PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agam Tauhid dan agama Samawi yang sempurna. Tauhid
sama dengan Wahid yang berarti satu esa atau tunggal. Tauhid berarti
meyakini Allah adalah satu atau esa, tidak ada yang menyamainya baik dalam
zat-Nya atau perbuatan-nya menciptakan alam semesta.
pernah disebutkan dalam al quran, karena kata Tauhid sama dengan Ahad. Tauhid
dijadikan salah satu ilmu islam yang mempelajari tentang Keesaan Allah. Surat
yang menyatakan tauhid yaitu al Ikhlas dan Al kafirun.
Tauhid memiliki tiga pengertian, yaitu Tauhid Uluhiyah: allah ada dan
maha Esa; Tauhid Ubudiyah: Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah;
Tauhid rubudiya: semua yang ada di alam semesta dikendalikan oleh Allah.
Sedangkan Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama
yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah.
Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi
jika mempunyai definisi Tuhan yang jelas, mempunyai penyampai risalah
(Nabi/Rasul), dan mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan
dalam Kitab Suci. Oleh karena itulah, Islam masuk kedalam agama Tauhid dan
agama Samawi yang sempurna karena Islama adalah agama yang mengajarkan
umatnya bahwa Allah adalah satu dan tidak ada dzat yang menyamaiNya, serta
dipercaya para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah.
Beberapa orang sering memiliki persepsi dan pendapat lain mengenai
Islam. Namun masih ada orang yang memiliki pendapat negatif tentang Islam.
Timbulnya salah paham dalam memahami Islam lebih banyak terjadi karena orang
mempelajari Islam tidak secara utuh.
Persepsi
Islam
sebagai
ancaman
utamanya
bersumber
dari
Islam. Hal itu terjadi karena masyarakat barat umumnya melakukan kesalahan
dalam memahami Islam, masyarakat barat umumnya mengetahui Islam lewat
media massa yang menampilkan Islam tidak secara utuh, serta menyamakan Islam
dengan perilaku individu umat Islam. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami
akan menjelaskan secara detail mengenai kerangka dasar ajaran Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa kerangka dasar ajaran agama islam itu ?
2. Bagaimana Agama Islam dan Keilmuan di dalamnya ?
3. Apa yang dimaksud ilmu tasawuf ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk memberikan informasi
mengenai kerang kerangka dasar ajaran Islam yang meliputi ilmi keislaman di
dalam agama Islam, tasawuf, syariah, akhlak, aqidah, serta aspek lainnya yang
terdapat dalam agama Islam.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1. KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Dengan mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang berasal dari
Nabi Muhammad saw., dapat dikemukakan bahwa:
1. AKIDAH
Dalam konteks ajaran Islam , akidah Islam dapat di definisikan sebagai
pemikiran tentang adanya Allah swt, malaikat, kitab, rasul, Hari Kiamat, Qadha
dan Qadar dimana baik dan buruk semata-mata karena Allah yang diyakini oleh
qalbu dan diterima oleh akal, sehingga menjadi pembenaran (keyakinan) yang
bulat sesuai dengan realitas dan bersumber pada dalil. Oleh karena itu,akidah
selalu ditautkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.
2. SYARIAH
Syariah islam adalah ajaran yang mengatur perilaku seorang pemeluk
agama islam (muslim) untuk menyelesaikan dan memutuskan masalah manusia
yang mencakup hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
lingkungannya,manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan Allah.
3. AKHLAK
Akhlak adalah sikap yang menimbulkan perilaku baik dan buruk. Berasal
dari kata khuluk yang berarti perangai,sikap,perilaku,watak,budi pekerti. Ilmu
akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap dan perilaku
manusia serta segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan perbuatan yang
seyogyanya diperlihatkan manusia terhadap manusia lain, dirinya sendiri dan
lingkungan hidupnya.
Sumber akhlak Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadits. Akidah, syariah dan
akhlak merupakan tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dan dalam prakteknya
ketiganya menyatu secara utuh dalam pribadi seorang muslim. Akidah
digambarkan sebagai akar yang menunjang kokoh dan tegaknya batang di atas
permukaan bumi,sedangkan syariah sebagai batang yang berdiri kokoh di atas
akar yang menunjangnya dan akhlak adalah buah yang dihasilkan dari proses yang
berlangsung di akar dan di batang.
Kaum muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang antara
Aisyah, Thalhah, dan Zubair melawan 'Ali ibn Abi Thalib dan pelaku
arbitrase (termasuk yang menerima dan membenarkannya) dihukumi kafir.
Khalifah harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi
Muhammad SAW dan tidak mesti keturunan Quraisy.
Sekte Azariqoh yang lebih radikal, sebab orang yang tidak sepaham
dengan mereka dibunuh.
Sekte al-Ajaridah yang dipimpin 'Abd Karim bin Ajrad, yang dalam
perkembangannya terpecah menjadi beberapa kelompok kecil seperti
Syu'aibiyyah, Hamziyyah, Hazimiyyah, Maimuniyyah, dll.
c.
Qadariyah
Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai qadar (kuasa) untuk
menentukan segala perbuatannya dan bebas menentukan nasibnya sendiri dan
memilih yang baik dan buruk untuk dirinya.
5
d. Salafiyah
Salafiyah merupakan paham yang berpegang teguh pada teks/nash yang
tertulis dalam Al-Quran mengenai akidah, tanpa mencampurkannya dengan
filsafat. Pendasarnya adalah Ahmad bin Hanbal(salah seorang imam mazhab fiqih
Islam) yang kemudian diikuti oleh Ibnu Taimiyah,Muhammad bin Abdul Wahab
di Saudi Arabia.
Salafy melihat tiga generasi pertama dari umat Islam, yaitu Muhammad
dan sahabat-sahabatnya, dan dua generasi berikut setelah mereka, Tabi'in dan Taba
'at-Tabi'in.
Pokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan
selesai pada waktu masa Muhammad dan sahabat-sahabatnya, oleh karena itu
tidak dikehendaki inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena material
dan pengaruh budaya.
e.
Muktazilah
Muktazilah merupakan ilmu kalam yang bersifat rasional, mempergunakan
akal manusia dalam menjelaskan keyakinan agama,sehingga menyebabkan
mereka kritis terhadap Sunah Nabi/Hadist.
Mutaziliyah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
1. Tauhid. Mereka berpendapat :
o
g. Ahmadiyah
Ahmadiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Mirza Ghulam Ahmad dan
terbagi menjadi 2 aliran,yaitu:
Ahmadiyah Qadiyan
Aliran ini berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi dan rasul
akhir zaman yang dapat wahyu dari Allah untuk menyempurnakan Islam.
Ahmadiyah Lahore
Aliran ini berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang
pembaharu/mujaddid,bukan seorang nabi dan rasul.
2.3. ILMU FIQIH
Mazhab Maliki
Mazhab ini tumbuh di Madinah (Saudi Arabia) dan mengikuti paham
Malik bin Anas yang mendasarkan ajaran hukumnya pada Al Quran dan al
Hadists yang memuat Sunnah Nabi, terutama Sunnah Nabi selama 10 tahun di
Madinah. Pengikutnya banyak terdapat di Afrika Utara, beberapa bagian Mesir
dan Sudan, serta beberapa negara di Afrika lainnya.
d. Mazhab Syafii
Mazhab ini mengikuti paham Muhammad Idris as-Syafii,beliau adalah
murid Abu Hanifah yang pandai berguru juga pada Malik bin Anas,karena itu
ajarannya tentang hukum memadukan kedua paham pendahulunya.
Ia banyak menulis di antaranya ar Risalah yang memuat teorinya tentang
ilmu hukum fikih Islam.Ia juga disebut arsitek agung ilmu hukum fikih islam
karena dialah pertama-tama yang membangun teori tentang pengembangan
hukum islam melalui sumber-sumbernya:Al Quran,al Hadist,Ijma dan Qiyas.
Para pengikut mazhab ini sekarang banyak terdapat di Afrika Selatan,India
Selatan, Muangthai(Thailand), Filipina, Malaysia dan Indonesia.
3. ILMU TASAWUF/AKHLAK
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tatacara pengembangan
rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada
Allah.Dengan pengembangan rohani, kaum sufi ingin menyelami makna syariat
secara lebih mendalam dalam rangka menemukan hakikat agama dan ajaran
Islam.
Bagi kaum sufi yang mementingkan syariat dan hakikat sekaligus,shalat
misalnya, tidaklah hanya sekedar pengucapan sejumlah kata dalam gerakan
tertentu tetapi adalah dialog spiritual antara manusia dengan Tuhan.
4. ILMU TAFSIR
Tafsir berasal dari kata al-fusru yang mempunyai arti menjelaskan dan
menyingkap sesuatu. Menurut pengertian terminologi ialah ilmu untuk memahami
kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan
makna-maknanya, menyimpulkan hikmah dan hukum-hukumnya. Singkatnya,
ilmu tafsir berarti ilmu yang mempelajari, memahami, dan menjelaskan tentang Al
Quran.
5. ILMU TARIH
Perkataan "Tarikh" itu asalnya dari perkataan Arab, yang artinya menurut
lughat (arti kata bahasa Arab) ialah : "ketentuan masa". Dan artinya menurut
istilah (cara yang tetap terpakai) dalam kitab-kitab, ialah : "Keterangan yang
menerangkan hal ihwal ummat dan segala sesuatu yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau,atau pada masa yang masih ada".
Kemudian terpakai juga dengan arti perhitungan tahun, dan buku sejarah dengan
tahunnya.
Adapun ilmu tarikh itu ialah suatu pengetahuan yang gunanya untuk
mengetahui keadaan- keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau di
kalangan ummat dan keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang masih ada
(sedang terjadi) di kalangannya.
2.4 TASAWUF, FILSAFAT, POLITIK, DAN PEMBAHARUAN
1. Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata suf, yang berarti bulu domba kasar, disebut
demikian karena orang yang memekainya disebut orang sufi/mutasawif, hidup
dalam kemiskinan dan kesederhanaan.Sulit mendefinisikan tasawuf secara
lengkap, menurut Anne Marie Schimmel, karena orang hanya dapat menyentuh
salah satu sudutnya saja, seperti definisi tasawuf diatas.
Menurut Taftazani, pengamat dan peneliti tasawuf, dalam bukunya
pengantar ke Tasawuf Islam, ada lima ciri tasawuf Islam:
timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karinia Allah dalam diri sufi karena
tercapainya maqamat (beberapa tingkatan perhentian) dalam perjalanan
sufi mendekati Allah.
10
2. Politik
Politik di dalam Islam kekuasaan politik kait mengait al-hukm. Perkataan
al-hukn dan kata kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali
dalam Al-Quran. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm yang telah dialih
bahasakan menjadi hokum intinya adalah peraturan, undang undang, patokan
atau kaidah dan keputusan atau vonis (pengadilan). Sedangkan dalam bahasa
Arab, dapat dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat jadi sebagai perbuatan
hokum bermakna mambuat atau menjalankan keputusan, dikaitkan dengan
kehidupan
bermasyarakat,
arti
perbuatan
dalam
hubungan ioni
adalah
kebijaksanaan. Disini jelas terlihat hubungan al-hukm dengan konsep atau unsur
politik. Wujud kekuasaan politik menurut agama dan ajaran Islam adalah sebuah
sistem politik yang diselenggarakan menurut hukum Allah yang terkandung dalam
Al-Quran.
3. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa arab yang berarti falsafah yang diturunkan dari
bahasa Yunani Philosophia, artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta pada
kebenaran. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, karena, asal, dan hukumnya.
Filsafat adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang
suatu obyek. Obyek pemikiran kefilsafatan adalah segala yang ada, yaitu Tuhan,
manusia dan alam. Filsafat Islam adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan
radikal tentang aspek-aspek agama ajaran Islam.
Al-Quran
sejak
semula
telah
memerintahkan
manusia
untuk
menggunakan akalnya. Akal adalah potensi luar biasa yang dianugrahkan Allah
kepada manusia, karena dengan akalnya manusia memperoleh pengetahuan
tentang berbagai hal, dapat membedakan mana yang benar mana yang salah, mana
yang baik dan mana yang buruk, mengetahui rahasia hidup dan kehidupan dan
seterusnya. Oleh karena itu agama dan ajaran Islam memberikan tempat yang
11
tertinggi kepada akal, karena akal dapat digunakan memehami agama dan ajaran
Islam sebaik baiknya dan seluas luasnya.
4. Pembaharuan
Pembaharuan dalam Islam adalah upaya atau aktifitas, baik pemikiran
maupun gerakan untuk mengubah pemahaman atau keadaan kehidupan umat
Islam dari keadaan atau kehidupan baru yang hendak diwujudkan. Disini yang
diperbaharui bukanlah agama yang merupakan ajaran dasar Islam, tetapi
pemahaman tentang agama yang merupakan ajaran fundamental Islam itu.
Disamping tentang pemahaman agama, pembaharuan juga dilakukan
terhadap kehidupan dan penghidupan umat Islam. Dapat dilihat pada firman Allah
bahwasanya pembaharuan menuju kebaikan itu dibenarkan oleh Allah, yaitu
dalam Al-Quran, surat Hud (11) ayat 117.
Dilihat dari sudut waktu, pembaharuan dalam Islam dapat dibagi menjadi
dua tahap. Tahap pertama berlangsung sebelum periode modern (sebelum abad
XIX M), tahap kedua berlangsung selama periode modern yaitu mulai awal abad
XIX M sampai sekarang.
2.5 ASPEK LAIN DALAM AJARAN ISLAM
1. Pendidikan
Pendidikan
adalah
usaha
sadar
yang
dilakukan
manusia
untuk
12
hanya kepada Allah serta membina dan memelihara alam sesuai dengan syariah
serta memanfaatkannya dengan akidah dan akhlak.
2. Masyarakat
Perkataan masyarakat berasal dari bahasa Arab,yang secara harfiah artinya
pergaulan.Dalam bahasa Latin padanannya adalah sosius.Perkataan ini kemudian
berubah menjadi sosial yang berarti segala sesuatu berhubungan dengan pergaulan
hidup.
Masyarakat Islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus
menerus menurut system nilai/norma tertentu yang terikat pada identitas bersama :
Islam.
Ciri pokok masyarakat Islami:
Persaudaraan
Persamaan
Toleransi/tasamuh
Musyawarah
Keseimbangan
3. Ekonomi
Yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjanya, dipengaruhi atau
dibatasi oleh ajaran ajaran Islam. Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu
harus diolah oleh tenaga dan akal manusia melalui prinsip prinsip ekonomi.
Usaha manusia untuk mengolah sumber daya alam terikat kepada beberapa syarat,
seperti yang disebutkan dalam al-Quran:
13
Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang, antara lain
dengan:
14
BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN
Kerangka dasar ajaran Islam terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak.
Ketiganya saling berhubungan satu sama lain.
Tidak hanya ilmu ilmu keislaman saja, namun di dalam ajaran Islam
diajarkan pula hal hal lain, seperti politik yang berdasar Islam, ekonomi,
dan masyarakat
Agar setiap muslim bisa lebih mengerti ajaran Islam, sebaiknya setiap
muslim mempelajari ilmu ilmu keislaman lebih dalam lagi
Tidak hanya mempelajari lebih dalam ilmu ilmu keislaman, tetapi juga
dipahami dengan baik agar bisa diamalkan dalam kehidupan sehari hari
15
16