Anda di halaman 1dari 5

BAB III

PEMBAHASAN
A. Kemampuan Keuangan Daerah Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2012 s.d 2016
Mengetahui kemampuan keuangan daerah Kabupaten Padang Pariaman
Tahun Anggaran 2012-2016, ditinjau melalui dua perspektif yaitu perspektif
pendapatan dan belanja daerah diketahui dari pengukuran rasio DOF dan dari
perspektif belanja daerah diukur dengan rasio IKR.
Dalam perkembangannya, tingkat derajat otonomi fiskal daerah yang
dilihat dari tabel 4, Kabupaten Padang Pariaman mengalami peningkatan setiap
tahunnya, walaupun secara rata-rata kemampuan PAD Kabupaten Padang
Pariaman masih dalam persentase derajat otonomi fiskal daerah yang berkisar
antara 4,32% hingga 5,50% dengan rata-rata DOF selama lima tahun sebesar
4,99%. Hal ini mengindikasikan kemampuan keuangan dimana PAD Kabupaten
Padang Pariaman dalam menyumbang pendapatan daerah masih dalam ketegori
kurang mampu.
Tabel 4. Derajat Otonomi Fiskal Kabupaten Padang Pariaman Tahun 20122016
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016

DOF (%)
4,40
4,32
5,50
5,49
5,22

IKR (%)
5,03
5,19
6,64
6,64
6,62

Kemampuan Keuangan
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang
Sangat Kurang

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Sedangkan Indeks Kemampuan Rutin daerah Kabupaten Padang


Pariaman dalam kurun waktu Tahun 2012 hingga 2016 yang ditunjukkan oleh
tabel 4, menunjukkan bahwa kemampuan keuangan Kabupaten Padang Pariaman
dikategorikan masih kurang mampu dimana kemampuan PAD dalam membiayai
belanja rutin daerah masih berkisar dibawah 20%. Walaupun terjadi peningkatan
pada tahun-tahun berikutnya, namun hal tersebut masih jauh dari kategori cukup.
B. Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Padang Pariaman
Tahun 2012 s.d 2016
11

Hasil Pengukuran Kinerja keuangan pemerintah daerah Kabupaten


Padang Pariaman berdasarkan data realisasi APBD Tahun 2012-2016 dengan
melihat rasio kemandirian keuangan daerah, rasio efektivitas PAD, rasio aktifitas,
rasio pertumbuhan, dan analisis surplus/defisiit dan pembiayaan daerah adalah
sebagai berikut:
a. Rasio Kemandirian Keuangan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 20122016
Hasil perhitungan rasio kemandirian keuangan pemerintah daerah
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2012-2016 ditunjukkan oleh tabel berikut ini.
Tabel 5. Rasio Kemandirian Keuangan Tahun 2012-2016
Tahun
2012
2013
2014
2015
2016 s.d Nop

%
4,14
4,71
6,28
6,62
5,37

Pola Hubungan
Instruktif
Instruktif
Instruktif
Instruktif
Instruktif

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Setiap tahunnya sejak Tahun 2012 hingga 2016 tingkat kemandirian


keuangan Kabupaten Padang Pariaman selalu meningkat dengan rasio
kemandirian keuangan 5 (lima) tahun terakhir memiliki rata-rata 5,43% dan
menunjukkan pola hubungan pusat-daerah masih bersifat instruktif dimana peran
pemerintah pusat jauh lebih dominan dari pada kemandirian pemerintah daerah.
Sumbangan pemerintah paling dominan adalah dana perimbangan yang terdiri
dari pendapatan bagi hasil pajak, pendapatan bagi hasil bukan pajak (SDA), dana
alokasi umum dan dana alokasi khusus.
b. Rasio Efektifitas PAD Tahun 2012-2016
Hasil perhitungan rasio efektifitas perolehan PAD Kabupaten Padang
Pariaman ditunjukkan oleh tabel berikut ini.

Tabel 6. Rasio Efektivitas PAD Tahun 2012-2016


Tahun
2012
2013

Target Penerimaan
PAD
34.761.661.791,00
41.427.261.374,00

Realisasi Penerimaan
PAD
31.287.086.222,00
42.619.951.169,21

Efektifitas
90,00
102,88
12

2014
2015
s.d Nop
2016

58.545.854.450,00
65.544.693.445,00

62.821.048.940,10
72.995.950.834,00

107,30
111,37

70.494.693.445,00

57.902.846.667,52

82,14

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Berdasarkan data yang telah diolah, tingkat keefektian PAD Kabupaten


Padang Pariaman dari tahun 2012 hingga tahun 2016 mengalami peningkatan
yang cukup stabil. Tahun 2016, PAD Kabupaten Padang Pariaman yang telah
terealisasi sampai dengan bulan November sebesar 82,14%, diharapkan realisasi
penerimaannya sampai dengan akhir tahun bisa mencapai lebih dari yang telah
ditargetkan. Pada tahun 2013, 2014 hingga 2015, seluruh penerimaan pendapatan
asli daerah telah mencapai target dengan persentase efektifitas diatas 100% dan
dikatakan efektif. Target pencapaian perolehan PAD tahun 2012, hanya sebesar
90,00% karena ada beberapa hal dalam pajak dan retribusi daerah yang kurang
sesuai dengan perolehan target yang telah ditentukan.
C. Rasio aktivitas keuangan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2012-2016
Hasil perhitungan rasio aktivitas keuangan pemerintah daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2012-2016 dapat dilihat pada table berikut.
Tabel 7. Rasio aktivitas keuangan Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2012
Tahun
2012
2013
2014
2015
s.d Nop 2016

Rasio Belanja Operasi


(%)
81,96
81,32
78,75
77,73
82,32

Rasio Belanja Modal


(%)
16,24
16,74
19,34
18,02
17,56

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Dari hasil perhitungan yang telah diolah, dana belanja daerah Kabupaten
Padang Pariaman dari tahun 2012 hingga 2016 lebih dominan dialokasikan untuk
belanja operasi.
Porsi APBD yang dialokasikan untuk belanja operasi rata-rata selalu
diatas 80% dan selalu mengalami peningkatan. Sedangkan untuk porsi APBD

13

yang dialokasikan untuk belanja pembangunan (belanja modal) hanya dibawah


20%.
D. Rasio Pertumbuhan (Growth Ratio)
Hasil perhitungan rasio pertumbuhan keuangan pemerintah daerah
Kabupaten Padang Pariaman Tahun 2012-2016 ditunjukkan oleh tabel berikut ini.
Tabel 8. Rasio pertumbuhan keuangan Kabupaten Padang Pariaman Tahun
2012-2016

Tahun

2012
2013
2014
2015
2016

Pertumbuha
n PAD

Pertumbuhan
Pendapatan
Daerah

36,22%
47,40%
16,20%
16,85%

Pertumbuha
n Belanja
Operasional

Pertumbuhan
Belanja
Modal

11,57%
10,44%
10,02%
-5,61%

15,92%
31,81%
3,84%
-13,16%

21,19%
11,81%
11,69%
-1,05%

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Berdasarkan hasil perhitungan yang telah diolah, kondisi pertumbuhan


APBD Kabupaten Padang Pariaman bersifat fluktuatif. Hal ini dapat dilihat
peningkatan rasio pertumbuhan PAD pada tahun 2013 mencapai 47,40% tetapi
pada tahun 2015 rasio peningkatan PAD hanya sebesar 16,20%. Walaupun secara
nilai terjadi peningkatan besaran PAD, pendapatan daerah, belanja operasional
dan belanja modal, namun secara tingkat pertumbuhan dari tahun ketahun terjadi
penurunan.
Pertumbuhan belanja operasional daerah mengalami tren yang positif.
Pertumbuhan belanja operasional yang semakin menurun setiap tahunnya.
Pertumbuhan belanja modal pada tahun 2013 dan 2014 mengalami tren yang
positif dalam arti mengalami peningkatan pertumbuhan namun pada tahun 2015
dan 2016 pertumbuhannya mengalami penurunan. Hal ini menunjukkan bahwa
kinerja belanja modal daerah yang dialokasikan untuk sarana dan prasarana publik
tidak dapat dipertahankan peningkatannya.
E. Analisis Surplus/Defisit dan Pembiayaan Daerah Kabupaten Padang
Pariaman tahun 2012-2016.
Hasil perhitungan surplus defisit serta pembiayaan daerah Kabupaten
Padang Pariaman Tahun 2012-2016 ditunjukkan melalui tabel berikut ini.
14

Tabel 8. Surplus/Defisit APBD, Pembiayaan Daerah Serta SILPA Tahun


2012-2016
Tahun
2012
2013
2014
2015

Surplus/(Defisit)
(26.087.221.913,00)
39.681.008.936,21
23.810.444.817,29
28.992.212.583,00

2016

Pembiayaan Netto
62.616.546.096,92
29.287.541.102,92
61.504.550.039,13
79.364.994.856,42
-

SILPA
36.529.324.183,92
68.968.550.039,13
85.314.994.856,42
108.357.207.439,42
-

Sumber: DPPKA Kab. Padang Pariaman, 2016 (data diolah)

Berdasarkan data yang telah diolah dari Tahun 2012-2016 cenderung


selalu mengalami surplus dimana jumlah pendapatan daerah selalu lebih besar
daripada jumlah belanja daerah. Pada Tahun 2012 APBD Kabupaten Padang
Pariaman terjadi defisit APBD karena melonjaknya jumlah belanja daerah tetapi
tidak diimbangi oleh jumlah pendapatan daerah. Selisih lebih perhitungan APBD
Kabupaten

Padang

Pariaman

Tahun

2012-2016

cenderung

mengalami

peningkatan. SILPA tahun berkenan Kabupaten Padang Pariaman yang tinggi


karena adanya efisiensi belanja daerah Kabupaten Padang Pariaman. Secara
keseluruhan, kinerja pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Padang Pariaman
termasuk dalam kategori baik karena seluruh target anggaran telah dapat tercapai
pada realisasi anggaran daerah.
Dari segi opini laporan keuangan daerah yang diperoleh dari rentang
waktu 2012-2016, Pemerintah Kabupaten Padang Pariaman memperoleh opini
Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) atas Laporan Keuangan Pemerinta Daerah
Tahun 2013, 2014 dan 2015.

15

Anda mungkin juga menyukai