FAKULTAS PENDIDIKAN BAHASA DAN SENI IKIP PGRI PONTIANAK 2016
PERAN MAHASISWA DALAM MEMAJUKAN
PENDIDIKAN NASIONAL Dalam Kamus Bahasa Indonesia (KBI), mahasiswa diartikan sebagai orang yang belajar di perguruan tinggi (Kamus Bahasa Indonesia Online, kbbi.web.id). Mahasiswa dapat didefinisikan sebagai individu yang sedang menuntut ilmu ditingkat perguruan tinggi, baik negeri maupun swasta atau lembaga lainnya yang setingkat dengan perguruan tinggi. Mahasiswa dinilai memiliki tingkat intelektualitas yang tinggi, kecerdasan dalam berpikir dan perencanaan dalam bertindak. Berpikir kritis dan bertindak dengan cepat dan tepat merupakan sifat yang cenderung melekat pada diri setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi (Siswoyo, 2007 :121). Didalam dunia pendidikan, status mahasiswa adalah status tertinggi seorang murid/penuntut ilmu didalam dunia pendidikan. Memang tidak dipungkiri peletakan kata maha adalah bentuk penghargaan tertinggi terhadap mahasiswa. Kita semua telah memahami bahwa mahasiswa mempunyai peran sangat penting terhadap kemajuan bangsa dan negara ini. Pada tahap mahasiswa sudah paling maksimal bila ditinjau dari kekuatan jasmani, kematangan dalam berpikir, dan seluruhnya maka dari itu sudah seharusnya mahasiswa mampu memiliki kepekaan yang tinggi terhadap kondisi perkembangan bangsa, kepekaan terhadap kemunduran paradigma dan dituntut untuk memiliki kecenderungan peduli terhadap banyak aspek di negara ini, salah satunya aspek pendidikan. Mahasiswa adalah generasi utama penerus bangsa, ditangan para mahasiswa-lah (pemuda) masa depan atau nasib sebuah bangsa ditentukan. Mahasiswa dituntut mampu meningkatkan pemahaman dan kompetensinya serta ikut serta dalam mengatasi keterpurukan yang tengah dialami bangsa ini. Mahasiswa juga diharapkan tanggap dalam menanggapi masalah seputar pendidikan, karena pada hakikatnya mahasiswa adalah jembatan intelektualisme dari pemahaman konsep penghubung pada tatanan realitas. Sekarang saatnya mahasiswa harus memikirkan solusi atas permasalahan yang ada didunia pendidikan.
Timbul pertanyaan besar, bukankah mahasiswa tidak mungkin bisa
membuat keputusan strategis mengenai sistem di dalam dunia pendidikan?. Lalu apa yang bisa mahasiswa lakukan?. Mahasiswa sebagai generasi intelektual hanya bisa dihargai eksistensinya dengan kualitas intelektualnya, bukan dengan hal yang lainnya. Jika mahasiswa sudah tidak lagi mengandalkan kecemerlangan intelektualnya, maka kemampuan lain apa yang bisa diberikan mahasiswa bagi negara ini. Oleh karena itu mahasiswa memiliki kontribusi yang besar terhadap peningkatan mutu pendidikan bangsa. Beberapa hal yang bisa dilakukan mahasiswa diantaranya: 1. Pengembangan potensi diri mahasiswa, mengembangkan potensi dirinya sebagai bentuk kesadaran akan hakikat pendidikan yang mendasar. Mahasiswa diharapkan mampu menjual diri dengan menemukan bakat, kemampuan pribadi serta keunggulan potensi diri sehingga menjadi sebuah sumber kekayaan intelektual yang akan berguna bagi kemajuan diri dan lingkungannya. 2. Melakukan kontrol kebijakan pemerintah sesuai dengan peran dan fungsinya, mahasiswa wajib melakukan kontrol kebijakan pemerintah, khususnya kebijakan mengenai penentuan arah dan karakteristik pendidikan bangsa, sehingga mampu menganalisa kebijakan dan melakukan kontrol terhadapnya. 3. Memenuhi kebutuhan akan perbaikan sistem pendidikan nasional. Mahasiswa seharusnya mampu menjawab dan memberi solusi atas kebutuhan-kebutuhan akan perbaikan sistem pendidikan di Indonesia. Hal yang paling sederhana adalah dengan berprestasi di bidang masingmasing. Dengan itu, akan lahir banyak ahli di banyak bidang. Ahli-ahli tersebut sekaligus sebagai pemberi solusi terhadap permasalahan pendidikan di Indonesia. Dengan menerapkan usaha-usaha tersebut, diharapkan mahasiswa benar-benar berperan dalam perbaikan kualitas pendidikan di Indonesia. Indonesia tidak membutuhkan wacana untuk berubah, Indonesia butuh perubahan wujud yang bisa mengubah keterpurukan menjadi kemakmuran.
Mahasiswa diperguruan tinggi aktif disebut dalam tataran experiment to learn.
Sementara didalam kehidupan bermasyarakat, mahasiswa diajarkan untuk experiment to action ketika mereka benar-benar lulus dari perguruan tinggi dan membaur dengan masyarakat maka itulah saatnya given the real contribution, bukan waktunya untuk experiment lagi. Oleh karena itu, mahasiswa dituntut untuk dapat merubah wacana menjadi aksi yang nyata diharapkan dapat memberikan kontribusi
yang
besar
kepada
bangsa
dan
negara
ini
khususnya
dalam memajukan aspek yang berhubungan dengan pendidikan nasional.
Bahan Bacaan :
Mudyahardjo, Redja. 2014. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rajawali Pers
Yunus, Firdaus, M. 2004. Pendidikan Berbasis Realita Sosial.
Yogyakarta : Logung Pustaka
Winarno Surakhmad, MSc. Ed. Prof. 2009. Pendidikan Nasional Strategi dan Tragedi. Jakarta : Kompas .