MC Gregor melakukan pengamatan trhadap praktik-praktik yang dilakukan oleh para manajer tradisional. Dari pengamatan itu ia berpendapat bahwa nampaknya para manajer bekerja dengan menganut berbagai anggapan, yang ia beri nama " Teori X", yaitu: 1) Rata-rata manusia mempunyai sikap tidak suka terhadap pekerjaan, karenanya mereka akan berusaha sedapat mungkin untuk menghindarinya. 2) Karena sikap dasar yang tidak suka terhadap pekerjaan ini maka para karyawan perlu diatur, diawasi dan dipaksa, kalau perlu dengan ancaman hukuman, untuk menjalankan pekerjaan sebaik-baiknya. 3) Rata-rata manusia Iebih suka diarahkan, Iebih suka menghindari tanggung jawab, mempunyai sedikit ambisi dan menginginkan keamanan di atas segalanya. Karena ia tidak sepakat dengan Teori "X", maka MC.Gregor merasa bahwa manajemen modern telah salah di dalam menafsirkan minat dan kapasitas dari anggota-anggota organisasinya dengan menggunakan dasar dari penelitian-penelitian psikologis dan sosial, maka ia mengemukakan teori yang berlawanan dengan teori "X", yang
diberi nama "Teori Y", yang dirasanya Iebih realistis untuk menjelaskan kemampuan manusia.