Anda di halaman 1dari 4

PENGOLAHAN & PENGEMASAN PRODUK INDOMIE

Mie Instan didefinisikan sebagai produk makanan kering yang dibuat dari tepungterigu dengan
atau tanpa penambahan bahan makanan lain dan bahan tambahan makanan yang diizinkan, berbentuk
khas mie dan dapat dihidangkan setelah dimasak dan diseduh dengan air mendidih paling lama empat
menit (SNI-01-3551-2000). Mutu mie instan yang berkualitas baik adalah mie yang memiliki gigitan
relative kuat, kenyal dan permukaan tidak lengket. Mutu mie instan juga ditentukan berdasarkan
warna, tekstur, dan cara masak untuk penyajian.Proses pembuatan mie instan terdiri dari delapan tahap,
yaitu

mixing

(pencampuran),

(pengukusan), cutting

pressing
dan

(pengepresan), slitting (pembentukan untaian), steaming


folder

pencetakan), frying (penggorengan), cooling (pendinginan)

(pemotongan
dan packing(pengemasan).

dan
Proses

yang

terjadi pada setiap tahap adalah:

Mixing atau Pencampuran


Proses mixing adalah proses pencampuran dan pengadukan material-material yang terdiri dari
material tepung dan air alkali (campuran antara air dan beberapa ingredient yang ditentukan) sehingga
diperoleh adonan yang merata atau homogen. Mutu adonan yang baik adalah yang tidak lembek atau
dengan kata lain memiliki kadar air sebesar 32% sampai dengan 34%. Proses pencampuran ini
berlangsung kurang lebih selama 15 menit dengan suhu 35o C.

Pressing atau Pengepresan


Selain adonan menjadi homogen, campuran tersebut masuk ke dalam mesin pengepres adonan. Di
dalam mesin pengepres, adonan melalui beberapa roll press. Adonan akan mengalami peregangan pada
aat dipress dan terjadi relaksasi pada saat keluar dari roll press. Hal ini terjadi beberapa kali pada saat
melalui roll press sehingga terbentuk lembaran yang lembut, homogen, elastik, dan tidak terputus dengan
ketebalan tertentu. Tebal lembaran yang dihasilkan bergantung dengan jenis mesin yang digunakan.
Rataan tebal lembaran yang dihasilkan adalah 1,12 1,18 mm.

Slitting atau Pembentukan Untaian

Suatu proses pemotongan lembaran adonan menjadi untaian mie dan kemudian siap dibentuk
gelombang mie. Selanjutnya untaian mie tersebut dilewatkan ke dalam suatu laluan berbentuk segi empat
yang disebut waving net, sehingga terbentuk gelombang mie yang merata dan terbagi dalam beberapa
jalur.

Streaming atau Pengukusan


Proses selanjutnya adalah proses pegukusan untaian mie yang keluar dari slitter secara kontinu
dengan menggunakan stream box atau mesin yang memiliki tekanan uap yang cukup tinggi dengan suhu
tertentu. Proses pengukusan akan berlangsung selama dua menit dengan suhu pemanasan 65oC.
Tujuannya adalah memasak mie mentah menjadi mie dengan sifat fisik padat. Dalam prosesstreaming ini
akan terjadi proses gelatinisasi pati dan koagulasi gluten, yang menyebabkan gelombang mie bersifat
tetap dan memiliki tekstur lembut, lunak, elastis, dan terlindungi dari penyerapan minyak yang terlalu
banyak pada proses penggorengan atau frying.

Cutting and Folder atau Pemotongan dan Pencetakan


Pemotongan dan pencetakan adalah suatu proses memotong lajur mie pada ukuran tertentu dan
melipat menjadi dua bagian sama panjang, kemudian mendistribusikannya ke mangkok penggorengan.
Mie dipotong dengan menggunakan alat berupa pisau yang berputar.

Frying atau Penggorengan


Proses penggorengan adalah suatu proses merapikan mie didalam mangkok pengorengan,
kemudian merendamnya di dalam media penghantar panas. Dalam hal ini minyak olein atau minyak
goreng pada suhu tertentu dalam waktu tertentu. Tujuan dari proses penggorengan adalah untuk
mengurangi kadar air dalam mie dan pemantapan pati tergelatinisasi. Kadar air setelah penggorengan
adalah 4% sehingga mie menjadi matang, kaku dan awet.

Cooling atau Pendinginan

Ruangan pendingin mie adalah ruangan atau lorong yang terdiri dari sejumlah kipas untuk
menghembuskan udara segar ke mie-mie yang dilewatkan dalam ruangan tersebut. Tujuan proses
pendinginan adalah untuk mendinginkan mie panas yang keluar dari proses penggorengan hingga
diperoleh suhu 30C sebelum dikemas dengan etiket. Dengan diperolehnya suhu mie yang rendah
sebelum dikemas maka mie akan lebih awet untuk disimpan dalam etiket selama beberapa waktu dan
menghindari penguapan air yang kemudian menempel pada permukaan bagian dalam etiket yang dapat
menyebabkan timbulnya jamur. Lamanya proses pendinginan adalah kurang lebih dua menit.

Packing atau Pengemasan


Proses yang terakhir dalam produksi mie adalah pengemasan atau packing. Pengemasan mie
adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dan solid ingredientlainya
dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari proses pengemasan
adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak sehingga mie tidak
mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas, selanjutnya mie tersebut
akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton seluruhnya, karton akan
direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Cara Pengemasan
Pengemasan mie adalah proses penyatuan dan pembungkusan mie, bumbu, minyak bumbu dansolid
ingredient lainya dengan menggunakan etiket sesuai dengan standar yang telah ditetapkan. Tujuan dari
proses pengemasan adalah untuk melindungi mie dari kemungkinan-kemungkinan tercemar atau rusak
sehingga mie tidak mengalami penurunan mutu ketika sampai kepada konsumen. Setelah dikemas,
selanjutnya mie tersebut akan dimasukkan ke dalam karton. Setelah mie dimasukkan ke dalam karton
seluruhnya, karton akan direkatkan dan kemudian menuju gudang untuk disalurkan.

Wrapping Dan Packing


Setelah dilakukan proses cooling, mie akan di wrapping dan packing.Wrapping merupakan
pembungkusan mie dengan kemasan yang sesuai dengan mie yang telah dibuat. Kemudian mie yang telah
dikemas diberi kode produksi dan tanggal kadarluarsa mie.Pada packing mie yang telah terkemas dan

diberi kode produksi, kemudian ditumpuk pada karton kemasan sejumlah yang telah ditentukan,
kemudian mie diberi lakban. Tujuan dari pemberian kemasan adalah untuk melindungi produk dari
kotoran, debu dan penggangu lainnya yang dapat menurunkan kualitas mie.Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengemasan adalah kode produksi, mutu karton, kondisi pengeleman, berat rata-rata
dan cemaran. Adapun limbah yang dihasilkan berupa sisa kardus dan juga dihasilkan mie yang hancur
rusak (HP).
Tahap terakhir setelah pengemasan yaitu tahap penyimpanan. Mie yang telah terbungkus rapi
ditranport ke salah satu bagian pabrik kemudian dengan menggunakan tenaga manusia kardus yang berisi
mie ini disusun diatas mesin bermotor pengangkiu barang yang kemudian akan dibawa ke gudang yang
telah diatur sirkulasinya. Sistem penyimpanan dan pengeluaran yaitufirst in first out yaitu barang yang
duluan masuk digudang penyimpanan itu yang didahulukan untuk dipasarkan.

Anda mungkin juga menyukai