Akomodasi & Refraksi Mata

Muhamad Rifqy Setyanto

Lab. / SMF Ilmu Kesehatan Mata
FK UNSOED / RSUD Margono Soekarjo
Purwokerto

CAPAIAN PEMBELAJARAN
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.

Hipermetropia 4A
Miopia 4A
Astigmatisma 4A
Presbiopia 4A
Anisometropia dewasa 3A
Anisometropia anak 2
Ambliopia 2
Diplopia binokuler 2
Buta senja 4A
Skotoma 2
Hemianopia bitemporal dan homonim 2
Gangguan lapang pandang 2

1. KELAINAN REFRAKSI

2. KELAINAN MEDIA REFRAKTA

3. KELAINAN SARAF

Akomodasi
n

Definisi :
kemampuan lensa untuk menjadi cembung dan
kembali seperti semula

Tujuan :
memfokuskan/mendekatkan bayangan ke arah
fovea

Mekanisme :
kontraksi m.siliaris zonula zinii kendur
lensa mencembung

Sistem Refraksi Mata

n

Elemen refraksi mata :

Kornea
Humor Akuos
Lensa
Korpus Vitreus

KORNEA
HUMOR AKUOS
LENSA

KORPUS
VITREUS

MEDIA REFRAKTA

MEKANISME
PENGLIHATAN
makula lutea /
fovea

Status Refraksi Mata

Emetropia
n Ametropia

Hipermetropia

Aksial
Refraktif

Astigmatisma

Miopia

HIPERMETROPIA

MYOPIA

Hipermetropia
n

Sering disebut juga sbg: hiperopia

sinar sejajar yang masuk ke mata (tanpa akomodasi)
fokusnya jatuh di belakang retina

Etiologi
Aksial : sumbu bola mata terlalu pendek
Normal Dewasa : 23 24 mm
Bayi : 2,5 3 D hipermetrop
Perubahan 1 mm ~ 3 D
Dapat disebabkan oleh :
n
n
n

Tumor
Inflamasi / edema makula
Ablasi retina

Hipermetropia
Curvatura cornea:
Cornea plana
Mikro Cornea
Trauma
Perubahan 1 mm ~ 6 D

Indeks refraksi menurun:

Lensa pada usia tua
Penderita DM yang diterapi

Hipermetropia
n Gb.

Klinis

Mata (kornea) > kecil

COA dangkal risiko glaukoma sudut tertutup
n Keluhan

Asthenopia akomodatif
n Terapi

Lensa sferis positif terkuat yang memberikan

visus terbaik

Hipermetropia
n

Afakia
Lensa (-)
Terapi dg lensa: + 10 D Emetropia

HIPERMETROPIA

Miopia
n Definisi

sinar sejajar masuk ke mata (tanpa akomodasi)

fokusnya jatuh di depan retina
n Etiologi

Aksial : sumbu bola mata > panjang

Curvatura : > melengkung (normal : 7-8,5 mm)
Perubahan indeks refraksi
Nukleus yang sklerosis / Katarak insipiens

Miopia
n Progresifitas

Umumnya tidak lebih dari 5 6 D

Setelah adolescence cenderung berhenti
Muda lebih progresif 20 25 D / 30 D
n Klasifikasi

menurut derajat

Ringan : 1 3 D
Sedang : 4 6 D
Berat : > 6 D

Miopia
n Gb.

Klinis : Simpleks & Patologis

n Komplikasi : Tear ablasio
n Terapi :
Lensa sferis negatif
Operatif
Refraktif Keratoplasti
Ablasi kornea

MIOPIA

Astigmatisma
n Definisi

sinar yang datang pada mata dibiaskan pada

lebih dari satu bidang meridian mempunyai
beberapa titik fokus
n Etiologi

Curvatura
Sentrasi
Indeks refraksi

Astigmatisma
n Curvatura

Pada derajat tinggi o.k. faktor kornea

Kongenital
Trauma
Pasca bedah
n Sentrasi

& indeks refraksi

Faktor dari lensa

Astigmatisma
n Macam

Reguler
Bila 2 bidang meridian utama saling tegak lurus
Dapat dikoreksi dengan lensa silinder
n Simpleks
n Kompositus
n Mixtus

With the rule

- Curvatura vertikal mempunyai kekuatan

yang lebih besar

Against the rule

- Curvatura horisontal mempunyai kekuatan yang lebih besar

AHS AGAINST THE RULE

AHS WITH THE RULE

AHC AGAINST THE RULE

AHC WITH THE RULE

AMS AGAINST THE RULE

AMS WITH THE RULE

AMC AGAINST THE RULE

AMC WITH THE RULE

AM AGAINST THE RULE

AM WITH THE RULE

Astigmatisma
n Keluhan

Kabur
Sakit sekitar mata, dahi atau astenopia
n Terapi

Koreksi dengan lensa silinder

n Lensa

silinder

Aksis
Sinar sejajar aksis tidak dibiaskan

Astigmatisma
Irreguler
Bila terdapat irregularitas curvatura dari meridian
sehingga tidak terbentuk figure geometri
Sinar yang datang pada berbagai meridian dibiaskan
tidak teratur
Tidak dapat dikoreksi dengan lensa silinder

Dijumpai pada
Katarak insipiens
Kelainan patologis kornea
Trauma
n Bekas ulkus sikatriks kornea
n

Astigmatisma
n Pemeriksaan

Ast. Ireguler

Placido disc (Keratoscope)

n Anisometropia
Status refraksi kedua mata berbeda > 3 D
n Aniseikonia
Bayangan yang terbentuk berbeda dalam hal bentuk
dan ukuran

LENSA SPH
TERBAIK

LENSA
FOGGING

LENSA
CYLINDER

Ambliopia
n Definisi

:
penurunan visus tanpa disertai kelainan
organik
n Penyebab :
rangsang visual yang kurang adekuat pada
makula saat masa tumbuh kembang
n Terapi:
- kaca mata koreksi
- patching

Presbiopia
n Kelemahan
n Penyebab

akomodasi

Lensa > keras

Elastisitas kapsul <
Kelemahan otot-otot silier

Presbiopia
n Terapi

Koreksi dengan lensa sferis positif

Patokan empiris
Usia
40 th : S + 1 D
50 th : S + 2 D
60 th : S + 3 D

Pemeriksaan Refraksi
n Subjektif

Optotipe
Kipas astigmatisma
n Objektif

Retinoscope

Pemeriksaan Refraksi

Diplopia
( = penglihatan ganda )
n Macam

Monokuler
penglihatan ganda terjadi apabila pasien
melihat dengan satu mata yang bermasalah
Binokuler
penglihatan ganda terjadi apabila pasien
melihat dengan kedua mata dan menghilang
bila salah satu mata ditutup

Diplopia
( = penglihatan ganda )
n Mekanisme

:
kegagalan fusi penglihatan pada otak
n Penyebab :
strabismus
kelainan saraf yang menyebabkan gerak bola
mata terganggu pada salah satu mata
cedera kepala

Gangguan Lapang Pandang

Skotoma
( = bintik buta )
n Macam :
1. Fisiologis
2. Patologis

Skotoma Fisiologis

Skotoma Patologis

Rabun senja
( = nyctalopia )
n Definisi

:
ketidakmampuan untuk melihat dalam
keadaan kurang cahaya
n Penyebab :
Defisiensi vitamin A
tanda: Bitot spot
Penyakit herediter, spt: Retinitis pigmentosa

Rabun senja
( = nyctalopia )

Rabun senja
( = nyctalopia )

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING

KONSEP DASAR PENANGANAN ASTIGMAT DENGAN

METODE FOGGING