munkar dengan cara yang tepat dan bijaksana.
Dalam bertetangga dengan yang berlainan agama juga diajarkan untuk
bersikap baik dan adil, mereka berhak memperoleh hak-hak dan kehormatan sebagai
tetangga, memberi makanan yang halal dan boleh pula menerima makanan dari
mereka berupa makanan yang halal dan memelihara toleransi sesuai dengan prinsiprinsip yang diajarkan Agama Islam.

2.6. Kehidupan Berorganisasi


Persyarikatan Muhammadiyah merupakan amanat umat yang didirikan dan
dirintis oleh KH Ahmad Dahlan untuk kepentingan menjunjung tinggi dan
menegakkan agama Islam sehingga terwujud masyarakat Islam yang sebenarbenarnya.
Dalam

berorganisasi

seluruh

anggota

berkewajiban

memelihara,

melangsungkan dan menyempurnakan gerak dan langkah dengan penuh komitmen


yang istiqomah dan berkepribadian mulia. Setiap anggota persyarikatan hendaknya
menunjukkan ketladanan

dalam bertutur kata dan bertingkah laku. Pimpinan

persyarikatan harus menunjukkan akhlak pribadi muslim dan mampu membina para
rekan organisasinye dengan cara yang yang Islami.
2.7. Kehidupan Dalam Mengelola Amal Usaha
Semua bentuk kegiatan amal usaha Muhammadiyah harus mengarah pada
terlaksananya maksud dan tujuan persyarikatan, seluruh pimpinan serta pengelola
amal usaha berkewajiban untuk melaksanakan misi utama Muhammadiyah itu dengan
sebaik-baiknya sebagai misi dakwah.
Setiap pimpinan dan pengelola amal usaha diberbagai bidang dan tingkatan
berkewajiban menjadikan amal usaha dengan pengelolaannya secara keseluruhan
sebagai amanat umat yang harus ditunaikan dan dipertanggungjawabkan dengan
sebaik-baiknya.
Pimpinan amal usaha Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah yang
memiliki keahlian tertentu dibidang amal usaha tersebut. Karyawan amal usaha
Muhammadiyah adalah anggota Muhammadiyah yang dipekerjakan sesuai dengan
keahlian dan kemampuannya. Seluruh pimpinan,karyawan,ataupun pengelola amal
usaha Muhammadiyah berkewajiban dan menjadi tuntutan untuk menunjukkan
keteladanan diri, melayani sesama, menghormati hak-hak sesama, dan memiliki
kepedulian sosial yang tinggi sebagai cerminan dari sikap ihsan, ikhlas, dan ibadah.
9

2.8. Kehidupan Dalam Berbisnis


Kegiatan bisnis dapat dilakukan selamatidak merugikan sesama manusia, baik
dibidang produksi maupun distribusi barang dan jasa.
Prinsip sukarela dan keadilan merupakan prinsip penting yang harus
dipegang, baik dalam lingkungan intern (organisasi) maupun dengan lingkungan
ekstern (partner maupun pelanggan ).
Hasil dari aktifitas perekonomian akan menjadi harta kekayaan (maal) pihak
yang mengusahakannya. Harta dari hasil kerja ini merupakan karunia Allah yang
penggunaannya harus sesuai dengan jalan yang diperkenankan Allah.
2.9. Kehidupan Dalam Mengembangkan Profesi
Setiap anggota Muhammadiyah dalam memilih dan menjalani profesinya di
bidang masing-masing hendaknya senantiasa menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan,
amanah dan sesuatu yang bermanfaat yang membawa pada keselamatan hidup di
dunia dan akhirat.
Setiap anggota Muhammadiyah dalam menjalani profesi dan jabatan dalam
profesinya hendaknya menjauhkan diri dari praktik-praktik korupsi, kolusi,
nepotisme, kebohongan, dan hal-hal yang batil lainnya.
Setiap anggota Muhammadiyah apapun profesinya hendaknya pandai
bersyukur kepada Allah, bertawakal kepada Allah ketika memperoleh musibah,
dilakukan dengan sepenuh hati dan dilandasi dengan kejujuran serta tanggungjawab.
2.10. Kehidupan Dalam Berbangsa Dan Bernegara
Warga

Muhammadiyah

harus

bermuamalah

dalam

berbagai

bidang

kehidupan, dengan prinsip etika atau akhlaq Islam yang baik dengan tujuan
membangun masyarakat Islam yang sebenar-benarnya.

10

Berpolitik demi kepentingan umat dan bangsa sebagai wujud ibadah kepada
Allah serta ihsan kepada sesama. Selain itu juga tidak mengorbankan kepentingan
umum demi kepentingan pribadi atau kelompok tertentu.
Para politisi Muhammadiyah berkewajiban menunjukkan keteladanan diri
yang jujur, benar, dan adil serta menjauhkan diri dari perilaku politik yang kotor,
membawa fitnah, dan hanya mementingkan diri sendiri. Berpolitik dengan kesalihan,
bersikap positif dan memiliki cita-cita bagi terwujudnya masyarakat Islam yang
sebenar-benarnya.
2.11. Kehidupan Dalam Melestarikan Lingkungan
Lingkungan hidup merupakan ciptaan dan anugerah Allah yang harus
dilestarikan, dipelihara dan tidak boleh dirusak. Setiap muslim khususnya warga
Muhammadiyah dilarang melakukan tindakan yang merusak lingkungan alam,
termasuk lingkungan kehidupan biotic dan abiotik yang menyebabkan hilangnya
keseimbangan ekosistem dan timbulnya bencana dalam kehidupan.
Memasyarakatkan dan mempraktikkan budaya bersih, sehat dan indah disertai
dengan kebersihan fisik dan jasmani yang menunjukkan keimanan yang
sesungguhnya. Melakukan kerjasama dan dengan berbagai pihak baik perseorangan
maupun kolektif untuk terpeliharanya keseimbangan, kelestarian, dan keselamatan
lingkungan hidup serta terhindarnya kerusakan-kerusakan lingkungan hidup sebagai
wujud dari sikap pengabdian dan kekhalifahan dalam mengembankan misi kehidupan
di muka bumi ini untuk keselamatan hidup di dunia dan akhirat.
2.12. Kehidupan Dalam Ilmu Pengetahuan dan Teknologi
Setiap warga Muhammadiyah wajib untuk menguasai dan memiliki
keunggulan dalam kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai sarana
kehidupan yang penting untuk mencapai kebahagiaan dan kesuksesan hidup didunia
dan akhirat.

11

Kemampuan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan bagian


tidak terpisahkan dengan iman dan amal shalih yang menunjukkan derajat muslimin
yang baik.
Setiap warga Muhammadiyah dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki
mempunyai kewajiban untuk memberikan kepada masyarakat, supaya menghasilakn
generasi penerus yang lebih baik.
2.13. Kehidupan Dalam Seni Dan Budaya
Nilai seni sebagai gambaran dari rasa keindahan dalam diri manusia merupakan
salah satu fitrah yang dianugerahkan Allah SWT

yang harus dipelihara dan

disalurkan dengan baik dan benar sesuai dengan ajaran Islam. Seni rupa yang
obyeknya makhluk bernyawa seperti patung hukumnya mubah bila untuk
kepentingan sarana pengajaran, ilmu pengetahuan dan sejarah.
Menjadi haram bila mengandung unsur yang membawa ishyan (kedurhakaan) dan
kemusyrikan. Seni suara, seni sastra dan seni pertunjukkan pada dasarnya mubah,
menjadi terlarang karena seni dan ekspresinya menjurus pada pelanggaran normanorma agama. Menghidupkan sastra Islam sebagai bagian dari strategi membangun
peradaban dan kebudayaan Islam yang lebih baik.

12

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pedoman hidup islami warga Muhammadiyah akan terlaksana dan membawa
perubahan positif jika benar-benar menjadi tekad dan kesungguhan dalam menjalani
hidup. Pedoman hidup islami warga Muhammdiyah harus dilakukan dengan sepenuh
hati, usaha optimal dan kebulatan tekad untuk pencapaian suatu tujuan, dengan
senantiasa memohon pertolongan dan kekuatan dari Allah SWT. insya-Allah Warga
Muhammadiyah dapat melaksanakan program khusus yang mulia ini sebagai wujud
ibadah kepada-Nya.

13

DAFTAR PUSTAKA
http://zhalabe.blogspot.com/2012/03/pedoman-muhammadiyah-terhadapkehidupan.html#.Uk60f9Kl5oE (diakses pada tanggal 04 Oktober 2013)
http://www.muhammadiyah.or.id/content-98-det-pedoman-hidup-islami.html (diakses
pada tanggal 04 Oktober 2013)
http://www.geocities.com/tarjikh/index.htm (diakses pada tanggal 04 Oktober 2013)

14

Anda mungkin juga menyukai