Anda di halaman 1dari 10

TUGAS

PEMODELAN SISTEM
PRODUKSI AIR MINUM DEMINERAL
DI PERUSAHAAN BIGBOSS WATER

OLEH :
ASRI WIDIANA (16A
BRENDA ALVIONTA (15A2002)
EMIL SALIM (15A2006)
JEFFRY IRNANDA (15A2023)
MAYANG EKA CAHYANI (15A2008)

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI NASIONAL
JAMBI

SISTEM PEMODELAN
PRODUKSI AIR MINUM DEMINERAL
DI PERUSAHAAN BIGBOSS WATER
1.

Pendahuluan
Air merupakan salah satu komponen utama yang ada dalam tubuh manusia, maka air

dikategorikan sebagai sesuatu yang wajib ada dalam tubuh manusia. Tanpa air manusia tidak
akan bisa melakukan proses metabolisme dan tanpa air pula manusia tidak akan bisa
melakukan proses pertumbuhan. Meningkatkan akses pada air minum yang aman
menghasilkan manfaat yang nyata bagi kesehata dan setiap upaya harus dibuat untuk
mencapai mutu air minum seaman yang dapat dilakukan (Pedoman Mutu Air Minum).
Produksi air minum demineral adalah salah satu upaya unuk menawarkan/memberikann air
minum yang berkualitas bagi masyarakat.
Biasanya banyak orang menganggap bahwa air minum sama dengan air mineral.
Padahal air minum juga ada yang demineral artinya mineral-mineral yang terkandung dalam
air itu telah didistilasi sehingga tidak mengandung mineral lagi.
Dewasa ini masyarakat banyak mengklaim bahwa air minum yang mengandung
mineral jauh lebih bermanfaat bagi tubuh, karena tubuh kita juga membutuhkan mineral
untuk melakukan proses metabolisme, justru kalau air minum yang dikonsumsi tidak
mengandung mineral akan berbahaya bagi tubuh karena tubuh akan sulit melakukan
metabolisme. Namun tak sedikit juga yang mengklaim bahwa air minum demineral lah yang
banyak manfaatnya bagi tubuh, karena mineral yang terkandung dalam air itu jika menumpuk
dalam tubuh akan menyebabkan kerusakan pada organ tubuh, banyak pihak yang
menyebutkan bahwa mineral tak harus didapatkan dari air yang diminum, melainkan bisa dari
daging, buah dan sayur-sayuran yang dikonsumsi.
Permasalahan air minum ini kadang sering diabaikan oleh sebagian besar masyarakat.
Padahal masalah air minum ini merupakan masalah yang urgent, menyangkut kelangsungan
hidup manusia, karena air adalah salah satu kebutuhan manusia untuk bisa melangsungkan
kehidupannya,seperti yang dituliskan dalam buku Pedoman Mutu Air Minum. penyakit yang
berkaitan dengan air minum merupakan beban utama bagi kesehatan manusia. Intervensi
untuk memperbaiki kualitas air minum memberi keuntungan yang signifikan bagi kesehatan.
Maka dari itu tak ada salahnya jika kita pandai-pandai memilih air minum mana yang cocok
dikonsumsi oleh tubuh kita.

Bagi beberapa orang yg mengidap penyakit tertentu, asupan mineral harus dibatasi.
Sehingga air minum demineral sangat disarankan untuk orang-orang yang mempunyai
penyakit tertentu tersebut.
Dalam memproduki suatu barang atau menghendaki suatu output yang bernilai dan
bermanfaat, dibutuhkan suatu system yang rapi dan komplit, dimulai dari persiapan bahan
baku (input) proses produksi itu sendiri hingga menghasilkan output yang diharapkan.
System produksi air minum demineral ini ditampilkan dalam animasi sederhana sebagai alat
komunikasi awal untuk menunjukkan bagaimana proses produksi air minum ini berjalan,
bagaimana system ini bekerja dan hal hal yang saling berkaitan.

2.

Proses Produksi Air Minum Demineral


Dalam sistem produksi air minum, ada beberapa hal yang harus diperhatikan antara
lain:
- Sumber air bahan baku (INPUT)
- Proses water treatment (PROSES)
- Kualitas produk yang diharapkan (OUTPUT)

- Sumber air bahan baku (INPUT)


Sumber air sebagai input bahan baku air ialah dengan kualitas kurang baik secara fisika
maupun kimia dengan kapasitas yang cukup atau berlebih sesuai dengan kapasitas output
yang diharapkan. Suatu system pengolahan air minum difungsikan untuk mengolah air dari
kualitas air baku yang kurang baik agar mendapatkan kualitas air pengolahan standard yang
ditentukan dan siap untuk dikomsumsi.
Sumber air ini diambil dari beberapa water well. Masing-masing sumur air memiliki
karakteristik air yang berbeda-beda seperti pH air dan kandungan iron. Karakteristik air tiap
sumur sebelumnya sudah dianalisa.
- Proses Water Treatment (PROCESS)

AERATOR
Air dipompakan dari sumur air A dan B menuju aerator. Aerator adalah suatu alat
yang digunakan untuk proses aerasi. Aerasi adalah suatu proses terlarutnya oksigen
dalam air. Aerasi merupakan proses pengolahan dimana air dibuat kontak dengan
udara, dengan tujuan meningkatkan oksigen dalam air. Akibat dari peningkatan
oksigen dalam air ialah mineral yang larut dalam air sumur seperti zat besi dan

mangan akan teroksidasi membentuk endapan endapan yang tidak larut dalam air
atau sukar larut dalam air. Agar oksidasi tersebut berlangsung dengan baik pH air
harus dijaga. Jika pH air terlalu rendah maka proses oksidasi berlangsung lambat.
Untuk itu, pada pengolahan air ini digunakan bahan kimia CAUSTIC untuk menjaga
pH air . Bahan kimia CAUSTIC Ini di injeksikan pada air sebelum air masuk ke
aerator. Kisaran pH air yang dijaga ialah dari 7,2- 7,5.

Multi Media Filter


Air yang sudah mengalami proses aerasi di aerator akan ditampung di Aerator Tank.
Dari Aerator Tank, air akan dipompa akan Multi Media Filter (MMF) untuk proses
penyaringan. Dalam perjalanan air menuju ke multimedia filter, air akan diinjeksikan
2 bahan kimia. Masing-masing bahan kimia memiliki fungsi yang berbeda-beda.
a) ALUM
Fungsi alum ialah untuk menggumpalkan endapan-endapan kecil serta kotoran kecil
lain yang terdapat dalam air agar dapat tersaring di MMF. Setelah pengijeksian alum,
akan terjadi proses koagulasi pada air. Koagulasi ialah proses destabilisasi koloidkoloid yang ada didalam air dengan bantuan koagulan (Alum) . Koagulan ini
memiliki kemampuan untuk mendestabilisasi koloid dengan cara menetralkan muatan
listrik pada permuakaan koloid sehingga terbentuk inti gumpalan dan dapat bergabung
satu sama lain membentuk gumpalan dengan ukuran yang lebih besar sehingga dapat
tersaring.
Proses Koagulasi hanya dapat berlangsung jika ada proses pengadukan, di WTS ini
menggunakan Static Mixer yang digunakan untuk mencampur Bahan Kimia Alum
dengan air. Static Mixer dipasang/diletakkan setalah tempat penggijeksian Bahan
kimia Alum.
b) CHLORINE
Fungsi Chlorine ialah sebagai desinfektan dalam air. Chlorine juga merupakan
oksidator kuat, sehingga meskipun pada kondisi pH air rendah dan oksigen terlarut
sedikit tetap dapat megoksidasi Mangan dan Zat besi dengan cepat.
Penginjeksian Chlorine dilakukan setelah Static Mixer.
Air yang sudah diinjeksiakan 2 bahan kimia tersebut akan dialirkan ke Multi Media
Filter . Fungsi Multi Media Filter (MMF) ialah untuk menyaring endapan-endapan

serta kotoran dari dalam air. Media yang digunakan di MMF ialah pasir silica dan
anthracite.
Di Area WTS ini Multi Media Filter terdiri dari dua vessel, yang ketika salah satu
vessel sedang dalam proses service maka vessel lainnya sedang dalam proses
regenerasi.
Beberapa Tahap yang diperlukan pada setiap siklus regenerasi Multi Media Filter
yaitu:
1.

Drain Down ( Setting Time : 60 Detik)

Tujuannya adalah untuk mengurangi / menurunkan kapasitas air didalam Multi Media
Filter.
2.

Air Scour (Setting Time : 15 Menit )

Pada tahap ini diciptakan gelembung-gelembung udara yang mengalir melalui media.
Tujuannya adalah untuk melepaskan kotoran dari media agar lebih mudah untuk
dibuang. Udara yang digunakan untuk Air Scour ini berasal dari Air Scour Blower
System yang terdiri dari dua blower. Air Scour Blower merupukan kompresor yang
digunakan untuk menghisap udara lalu mengurangi kandungan air dalam udara
kemudian menaikkan tekanan udara yang dihisap untuk selanjutnya digunakan pada
proses Air Scour Multi Media Filter. Pressure udara dari Air Scour Blower ini sekitar
6 psi untuk satu blower. Saat proses Air Scour hanya 1 yang running, namun jika
tekanannya kurang digunakan 2 Air Scour Blower.
3.

Backwash (Setting Time : 15 Menit)

Pada Tahap ini dialirkan air dari bawah ke atas menembus media dan membawa
kotoran-kotoran ke permukaan untuk kemudian dibuang keluar. Backwash juga
membantu untuk rekomendasi media bed. Untuk proses Backwash, air yang
digunakan berasal dari Tank 1. Dengan menggunakan backwash pump air dari Tank 1
dialirkan kedalam vessel Multi Media Filter untuk proses Backwash. Backwash pump
di Area WTS ini terdiri dari 2 pompa. Saat proses backwash hanya 1 pompa yang
running, namun jika tekanannya kurang digunakan 2 pompa.
Kembali ke Tahap proses Drain Down, Air Scour dan Backwash ..
4.

Settle (Setting Time : 5 Menit)

Media dalam filter dibiakan mengendap


5.

Rinse (Setting Time : 6 Menit)

Pada tahap ini terjadi pembilasan,dengan tujuan untuk menghilangka regenerant yang
tersisa.

6.

Service ( Setting Time : 11 Jam )

Pada tahap ini filter kembali pada posisi Service.

Carbon Active Filter


Air yang sudah mengalami proses penyaringan di MMF akan ditampung di Tank 1.
Air tank 1 juga dialirkan ke pengolahan air lebih lanjut penyaringan air dengan
menggunakan alat yaitu Carbon Active Filter.
Fungsi Carbon Active Filter ialah

Mengurangi/Menghilangkan kandungan senyawa organik dengan cara adsorpsi

Mengurangi/Menghilangkan kandungan oksidator (bahan kimia chloine,dll)

Mengurangi/Menghilangkan zat padat(solid) yang tersuspensi dalam air.

Beberapa tahap yang dipelukan pada setiap siklus regenerasi Carbon Active
Filter,yaitu :
1. Backwash selama 47 menit.
2. Settle selama 3 menit.
3. Rinse selama 10 menit.
Lalu kembali ke Service selama 40 Menit.
Air yang sudah di saring dari Carbon Active Filter akan ditampung pada Potabel
Water Tank. Dari Potabel Water Tank inilah distribusi air .

Reverse Osmosis System


Sebelum masuk kedalam Membrane Reverse Osmosis, air akan dinaikkan tekanannya
dengan menggunakan High Pressure Pump agar air mampu menembus lapisan-lapisan
membrane. Setelah melalui High pressure Pump, air akan difilter lagi di Catridge
Filter, fungsinya ialah untuk mengurangi/menghilangkan padatan yang masih terikut
didalam air. Ukuran pori-pori catridge filter ini ialah 1 micron. Setelah melalui
catridge filter, air akan dialirkan ke Reverse Osmosis Membrane. Reverse Osmosis
Membrane ini tersusun dari lembaran- lembaran yang berbeda-beda pada setiap
lapisannya. Dengan ukuran pori-pori terkecil adalah 0,0001 micron,membut
membrane ini mampu menyaring partikel-partikel besar dan kecil,seperti bakteri,virus
dalam air. Prinsip kerja Reverse Osmosis Membrane adalah menyaring air dengan
menggunakan prinsip kerja Reverse Osmosis serta dorongan pompa tinggi. Sehingga
mampu menghasilkan ai minum dan TDS (Total Disloved Solid) rendah. Masa

pemakian membrane ini sangat tergantung dari kualitas air baku maka akan semakin
cepat masa penggantiannya.
Target Flow dari Reverse Osmosis system :

50 % Permeate (Dialirkan dan ditampung di Treated Water Tank)

30 % Reject

20 % Recyle (Dialirkan dan ditampung di Fire Water Tank)

(Dialirkan dan ditampung di Disposal Water Tank)

Proses Quality Control System


Proses quality control dilakukan secara bertahap dan continu agar air yang dikemas
benarbenar

stabil

dan

terjamin

kualitasnya

dari

waktu

kewaktu.

Setiap pengolahan AMDK diharuskan mempunyai laboratorium kecil sendiri yang


mana dapat mengontrol kualitas produksi setiap saat, serta dapat mengontrol kondisi
mesin produksi apakan masih dalam kondisi prima atau tidak dan perlu dilakukan
perbaikan dan perawatan mesin.

Proses Pengemasan
Proses pengemasan dapat berupa kemasan gallon , bottle, atau cup yang mana proses
ini diharuskan menggunakan mesin mesin yang automatic maupun semi- automatic
agar kontak tangan maupun tubuh operator dihindari sekecil mungkin agar tidak
terjadi kontaminasi dari tubuh operator tersebut ke dalam kemasan maupun air hasil.

Proses Pengepakan
Proses Pengepakan dapat dilakukan secara manual maupun automatic yang terpenting
disini pengemasan dilakukan dengan rapi dan bersih agar produk tersebut dapat
dinikmati konsumen dengan tingkat kepuasan yang tinggi.

Proses Distribusi
Proses distribusi sebaiknya dilakukan 5 6 jam setelah proses pengemasan agar
kondisi gas OZONE yang terkandung dalam air hasil menguap dan gas ozone tersebut
kembali menjadi oxigent.
Baru setelah 5 6 jam lebih produk diperbolehkan dikonsumsi maupun
diditribusikan.

Gambar 1. Bagan Proses Pengolahan Air

Keterangan setiap nomor (bagian) pada dari Gambar adalah.


1.
Water Well
Sumber air sebagai bahan baku berasal dari beberapa waterwell. Dipompakan menuju
aerator untuk dioksidasi. Agar oksidasi tersebut berlangsung dengan baik pH air harus
dijaga. Jika pH air terlalu rendah maka proses oksidasi berlangsung lambat. Untuk itu,
pada pengolahan air ini digunakan bahan kimia CAUSTIC untuk menjaga pH air .
Bahan kimia CAUSTIC ini di injeksikan pada air sebelum air masuk ke aerator.
Kisaran pH air yang dijaga ialah dari 7,2- 7,5.
2.
Aerator
Didalam aerator, air akan berkontak dengan udara dengan tujuan meningkatakan
kadar oksigen dalam air.
3.
MMF
Setelah proses aerasi air ditarik ke MMFilter untuk proses penyaringan. Tapi sebelum
masuk kedalam MMFilter, air akan ditambahkan 2 bahan kimia yang berfungsi
sebagai koagulan. . Proses koagulasi ini adalah pencampuran pembentukan gumpalan
dari air proses dengan bahan kimia koagulasi. Proses ini dilakukan karena dalam air

proses mengandung spended solid dan koloid, dimana dalam suspended solid tersebut
mungkin mengandung mineral seperti pasir, lumpur, lempung dan lainnya atau bahan
organik lain. Proses koagulasi bertujuan untuk destabilisasi koloid-koloid yang ada
didalam air dan proses koagulasi hanya dapat berlangsung jika ada proses
pengadukan, jadi air yang ditambahakan koagulan akan melewati 2 mixer terlebih
dahulu sebelum masuk ke MMFilter.
4. Carbon Active Filter
Air yang sudah mengalami proses penyaringan di MMF ditampung di Tank 1,
kemudian dialirkan ke pengolahan air lebih lanjut penyaringan air dengan
menggunakan alat yaitu Carbon Active Filter.
Fungsi Carbon Active Filter ialah

Mengurangi/Menghilangkan kandungan senyawa organik dengan cara

adsorpsi

Mengurangi/Menghilangkan kandungan oksidator (bahan kimia chloine,dll)

Mengurangi/Menghilangkan zat padat(solid) yang tersuspensi dalam air.

Air yang sudah di saring dari Carbon Active Filter akan ditampung pada Potabel
Water Tank/ Tank 2.
5.
Cartridge Filter
Air di Tank 2 akan dinaikkan tekanannya dengan menggunakan High Pressure Pump
agar air mampu menembus lapisan-lapisan membrane. Setelah melalui High pressure
Pump,

air

akan

difilter

lagi

di

Catridge

Filter, fungsinya

ialah

untuk

mengurangi/menghilangkan padatan yang masih terikut didalam air. Ukuran pori-pori


catridge filter ini ialah 1 micron. Setelah melalui catridge filter, air akan dialirkan ke
Reverse Osmosis Membrane.
6. Reverse Osmosis
Prinsip kerja Reverse Osmosis Membrane adalah menyaring air dengan menggunakan
prinsip kerja Reverse Osmosis serta dorongan pompa tinggi. Sehingga mampu
menghasilkan air minum dan TDS (Total Disloved Solid) rendah.
7. Proses Quality Control System
Proses quality control dilakukan secara bertahap dan continu agar air yang dikemas
benarbenar

stabil

dan

terjamin

kualitasnya

dari

waktu

kewaktu.

Kontrol kuaitas air dilakukan setiap selesai proses pemfilteran dan setiap proses
terakhir.
8. Tank 3 /Penampungan

Air yang sudah mengalami berbagai proses ditampung di tank 3 untuk kemudian
didistribusikan ke menara air dan tangki penyimpanan memastikan tekanan air yang
stabil.

50 % Permeate (Dialirkan dan ditampung di Treated Water Tank)

30 % Reject

20 % Recyle (Dialirkan dan ditampung di Fire Water Tank)

(Dialirkan dan ditampung di Disposal Water Tank)

9. Distribution System
Air yang sudah layak untuk diminum di distribusikan ke konsumen. Adapun proses
Pengolahan air untuk menjadikan air siap dikemas dan dipasarkan secara umum, ada
beberapa proses yang harus dilalui antara lain :
Proses Pengemasan dan pengepakan
Proses pengemasan dapat berupa kemasan gallon , bottle, atau cup yang mana proses
ini diharuskan menggunakan mesin mesin yang automatic maupun semi- automatic
agar kontak tangan maupun tubuh operator dihindari sekecil mungkin agar tidak
terjadi kontaminasi dari tubuh operator tersebut ke dalam kemasan maupun air hasil.
Proses Distribusi
Proses distribusi sebaiknya dilakukan 5 6 jam setelah proses pengemasan agar
kondisi gas OZONE yang terkandung dalam air hasil menguap dan gas ozone tersebut
kembali menjadi oxigent. Baru setelah 5 6 jam lebih produk diperbolehkan
dikonsumsi maupun diditribusikan.

Anda mungkin juga menyukai

  • Maspion
    Maspion
    Dokumen3 halaman
    Maspion
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Sejarah Extra Joss
    Sejarah Extra Joss
    Dokumen7 halaman
    Sejarah Extra Joss
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Maspion
    Maspion
    Dokumen3 halaman
    Maspion
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Tugas PIP
    Tugas PIP
    Dokumen12 halaman
    Tugas PIP
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Analisa Aliran Logistik
    Analisa Aliran Logistik
    Dokumen33 halaman
    Analisa Aliran Logistik
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Titik Nyala
    Titik Nyala
    Dokumen2 halaman
    Titik Nyala
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Indo Ringkasan
    Bahasa Indo Ringkasan
    Dokumen5 halaman
    Bahasa Indo Ringkasan
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Maspion
    Maspion
    Dokumen3 halaman
    Maspion
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • OPTIMAL REBOILER
    OPTIMAL REBOILER
    Dokumen6 halaman
    OPTIMAL REBOILER
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • BBHP Dan Dastek
    BBHP Dan Dastek
    Dokumen12 halaman
    BBHP Dan Dastek
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Soal Akutansi
    Soal Akutansi
    Dokumen1 halaman
    Soal Akutansi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • HK, Tenaga Kerja Definisi
    HK, Tenaga Kerja Definisi
    Dokumen5 halaman
    HK, Tenaga Kerja Definisi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Arti Notasi
    Arti Notasi
    Dokumen2 halaman
    Arti Notasi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • NERACA
    NERACA
    Dokumen3 halaman
    NERACA
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Arti Notasi
    Arti Notasi
    Dokumen2 halaman
    Arti Notasi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • HK, Tenaga Kerja Definisi
    HK, Tenaga Kerja Definisi
    Dokumen5 halaman
    HK, Tenaga Kerja Definisi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Chiller
    Chiller
    Dokumen20 halaman
    Chiller
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • NERACA
    NERACA
    Dokumen3 halaman
    NERACA
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Soal Akutansi
    Soal Akutansi
    Dokumen1 halaman
    Soal Akutansi
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Chiller
    Chiller
    Dokumen20 halaman
    Chiller
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat
  • Sistem Manajemen Novrozi k3
    Sistem Manajemen Novrozi k3
    Dokumen8 halaman
    Sistem Manajemen Novrozi k3
    Novrozi Raswandi
    Belum ada peringkat