Anda di halaman 1dari 5

Rangkaian Pengusir Tikus dan Nyamuk dengan IC CA3130 ,CD4017 ,NE555 ,CD4013

Hafiidhin A (21060112130074)
Patricia Julietta (21060112130075)
Charisma Lingga Pradipika (21060112130076)

Teknik Elektro, Universitas Diponegoro


Jalan Prof. H. Soedarto, S.H., Tembalang, Semarang Kode Pos 50275 Telp. (024) 7460053, 7460055 Fax. (024)
746055
dengan menggunakan sistem digital akan semakin
memudahkan dalam hal perancangan dan meminimalkan
penggunaan komponen-komponen diskrit seperti transistor,
resiostor, dan dioda. Rangkaian analog- analog fungsinya telah
banyak digantikan oleh IC digital. Dengan memakai IC digital
rangkaian terlihat lebih rapi, dan lebih sederhana. Penggunaan
IC juga membuat ukuran dari peralatan elektronika juga
semakin kecil. Dengan memakai sistem digital, proses
pembuatan sebuah rangkaian elektronika akan semakin mudah.
Hal ini juga diimplementasikan dalam perancangan
Rangkaian Pengusir Nyamuk dengan IC CA3130 , CD4017 ,
NE555 , CD4013.
Pada masa sekarang dengan semakin diserukannya
eco environment ,penggunaan pengusir nyamuk dengan cairan
kimia untuk bisa dikurangi,karena berdampak buruk bagi
lingkungan, oleh karena itu dirancanglah sebuah Rangkaian
Pengusir Nyamuk dengan IC CA3130 , CD4017 , NE555 ,
CD4013.

Abstract - It is well know that pests like rats, mice


etc are repelled by ultrasonic frequency in the range of 30
kHz to 50 kHz. Human beings cant hear these highfrequency sounds. Unfortunately, all pests do not react at the
same ultrasonic frequency. While some pests get repelled at
35 kHz, some others get repelled at 38 to 40 kHz. Thus to
increase the effectiveness, frequency of ultrasonic oscillator
has to be continuously varied between certain limits. By using
this circuit design, frequency of emission of ultrasonic sound
is continuously varied step-by-step automatically. Here five
steps of variation are used but the same can be extended up to
10 steps, if desired. For each clock pulse output from op-amp
IC1 CA3130 (which is wired here as a low-frequency square
wave oscillator), the logic 1 output of IC2 CD4017 (which is a
well-known decade counter) shifts from Q0 to Q4 (or Q0 to
Q9). Five presets VR2 through VR6 (one each connected at
Q0 to Q4 output pins) are set for different values and
connected to pin 7 of IC3 (NE555) electronically. VR1 is used
to change clock pulse rate. IC3 is wired as an astable
multivibrator operating at a frequency of nearly 80 kHz. Its
output is not symmetrical. IC4 is CD4013, a D-type flip-flop
which delivers symmetrical 40kHz signals at its Q and Q
outputs which are amplified in push-pull mode by transistors
T1, T2, T3 and T4 to drive a low-cost, high-frequency piezo
tweeter. For frequency adjustments, you may use an
oscilloscope. It can be done by trial and error also if you do
not have an oscilloscope. This pest repeller would prove to be
much more effective than those published earlier because
here ultrasonic frequency is automatically changed to cover
different pests and the power output is also sufficiently high.
If you want low-power output in 30-50 kHz ultrasonic
frequency range then the crystal transducer may be directly
connected across Q and Q outputs of IC4 (transistor
amplifier is not necessary)..

1.2 Tujuan
Tujuan makalah ini adalah sebagai berikut :
a. Memenuhi tugas akhir praktikum teknig digital.
b. Menerapkan pemakaian sistem digital pada rangkaian
elektronika.
c. Merancang Rangkaian Pengusir Nyamuk dengan IC
CA3130
,CD4017
,NE555
,CD4013. Agar
kedepannya
dapat
membantu
pengendalian
lingkungan eco environment dari pencemaran cairan
kimia yang digunakan setiap hari.
1.3 Batasan Masalah
Batasan masalah pada makalah ini adalah :
1. Cara kerja Rangkaian Pengusir Nyamuk dengan IC
CA3130 ,CD4017 ,NE555 ,CD4013.
2. Kegunaan Rangkaian Pengusir Nyamuk dengan
menggunakan frekuensi tertentu yang telah
ditentukan.
3. Pemanfaatan IC pada Rangkaian Pengusir Nyamuk.

Kata kunci : frekuensi,IC,speaker, ultrasonic,Op-amp


I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kemajuan teknologi pada masa sekarang menuntut
semua sistem menggunakan sistem digital. Ini ditunjukkan
dengan semakin sedikitnya penggunaan elektronik analog.
Hampir semua peralatan elektronik telah digantikan dengan
peralatan elektronik berbasis digital. Hal ini terjadi karena

II. LANDASAN TEORI

2.1 IC CA3130
CA3130 sirkuit Seri beroperasi pada tegangan suplai mulai dari
5V ke 16V, ( 2.5V sampai 8V). dan dapat menjadi fase jika
dikompensasi dengan eksternal kapasitor
tunggal, dan
memiliki terminal untuk menyesuaian tegangan offset untuk
aplikasi yang membutuhkan kemampuan offset-nol . Ketentuan
terminal juga dibuat untuk memungkinkan nyala dari tahap
output.

Op-Amp atau operational amplifier adalah sebuah komponen


yang memiliki karakteristik ideal yang diperlukan untuk
penguat tegangan DC . Biasa digunakan untuk signal
controlling seperti menjalankan operasi matematika
,penambahan,pengurangan ,dsb. Pada tipe CA3130 adalah op
amp yang menggabungkan kelebihan dari CMOS dan
transistor bipolar. Inputnya menggunakan PMOFSET ,untuk
memberikan impedansi input yg tinggi ,arus input yang
rendah ,dan performa yang cepat.. Penggunaan transistor
PMOS dalam tahap hasil masukan pada common-mode inputvoltage kemampuan ke supply terminal negatif 0,5 V, yang
terpenting aplikasi atribut dalam supply . Sebuah CMOS
transistor yang berpasangan, mampu menghasilkan output
tegangan ke dalam 10mV dari kedua terminal suplai tegangan
(dengan nilai yang sangat tinggi pada impedansi beban),
digunakan sebagai output rangkaian.

2.2 IC CD4017
CD4017BC adalah 5-tahap pembagian 10 counter oleh Johnson
dengan 10 output diterjemahkan dan membawa bit.Counter ini
dihapus kembali ke nol lagi oleh logika 1 pada reset line.
Counter menguat pada posisi ketika mulai sinyal clock positif
dan memungkinkan sinyal logika "0".Konfigurasi CD4017BC
membolehkan pengoperasian kecepatan sedang dan bebas dari
kesalahan dalam
pengurutan perhitungan.10/8 pada
penerjemahan output dalam keadaan normal pada logika "0"
dan menuju ke logika "1" hanya pada slot masing-masing per
waktu . Setiap output didekode tetap tinggi untuk 1 siklus clock
penuh. Sinyal keluaran melengkapi siklus penuh untuk setiap
10/8 siklus clock input dan digunakan sebagai tanda membawa
sinyal untuk setiap tahap berikutnya.

Berikut adalah sirkuit Pin IC CA3130

Berikut adalah sirkuit Pin IC CD4017

Gambar 2.1 Pin IC CA3130

Berikut adalah internal skematik dari IC CA3130 :


Gambar 2.3 Pin IC CD4017

Berikut adalah internal skematik dari IC CD4017

Gambar 2.2 Internal skematik IC CA3130

Gambar 2.4 Internal skematik IC CD4017


2.3 IC CD4013

CD4013B Dual D flip-flop merupakan pelengkap monolitik


MOS (CMOS) sirkuit yang saling terhubung dan dibangun
dengan meningkatkan transitor pada mode N-dan P-channel.
Setiap flip-flop memiliki data independen, set, reset, ,inputan
clock dan Q' / Q sebagai output. Perangkat ini dapat digunakan
untuk meregister pergeseran aplikasi, dan dengan
menghubungkan keluaran Q' / Q sebagai data masukan untuk
pengaplikasian counter dan toogle. Tingkat logika ditampilkan
di masukan D lalu ditransfer ke output Q selama transisi positif
terus menerus dari pulsa clock. Menyiapkan atau mengatur
ulang adalah tugas independen dari clock dan dilakukan pada
tingkat tinggi pada masing-masing baris pengaturan atau
mereset .
Berikut adalah sirkuit Pin IC CD4013 :

dipasang dalam kemasaan DIP 8 pin. Jenis IC ini digunakan


sebagai penunda waktu (time delay) dan sebagai osilator.
Penerapan IC NE 555 sebagai osilator adalah dengan
membangkitkan sinyal yang diperlukan untuk mengoperasikan
rangkaian digital.
Berikut adalah tabel spesifikasi IC NE555 :
Tegangan
Catu
4,5 - 15 V
(VCC)
Arus Catu (Vcc = 5
3 6 mA
V)
Arus Catu (Vcc =
10 15 mA
15 V)
Arus
keluaran
200 mA
maksimum
Borosan
daya
600 mW
maksimum
Suhu kerja
0 700 C
Berikut adalah sirkuit Pin IC NE555 :

Gambar 2.5 Pin IC CD4013


Berikut adalah internal skematik dari IC CD4013
Gambar 2.7 Pin IC NE555

Berikut adalah internal skematik dari IC NE555 :

Gambar x.x internal skematik IC NE555


Pada rangkaian IC 555 sebagai osilator, rangkaian tersebut
menghasilkan pulsa yang terus menerus dan dalam
pengoperasian IC NE555 ini tidak diperlukan sinyal input.
Sinyal yang dihasilkan akan berbentuk sinyal kotak atau segi
empat yang frekuensinya berkisar antara 1 Hz sampi dengan
100 Hz.

Gambar 2.6 Internal skematik IC CD4013


2.4 IC NE555
IC NE555 adalah sebuah sirkuit terpadu yang digunakan untuk
berbagai pewaktu dan rangkaian multivibrator. IC NE 555 ini
biasanya menggunakann lebih dari 20 transistor, 2 dioda, dan
15 resistor dalam sekeping semi konduktor silikon yang

III PEMBAHASAN

DAFTAR PUSTAKA
3.1 GAMBAR RANGKAIAN

[1]
[2]
[3]
[4]

Gambar 3.1
Rangkaian Alat
Pengusir Tikus dan Nyamuk
3.2 CARA KERJA
Alat ini bekerja berdasarkan pada pengolahan
frekuensi, yaitu berusaha menyamakan frekuensi yang
dimiliki atau yang bisa didengar oleh tikus dan nyamuk
yaitu berkisar antara 30-50 KHz. Output frekuensi yang
dihasilkan oleh alat ini tidaklah konstan namun memiliki
pola yang naik turun yang berada pada kisaran 30-50Khz
sehingga hama tikus dan nyamuk yang mempunyai
frekuensi yang berbeda-beda tetap bisa terkena efek dari
alat ini.
IV KESIMPULAN
4.1 KESIMPULAN
Rangkaian pengusir nyamuk ini merupakan suatu alat yang
berfungsi untuk menmengusir nyamuk tidak menggunakan
cairan kimia yg berbahaya. Rangkaian ini menggunakan IC
CA3130 ,CD4017 ,CD4013 ,NE555. Intinya adalah rangkaian
ini menghasilkan frekuensi yang di hindari oleh nyamuk pada
set tertentu anatra 30 hingga 50 Hz. Rangkaian ini dapat
berfungsi dengan menggunakan catu daya sebesar 5-16 V,
namun pada rangkaian ini digunakan catu daya sebesar 12 V.
4.2 SARAN
1. Perangkaian komponen sebaiknya disusun lebih rapi serta
menggunakan cetakan PCB

www.intersil.com/design/ICCA3130
www.intersil.com/design/ICCD4017
www.intersil.com/design/ICCD4013
www.intersil.com/design/INE555

BIODATA MAHASISWA
1.

Hafiidhin Abdurrasyiid (21060112130074)


Lahir di Semarang pada tanggal 3 Desember
1993 .Memiliki hobi bermain sepakbola.
Telah menempuh pendidikan di TK
Khodijah, kemudian SD Pedurungan Kidul
01
,

3.

SMA Negeri 54 Jakarta dan saat ini menjadi


mahasiswa
S-1 Jurusan Teknik Elektro
Universitas Diponegoro.
Patricia Julietta (21060112130075)
Lahir di Jakarta tanggal 26 Juli
1994, Memiliki hobi karate. Telah menempuh
pendidikan di TK St. Yohanes Rasul dan SD
Budhaya II St. Agustinus ,melanjutkan di
SMP St. Maria Fatima dan SMA Negeri 54
Jakarta dan saat ini menjadi mahasiswa S-1
Jurusan
Teknik
Elektro
Universitas
Diponegoro.

Mengetahui,
Koordinator
Praktikum

Asisten
Pembimbing

Joana Fransiska
(L2F009075)

Hutomo Arif B.
(L2F009015)

SMP Negeri 9 Semarang, SMA Negeri 3


Semarang dan saat ini menjadi mahasiswa di
Jurusan
Teknik
Elektro
Universitas
Diponegoro.
2.

Patricia Julietta (21060112130075)


Lahir di Jakarta tanggal 26 Juli
1994, Memiliki hobi karate dan taekondwo
dengan gelar sabuk hitam ban 3. Telah
menempuh pendidikan di TK St. Yohanes
Rasul dan SD Budhaya II St. Agustinus
,melanjutkan di SMP St. Maria Fatima dan

Anda mungkin juga menyukai