PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Kebutuhan material semakin meningkat seiring dengan perkembangan
teknologi yang sangat pesat pada saat ini. Material dengan kombinasi sifatsifat mekanis yang tidak ditemukan pada material konvensional seperti
logam, keramik, polimer sangat diperlukan. Material terapan membutuhkan
banyak alternatif sifat-sifat yang dapat disediakan pada material paduan.
Material paduan adalah memadukan dua unsur material atau lebih untuk
mendapatkan sifat yang lebih baik dari unsur penyusunnya.
Aluminium adalah logam berwarna putih keperakan yang lunak.
Aluminium memiliki beberapa kelebihan daripada logam lainnya. Aluminium
relatif lebih ringan daripada baja, tembaga, maupun kuningan. Sebagai
konduktor listrik dan panas yang baik, aluminium juga memiliki titik lebur
yang rendah, mempunyai ketahanan korosi yang baik sehingga lebih mudah
difabrikasi dibandingkan dengan logam lainnya. Seperti dituang dengan cara
yang mudah. Kekurangan logam aluminium adalah ketahanan aus kurang,
koefisien pemuaian rendah dan kekuatan rendah dibanding logam besi dan
baja. Kekuatan logam aluminium murni memang tidak sebaik logam-logam
lainnya, tetapi untuk meningkatkan kekuatan logam aluminium dipadukan
dengan unsur-unsur lain seperti tembaga, magnesium, silikon, mangan dan
seng. Aluminium paduan ini biasanya disebut Aluminium alloy. Paduan
Unsur Prosentase
Deviasi
Unsur
Prosentase
Deviasi
Al
84,19
0,8298
Zn
0,00
0,00
Si
10,7
0,807
Sn
0,016
0,00
Fe
0,465
0,0504
Ti
0,0784
0,0049
Cu
0,981
0,0830
Pb
0,0007
0,000
Mn
0,0410
0,0057
Be
0,00
0,000
Mg
1,15
0,136
Ca
0,0162
0,0026
Cr
0,0318
0,0039
Sr
0,000
0,000
Ni
2,29
0,283
0,0070
0,000
2.
3.
Bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah paduan Al-Si pada
material piston bekas motor bensin merk Honda Supra X.
2.
3.
4.
Pengujian yang dilakukan adalah uji komposisi, uji kekerasan, uji impak
dan uji struktur mikro.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Penelitian tentang paduan Al-Si- Mg pada material piston telah
dilakukan oleh beberapa orang peneliti, antara lain : Duskiardi (2002),
Eddy Djatmiko & Budiarto (2008), Taufik (2008), Fuad Abdilah (2009),
Tjokrda (2010), Putu Hadi Setyarini (2011).
Duskiardi (2002), dalam penelitiannya tentang pengaruh tekanan
dan temperatur die casting terhadap kekerasan dan struktur mikro pada
material piston komersial lokal ternyata mampu menurunkan porositas
sampai 85.15 % dan memperbaiki kekerasan sebesar 5.29 % setelah
dilakukan perlakukan panas T6. Tekanan serta temperatur die optimal
didapatkan pada 70 100 MPa dan 400 450 oC.
Sifat mekanik paduan Al-Si-Mg naik akibat adanya penambahan
suhu saat perlakuan panas T6. Sifat mekanik optimum diperoleh ketika
pemanasan pada suhu 210 oC. Pada kondisi ini paduan mempunyai nilai
kekerasan 93,30 HVN, kekuatan impak 5,13 J/cm2 dan telah memenuhi
standar
JIS
5201.
Pengamatan
struktur
mikro
menunjukkan
merk
sepeda
motor
ternyata
berbeda-beda
yang
pembakaran elektroda ini tidak lebih dari tiga detik. Pengujian komposisi
dapat dilakukan untuk menentukan jenis bahan yang digunakan dengan
melihat persentase unsur yang ada.
10
11
dimana :
D
HB
12
Gambar 2.3 Ilustrasi skematis pengujian impak dengan benda uji Charpy
13
( 2.2 )
Kekuatan impak = ( 2 )
( 2.3 )
14
15
16
BAB III
METODE PENELITIAN
17
18
19
3.1.2
Alat penelitian
20
21
= 5 buah
b. Uji impak
= 5 buah
= 5 buah
d. Uji komposisi
= 1 buah
II
Piston Bekas
Mg
K/Mg/0
I/Mg/0
100
K/Mg/5
I/Mg/5
95
K/Mg/10
I/Mg/10
90
10
K/Mg/15
I/Mg/15
85
15
22
Start
Penambahan unsur Mg
(0%, 5%, 10%, 15%)
Pengecoran
Pembuatan spesimen
Uji kekerasan
Uji impak
Pengolahan Data
Kesimpulan
Selesai
23
Jadwal Penelitian
Bulan ke
No
Tahapan kegiatan
I
1.
Mempersiapkan
bahan
dan
peralatan
2.
Pembuatan spesimen
3.
Pengujian spesimen
4.
Pengolahan data
5.
Penyusunan laporan
24
II
III
IV
VI
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
Unsur
Al
82,87
Si
12,93
Fe
0,5515
Cu
1,4590
Mn
0,0472
Mg
0,6585
Zn
0,0619
Ti
0,0272
Cr
0,0133
Ni
1,3625
Pb
0,0116
Sn
0,0113
25
sebesar 153,2 N dan diameter penetrator 2,5 mm. Untuk perhitungan hasil
uji kekerasan menggunakan Persamaan 2.1, sehingga didapatkan Tabel 4.2
di bawah ini :
Tabel 4.2 Hasil uji kekerasan paduan 100% PB + 0% Mg
Angka kekerasan Hb
No
Strip
20
69,73
20
69,73
21
64,10
(kg/mm2)
Rata-rata
67,85
Dari hasil uji pada raw material kekerasan rata-rata sebesar 67,85
kg/mm2.
2. Hasil uji kekerasan pada penambahan 5% Mg
Hasil pengujian kekerasan pada penambahan unsure 5% Mg dapat dilihat pada
Tabel 4.3 di bawah ini :
Tabel 4.3 Hasil uji kekerasan paduan 95% PB + 5% Mg
No Strip
Angka kekerasan HB
(kg/mm2)
19
79,49
19,5
74,99
20
69,73
Rata-rata
74,73
26
Angka kekerasan HB
No
Strip
18
88,32
18
88,32
18,5
84,56
Rata-rata
87,06
(kg/mm2)
No
Strip
Angka kekerasan HB
(kg/mm2)
17
96,94
17
96,94
17,5
92,43
Rata-rata
95,44
27
120
Angka kekerasan HB
100
80
60
40
20
0
0% Mg
5% Mg
10% Mg
15% Mg
Penambahan Mg
Gambar 4.1 Pengaruh penambahan unsur Mg
terhadap sifat kekerasan
Dari hasil uji kekerasan paduan Al-Si berbasis material piston bekas
dengan variasi penambahan Mg didapatkan bahwa tingkat kekerasan
material meningkat seiring dengan banyaknya Mg yang ditambahkan. Hal
ini dapat dilihat dari hasil uji kekerasan material sebelum ditambahkan
Mg sebesar 67,85 kg/mm2. Setelah ditambahkan Mg tingkat kekerasannya
meningkat menjadi 74,73 kg/mm2. Begitu juga dengan penambahan Mg
sebesar 10% dan 15% tingkat kekerasannya meningkat. Tingkat
kekerasan tertinggi didapatkan pada penambahan Mg sebesar 15% yaitu
sebesar 95,44 kg/mm2.
Hasil ini sejalan dengan sifat magnesium yaitu dapat meningkatkan
kekuatan dan kekerasan terhadap paduannya. Hal ini dapat dilihat dari
hasil uji kekerasan dari berbagai macam komposisi paduan dari 0% Mg
sampai dengan 15% Mg, dimana dari berbagai macam komposisi tersebut
paduan 85% PB + 15% Mg memiliki nilai kekerasan yang paling tinggi.
28
4.3.
Uji impak
Pada pengujian impak ini spesimen yang digunakan mengacu pada
standar ASTM E23. Metode yang digunakan dalam uji kekuatan impak
ini menggunakan metode charpy. Dimana sudut ayunan tanpa beban
sebesar 155o. Dari ketiga spesimen uji impak diperoleh beberapa nilai
tenaga patah.
Paduan
100% PB + 0% Mg
No
0,019
0,019
0,025
0,021
0,03125
0,025
0,02875
Rata-rata
90% PB + 10% Mg
0,0283
1
0,03125
0,035
0,03125
Rata-rata
85% PB + 15% Mg
(J/mm2)
Rata-rata
95% PB + 5% Mg
Harga Impak
0,0325
1
0,03125
0,0375
0,0375
Rata-rata
0,035
29
Harga Impak
0,04
0,03
0,02
0,01
0
0% Mg
5% Mg
10% Mg
15% Mg
Variasi penambahan Mg
Gambar 4.2 Grafik pengaruh penambahan unsur Mg terhadap kekuatan impak
Dari Gambar 4.2 di atas, hasil uji impak paduan Al-Si berbasis
material piston bekas dengan variasi penambahan Mg didapatkan bahwa
harga impak material meningkat seiring dengan meningkatnya Mg yang
ditambahkan. Hal ini dapat dilihat dari hasil uji impak material sebelum
ditambahkan Mg sebesar 0,021 J/mm2. Setelah ditambahkan Mg sebesar
5% Harga Impaknya meningkat menjadi 0,0283 J/mm2. Begitu juga
dengan penambahan Mg sebesar 10% dan 15%. Harga Impak tertinggi
didapatkan pada penambahan Mg sebesar 15% yaitu sebesar 0,035 J/mm2.
Dari hasil ini ternyata penambahan unsur Mg dapat mempengaruhi
Harga Impak paduan Al-Si berbasis material piston bekas. Hal ini dapat
dilihat dari hasil uji impak yang memiliki Harga Impak paling tinggi yaitu
paduan 85% PB + 15% Mg. Berikut grafik pengaruh penambahan unsur
Mg terhadap paduan Al-Si berbasis material piston bekas terhadap
kekuatan impak.
30
4.4
Porositas
Penambahan 5% Mg
31
Penambahan 10% Mg
Penambahan 15% Mg
Gambar 4.3 Foto mikro padua Al-Si (piston bekas) dengan penambahan unsur Mg
32
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari penelitian yang telah dilakukan maka bisa diambil kesimpulan
sebagai berikut:
1.
Hasil uji kekerasan dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan pada tiap-tiap
penambahan Mg pada paduan Al-Si berbasis material piston bekas.
Angka kekerasan rata-rata terbesar terjadi pada penambahan Mg sebesar
15% yaitu sebesar 95,44 kg/mm2. Angka kekerasan rata-rata terkecil
terjadi pada penambahan Mg sebesar 5% yaitu 74,73 kg/mm2, tetapi nilai
kekerasan ini masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan sebelum
penambahan Mg (0%) yang hanya sebesar 65,41 kg/mm2.
2.
Hasil uji impak dapat dilihat bahwa terdapat kenaikan pada tiap-tiap
penambahan Mg pada paduan Al-Si berbasis material piston bekas.
Harga Impak rata-rata terbesar terjadi pada penambahan Mg sebesar 15%
yaitu sebesar 0,035 J/mm2. Harga Impak terkecil terjadi pada
penambahan Mg sebesar 5% yaitu 0,0283 J/mm2, tetapi nilai ini masih
lebih tinggi bila dibandingkan dengan sebelum penambahan Mg (0%)
yang hanya sebesar 0,021 J/mm2.
3.
33
5.2 Saran
1. Pengecoran pada penelitian ini menggunakan metode penuangan
gravitasi, sehingga masih banyak diperlukan penelitian-penilitian lanjutan
untuk mendalami proses pengecoran sentrifugal, cetak tekan, yang dapat
meningkatkan sifat mekaniknya.
2. Suhu pada proses penuangan hasil pengecoran harus tepat karena untuk
menghidari terjadinya porositas pada benda uji.
3. Perlu ketelitian dalam proses pmbuatan benda uji dan sesuai dengan
standar yang ditentukan.
34
DAFTAR PUSTAKA
Putu Hadi Setyarini, 2011, Perilaku Impak Dan Porositas Paduan Al-SiMg Pada Pengecoran Sentrifugal Akibat Temperatur Pemanasan Awal
Cetakan, Volume 2, No. 1.
Surdia, T. dan Cijiiwa K, 1991, Teknik Pengecoran Logam, PT Pradnya
Paramita, Jakarta.
Tjokorda Gde Tirta Nindhia, 2010, Studi Struktur Mikro Silikon Dalam
Paduan Al-Si Pada Piston dari Berbagai Merk Sepeda Motor, Volume 4,
No. 1.
35
LAPORAN PENELITIAN
BIDANG KAJIAN REKAYASA
OLEH
36
HALAMAN PENGESAHAN
1. Judul Penelitian
: Kajian Rekayasa
3. Organisasi Pelaksana
Peneliti
a.
Nama Lengkap
b.
NIPY
: 14054121974
c.
Golongan Pangkat
: III a
d.
Jabatan Fungsional
: Asisten Ahli
e.
Jabatan Struktural
f.
Fakultas/Prog Studi
: Teknik/Teknik Mesin
g.
Perguruan Tinggi
h.
Alamat
4. Lokasi Penelitian
5. Jumlah Biaya
: Rp. 2.000.000,-
Peneliti
NIPY. 9050751970
NIPY. 14054121974
Menyetujui,
Kepala LPPM
37
Abstrak
Piston merupakan material paduan Al-Si yang mempunyai karakteristik
kekuatan dan kekerasan tinggi, tahan korosi, dan ringan. Tetapi setelah
mengalami kerusakan akibat overheating maka beberapa sifat mekanik tadi akan
mengalami penurunan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui
pengaruh penambahan unsur Mg pada pengecoran piston bekas terhadap
kekerasan, kekuatan impak dan struktur mikro.
Bahan yang digunakan adalah paduan Al-Si ( piston bekas ), Mg
(magnesium) yang digunakan sebagai unsur penambah berbentuk waffle ingot
dengan komposisi penambahan 0%, 5%, 10% dan 15%, cetakan yang digunakan
menggunakan cetakan pasir. Material piston bekas sebelum dilebur dibersihkan
dari kotoran terutama kerak dengan menggunakan larutan pembersih dan digosok
dengan menggunakan kertas amplas. Kemudian memotong dan menimbang piston
bekas dan Mg dengan komposisi yang sudah ditentukan. Piston bekas yang sudah
ditimbang dimasukkan kedalam tungku pemanas untuk dilebur. Setelah piston
bekas lebur barulah unsure Mg dimasukkan. Hal ini dilakukan karena paduan AlSi (piston) memiliki titik lebur yang tinggi dibandingkan dengan Mg. Setelah
kedua bahan tercampur kemudian diaduk selama 1 menit. Hasil campuran dituang
kedalam cetakan dan didinginkan pada temperatur kamar. Uji yang dilakukan
adalah pengujian kekerasan, pengujian impak, foto mikro.
Dari hasil penelitian menunjukkan kekerasan, kekuatan impak
meningkat seiring dengan penambahan unsur Mg pada paduan Al-Si berbasis
material piston bekas. Angka kekerasan rata-rata terbesar terjadi pada
penambahan Mg sebesar 15% yaitu sebesar 95,44 kg/mm2. Harga Impak rata-rata
terbesar terjadi pada penambahan unsur Mg sebesar 15% yaitu sebesar 0,035
J/mm2. Sedangkan pada raw material (0% Mg) angka kekerasan sebesar 65,41
kg/mm2 dan kekuatan impak sebesar 0,021 J/mm2.
Kata kunci : Paduan Al-Si, unsur Mg, pengecoran, uji kekerasan, uji impak.
38
DAFTAR ISI
......................................................................... i
JUDUL
HALAMAN PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
....................................................................... ii
... iii
ABSTRAK
.. iv
DAFTAR ISI
....................................................................... v
. .................................................................. 1
BAB I PENDAHULUAN
. .............................................................. 1
................................................................ 4
................................................................. 4
................................................... 5
.................................................................... 6
................................................................. 8
... 8
....................................................... 17
...17
................................................20
........................................... 21
................................ 23
.................................. 25
.. 29
39
......................... 33
33
..................................................................................... 35
40
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas selesainya penyusunan laporan hasil penelitian dengan
judul Studi Sifat Mekanik Paduan Al-Si Pada Piston Bekas Dengan Penambahan
Magnesium (Mg). Penelitian ini sebagai wujud pelaksanaan salah satu Tri
Dharma Perguruan Tinggi dan upaya penerapan ilmu pengetahuan.
Ucapan terima kasih atas selesainya laporan penelitian ini saya sampaikan kepada:
1. Rektor Universitas Pancasakti Tegal
2. Kepala Lembaga Penelitian Universitas Pancasakti Tegal
3. Dekan Fakultas Teknik Universitas Pancasakti Tegal
4. Ka.Progdi Teknik Mesin Fakultas teknik Universitas Pancasakti Tegal
5. Rekan-rekan kerja yang telah banyak memberikan dorongan moril
Saran dan masukan sangat kami butuhkan demi penyempurnaan laporan ini,
terimakasih.
Tegal,
Maret 2014
Penyusun
41
42