PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang
Bakteriologi dan Mikologi atau Mikrobiologi berasal dari bahasa Yunani
(micros, kecil, bios , hidup, dan logos, pengetahuan) sehingga secara singkat
dapat diartikan bahwa mikrobiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang
mahluk-mahluk hidup yang kecil-kecil. Bakteriologi adalah ilmu yang
mempelajari kehidupan dan klasifikasi bakteri. Bakteriologi dapat dikatakan
juga sebagai biologi bakteri. Di dalamnya dipelajari struktur anatomi sel
bakteri, klasifikasi, cara kerja sel bakteri, interaksi antarsel bakteri, dan juga
tanggapan
bakteri
terhadap
perubahan
pada
lingkungan
hidupnya.
untuk
karakteristiknya,
tentu
meneliti
mikroorganisme
diperlukan
pula
tentang
ini
baik
sifat
bagaimana
dan
caranya
menumbuhkan suatu mikroba ke dalam suatu media, karena kita tahu bahwa
beragamnya persyaratan tumbuh mikroba, maka harus dimengerti jenis-jenis
nutrient yang disyaratkan oleh mikroba dan juga macam lingkungan fisik
yang menyediakan kondisi yang optimum bagi pertumbuhannya. Mikroba
amat beragam, baik dalam persyaratan nutrient maupun fisiknya. Jadi, media
yang digunakan harus mengandung komponen-komponen yang dibutuhkan
oleh mikroba tersebut. Media kultur yang digunakan adalah media umum
seperti media agar.
1.2.
Tujuan
Materi yang dipelajari pada praktikum pertama ini adalah tentang
BAB 2
menghomogenkan
bahan-bahan
komposisi
media,
menampung
e) Ose : untuk
memindahkan
bakteri
f) Api Bunsen :
seperti
nidel
untuk
sterilisasi
alat,
g) Cawan petri :
h) Autoclave
: untuk mensterilkan
berbagai macam alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum
mikrobiologi, menggunakan uap air panas bertekanan. Tekanan yang
digunakan pada umumnya 15 Psi atau sekitar 2 atm dan dengan suhu
121oC (250oF) selama 15 menit.
Gambar:
i) Incubator
memeram
terkontrol. Alat
ini
dilengkapi
dengan
Dengan tangan kiri membuka tutup cawan petri steril dan tuangkan media
kedalamnya sampai kurang lebih 2/3 dasar cawan petri tertutup oleh media
(20 ml). Memegang tutup cawan sehingga menutupi sebagian cawan
yang sedang diisi. Hal ini akan membantu menghindari jatuhnya partikel
debu ke dalam cawan dan mengkontaminasi media yang sudah steril.
Nutrient Agar
Ose
Needle
Api Spiritus (Bunsen)
Korek api
Plate (cawan petri)
Tabung Reaksi
8. Incubator
9. Alcohol 70%
a. Isolasi Bakteri pada Cawan Petri
Langkah kerja :
1. Sterilkan tangan dengan alcohol 70%
2. Nyalakan Bunsen dengan korek api
3. Sterilkan ose dengan cara membakar atau memanaskannya dalam api
Bunsen hingga membara dan tunggu beberapa saat hingga ose menjadi
dingin.
4. Masukkan ose ke dalam media lama hingga menempel pada koloni
bakteri.
5. Ambil koloni bakteri dari media lama yang ingin ditumbuhkan.
6. Pada plate (cawan petri) dibagi 2 dengan diberi tanda menggunakan
spidol untuk menumbuhkan bakteri.
7. Usapkan ose secara perlahan pada plate (cawan petri) yang telah
disiapkan dengan pola goresan streak (garis-garis).
8. Tutup plate (cawan petri) dengan penutup plate dan beri label pada
bagian atasnya.
9. Masukkan plate (cawan petri) yang telah ditanami oleh koloni bakteri
ke dalam incubator sehingga bakteri dapat tumbuh.
10. Tunggu hingga esok hari, ketika bakteri sudah tumbuh dalam plate
(cawan petri) sehingga dapat dilakukan identifikasi terhadap bakteri
yang telah tumbuh dalam plate (cawan petri).
b. Isolasi Bakteri pada Media Agar Miring
Langkah Kerja :
1. Sterilkan tangan dengan alcohol 70%
2. Nyalakan Bunsen dengan korek api
3. Sterilkan needle dengan cara membakar atau memanaskannya dalam
api Bunsen hingga membara dan tunggu beberapa saat hingga needle
menjadi dingin.
4. Masukkan needle ke dalam media lama hingga menempel pada koloni
bakteri.
BAB 3
HASIL PENGAMATAN PRAKTIKUM
3.1 Pengamatan Koloni Bakteri pada Cawan Petri
No
Indikator
Warna
Kekuningan,
dan
putih
2
Diameter
Tepi
Permukaan
Cembung
Penampakan
Padat
Bentuk
Bulat
3.4 Uji Biokimia dengan Media TSIA (Triple Sugar Iron Agar)
Tujuan dari tes ini adalah untuk mengetahui kemampuan
kuman untuk memfermentasikan karbohidrat. Pada media TSIA
berisi 3 macam karbohidrat yaitu glukosa, laktosa dan sukrosa.
Indikatornya adalah phenol red yang menyebabkan perubahan
warna dari merah orange menjadi kuning dalam suasana asam.
Glukosa berada di dasar media sedangkan laktosa dan sukrosa
berada di bagian lereng.
Interpretasi Hasil :
BAB 4
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas, dapat disimpulkan bahwa:
banyak bakteri terlihat adanya warna putih seperti akar hanya pada bekas
tusukan inokulasi dan media masih berwarna kuning, tidak menunjukkan
adanya perubahan warna menjai kehitaman yang mengindikasikan bahwa
bakteri tersebut memproduksi H2S.