Anda di halaman 1dari 5

1.

Peranan manajemen kesehatan adalah koordinasi, integrasi,


regulasi, sinkronisasi, dan harmonisasi berbagai subsistem SKN
agarefektif, efisien, dan transparansi dalam penyelenggaraan SKN
2. sistem pembayaran dengan sistem "paket", berdasarkan penyakit
3.
4.
5.
6.

yang diderita pasien. Ina-CBGs


Memungut & mengumpulkan iuran revenue collection
Melakukan dan/atau menerima pendaftaran peserta risk pooling
Penyelenggara JKN BPjS kesehatan & ketenagakerjaan
3 pilar utama BPJS

Revenue Collection (pengumpulan pendapatan), fungsi ini


bertujuan untuk memastikan ketersediaan sumber dana
pelayanan kesehatan;

Risk Pooling (pengumpulan Risiko), fungsi ini bertujuan untuk


memastikan adanya subsidi silang antar peserta; dan

Purchasing

(Pembelian),

yang

bertujuan

memastikan

tersedianya pola dan besaran pembayaran bagi fasilitas


kesehatan.
7. Membayarkan manfaat, Membuat kesepakatan dengan faskes
purchasing
8. Revenue collection ngambil duit dari rakyat
9. Rasio Dokter : Peserta = 1 : 5.000
10.
Rasio kasur 1 ; 100.000
11.
Nardjana (1994): konflik adalah akibat situasi dimana
keinginan atau kehendak yang berbeda atau berlawanan antara
satu dengan yang lain.
12.
Manajemen konflik : menang menang, menang kalah, kalahkalah
13.
Peserta : Setiap orang, termasuk orang asing yang bekerja
paling singkat 6 (enam) bulan di Indonesia, wajib menjadi Peserta
program Jaminan Sosial.
14.
Pola Pembayaran BPJS di faskes primer kapitasi
15.
Pola Pembayaran BPJS di faskes lanjutan ina cbgs
16.
Pelayanan Primer: Puskesmas, Klinik dan Dokter Praktek
Perorangan yang Bekerja Sama dengan BPJS Kesehatan
17.
Pelayanan Kesehatan Yang Tidak Dijamin

a. a. pelayanan kesehatan yang dilakukan tanpa melalui prosedur


sebagaimana diatur dalam peraturan yang berlaku;
b. b. pelayanan kesehatan yang dilakukan di Fasilitas Kesehatan yang
tidak bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali untuk kasus
gawat darurat;
c. c. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan kerja terhadap penyakit atau cedera akibat kecelakaan
kerja atau hubungan kerja;
d. d. pelayanan kesehatan yang telah dijamin oleh program jaminan
kecelakaan lalu lintas yang bersifat wajib sampai nilai yang
ditanggung oleh program jaminan kecelakaan lalu lintas;
e. e. pelayanan kesehatan yang dilakukan di luar negeri;
f. f. pelayanan kesehatan untuk tujuan estetik;
g. g. pelayanan untuk mengatasi infertilitas;
h. h. Pelayanan meratakan gigi (ortodensi);
i. i. penyakit akibat ketergantungan obat dan/atau alkohol;
j. j. gangguan kesehatan akibat sengaja menyakiti diri sendiri, atau
akibat melakukan hobi yang membahayakan diri sendiri;
k. k. pengobatan komplementer, alternatif dan tradisional, termasuk
akupuntur, shin she, chiropractic, yang belum dinyatakan efektif
berdasarkan penilaian teknologi kesehatan (health technology
assessment);
l. l. pengobatan dan tindakan medis yang dikategorikan sebagai
percobaan (eksperimen);
m. m.alat kontrasepsi, kosmetik, makanan bayi, dan susu;
n. n. perbekalan kesehatan rumah tangga;
o. o. pelayanan kesehatan akibat bencana pada masa tanggap
darurat, kejadian luar biasa/wabah;

p. p. biaya pelayanan lainnya yang tidak ada hubungan dengan


Manfaat Jaminan Kesehatan yang diberikan.
18.

Pekerja Bukan Penerima Upah (PBPU) : 80000, 51000,

25500
19.
upaya wajib (1) Promkes (2) Kesling (3) KIA/KB (4) P2M
(5) Gizi dan (6) pengobatan dasar
20.
Pedoman manajemen Puskesmas harus menjadi acuan bagi:
a. Puskesmas dalam:
1) menyusun rencana 5 (lima) tahunan yang kemudian dirinci
kedalam rencana tahunan;
2) menggerakan pelaksanaan upaya kesehatan secara efesien dan
efektif;
3) melaksanakan pengawasan, pengendalian dan penilaian kinerja
Puskesmas;
4) mengelola sumber daya secara efisien dan efektif; dan
5) menerapkan pola kepemimpinan yang tepat dalam
menggerakkan, memotivasi, dan
membangun budaya kerja yang baik serta bertanggung jawab untuk
meningkatkan mutu
dan kinerjanya.
21.
Manajemen adalah serangkaian proses yang terdiri atas
perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan dan kontrol
(Planning, Organizing, Actuating, Controling)
22.
Analisa situasi dan pelaksanaan Survei Mawas Diri (SMD),
Musyawarah Masyarakat Desa (MMD) sebagai bahan penyusunan
RUK tahun 2017 dan Rencana lima tahunan periode 2017 s.d 2021,
dengan pendekatan Top-Down dan Bottom-Up. Awal Januari
2016.. klu soalnya Musyawarah Perencanaan Pembangunan
Kecamatan (Musrenbangmat) februari 2016
23.
Vaksin polio ga cukup pengawasan dan pengendalian
24.
KEBIJAKAN KESEHATAN BERPENDEKATAN HAM :
Menggunakan hak asasi manusia sebagai kerangka kerja dalam
pembangunan kesehatan
Menetapkan dan memusatkan perhatian atas implikasi dari HAM
pada setiap kebijakan, program dan legislasi kesehatan

Menggunakan HAM sebagai dimensi utama dalam membuat desain,


implementasi, monitoring dan evaluasi dari setiap kebijakan dan
program kesehatan di dalam segala keadaan, termasuk dimensi
politik, ekonomi dan sosial.
25.
Indikator pelaksanaan :
KETERSEDIAAN (Availability) : pelaksanaan fungsi kesehatan
publik dan fasilitas pelayanan kesehatan, barang dan jasa
kesehatan, juga program harus tersedia dalam kuantitas yang
cukup.
AKSESIBILITAS (Accessability) : fasilitas kesehatan, barang dan
jasa harus bisa diakses oleh setiap orang tanpa diskriminasi dalam
yurisdiksi negara: (1) tanpa diskriminasi; (2) mudah diakses secara
fisik; (3) mampu diakses semua orang secara ekonomis; (4) mudah
diakses melalui berbagai media informasi yang tersedia.
PENERIMAAN (Acceptability) : menghormati budaya masyarakat,
sensitif terhadap kondisi masyarakat rentan.
KUALITAS (Quality): Cara dan kualitas pelayanan, barang dan
jasa, secara keilmuan dan budaya bisa diterima setiap orang.
Keterjangkauan (Affordability): Setiap layanan kesehatan harus
terjangkau secara ekonomi
26.
Determinants of Health (DOH)
a. Environment
Social-Cultural Environment
Built/Physical Environment
b. Housing
c. Public Safety
d. Education
e. Employment
f. Income & Wealth
g. Access to Quality Health Systems and Services
27.

Pelayanan Program Rujuk Balik (PRB) diberikan kepada

peserta BPJS Kesehatan yang menderita penyakit kronis, khususnya


penyakit diabetes melitus, hipertensi, jantung, asma, penyakit paru
obstruktif kronis (PPOK), epilepsi, stroke, schizophrenia, dan
Systemic Lupus Erythematosus (SLE)
28.
biaya operasional( biaya obat, alat/ BHP,ATK,transportasi,
listrik, air,pemeliharaangedung/alat,dll) biaya investasi ( biaya

perijinan, sewa ruangan/gedung, kendaraan, IT,gaji karyawan ,


penyusutan alat,dll)
29.
30.

Anda mungkin juga menyukai