TINJAUAN PUSTAKA
Kingdom : Plantae
Divisio : Magnoliophyta
Kelas : Magnolipsida
Ordo : Fabales
Suku : Fabaceae
Genus : Leucaena
(USDA,2013)
Gambar 2.1 (a) Tanaman Lamtoro (b) Daun Lamtoro (Meenaet al., 2013;
USDA, 2013).
6
7
2.1.2Deskripsi
batang abu-abu dan lenticel yang jelas. Tanaman ini tumbuh tegak
dengan sudut pangkal antara batang dengan cabang 45. Daunnya kecil,
sirip yang berjumlah sampai 408 pasang, tiap sirip tangkai daun
ketika masak. Tumbuh secara liar maupun ditanam pada ketinggian 1200
m (Purwanto,2007).
asam amino yang dapat larut dalam air yang disebut leucinol (Hariana,
2008).
2.1.4 Kegunaan
babi yang memiliki efek yang baik pada kinerja tumbuh babi dalam
2.2.1 Taksonomi
Kingdom : Animalia
Filum : Nemathelminthes
Kelas : Nematoda
Ordo : Ascaridida
Famili : Ascarididae
Genus : Ascaris
(Kusumamihardja, 1992).
2.2.2 Morfologi
sekitar 10-15 cm dan terdapat pada usus halus. Cacing jantan dewasa
ekor cacing betina dewasa dapat mengeluarkan telur dalam jumlah yang
sangat banyak, sampai 200.000 telur sehari yang dikeluarkan dalam tinja
dan selama hidupnya diduga dapat bertelur 23 milyar butir. Telur cacing
9
mulut atau langsung ke kulit (Soulsby, 1982; Tjay dan Rahardja, 2008).
bulan. Telur ini kemudian tertelan sampai pada saluran cerna dan
atas. Kemudian cacing ini terakumulasi di hati sampai 48 jam. Dari sini
6 7
4 5
3 1
1
Gambar 2.2 Daur hidup Ascaris suum Goeze dalam tubuh babi (Loreille
dan Bouchet, 2003).
Keterangan:
1 :telur cacing keluar dari tubuh babi penderita bersama tinja
2 :perkembangan awal telur cacing (terbentuk L1)
3 :telur yang mengandung L2 (bersifat infektif)
4 :telur yang mengandung L2 ditelan oleh babi
5 :L2 terlepas dari usus babi, menembus dinding usus, kemudian bermigrasi
ke paru-paru melalui hati
6 :L3 menuju alveolus, bronkiolus, bronkus hingga ke faring kemudian L3
tertelan dan kembali lagi ke usus halus
7 :L3 berkembang menjadi L4 dan L5 kemudian menjadi cacing dewasa di usus
halus.
2.3 Antelmintik
cacing dalam tubuh manusia dan hewan. Mekanisme kerja antelmintik yaitu
mencangkup semua zat yang bekerja lokal menghalau cacing dari saluran
cacing yang berada dalam organ dan jaringan tubuh (Tjay dan Rahardja,
2008). Antelmintik yang ideal yaitu efektif dan aman, lebih disukai
pemberian oral dengan dosis tunggal dan stabil pada keadaan tertentu dalam
2.4 Albendazole
sebesar 0,2 mL/kg berat badan yang dicampur dengan 1 liter akuades (volume
tersebut masih hidup, paralisis atau mati setelah diinkubasi. Cacing dikatakan
masih hidup jika masih aktif bergerak dan untuk cacing yang tidak bergerak
cacing akan bergerak dan cacing dikatakan mati apabila setelah diusik dan
saat dimasukkan kedalam akuades bersuhu 50oC tetap tidak terdapat adanya
2.6 Ekstraksi
2000).
larut sehingga terpisah dari bahan yang tidak dapat larut dengan pelarut
cair (Depkes RI, 2000). Secara umum ekstraksi dilakukan dengan metode
suatu pelarut selama waktu tertentu dengan sesekali diaduk atau dikocok
akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang
mengandung zat aktif. Zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan
konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang di luar sel,
mengandung zat aktif yang mudah larut dalam cairan penyari. Cairan
penyari yang digunakan dapat berupa air, etanol, campuran air etanol
konsentrasi antara larutan di dalam sel dengan larutan di luar sel tetap