Anda di halaman 1dari 14

KAJIAN PASANG SURUT DAN ARUS PASANG SURUT

DI PERAIRAN LAMONGAN
Engki A. Kisnarti
Staf Pengajar Program Studi Oseanografi
Fakultas Teknik dan Ilmu Kelautan Universitas Hang Tuah
andriUHT@gmail.com

Abstrak: Tujuan dalam penelitian ini adalah mengkaji karakteristik pasang surut
dan arus pasang surut di lokasi penelitian. Lokasi dalam penelitian ini adalah
perairan pesisir Lamongan. Metode yang dikaji dalam penelitian ini meliputi: data
pasang surut di Perairan Lamongan dianalisis dengan menggunakan metode
Admiralty untuk mengetahui nilai Mean Sea Level dan tipe pasang surut. Data
arus pasang surut dianalsis untuk mengetahui kecepatan dan arah arus pasang
surut. Hasil menunjukkan bahwa di Perairan Lamongan tipe pasang surut adalah
tipe pasang surut harian tunggal. Puncak pasang tertinggi terjadi antara tanggal 9
Mei 2012. Puncak surut terendah terjadi pada tanggal 8 Mei 2012.
Kata Kunci: pasang surut, arus pasang surut
Abstract: The purpose of this research is to examine the characteristics of tides
and tidal currents at the study site. Locations in this study is Lamongan coastal
waters. The method in this study include: data Lamongan tidal waters were
analyzed by using the Admiralty to know the value of Mean Sea Level and types of
tides. Data were analyzed tidal currents to determine the speed and direction of
the tidal currents. The results showed that in the tidal waters Lamongan type is
the type of single daily tides. The peak of the highest tides occur between the date
of May 9, 2012. Peak of low tide occurred on May 8, 2012.
Keywords: tide, current of tide

PENDAHULUAN

dimanfaatkan oleh manusia (Rokhmin


dkk, 2001). Contoh pemanfaatan sumber
daya air laut terutama pasang surut
adalah untuk bahan membuat garam.
Saat terjadi pasang, air laut mengisi
petak-petak tempat pembuatan garam.
Setelah surut, air laut yang mengandung
garam tersebut tertinggal di dalam petakpetak tersebut. Di persawahan tersebut
digali saluran-saluran untuk menampung
air laut sewaktu terjadi pasang. Hal ini

Pasang surut adalah peristiwa naik


dan turunnya permukaan air laut.
Penyebab utama peristiwa pasang dan
surut adalah gaya gravitasi bulan pada
bumi. Walaupun gaya gravitasi matahari
juga memengaruhi, namun pengaruh-nya
tidak begitu besar karena jaraknya lebih
jauh daripada jarak bulan dengan bumi
(Ongkosongo dan Suyarso, 1989).
Peristiwa pasang dan surut dapat

bertujuan agar air laut tidak menggenangi


persawahan (Giman, 2010).
Dengan latar belakang tersebut di
atas, maka yang menjadi tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengkaji
karakteristik pasang surut dan arus
pasang surut laut di lokasi penelitian.
deskripsi maupun analisis karakteristik
pasang surut serta arus pasang surut.

METODE PENELITIAN

200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0

HASIL DAN PEMBAHASAN


Perhitungan admiralty untuk data
pasang surut perairan Lamongan menghasilkan tipe pasang surut harian tunggal. Nilai F untuk pasang surut Lamongan
adalah 9. Hal ini berarti bahwa di perairan
Lamongan terjadi satu kali pasang dan
satu kali surut dalam sehari.

Grafik Pengamatan Pasang Surut Laut


(Lamongan)

04/29/12
04/30/12
05/01/12
05/02/12
05/03/12
05/04/12
05/05/12
05/06/12
05/07/12
05/08/12
05/09/12
05/10/12
05/11/12
05/12/12
05/13/12
05/14/12

Ketinggian Air Laut (cm)

Lokasi penelitian adalah perairan


pesisir Kabupaten Lamongan. Lamongan
adalah sebuah kabupaten di Propinsi
Jawa Timur, Indonesia. Kabupaten ini
berbatasan dengan Laut Jawa di Utara,
Kabupaten Gresik di Timur, Kabupaten
Mojokerto dan Kabupaten Jombang di
Selatan serta Kabupaten Bojonegoro dan
Kabupaten Tuban di Barat.
Tempat pengambilan data pasang
surut dan arus pasang surut adalah di
sebelah utara dari Unit Percontohan
Pemanfaatan Sumber Daya Air Laut, di
dekat Pondok Pesantren Sunan Drajat

Lamongan.Letak geografisnya adalah 60


51 5 LS dan 1120 23 5 BT.
Metode yang digunakan di dalam
penelitian ini meliputi :
Data pasang surut laut di perairan
Lamongan dianalisis dengan menggunakan metode Admiralty hingga pada hasil
akhirnya dapat mengetahui komponenkomponen pembangkit pasang di perairan Lamongan yang dapat digunakan
untuk mengetahui nilai Mean Sea Level
dan tipe pasang surut.
Data arus pasang surut di Perairan
Lamongan dianalsis untuk bisa mengetahui kecepatan dan arah arus pasang
surut.

Tanggal Pengamatan Pasang Surut Laut

Gambar 1. Grafik Pengamatan Pasang Surut Laut di Perairan Lamongan

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

BM

177 cm
HWS = 189 cm
MSL =100 cm
LWS = 12 cm

Gambar 2. Profil Ketinggian Air Laut di perairan Lamongan


Ketinggian Air
Selama masa pengamatan, Mean
Sea Level atau Duduk Tengah atau
Permukaan Air Rata-rata adalah 100 cm
yang diukur dari posisi 0 palm. Puncak
pasang tertinggi terjadi antara tanggal 9
Mei 2012 pada jam 11.00 WIB dengan
ketinggian air 189 cm di atas 0 palm.
Puncak air surut terendah terjadi pada
tanggal 8 Mei 2012 pada jam 22.00 WIB
dengan ketinggian air 12 cm di atas 0
palm. Tunggang air selama pengatan
adalah sebesar 177 cm. Profil ketinggian
air laut di periaran Lamongan disajikan
dalam Gambar2.

Arus Pasang Surut


Pengukuran arus pasang surut air
laut dilakukan mulai tanggal 5 - 13 Mei
2012. Upaya untuk mempermudahkan
pengolahan data, data arus pasang surut
diambil per 24 jam. Kondisi 24 jam
pertama dimulai pada tanggal 5 Mei 2012
jam 14.00 WIB hingga jam 14.00 WIB
tanggal 6 Mei 2012. Saat kondisi air laut
surut yaitu ketinggian air laut hanya
mencapai 0,48 m di atas 0 palm,
kecepatan arus sebesar 0,027 m/detik
dengan arah 1130. Kejadian ini terjadi
tanggal 5 Mei 2012 jam 21.00 WIB.

Tabel 1. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 5-6 Mei 2012
Jam

Ketinggian
Air (m)

14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00

1.16
1.06
0.92
0.8
0.65
0.62
0.52

Arah
Arus
(0)
274
284
261
272
274
103
113

Kecepatan
(m/s)

Jam

0.047
0.09
0.162
0.214
0.08
0.014
0.027

3:00
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

Arah
Ketinggian
Kecepatan
Arus
Air (m)
(m/s)
(0)
1.16
113
0.027
1.23
113
0.027
1.29
77
0.043
1.33
100
0.038
1.35
39
0.013
1.38
41
0.002
1.43
112
0.014

21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00

0.48
0.54
0.67
0.77
0.89
1.06

113
95
93
84
107
83

0.027
0.035
0.063
0.06
0.088
0.072

Pasang air tertinggi terjadi pada


tanggal 6 Mei 2012 pada jam 11.00 WIB
dengan ketinggian air 149 cm dari 0 palm.
Kecepatan arus air sebesar 0,064 m/detik
ke arah 940. Setelah melewati puncak air
tertinggi, kecepatan arus air laut semakin
meningkat yaitu 0,182 m/detik dengan
ketinggian air 1,11 m di atas 0 palm.
Kondisi arus air disajikan dalam gambar 3.
dan tabel 1.
Dari hasil tersebut di atas dapat
disimpulkan bahwa 24 jam pertama
tanggal 5-6 Mei 2012, kecepatan arus
pasang surut saat pasang lebih besar
daripada kecepatan arus pasang surut
saat surut.
Pengamatan arus dilanjutkan pada
jam berikut yaitu pada jam 15.00 WIB

10:00
11:00
12:00
13:00
14:00

1.46
1.49
1.44
1.25
1.11

Keterangan: Surut=

113
94
82
351
266

0.027
0.064
0.128
0.055
0.182
Arus =

tanggal 67 Mei 2012 pada jam 15.00


WIB. Hasil perhitungan dapat disajikan
dalam gambar 4. dan tabel 2. Pada saat
kondisi surut, ketinggian air sebesar 0,39
m di atas 0 palm. Kecepatan arus air saat
pasang surut adalah 0,0150,002 m/detik
dengan arah 2790-2880. Kejadian terjadi
pada tanggal 6 Mei 2012 jam 20.00-21.00
WIB. Pasang tertinggi terjadi pada jam
9:0010:00 WIB dengan ketinggian air
1,62 m di atas 0 palm, akan akan tetapi
kecepatan dari arus pasang surut hanya
0,002 m/detik dengan arah 2790. Lima
jam kemudian,kecepatan dari arus air
meningkat, yaitu 0,215 m/detik pada jam
15.00 dengan ketinggian air 1,12 meter di
atas 0 palm.

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 3. Arus pasang surut pada tanggal jam 14.00 WIB tanggal 5 Mei 2012
jam 14.00 WIB tanggal 6 Mei 2012.

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

Tabel 2. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 6-7 Mei 2012
Jam
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00

Ketinggian
Air (m)
0.98
0.87
0.69
0.54
0.5
0.39
0.39
0.41
0.44
0.64
0.75
0.94
1.11

Arah
Arus (0)
288
273
279
265
279
288
279
85
73
319
49
75
264

Kecepatan
(m/s)
0.118
0.052
0.072
0.028
0.002
0.015
0.002
0.012
0.012
0.041
0.025
0.049
0.074

Jam
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00

Ketinggian
Air (m)
1.29
1.37
1.45
1.51
1.56
1.62
1.62
1.57
1.46
1.36
1.3
1.12

Arah
Arus (0)
171
145
66
299
239
279
279
288
268
131
112
92

Keterangan: Surut=

Kecepatan
(m/s)
0.026
0.038
0.038
0.015
0.027
0.002
0.002
0.028
0.028
0.049
0.082
0.215

Arus=

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 4. Arus pasang surut pada tanggal jam 15.00 WIB tanggal 6 Mei 2012
jam 15.00 WIB tanggal 7 Mei 2012
Tabel 3. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 7-8 Mei 2012
Jam
16:00
17:00
18:00

Ketinggian
Air (m)
0.94
0.67
0.57

Arah
Arus (0)
333
80
270

Kecepatan
(m/s)
0.005
0.038
0.046

Jam
5:00
6:00
7:00

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

Ketinggian
Air (m)
1.35
1.5
1.62

Arah
Arus (0)
304
327
79

Kecepatan
(m/s)
0.043
0.021
0.038

19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00

0.4
0.26
0.19
0.2
0.25
0.34
0.49
0.76
0.98
1.21

278
256
70
352
251
227
222
249
204
300

0.051
0.014
0.012
0.009
0.028
0.051
0.04
0.05
0.064
0.031

Pengamatan arus pasang surut yang


ketiga yaitu pada jam 16.00 WIB tanggal 7
Mei 2012 hingga jam 16.00 WIB pada
tanggal 8 Mei 2012. Hasil perhitungan
ditampilkan dalam tabel 3. dan gambar 5.
Saat surut yaitu jam 21.00 WIB pada
tanggal 7 Mei 2012, ketinggian air laut
hanya mencapai 0,19 meter. Kecepatan
arus kecil, yaitu hanya 0,012 m/detik
dengan arah 700. Saat air pasang yaitu

8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00

1.66
1.73
1.77
1.66
1.54
1.34
1.19
1
0.89

Keterangan: Surut=

70
79
70
97
117
73
70
284
70

0.012
0.025
0.012
0.036
0.102
0.195
0.012
0.129
0.012
Arus =

sekitar jam 10.00 WIB tanggal 8 Mei 2012


dengan ketinggian air 1,77 meter di atas 0
palm, kecepatan arus air kecil yaitu 0,012
m/detik. Keadaan ini berubah setelah 5
jam berikutnya yaitu jam 15.00 WIB.
Kecepatan arus mencapai 0,129 m/detik
dengan arah 2840. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecepatan arus setelah kondisi
pasang lebih besar daripada saat kondisi
air laut surut.

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 5. Arus pasang surut pada tanggal jam 16.00 WIB tanggal 7 Mei 2012
jam 16.00 WIB tanggal 8 Mei 2012

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

Tabel 4. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 8-9 Mei 2012
Jam
17:00
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00

Ketinggian
Air (m)
0.71
0.59
0.41
0.25
0.19
0.12
0.16
0.24
0.36
0.54
0.76
1.01
1.22

Arah
Arus (0)
265
268
279
110
89
110
76
97
107
73
100
130
76

Kecepatan
(m/s)
0.024
0.011
0.043
0.016
0.003
0.016
0.038
0.066
0.055
0.051
0.042
0.054
0.038

Jam
6:00
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00

Ketinggia
n Air (m)
1.46
1.65
1.76
1.82
1.84
1.89
1.77
1.54
1.35
1.15
0.82
0.7

Keterangan: Surut=

Arah
Arus (0)
83
352
310
122
110
110
55
262
268
261
268
265

Kecepatan
(m/s)
0.064
0.064
0.011
0.003
0.016
0.016
0.008
0.047
0.057
0.058
0.146
0.08
Arus =

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 6. Arus pasang surut pada tanggal jam 17.00 WIB tanggal 8 Mei 2012
jam 17.00 WIB tanggal 9 Mei 2012
Pengamatan arus pasang surut yang
keempat yaitu tanggal 8 Mei 2012 jam
17.00 WIB hingga tanggal 9 Mei 2012 jam
17.00 WIB. Pada tanggal ini puncak
terjadinya pasang tertinggi dan surut

terendah. Pada saat surut terjadi yaitu


pada tanggal 8 Mei 2012 jam 22.00 WIB,
kecepatan arus hanya 0,016 m/detik. Saat
ketinggian air mencapai puncaknya yaitu
1,89 meter diatas 0 palm, kecepatan arus

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

kecil. Kecepatan arus baru menguat


setelah 5 jam berikutnya, yaitu tanggal 9
Mei 2012 jam 16.00 WIB. Kecepatan arus
mencapai 0,146 m/detik dengan arah
2680. Kesimpulannya bahwa saat pasang
maupun surut kecepatan arusnya relatif
sama. Hasil perhitungan bisa ditayangkan
dalam tabel 4. dan gambar 6.
Pengamatan arus air pada 24 jam
yang kelima, yaitu pada tanggal 9 Mei
2012 jam 18.00 WIB hingga 10 Mei 2012
pada jam 18.00 WIB. Dalam tabel 5.dan

gambar 7. Air rendah terjadi tanggal 9


Mei 2012 jam 23.00 WIB, kecepatan arus
air melemah yaitu 0,03 m/detik. Kondisi
pasang terjadi tanggal 10 Mei 2012 pada
jam 11.00 WIB. Ketinggian air mencapai
1,86 meter di atas 0 palm, kecepatan arus
air laut hanya 0,03 m/detik, tetapi 6 jam
kemudian kecepatan arus air meningkat
menjadi 0,176 m/detik dengan arah 2810.
Dengan demikian, saat pasang maupun
surut kecepatan arus air laut relatif sama
besarnya.

Tabel 5. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 9-10 Mei 2012
Jam
18:00
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00

Ketinggian
Air (m)
0.57
0.45
0.36
0.22
0.17
0.14
0.2
0.37
0.59
0.82
1.11
1.3
1.5

Arah
Arus (0)
299
351
311
164
77
102
89
120
191
148
126
44
60

Kecepatan
(m/s)
0.033
0.017
0.039
0.013
0.023
0.03
0.04
0.037
0.041
0.101
0.065
0.023
0.005

Jam
7:00
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00

Ketinggian
Air (m)
1.61
1.71
1.79
1.83
1.86
1.81
1.67
1.54
1.32
1.16
0.86
0.69

Keterangan: Surut=

Arah
Arus (0)
99
160
24
115
102
102
102
282
353
244
281
251

Kecepatan
(m/s)
0.043
0.009
0.033
0.004
0.03
0.03
0.017
0.054
0.126
0.081
0.176
0.045

Arus =

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 7. Arus pasang surut pada tanggal jam 18.00 WIB tanggal 9 Mei 2012
jam 18.00 WIB tanggal 10 Mei 2012

Tabel 6. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 10-11 Mei 2012
Jam
19:00
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00

Ketinggian
Air (m)
0.52
0.4
0.29
0.21
0.18
0.22
0.32
0.46
0.59
0.85
1.1
1.33
1.47

Arah
Arus (0)
235
286
320
351
154
154
165
262
110
219
341
221
346

Kecepatan
(m/s)
0.062
0.032
0.022
0.017
0.009
0.009
0.022
0.035
0.032
0.065
0.041
0.014
0.017

Jam
8:00
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00

Ketinggian
Air (m)
1.59
1.74
1.8
1.82
1.79
1.71
1.51
1.32
1.25
0.94
0.8
0.68

Keterangan: Surut=

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

Arah
Arus (0)
352
229
338
225
154
154
91
70
274
323
270
154

Kecepatan
(m/s)
0.017
0.041
0.052
0.041
0.009
0.009
0.143
0.184
0.078
0.004
0.021
0.009

Arus =

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 8. Arus pasang surut pada tanggal jam 19.00 WIB tanggal 10 Mei 2012
jam 19.00 WIB tanggal 11 Mei 2012
Pengamatan arus pasang surut 24
jam yang keenam disajikan dalam tabel 6.
dan gambar 8. Air rendah terjadi tanggal
10 Mei 2012 jam 23.00 WIB. Kecepatan
aruspun lemah yaitu 0,009 m/detik. Air
tinggi mencapai puncaknya yaitu 1.82
meter di atas 0 palm terjadi pada tanggal

11 Mei 2012 jam 11.00 WIB. Kecepatan


arus sebesar 0,041 m/detik, akan tetapi 4
jam kemudian kecepatan arus air laut
terus meningkat hingga mencapai 0,184
m/detik dengan arah 700. Dengan demikian baik pada saat pasang maupun surut,
kecepatan arus air laut relatif sama.

Tabel 7. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 11-12 Mei 2012
Jam
20:00
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00
8:00

10

Ketinggian
Air (m)
0.59
0.47
0.34
0.29
0.25
0.24
0.34
0.46
0.57
0.83
1.07
1.3
1.56

Arah
Arus (0)
160
97
225
125
97
97
86
107
6
64
41
293
196

Kec
(m/s)
0.004
0.015
0.003
0.002
0.015
0.015
0.04
0.04
0.036
0.073
0.013
0.025
0.02

Jam
9:00
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00

Ketinggian
Air (m)
1.72
1.78
1.81
1.79
1.71
1.62
1.44
1.19
1.01
0.8
0.73
0.6

Keterangan: Surut=

Arah
Arus (0)
221
219
243
97
97
36
209
248
260
346
277
303

Kec
(m/s)
0.041
0.016
0.013
0.015
0.015
0.01
0.032
0.082
0.036
0.055
0.025
0.012
Arus =

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

Kecepatan arus tertinggi


setelah pasang

Gambar 9. Arus pasang surut pada tanggal jam 20.00 WIB tanggal 11 Mei 2012
jam 20.00 WIB tanggal 12 Mei 2012
Pengamatan arus dilanjutkan pada
24 jam yang ketujuh, ditampilkan dalam
tabel 7. dan gambar 9. Air rendah terjadi
pada tanggal 12 Mei 2012 jam 01.00 WIB
dengan kecepatan arus air 0,015 m/det.
Pada tanggal yang sama, air pasang
terjadi pada jam 11.00 WIB. Kecepatan
arus sebesar 0,013 m/detik..
Pengamatan arus pada 24 jam
terakhir yaitu tanggal 12 Mei 2012 jam
20.00 WIB hingga tanggal 13 Mei 2012
jam 20.00 WIB. Kondisi air surut terjadi

tepat jam 00.00 WIB tanggal 13 Mei 2012,


kecepatan arus 0,014 m/detik. Kondisi air
pasang dengan ketinggian air 1,75 meter
di atas 0 palm, tepat terjadi jam 12.00
WIB tanggal 13 Mei 2012. Kecepatan arus
sebesar 0,014 m/detik, selang beberapa
saat kemudian tepat-nya 4 jam setelah
pasang, kecepatan arus terus meningkat.
Kecepatan arus pada jam 16.00 WIB
menjadi 0,114 m/detik. Hasil perhitungan
secara lengkap disajikan dalam tabel 8
dan gambar 10.

Tabel 8. Ketinggian Air, Arah Arus, dan Kecepatan pada 12-13 Mei 2012
Jam
21:00
22:00
23:00
0:00
1:00
2:00
3:00
4:00
5:00
6:00
7:00

Ketinggian
Air (m)
0.54
0.45
0.37
0.35
0.37
0.4
0.5
0.61
0.76
0.92
1.14

Arah
Arus (0)
299
185
270
122
78
122
234
117
80
87
307

Kec
(m/s)
0.025
0.01
0.018
0.014
0.002
0.014
0.017
0.054
0.083
0.037
0.025

Jam
10:00
11:00
12:00
13:00
14:00
15:00
16:00
17:00
18:00
19:00
20:00

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

Ketinggian
Air (m)
1.63
1.7
1.75
1.66
1.59
1.42
1.22
1.04
0.91
0.76
0.64

Arah
Arus (0)
141
174
122
122
358
230
289
330
242
1
59

Kec
(m/s)
0.039
0.016
0.014
0.014
0.015
0.044
0.114
0.082
0.042
0.016
0.01

11

8:00
9:00

1.36
1.51

172
60

0.016
0.01

21:00

0.57

Keterangan: Surut=

122

0.014
Arus =

Kecepatan arus tertinggi setelah pasang

Gambar 10. Arus pasang surut pada tanggal jam 21.00 WIB tanggal 12 Mei 2012
jam 21.00 WIB tanggal 13 Mei 2012
Dari 8 hari pengamatan pasang
surut dan arus pasang surut dapat diambil
kesimpulan. Saat terjadi pasang, air laut
dari tengah samudra mengalir menuju ke
pantai. Ketika ketinggian air mencapai
puncaknya, kecepatan arus relatif hampir
sama saat air laut saat surut. Kecepatan
arus akan meningkat setelah terjadi air
tertinggi yaitu sekitar 46 jam setelah air
tertinggi. Saat terjadi pasang, air laut
akan mengalir munuju ke pantai. Selama
beberapa jam setelah terjadinya pasang,
air laut dengan kecepatan yang maksimal
mengisi petak-petak tempat pembuatan
garam dengan membawa serta berbagai
macam material termasuk material
garam. Setelah surut, air laut yang
mengandung material akan mengendapkan materialnya di dalam petak-petak

12

tersebut. Di daerah perairan Lamongan


banyak sekali persawahan pasang surut.
Di persawahan tersebut digali saluransaluran untuk menampung air laut waktu
terjadi pasang.Hal ini bertujuan agar air
laut tidak menggenangi persawahan.

SIMPULAN
Dari hasil pengamatan dan dari
perhitungan dapat diambil kesimpulan
bahwa di perairan Lamongan tipe pasang
surut adalah tipe pasang surut harian
tunggal dengan nilai Formzhal sebesar 9.
Mean Sea Level atau Duduk Tengah atau
Permukaan Air Rata-rata adalah 100 m
yang diukur dari 0 palm. Puncak pasang
tertinggi terjadi antara tanggal 9 Mei

Neptunus Jurnal Kelautan, Vol. 19, No. 1, Januari 2013

2012 pada jam 11.00 WIB dengan


ketinggian air 189 cm di atas 0 palm.
Puncak surut air laut terendah terjadi
pada tanggal 8 Mei 2012 jam 22.00 WIB
dengan ketinggian air 12 cm di atas 0
palm. Tunggang air laut selama pengatan
adalah sebesar 177 cm.
Ketika ketinggian air laut telah
mencapai puncak, kecepatan arus air laut
relatif hampir sama saat air laut surut.
Kecepatan arus air laut meningkat setelah
terjadinya air tertinggi yaitu sekitar 4 6
jam setelah air laut tertinggi. Saat terjadi
pasang, air laut mengalir menuju pantai.
Selama beberapa jam setelah terjadinya
pasang, air laut dengan kecepatan yang
maksimal mengisi petak-petak tempat
pembuatan garam dengan membawa
berbagai macam material termasuk diantaranya material garam. Setelah surut, air
laut yang mengandung material, mengendapkan materialnya dalam petak-petak
tersebut.

si Garam Rakyat dalam Perspektif


Teknis,Sosial, dan Kelembagaan.
Bangkalan.5
Juli.
Universitas
Trunojoyo.
Rokhmin, D., dkk. 2001. Pengelolaan
Sumber Daya Wilayah Pesisir dan
Lautan Secara Terpadu. Edisi Revisi.
PT. Pradnya Paramita, Jakarta
Romimohtarto, K dan Sri Juwana. 2001.
Biologi Laut. Penerbit Djambatan,
Jakarta
Wyrtki, K. 1961. Physical Oceanography
of The South East Asian Waters.
Naga Report.
Vol. 2.Scripps
Institution of Oceanography.The
University of California.La Jolla.
California.

DAFTAR RUJUKAN
Giman.2010. Teknologi Tepat Guna untuk
Pemurnian
Garam
Rakyat.Prosiding.Seminar Nasional
Kelautan VI. Surabaya. 24 April.
Universitas Hang Tuah
Nontji, A., 1993. Laut Nusantara. Penerbit
Djambatan, Jakarta.
Nybakken, J.W., 1992. Marine Biology An
Ecological Apprach. 3 rd edition.
Harper Collins College Publishers,
New York
Ongkosongo, O.S.R., dan Suyarso, 1989.
Pasang Surut. Lembaga Ilmu
Pengetahuan Indonesia, Pusat
Penelitiandan
Pengembangan
Oseanologi, Jakarta.
Rameyo, T. 2010. IPTEKMAS GARAM
2010-2014.Seminar Merekontruk-

Engki A. K: Kajian Pasang Surut dan Arus Pasang Surut

13

14

Anda mungkin juga menyukai