Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelompok merupakan suatu system interaksi yang berpotensi menyediakan atau
memenuhi kebutuhan individu untuk a) memiliki dan diterima; b) pertukaran
pengalaman; c) kesempatan kerjasama; dan d) adanya umpan balik diantara anggota
kelompoknya maka dari itu wajar jikalau seorang konselor dituntut untuk
membangun kelompok konduktif agar mendorong anggota kelompok lainnya untuk
mengembangkan diri dikelompok.
Bimbingan kelompok merupakan suatu sistem pemberian layanan bantuan yang
amat baik untuk membantu mengembangkan kemampuan pribadi, pencegahan, dan
menangani konflik-konflik pribadi. Dalam pelaksanaannya kegiatan bimbingan dapat
dilakukan secara individu dan kelompok. Dalam situasi tertentu dimana suatu
masalah tidak bisa ditangani secara individu, pendekatan secara kelompok dapat
dimanfaatkan untuk menyelenggarakan layanan bimbingan.
Pada pelaksanaannya sebagai seorang konselor guru BK harus tau apa itu
bimbingan kelompok, bagaimana systemnya, dan kelebihan serta kekurangan
bimbingan kelompok. Tidak hanya itu bimbingan kelompok berbeda dengan
konseling kelompok. Untuk itu penyusun akan memberikan informasi tentang
layanan bimbingan kelompok.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan Bimbingan kelompok sebagai system?
2. Apa itu bimbingan kelompok?
3. Apakah ada kelebihan dan kelemahan dari bimbingan kelompok?
C. Tujuan Pembahasan
Dari uraian rumusan masalah diatas, maka tujuan yang diinginkan adalah sebagai
berikut:
1. Bimbingan kelompok sebagai sebuah system;
2. Pengertian, tujuan, fungsi, prinsip, dan lingkup materi bimbingan kelompok; dan
3. Kelebihan dan kelemahan bimbingan kelompok.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Bimbingan Kelompok sebagai sebuah system
Bimbingan kelompok sebagai suatu system interaksi antar individu yang
mempermudah pertumbuhan dan perkembangan bahkan pemecahan masalah
individu, memiliki sifat keterbukaan yang luas bagi anggotanya untuk memahami
diri sendiri, orang lain, dan lingkungan.
Bimbingan Kelompok merupakan suatu sistem pemberian layanan yang
diterapkan terhadap sekelompok individu. Layanan bimbingan Kelompok yaitu
layanan bimbingan yang memungkinkan peserta didik (klien) secara bersama-sama
melalui dinamika kelompok memperoleh berbagai bahan dari narasumber tertentu
(terutama dari guru) dan/atau membahas secara bersama-sama pokok bahasan (topik)
tertentu yang berguna untuk menunjang pemahaman dan kehidupannya sehari-hari
dan/atau untuk perkembangan dirinya baik sebagai individu maupun sebagai pelajar,
dan untuk pertimbangan dalam pengambilan keputusan dan/atau tindakan tertentu.1
Layanan bimbingan kelompok dimaksudkan untuk mencegah berkembangnya
masalah pada individu. Layanan bimbingan kelompok dapat berupa penyampaian
informasi atau aktivitas kelompok membahas masalah-masalah pendidikan,
pekerjaan, pribadi dan masalah sosial. Lebih jauh layanan bimbingan kelompok para
siswa dapat diajak untuk bersama-sama mengemukakan pendapat tentang sesuatu
dan membicarakan topik-topik penting , mengembangkan nilai-nilai yang
berhubungan dengan hal tersebut dan mengembangkan langkah-langkah bersama
untuk menangani permasalahan yang dibahas di dalam kelompok.2
Bimbingan kelompok dilakukan dengan memanfaatkan suasana kelompok
tertentu. Keanggotaan dalam kelompok yang dipakai untuk bimbingan kelompok
biasanya bersifat sukarela dan para peserta bimbingan kelompok biasanya tertarik
memasuki kegiatan itu dianggap menyajikan suasana yang menarik dan dapat
memenuhi kebutuhan yang diinginkan.
Konseling kelompok merupakan kelompok terapeutik yang dilaksanakan untuk
membantu klien mengatasi masalah yang berhubungan dengan kehidupan seharihari. Konseling kelompok umumnya ditekankan untuk proses remedial dan
pencapaian fungsi-fungsi secara optimal. Konseling kelompok mengatasi klien dalam
keadaan normal,yaitu tidak sedang mengalami gangguan fungsi-fungsi kepribadian.
Pada umumnya Konseling diselenggarakan untuk jangka pendek atau menengah.
1 Agus Mulyadi, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Depdiknas, Jakarta, 2003, hlm 31
2 Abu Bakar, Luddin, Dasar-dasar Konseling, Citapustaka, Bandung, 2010, hlm 47
2

Perbandingan Bimbingan Kelompok dan Konseling Kelompok


Aspek
Jumlah Anggota

Bimbingan Kelompok
Konseling Kelompok
Tidak terlalu dibatasi; Terbatas ; 5-10 orang

dapat sampai 60-80 orang


Penguasaan
informasi a. Pemecahan masalah
b. Pengembang
Kondisi dan karakteristik untuk tujuan yang lebih
an
anggota
luas
kemampuan
Tujuan yang ingin dicapai

komunikasi
dan interaksi
sosial
homogen;

Kondisi dan karakteristik Relatif homogen

Hendaknya

anggota

dapat

Pemimpin kelompok

Konselor atau narasumber

terbatas
Konselor

Peranan

Menerima

anggota

informasi untuk

dinamika

tujuan

sosial
b. Menyumbang

kegunaan tertentu

juga

heterogen

a. Berpartisipasi

dalam
interaksi

pengentasan masalah
c. Menyerap bahan untuk
Suasana interaksi

Sifat isi pembicaraan


Frekuensi kegiatan

pemecahan masalah
a. Menolong atau dialog a. Interaksi multi arah
b. Mendalam
dengan
terbatas
b. Dangkal
melibatkan
aspek
emosional
Tidak rahasia
Rahasia
Kegiatan berakhir apabila Kegiatan
berkembang
informasi
disampaikan

telah sesuai
kemajuan
masalah.

dengan

tingkat

pemecahan
Evaluasi

dilakukan sesuai dengan


tingkat

kemajuan

pemecahan masalah
B. Bimbingan Kelompok
1. Pengertian Bimbingan Kelompok

Dalam KBBI bimbingan adalah petunjuk cara mengerjakan sesuatu; tuntunan. 3


Bimbingan adalah suatu proses pemberian bantuan atau pertolongan kepada
individu untuk dapat memahami diri sendiri, lingkungan dan perencanaan masa
depannya. Kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling berinteraksi dan
saling mempengaruhi satu sama lain (bukan hanya sesaat).
Bimbingan kelompok disekolah merupakan kegiatan informasi kepada
sekelompok siswa untuk membantu mereka menyusun rencana dan keputusan
yang

tepat.4 Bimbingan

kelompok

merupakan

teknik

bimbingan

yang

menggunakan pendekatan dalam upaya memberi bantuan kepada individu.


Bimbingan kelompok memanfaatkan dinamika untuk mencapai tujuan-tujuan
bimbingan dan konseling. Yang dimaksud pendekatan kelompok adalah
penggunaan situasi interaksi sosial-psikologis yang terjadi dalam kelompok untuk
keperluan pencapaian tujuan bimbingan. Sasaran dari bimbingan kelompok sama
halnya dengan bimbingan pada umumnya yaitu individu itu sendiri. Individu yang
dimaksud bisa berupa individu bagian dari kelompok atau semua individu yang
tergabung dalam kelompok.
Bimbingan
kelompok

tidak

bermaksud

menumbuhkan

atau

memperkembangkan kelompok, bimbingan kelompok lebih merupakan suatu


bimbingan kepada individu-individu melalui prosedur kelompok.5
2. Tujuan Bimbingan Kelompok
Tujuan layanan bimbingan kelompok adalah untuk mengembangkan langkahlangkah bersama untuk menangani permasalahan yang dibahas di dalam
kelompok dengan demikian dapat menumbuhkan hubungan yang baik antar
anggota kelompok,
berbagai situasi

kemampuan berkomunikasi antar individu, pemahaman

dan kondisi lingkungan, dapat mengembangkan sikap dan

tindakan nyata untuk mencapai hal-hal yang diinginkan di dalam kelompok.


Selain itu bimbingan kelompok bertujuan untuk merespon kebutuhan dan
minat para peserta didik. Topik yang didiskusikan dalam bimbingan kelompok ini
bersifat umum (common problem) dan tidak rahasia.

3 Kbbi.web.id, diakses pada tanggal 23 September 2016 pukul 18.58


4 Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, RinekaCipta, Jakarta, 1994,
hlm 309
5 M. Darsyah, Diktat Mata Kuliah Bimbingan Kelompok, STKIP Muhammadiyah, Sampit,
2005, hlm 2
4

a. Tujuan Umum
Secara umum layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk pengembangan
kemampuan bersosialisasi, khususnya kemampuan berkomunikasi perserta
layanan (siswa).
b. Tujuan Khusus
Secara lebih khusus layanan bimbingan kelompok bertujuan untuk mendorong
pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang
menunjang perwujudan tingkah laku yang lebih efektif, yaitu peningkatan
kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non verbal para siswa. Untuk
membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual
(hangat) dan menjadi perhatian individu.
3. Fungsi Bimbingan kelompok
Bimbingan kelompok mengarah pada upaya pencegahan terjadinya suatu masalah,
sekaligus mengandung fungsi pemeliharaan dan pengembangan. Manfaat
Bimbingan Kelompok bagi siswa:
a. Mendapat kesempatan untuk berkontak dengan banyak siswa;
b. Memberikan informasi yang dibutuhkan oleh siswa;
c. Siswa dapat menyadari tantangan yang akan dihadapi;
d. Diberikan kesempatan yang luas untuk berpendapat dan membicarakan
berbagai hal yang terjadi disekitarnya.
e. Memiliki pemahaman yang obyektif, tepat, dan cukup luas tentang berbagai hal
yang mereka bicarakan.
f. Menimbulkan sikap yang positif terhadap keadaan diri dan lingkungan mereka
yang berhubungan dengan hal-hal yang mereka bicarakan dalam kelompok.
g. Menyusun program-program kegiatan untuk mewujudkan penolakan terhadap
yang buruk dan dukungan terhadap yang baik.
h. lebih bersedia menerima suatu pandangan atau pendapat bila dikemukakan
oleh seorang teman daripada yang dikemukakan oleh seorang konselor.
4. Prinsip Bimbingan Kelompok
Konselor mengerti akan kebutuhan-kebutuhan klien. Kebutuhan tersebut berupa:
a. Kebutuhan primer;
b. Kebutuhan yang bersifat sosial ataupun pribadi;
c. Kebutuhan akan perasaan integrasi;
d. Konselor mampu membimbing individu dalam mencapai keselarasan
e.
f.
g.
h.

perkembangan kepribadiannya ( makhluk individual dan makhluk sosial);


Manusia sebagai makhluk sosial;
Manusia bersifat dinamis;
Manusia merupakan kesatuan physis dan psychis;
Pemberian bimbingan harus mempunyai kerja sama dengan berbagai lembaga;

dan
i. Pemberian bimbingan harus ada penelitian dan penilaian tindak lanjut.
5

Didalam pembimbingan lebih ditekankan segi-segi pencegahan terhadap segala


sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan, baik dalam perkembangan maupun
dalam penyesuaian diri.6
5. Lingkup Bimbingan Kelompok
a. Bidang Bimbingan Kelompok
1) Bidang bimbingan pribadi
a) Kemandirian pengembangan pribadi, meliputi: Siswa perlu mengetahui
informasi tentang kegiatan ekstrakurikuler; Siswa perlu mengetahui
fungsi BK di sekolah; Siswa diharapkan mengetahui tugas dan layanan
BK; Siswa perlu mengetahui pola hidup sehat; Siswa perlu mengetahui
Bahaya seks bebas; Siswa perlu mengetahui Bahaya narkoba; Siswa
diharapkan memiliki rasa percaya diri; Siswa perlu menganali kekuatan
dan kelemahan diri; Siswa butuh pemahaman tentang kehidupan masa
remaja.
b) Landasan Hidup Religius, meliputi: Siswa diharapkan memiliki
kesadaran dalam melaksanakan ibadah; Siswa diharapkan menjalankan
norma-norma agama dengan baik.
c) Kematangan Emosi, meliputi: Siswa perlu memiliki kematangan emosi
dalam pengambilan keputusan; Siswa perlu memiliki kematangan emosi
sesuai dengan usia perkembangannya.
d) Kesadaran Gender, meliputi: Siswa diharapkan dapat memposisikan diri
menurut jenis kelamin sesuai norma kesusilaan.
e) Kematangan Intelektual, meliputi: Siswa diharapkan menerapkan caracara belajar efektif; Siswa diharapkan mampu berfikir logis dan
sitematis.
2) Bidang bimbingan sosial
a) Kematangan Hubungan

dengan

Teman

Sebaya

meliputi:

Mengembangkan rasa kebersamaan antar sesama; Menjadi peer asistance


bagi teman sebaya.
b) Kesadaran Tanggung Jawab Sosial, meliputi: Menumbuhkan impuls
perilaku (dorongan perilaku) yang diterima oleh lingkungan sosial;
Mengetahui sistem organisasi sekolah; Kemampuan bersosialisasi
dengan baik.
c) Landasan Perilaku Etis, meliputi: Memiliki perilaku menghormati antara
sesama; Memiliki dan mengamalkan perilaku sesuai norma yang berlaku.
3) Bidang bimbingan belajar
a) Kemandirian pengembangan pribadi, meliputi: Menerpakan cara belajar
mandiri dan kelompok; Penyesuaian belajar dan kurikulum; Mencari
6 M. Darsyah, Diktat Mata Kuliah Bimbingan Kelompok, STKIP Muhammadiyah, Sampit,
2005, hlm 12
6

informasi sumber-sumber belajar (seeking information); Mengatur waktu


belajar.
b) Kematangan Intelektual, meliputi: Cara-cara belajar efektif (organizing
& transforming); Mengulang dan mengingat (rehearsing & memorizing).
4) Bidang bimbingan karir
a) Perilaku Kewirausahaan (Kemandirian Perilaku Ekonomis), meliputi:
Perilaku hemat; Management keuangan.
b) Wawasan dan Kesiapan Karir, meliputi: Pengambilan keputusan sekolah
lanjutan; Beasiswa sekolah lanjutan; Pengembangan alternatif karier
yang terarah.
b. Tahapan Bimbingan Kelompok
1) Tahap Pembentukan
Tahap pembentukan adalah tahap pelibatan diri atau tahap memasukkan diri
ke dalam kehidupan suatu kelompok. Tahap ini pada umumnya para anggota
saling memperkenalkan diri dan juga mengungkapkan tujuan ataupun
harapan-harapan yang ingin dicapai baik oleh masing-masing, sebagian,
maupun seluruh anggota.
2) Tahap Peralihan
Tahap Peralihan ini merupakan tahap transisi dari tahap pembentukan
ketahap kegiatan. jenis kegiatan bimbingan kelompok tugas atau bebas.
Pada tahap transisi (peralihan) ini suasana kelompok mulai terbentuk dan
dinamika kelompok sudah mulai tumbuh.
3) Tahap Pelaksanaan Kegiatan
Tahap ini merupakan kehidupan yang sebenarnya dalam kelompok, pada
tahap inti merupakan tahap pembahasan masalah-masalah yang akan
dibahas dalam bimbingan kelompok. Dalam tahap ini hubungan antar
individu tumbuh dengan baik sehingga tukar menukar pengalaman terjadi
disini.
4) Tahap Pengakhiran
Tahap Pengakhiran merupakan tahap terakhir dari kegiatan bimbingan
kelompok, yaitu penilaian (evaluasi) dan tindak lanjut (follow-up). Tahap ini
merupakan tahap penutup

dengan ditandainya

tercapainya suatu

pemecahan masalah oleh kelompok tersebut.


Pada tahap pengakhiran kegiatan kelompok hendaknya dipusatkan pada
pembahasan tentang apakah para anggota kelompok akan mampu
menerapkan hal-hal yang telah mereka pelajari (dalam suasana kelompok
itu) pada kehidupan nyata mereka sehari-hari.
c. Metode Bimbingan Kelompok
7

1) Program Home Room


Program ini dilakukan dilakukan di luar jam perlajaran dengan menciptakan
kondisi sekolah atau kelas seperti di rumah sehingga tercipta kondisi yang
bebas

dan

menyenangkan.

Dengan

kondisi

tersebut

siswa

dapat

mengutarakan perasaannya seperti di rumah sehingga timbul suasana


keakraban.
2) Karyawisata
Karyawisata

dilaksanakan

dengan

mengunjungi

dan

mengadakan

peninjauan pada objek-objek yang menarik yang berkaitan dengan pelajaran


tertentu. Mereka mendapatkan informasi yang mereka butuhkan. Hal ini
akan mendorong aktivitas penyesuaian diri, kerjasama, tanggung jawab,
kepercayaan diri serta mengembangkan bakat dan cita-cita
3) Diskusi kelompok
Diskusi kelompok merupakan suatu cara di mana siswa memperoleh
kesempatan untuk memecahkan masalah secara bersama-sama. Setiap siswa
memperoleh kesempatan untuk mengemukakan pikirannya masing-masing
dalam memecahkan suatu masalah. Dalam melakukan diskusi siswa diberi
peran-peran tertentu seperti pemimpin diskusi dan notulis dan siswa lain
menjadi peserta atau anggota.
4) Kegiatan Kelompok
Kegiatan kelompok dapat menjadi suatu teknik yang baik dalam bimbingan,
karena kelompok dapat memberikan kesempatan pada individu (para siswa)
untuk berpartisipasi secara baik. Melalui kegiatan kelompok dapat
mengembangkan bakat dan menyalurkan dorongan-dorongan tertentu dan
siswa dapat menyumbangkan pemikirannya.
5) Organisasi Siswa
Organisasi siswa khususnya di lingkungan sekolah dan madrasah dapat
menjadi salah satu teknik dalam bimbingan kelompok. melalui organisasi
siswa banyak masalah-masalah siswa yang baik sifatnya individual maupun
kelompok dapat dipecahkan. Melalui organisasi siswa, para siswa
memperoleh kesempatan mengenal berbagai aspek kehidupan sosial.
6) Sosiodrama
Sosiodrama dapat digunakan sebagai salah satu cara bimbingan kelompok.
sosiodrama merupakan suatu cara membantu memecahkan masalah siswa
melalui drama. Masalah yang didramakan adalah masalah-masalah sosial.
Metode ini dilakukan melalui kegiatan bermain peran. Dalam sosiodrama,
individu akan memerankan suatu peran tertentu dari situasi masalah sosial.
7) Psikodrama
8

Hampir sama dengan sosiodrama. Psikodrama adalah upaya pemecahan


masalah melalui drama. Bedanya adalah masalah yang didramakan. Dalam
sosiodrama masalah yang diangkat adalah masalah sosial, akan tetapi pada
psikodrama yang didramakan adalah masalah psikis yang dialami individu.
8) Pengajaran Remedial
Pengajaran remedial (remedial teaching) merupakan suatu bentuk
pembelajaran yang diberikan kepada seorang atau beberapa orang siswa
untuk membantu kesulitan belajar yang dihadapinya. Pengajaran remedial
merupakan salah satu teknik pemberian bimbingan yang dapat dilakukan
secara individu maupun kelompok tergantung kesulitan belajar yang
dihadapi oleh siswa.
d. Asas Bimbingan Kelompok
1) Asas kerahasiaan; Para anggota harus menyimpan dan merahasiakan
informasi apa yang dibahas dalam kelompok, terutama hal-hal yang tidak
layak diketahui orang lain;
2) Asas keterbukaan; Para anggota bebas dan terbuka mengemukakan
pendapat, ide, saran, tentang apa saja yang yang dirasakan dan
dipikirkannya tanpa adanya rasa malu dan ragu-ragu;
3) Asas kesukarelaan; Semua anggota dapat menampilkan diri secara spontan
tanpa malu atau dipaksa oleh anggota kelompok lain;
4) Asas kenormatifan; Semua yang dibicarakan dalam kelompok tidak boleh
bertentangan dengan norma-norma dan kebiasaan yang berlaku.
C. Kelebihan dan Kelemahan Bimbingan Kelompok
1. Kelebihan Bimbingan Kelompok
Ada beberapa keuntungan dari pelaksanaan bimbingan kelompok:
a. Bimbingan kelompok lebih bersikap efektif dan efisien;
b. Bimbingan kelompok dapat memanfaaatkan pengaruh-pengaruh seseorang atau
beberapa orang individu terhadap kelompok lainnya;
c. Dalam bimbingan kelompok terjadi saling tukar pengalaman diantara para
anggotanya yang dapat berpengaruh terhadap perubahan tingkah laku individu;
d. Bimbingan kelompok dapat menjadi awal dari konseling individu;
e. Mengembangakan keterampilan sosial;
f. Dapat
dihilangkan
ketegangan-ketegangan
emosi,
konflik-konflik,
kekecewaan-kekecewaan, curiga-mencurigai, iri hati, dan sebagainya;
2. Kelemahan Bimbingan Kelompok
a. Individu yang ada dalam suatu kelompok, belum tentu merasa cocok dengan
anggota kelompoknya, dengan demikian fungsi kelompok tersebut tidak
berjalalan dengan semestinya;
b. Tujuan dari individu belum tentu sesuai dengan tujuan bimbingan kelompok;

c. Sulit untuk menggiring individu pada kondisi yang nyaman dalam sebuah
proses bimbingan, apalagi bimbingan yang diberi merupakan topik negatif
yang dilakukan individu tersebut;

10

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Layanan bimbingan Kelompok adalah layanan yang memungkinkan sejumlah
peserta didik secara bersama-sama memperoleh bahan dari narasumber tertentu
(terkhususnya dari seorang guru pembimbing atau konselor) yang berguna untuk
menunjang kehidupan sehari-hari baik individu sebagai pelajar, sebagai anggota
keluarga, sebagai anggota masyarakat serta untuk mempertimbangkan dalam
pengambilan keputusan.
Teknik pendekatan yang dilakukan secara kelompok oleh pembimbing yaitu
bimbingan yang diberikan kepada beberapa orang pada waktu yang sama sekaligus
dapat menerima pembimbingan tersebut.
Tujuan layanan bimbingan kelompok: adalah untuk melatih siswa dalam
mengembangkan kemampuan bersosialisasi, dan mewujudkan tingkah laku yang
lebih efektif serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi baik verbal maupun non
verbal. Bimbingan kelompok berfungsi untuk mengarahkan kepada upaya
pencegahan terjadinya suatu masalah, sekaligus mengandung fungsi pemeliharaan
dan pengembangan.
Didalam pembimbingan lebih ditekankan segi-segi pencegahan terhadap segala
sesuatu yang dapat menimbulkan gangguan, baik dalam perkembangan maupun
dalam penyesuaian diri.
Bidang Bimbingan Kelompok: 1. Bidang bimbingan pribadi meliputi:
Kemandirian pengembangan pribadi, Landasan Hidup Religius, Kematangan Emosi,
Kesadaran Gender, Kematangan Intelektual. 2. Bidang bimbingan sosial meliputi:
Kematangan Hubungan dengan Teman Sebaya, Kesadaran Tanggung Jawab Sosial,
Landasan Perilaku Etis. 3. Bidang bimbingan belajar meliputi: Kemandirian
pengembangan pribadi, Kematangan Intelektual. 4. Bidang bimbingan karir meliputi:
Perilaku Kewirausahaan, Wawasan dan Kesiapan Karir.
Ada beberapa keuntungan dari pelaksanaan bimbingan kelompok: 1) Lebih
bersikap efektif dan efisien; 2) Dapat memanfaaatkan pengaruh-pengaruh seseorang
atau beberapa orang individu terhadap kelompok lainnya; 3) Terjadi saling tukar
pengalaman diantara para anggotanya yang dapat berpengaruh terhadap perubahan
tingkah laku individu; 4) Bimbingan kelompok dapat menjadi awal dari konseling
individu; 5) Mengembangakan keterampilan sosial; 6) Dapat dihilangkan
ketegangan-ketegangan emosi, konflik-konflik, kekecewaan-kekecewaan, curigamencurigai, iri hati, dan sebagainya;
11

Kelemahan bimbingan kelompok: 1) Individu yang ada dalam suatu kelompok,


belum tentu merasa cocok dengan anggota kelompoknya, dengan demikian fungsi
kelompok tersebut tidak berjalalan dengan semestinya; 2) Tujuan dari individu belum
tentu sesuai dengan tujuan bimbingan kelompok; 3) Sulit untuk menggiring individu
pada kondisi yang nyaman dalam sebuah proses bimbingan, apalagi bimbingan yang
diberi merupakan topik negatif yang dilakukan individu tersebut;

12

DAFTAR PUSTAKA
Kbbi.web.id, diakses pada tanggal 23 September 2016.
Luddin, Abu Bakar. Dasar-dasar Konseling, Bandung: Citapustaka, 2010.
Mulyadi, Agus. Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta: Depdiknas, 2003.
Prayitno, Erman Amti, Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, RenikaCipta, Jakarta,
1994.
M. Darsyah, Diktat Mata Kuliah Bimbingan Kelompok, STKIP Muhammadiyah,
Sampit, 2005.

13

Anda mungkin juga menyukai