Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Islam merupakan agam Tauhid dan agama Samawi yang sempurna. Tauhid
sama dengan Wahid yang berarti satu esa atau tunggal. Tauhid berarti
meyakini Allah adalah satu atau esa, tidak ada yang menyamainya baik dalam
zat-Nya atau perbuatan-nya menciptakan alam semesta.

Kata Tauhid, tidak

pernah disebutkan dalam al quran, karena kata Tauhid sama dengan Ahad. Tauhid
dijadikan salah satu ilmu islam yang mempelajari tentang Keesaan Allah. Surat
yang menyatakan tauhid yaitu al Ikhlas dan Al kafirun.
Tauhid memiliki tiga pengertian, yaitu Tauhid Uluhiyah: allah ada dan
maha Esa; Tauhid Ubudiyah: Tidak ada Tuhan yang patut disembah kecuali Allah;
Tauhid rubudiya: semua yang ada di alam semesta dikendalikan oleh Allah.
Sedangkan Agama samawi atau disebut juga agama langit, adalah agama
yang dipercaya oleh para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah.
Beberapa pendapat menyimpulkan bahwa suatu agama disebut agama Samawi
jika mempunyai definisi Tuhan yang jelas, mempunyai penyampai risalah
(Nabi/Rasul), dan mempunyai kumpulan wahyu dari Tuhan yang diwujudkan
dalam Kitab Suci. Oleh karena itulah, Islam masuk kedalam agama Tauhid dan
agama Samawi yang sempurna karena Islama adalah agama yang mengajarkan
umatnya bahwa Allah adalah satu dan tidak ada dzat yang menyamaiNya, serta
dipercaya para pengikutnya dibangun berdasarkan wahyu Allah.
Beberapa orang sering memiliki persepsi dan pendapat lain mengenai
Islam. Namun masih ada orang yang memiliki pendapat negatif tentang Islam.
Timbulnya salah paham dalam memahami Islam lebih banyak terjadi karena orang
mempelajari Islam tidak secara utuh.
Persepsi

Islam

sebagai

ancaman

utamanya

bersumber

dari

kesalahpahaman (misunderstanding) Barat atau kalangan non-Muslim terhadap

Islam. Hal itu terjadi karena masyarakat barat umumnya melakukan kesalahan
dalam memahami Islam, masyarakat barat umumnya mengetahui Islam lewat
media massa yang menampilkan Islam tidak secara utuh, serta menyamakan Islam
dengan perilaku individu umat Islam. Oleh karena itu, melalui makalah ini kami
akan menjelaskan secara detail mengenai kerangka dasar ajaran Islam.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa kerangka dasar ajaran agama islam itu ?
2. Bagaimana Agama Islam dan Keilmuan di dalamnya ?
3. Apa yang dimaksud ilmu tasawuf ?
1.3 Tujuan
Tujuan penulisan makalah ini, yaitu untuk memberikan informasi
mengenai kerang kerangka dasar ajaran Islam yang meliputi ilmi keislaman di
dalam agama Islam, tasawuf, syariah, akhlak, aqidah, serta aspek lainnya yang
terdapat dalam agama Islam.

BAB II

PEMBAHASAN
2.1. KERANGKA DASAR AJARAN ISLAM
Dengan mengikuti sistematik Iman, Islam dan Ihsan yang berasal dari
Nabi Muhammad saw., dapat dikemukakan bahwa:
1. AKIDAH
Dalam konteks ajaran Islam , akidah Islam dapat di definisikan sebagai
pemikiran tentang adanya Allah swt, malaikat, kitab, rasul, Hari Kiamat, Qadha
dan Qadar dimana baik dan buruk semata-mata karena Allah yang diyakini oleh
qalbu dan diterima oleh akal, sehingga menjadi pembenaran (keyakinan) yang
bulat sesuai dengan realitas dan bersumber pada dalil. Oleh karena itu,akidah
selalu ditautkan dengan Rukun Iman yang merupakan asas seluruh ajaran Islam.
2. SYARIAH
Syariah islam adalah ajaran yang mengatur perilaku seorang pemeluk
agama islam (muslim) untuk menyelesaikan dan memutuskan masalah manusia
yang mencakup hubungan manusia dengan dirinya sendiri, manusia dengan
lingkungannya,manusia dengan sesamanya, dan manusia dengan Allah.
3. AKHLAK
Akhlak adalah sikap yang menimbulkan perilaku baik dan buruk. Berasal
dari kata khuluk yang berarti perangai,sikap,perilaku,watak,budi pekerti. Ilmu
akhlak adalah ilmu yang menjelaskan arti baik dan buruk pada sikap dan perilaku
manusia serta segala sesuatu yang berkenaan dengan sikap dan perbuatan yang
seyogyanya diperlihatkan manusia terhadap manusia lain, dirinya sendiri dan
lingkungan hidupnya.
Sumber akhlak Islam adalah Al-Quran dan Al-Hadits. Akidah, syariah dan
akhlak merupakan tiga hal yang tidak dapat dipisahkan dan dalam prakteknya
ketiganya menyatu secara utuh dalam pribadi seorang muslim. Akidah
digambarkan sebagai akar yang menunjang kokoh dan tegaknya batang di atas
permukaan bumi,sedangkan syariah sebagai batang yang berdiri kokoh di atas
akar yang menunjangnya dan akhlak adalah buah yang dihasilkan dari proses yang
berlangsung di akar dan di batang.

2.2. AGAMA ISLAM DAN ILMU KEISLAMAN


1. ILMU KALAM/TAUHID
a. Kharijiyah
Kharijiyah sebagai kelompok disebut khawarij yakni segolongan umat
Islam yang semula pengikut Ali bin Abi Thalib, kemudian keluar dan memisahkan
diri dari Ali karena tidak setuju kepada sikap Ali terhadap Muawiyah dalam
menyelesaikan perselisihan (politik) mereka dengan berunding yang kemudian
dilanjutkan dengan arbitrasi (perwasitan atau tahkim).
Hasil arbitrasi tsb tidak menguntungkan Ali dan mereka yang memisahkan
diri dari Ali menganggap mereka telah berbuat dosa besar dan jika seorang
muslim telah berdosa besar maka sudah keluar dari Islam dan ditempatkan di
neraka.
Secara umum, ajaran-ajaran pokok golongan ini adalah:

Kaum muslimin yang melakukan dosa besar adalah kafir.

Kaum muslimin yang terlibat dalam perang Jamal, yakni perang antara
Aisyah, Thalhah, dan Zubair melawan 'Ali ibn Abi Thalib dan pelaku
arbitrase (termasuk yang menerima dan membenarkannya) dihukumi kafir.

Khalifah harus dipilih rakyat serta tidak harus dari keturunan Nabi
Muhammad SAW dan tidak mesti keturunan Quraisy.

Akibat perbedaan pendapat di antara tokoh-tokohnya, Khawarij terpecah


menjadi beberapa sekte, antara lain:

Sekte Muhakkimah, yang merupakan sekte pertama, yakni golongan yang


memisahkan diri dari 'Ali bin Abi Thalib.

Sekte Azariqoh yang lebih radikal, sebab orang yang tidak sepaham
dengan mereka dibunuh.

Sekte Najdat yang merupakan pecahan dari sekte Azariqoh.

Sekte al-Ajaridah yang dipimpin 'Abd Karim bin Ajrad, yang dalam
perkembangannya terpecah menjadi beberapa kelompok kecil seperti
Syu'aibiyyah, Hamziyyah, Hazimiyyah, Maimuniyyah, dll.

Perpecahan itulah yang menghancurkan aliran Khawarij. Satu-satunya yang masih


ada, Ibadi dari Oman, Zanzibar, dan Maghreb menganggap dirinya berbeda dari
yang lain dan menolak disebut Khawarij.
b. Jabariyah
Jabariyah,berpendapat bahwa manusia terpaksa / dipaksa melakukan
sesuatu yang telah ditentukan Allah, manusia tidak mempunyai ikhtiar, kemauan
dan kekuasaan untuk menentukan pilihan sendiri mengenai perbuatannya.Semua
perbuatan manusia berlaku menurut kodrat dan iradat Allah semata-mata.
Secara garis besar, ajaran-ajaran pokok Murji'ah adalah:
1. Pengakuan iman cukup hanya dalam hati. Jadi pengikut golongan ini tak
dituntut membuktikan keimanan dalam perbuatan sehari-hari. Ini
merupakan sesuatu yang janggal dan sulit diterima kalangan Murjites
sendiri, karena iman dan amal perbuatan dalam Islam merupakan satu
kesatuan.
2. Selama meyakini dua kalimah syahadat, seorang Muslim yang berdosa
besar tak dihukum kafir. Hukuman terhadap perbuatan manusia
ditangguhkan, artinya hanya Allah yang berhak menjatuhkannya di
akhirat.

c.

Qadariyah
Qadariyah berpendapat bahwa manusia mempunyai qadar (kuasa) untuk
menentukan segala perbuatannya dan bebas menentukan nasibnya sendiri dan
memilih yang baik dan buruk untuk dirinya.
5

d. Salafiyah
Salafiyah merupakan paham yang berpegang teguh pada teks/nash yang
tertulis dalam Al-Quran mengenai akidah, tanpa mencampurkannya dengan
filsafat. Pendasarnya adalah Ahmad bin Hanbal(salah seorang imam mazhab fiqih
Islam) yang kemudian diikuti oleh Ibnu Taimiyah,Muhammad bin Abdul Wahab
di Saudi Arabia.
Salafy melihat tiga generasi pertama dari umat Islam, yaitu Muhammad
dan sahabat-sahabatnya, dan dua generasi berikut setelah mereka, Tabi'in dan Taba
'at-Tabi'in.
Pokok ajaran dari ideologi dasar Salafi adalah bahwa Islam telah sempurna dan
selesai pada waktu masa Muhammad dan sahabat-sahabatnya, oleh karena itu
tidak dikehendaki inovasi yang telah ditambahkan pada abad nanti karena material
dan pengaruh budaya.
e.

Muktazilah
Muktazilah merupakan ilmu kalam yang bersifat rasional, mempergunakan
akal manusia dalam menjelaskan keyakinan agama,sehingga menyebabkan
mereka kritis terhadap Sunah Nabi/Hadist.
Mutaziliyah memiliki 5 ajaran utama, yakni :
1. Tauhid. Mereka berpendapat :
o

Sifat Allah ialah dzatNya itu sendiri.

al-Qur'an ialah makhluk.

Allah di alam akhirat kelak tak terlihat mata manusia. Yang


terjangkau mata manusia bukanlah Dia.

2. Keadilan-Nya. Mereka berpendapat bahwa Allah SWT akan memberi


imbalan pada manusia sesuai perbuatannya.

3. Janji dan ancaman. Mereka berpendapat Allah takkan ingkar janji:


memberi pahala pada muslimin yang baik dan memberi siksa pada
muslimin yang jahat.
4. Posisi di antara 2 posisi. Ini dicetuskan Wasil bin Atha' yang membuatnya
berpisah dari gurunya, bahwa mukmin berdosa besar, statusnya di antara
mukmin dan kafir, yakni fasik.
5. Amar maruf (tuntutan berbuat baik) dan nahi munkar (mencegah
perbuatan yang tercela). Ini lebih banyak berkaitan dengan hukum/fikih.
Aliran Mutaziliyah berpendapat dalam masalah qada dan qadar, bahwa manusia
sendirilah yang menciptakan perbuatannya. Manusia dihisab berdasarkan
perbuatannya, sebab ia sendirilah yang menciptakannya.
f.

Ahlusunnah wal jamaah (sunni)


Ahlussunnah wal jamaah (sunni) adalah paham umum umat Islam.Paham
ini berpegang teguh pada sunah nabi Muhammad SAW dan para sahabatnya
mengenai akidah. Paham ini juga disebut dengan golongan Asyariyah dan
pendasar ilmu kalam ini adalah Abu Hasan al-Asyari yang berhasil menyusun
pendapatnya mengenai akidah menurut Al Quran dan as-Sunnah yang dijelaskan
dengan akal pikiran.

g. Ahmadiyah
Ahmadiyah diambil dari nama pendirinya yaitu Mirza Ghulam Ahmad dan
terbagi menjadi 2 aliran,yaitu:
Ahmadiyah Qadiyan
Aliran ini berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah nabi dan rasul
akhir zaman yang dapat wahyu dari Allah untuk menyempurnakan Islam.
Ahmadiyah Lahore
Aliran ini berpendapat bahwa Mirza Ghulam Ahmad adalah seorang
pembaharu/mujaddid,bukan seorang nabi dan rasul.
2.3. ILMU FIQIH

Ilmu fiqih yaitu ilmu yang khusus memahami,mendalami syariah untuk


dapat dirumuskan menjadi kaidah yang konkret yang dapat dilaksanakan dalam
masyarakat. Sebagai hasil pemikiran manusia,hasil pemahaman tentang syariah
yang disebut dengan hukum fiqih itu berbeda di suatu tempat dengan di tempat
lain. Perbedaan tersebut menimbulkan berbagai aliran-aliran.Aliran-aliran
pemikiran islam itu yang disebut mazahib (jamak dari mazhab). Terdapat 4
mazhab, yaitu Mazhab Hanafi, Mazhab Maliki, Mazhab Hambali, dan Mazhab
Syafii.
a. Mazhab Hanafi
Berdasarkan pendapat pendirinya Abu Hanafi yang merupakan seorang
rasionalis yang mendasarkan ajaran hukum fikihnya pada Al Quran dan akal
pikiran bebas(rakyu) manusia yang memenuhi syarat untuk menentukan garisgaris hukum.
Pendapat-pendapatnya tersebut disebarkan dan dikembangkan oleh muridmuridnya yang sepaham. Mazhab ini sekarang terdapat di Turki, Syria, Libanon,
Jordan, Mesir, Asia Tengah, Afghanistan, India, dan Pakistan.
b. Mazhab Hambali
Mazhab ini menikuti paham pendirinya Ahmad bin Hanbal (Hambal).
Mazhab yang menyusul kelahiran mazhab Syafii ini menitikberatkan ajaran
hukumnya pada penggunaan al Hadist sebagai sumber hukum Islam selain Al
Quran. Aliran ini tidak menyukai penggunaan akal dalam memutuskan sesuatu
soal yang berhubungan dengan hukum Islam. Mereka lebih menyukai hadist atau
sunnah. Pengikut mazhab Hanbali atau Hambali ini sekarang terdapat di Saudi
Arabia dan beberapa bagian Syria.
c.

Mazhab Maliki
Mazhab ini tumbuh di Madinah (Saudi Arabia) dan mengikuti paham
Malik bin Anas yang mendasarkan ajaran hukumnya pada Al Quran dan al
Hadists yang memuat Sunnah Nabi, terutama Sunnah Nabi selama 10 tahun di
Madinah. Pengikutnya banyak terdapat di Afrika Utara, beberapa bagian Mesir
dan Sudan, serta beberapa negara di Afrika lainnya.

d. Mazhab Syafii
Mazhab ini mengikuti paham Muhammad Idris as-Syafii,beliau adalah
murid Abu Hanifah yang pandai berguru juga pada Malik bin Anas,karena itu
ajarannya tentang hukum memadukan kedua paham pendahulunya.
Ia banyak menulis di antaranya ar Risalah yang memuat teorinya tentang
ilmu hukum fikih Islam.Ia juga disebut arsitek agung ilmu hukum fikih islam
karena dialah pertama-tama yang membangun teori tentang pengembangan
hukum islam melalui sumber-sumbernya:Al Quran,al Hadist,Ijma dan Qiyas.
Para pengikut mazhab ini sekarang banyak terdapat di Afrika Selatan,India
Selatan, Muangthai(Thailand), Filipina, Malaysia dan Indonesia.
3. ILMU TASAWUF/AKHLAK
Ilmu tasawuf adalah ilmu yang menjelaskan tatacara pengembangan
rohani manusia dalam rangka usaha mencari dan mendekatkan diri kepada
Allah.Dengan pengembangan rohani, kaum sufi ingin menyelami makna syariat
secara lebih mendalam dalam rangka menemukan hakikat agama dan ajaran
Islam.
Bagi kaum sufi yang mementingkan syariat dan hakikat sekaligus,shalat
misalnya, tidaklah hanya sekedar pengucapan sejumlah kata dalam gerakan
tertentu tetapi adalah dialog spiritual antara manusia dengan Tuhan.
4. ILMU TAFSIR
Tafsir berasal dari kata al-fusru yang mempunyai arti menjelaskan dan
menyingkap sesuatu. Menurut pengertian terminologi ialah ilmu untuk memahami
kitab Allah SWT yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW, menjelaskan
makna-maknanya, menyimpulkan hikmah dan hukum-hukumnya. Singkatnya,
ilmu tafsir berarti ilmu yang mempelajari, memahami, dan menjelaskan tentang Al
Quran.
5. ILMU TARIH

Perkataan "Tarikh" itu asalnya dari perkataan Arab, yang artinya menurut
lughat (arti kata bahasa Arab) ialah : "ketentuan masa". Dan artinya menurut
istilah (cara yang tetap terpakai) dalam kitab-kitab, ialah : "Keterangan yang
menerangkan hal ihwal ummat dan segala sesuatu yang telah terjadi di
kalangannya pada masa yang telah lampau,atau pada masa yang masih ada".
Kemudian terpakai juga dengan arti perhitungan tahun, dan buku sejarah dengan
tahunnya.
Adapun ilmu tarikh itu ialah suatu pengetahuan yang gunanya untuk
mengetahui keadaan- keadaan atau kejadian-kejadian yang telah lampau di
kalangan ummat dan keadaan-keadaan atau kejadian-kejadian yang masih ada
(sedang terjadi) di kalangannya.
2.4 TASAWUF, FILSAFAT, POLITIK, DAN PEMBAHARUAN
1. Tasawuf
Tasawuf berasal dari kata suf, yang berarti bulu domba kasar, disebut
demikian karena orang yang memekainya disebut orang sufi/mutasawif, hidup
dalam kemiskinan dan kesederhanaan.Sulit mendefinisikan tasawuf secara
lengkap, menurut Anne Marie Schimmel, karena orang hanya dapat menyentuh
salah satu sudutnya saja, seperti definisi tasawuf diatas.
Menurut Taftazani, pengamat dan peneliti tasawuf, dalam bukunya
pengantar ke Tasawuf Islam, ada lima ciri tasawuf Islam:

memiliki nilai nilai moral.

pemenuhan fana (sirna, lenyap)dalam realitas mutlak

pengetahuan intuitif (berdasarkan bisikan hati) langsung.

timbulnya rasa kebahagiaan sebagai karinia Allah dalam diri sufi karena
tercapainya maqamat (beberapa tingkatan perhentian) dalam perjalanan
sufi mendekati Allah.

penggunaan lambing lambing pengungkapan (perasaan) yang biasanya


mengandung pengertian harfiah dan tersirat.

10

2. Politik
Politik di dalam Islam kekuasaan politik kait mengait al-hukm. Perkataan
al-hukn dan kata kata yang terbentuk dari kata tersebut dipergunakan 210 kali
dalam Al-Quran. Dalam bahasa Indonesia, perkataan al-hukm yang telah dialih
bahasakan menjadi hokum intinya adalah peraturan, undang undang, patokan
atau kaidah dan keputusan atau vonis (pengadilan). Sedangkan dalam bahasa
Arab, dapat dipergunakan dalam arti perbuatan atau sifat jadi sebagai perbuatan
hokum bermakna mambuat atau menjalankan keputusan, dikaitkan dengan
kehidupan

bermasyarakat,

arti

perbuatan

dalam

hubungan ioni

adalah

kebijaksanaan. Disini jelas terlihat hubungan al-hukm dengan konsep atau unsur
politik. Wujud kekuasaan politik menurut agama dan ajaran Islam adalah sebuah
sistem politik yang diselenggarakan menurut hukum Allah yang terkandung dalam
Al-Quran.
3. Filsafat
Filsafat berasal dari bahasa arab yang berarti falsafah yang diturunkan dari
bahasa Yunani Philosophia, artinya cinta kepada pengetahuan atau cinta pada
kebenaran. Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia, filsafat adalah
pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang
ada, karena, asal, dan hukumnya.
Filsafat adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan radikal tentang
suatu obyek. Obyek pemikiran kefilsafatan adalah segala yang ada, yaitu Tuhan,
manusia dan alam. Filsafat Islam adalah pemikiran rasional, kritis, sistematis dan
radikal tentang aspek-aspek agama ajaran Islam.
Al-Quran

sejak

semula

telah

memerintahkan

manusia

untuk

menggunakan akalnya. Akal adalah potensi luar biasa yang dianugrahkan Allah
kepada manusia, karena dengan akalnya manusia memperoleh pengetahuan
tentang berbagai hal, dapat membedakan mana yang benar mana yang salah, mana
yang baik dan mana yang buruk, mengetahui rahasia hidup dan kehidupan dan
seterusnya. Oleh karena itu agama dan ajaran Islam memberikan tempat yang

11

tertinggi kepada akal, karena akal dapat digunakan memehami agama dan ajaran
Islam sebaik baiknya dan seluas luasnya.

4. Pembaharuan
Pembaharuan dalam Islam adalah upaya atau aktifitas, baik pemikiran
maupun gerakan untuk mengubah pemahaman atau keadaan kehidupan umat
Islam dari keadaan atau kehidupan baru yang hendak diwujudkan. Disini yang
diperbaharui bukanlah agama yang merupakan ajaran dasar Islam, tetapi
pemahaman tentang agama yang merupakan ajaran fundamental Islam itu.
Disamping tentang pemahaman agama, pembaharuan juga dilakukan
terhadap kehidupan dan penghidupan umat Islam. Dapat dilihat pada firman Allah
bahwasanya pembaharuan menuju kebaikan itu dibenarkan oleh Allah, yaitu
dalam Al-Quran, surat Hud (11) ayat 117.
Dilihat dari sudut waktu, pembaharuan dalam Islam dapat dibagi menjadi
dua tahap. Tahap pertama berlangsung sebelum periode modern (sebelum abad
XIX M), tahap kedua berlangsung selama periode modern yaitu mulai awal abad
XIX M sampai sekarang.
2.5 ASPEK LAIN DALAM AJARAN ISLAM
1. Pendidikan
Pendidikan

adalah

usaha

sadar

yang

dilakukan

manusia

untuk

mengembangkan potensi manusia lain / memindahkan nilai dan norma yang


dimilikinya kepada orang lain dalam masyarakat.
Yang dimaksud dengan pendidikan Islam adalah proses penyampaian
informasi dalam rangka pembentukan insan yang bertaqwa agar manusia
menyadari kedudukan,tugas dan fungsinya di dunia,baik sebagai abdi maupun
khalifahNya di muka bumi ini.
Dalam konferensi pendidikan di Mekkah, tujuan pendidikan Islam adalah
untuk membina insan yang beriman dan bertaqwa yang mengabdikan dirinya

12

hanya kepada Allah serta membina dan memelihara alam sesuai dengan syariah
serta memanfaatkannya dengan akidah dan akhlak.
2. Masyarakat
Perkataan masyarakat berasal dari bahasa Arab,yang secara harfiah artinya
pergaulan.Dalam bahasa Latin padanannya adalah sosius.Perkataan ini kemudian
berubah menjadi sosial yang berarti segala sesuatu berhubungan dengan pergaulan
hidup.
Masyarakat Islam adalah pergaulan hidup manusia yang berinteraksi terus
menerus menurut system nilai/norma tertentu yang terikat pada identitas bersama :
Islam.
Ciri pokok masyarakat Islami:

Persaudaraan

Persamaan

Toleransi/tasamuh

Amar maruf nahi mungkar

Musyawarah

Keadilan dan menegakan keadilan

Keseimbangan

3. Ekonomi
Yang dimaksud dengan sistem ekonomi Islam adalah sistem ekonomi yang
terjadi setelah prinsip ekonomi yang menjadi pedoman kerjanya, dipengaruhi atau
dibatasi oleh ajaran ajaran Islam. Sumber daya alam yang disediakan Tuhan itu
harus diolah oleh tenaga dan akal manusia melalui prinsip prinsip ekonomi.
Usaha manusia untuk mengolah sumber daya alam terikat kepada beberapa syarat,
seperti yang disebutkan dalam al-Quran:

Tidak boleh melampaui batas sehingga membahayakan kesehatan dan


kesejahteraan manusia lahir dan batin (QS. 7:31).

13

Hasilnya tidak boleh ditimbun, yanpa dimanfaatkan untuk kepentingan


sesama manusia (QS. 9:34).

Tidak boleh dilakukan dengan cara yang batil atau curang, antara lain
dengan:

mencuri (QS. 5:38)


penipuan (QS. 6:52)
melanggar janji atau sumpah (QS. 16:94)
Dalam sistem ekonomi Islam, nilai nilai yang terdapat dalam Al-Quran
dan Al-Hadits dirumuskan menjadi norma melalui ijtihad orang orang yang
memenuhi syarat untuk berijtihad dan dipraktikan dalam masyarakat.

14

BAB III
PENUTUP
3.1 SIMPULAN

Kerangka dasar ajaran Islam terdiri dari akidah, syariah, dan akhlak.
Ketiganya saling berhubungan satu sama lain.

Di dalam agama Islam terdapat lima ilmu keislaman, yaitu ilmu


kalam/tauhid, ilmu fikih, ilmu tasawuf/akhlak, ilmu tafsir, dan ilmu tarih.

Di dalam ilmu tauhid terdapat pula kelompok kelompok lagi, yaitu


jabariyah, qadariyah, salafiyah dsb

Tidak hanya ilmu ilmu keislaman saja, namun di dalam ajaran Islam
diajarkan pula hal hal lain, seperti politik yang berdasar Islam, ekonomi,
dan masyarakat

Agar setiap muslim bisa lebih mengerti ajaran Islam, sebaiknya setiap
muslim mempelajari ilmu ilmu keislaman lebih dalam lagi

Tidak hanya mempelajari lebih dalam ilmu ilmu keislaman, tetapi juga
dipahami dengan baik agar bisa diamalkan dalam kehidupan sehari hari

15

16

Anda mungkin juga menyukai