Anda di halaman 1dari 6

Dianaa, data baru yang belum masuk ke outline kemarin, yang aku kasih warna

BIRUU
TUGAS AKHIR PERIODE OKTOBER 2016
(kata bu erma disuruh cantumin kayak gini aja di, ga usah pake angka periode berapa)
PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA
Fimalananda Afriliasari (i0611006)
Dosen Pembimbing:
1. Ir. Rizon Pamardhi Utomo, MURP
NIP. 19590222 198903 1 001
2. Ir. Galing Yudana, MT
NIP. 19620129 198703 1 002
HUBUNGAN TINGKAT AKTIVITAS PASAR TRADISIONAL BARU TERHADAP
PERUBAHAN GUNA LAHAN SEKITAR MENJADI FUNGSI PERDAGANGAN JASA DI
KOTA SURAKARTA
A. Latar Belakang Penelitian
Pasar tradisional merupakan salah satu pusat kegiatan perdagangan dalam mengembangkan
ekonomi kota dan sebagai tempat untuk terjadinya interaksi sosial antar masyarakat. Pasar
tradisional dimanfaatkan oleh pelaku kegiatan untuk melakukan aktivitas jual beli. Sehingga
Indikator tingkat aktivitas di dalam pasar tradisional ditunjukkan dari besarnya kegiatan atau
ramainya pasar tradisional, yang terjadi dalam kurun waktu tertentu, selama adanya proses jual-beli.
Antara satu pasar tradisional dengan yang lainnya memiliki tingkat aktivitas yang berbeda-beda.
Indikator tingkat aktivitas pasar tradisional ini tercermin pada beberapa kondisi yang dijumpai di
dalam pasar, sepertihalnya: lamanya waktu pasar beroperasi, persentase kios los yang digunakan
oleh pedagang, banyaknya ragam komoditas yang diperdagangkan, maupun luas jangkauan
pelayanan yang mampu dilayani oleh pasar tradisional.
Perkembangan suatu kegiatan memerlukan ruang, demikian pula kegiatan ekonomi pada
pasar tradisional. Pamardhi-Utomo (2002) menyatakan keberadaan suatu pasar dapat memicu
perkembangan kegiatan lain sejenis pada suatu wilayah. Bintarto (1977) juga menyebutkan bahwa
faktor yang bersifat ekonomi merupakan penyebab terpenting dari timbulnya perkembangan kota.
Perkembangan kota pada aspek fisik, salah satunya meliputi perubahan penggunaan lahan kota.
Perubahan penggunaan lahan ini merupakan dampak dari pertumbuhan kawasan sekitar pasar yang
mewujud sebagai suatu aglomerasi pasar dengan pasar tradisional baru sebagai pusat kegiatan
perdagangannya.
Saat ini Kota Surakarta memiliki 44 buah pasar tradisional. Diantara keempat puluh empat
pasar tersebut, pasar tradisional baru yang belakangan didirikan merupakan kebijakan Pemerintah
Kota Surakarta untuk menertibkan kegiatan informal. Pasar-pasar tradisional baru tersebut antara
lain: Pasar Klithikan Notoharjo, Pasar Ngarsopuro, Pasar Panggungrejo, Pasar Pucang Sawit dan
Pasar Ngudi Rejeki.
Melihat keseriusan Pemerintah Kota Surakarta dalam melakukan pelestarian pasar
tradisional tersebut, ditunjang dengan adanya teori yang menyatakan bahwa pasar tradisional
merupakan salah satu fasilitas penunjang kegiatan ekonomi yang dapat menyebabkan
perkembangan fisik kawasan, terutama dalam aspek penggunaan lahan kota menjadi fungsi
perdagangan dan jasa. Maka muncul gagasan untuk meneliti secara lebih lanjut apakah terdapat
hubungan antara tingkat aktivitas pasar tradisional baru di Kota Surakarta terhadap perubahan guna
lahan menjadi fungsi perdagangan dan jasa disekitar pasar-pasar tersebut.

B. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ada tidaknya hubungan antara tingkat
aktivitas pasar tradisional baru di Kota Surakarta terhadap perubahan guna lahan disekitar pasar
menjadi fungsi perdagangan dan jasa. Adapun sasaran untuk mencapai tujuan tersebut adalah:
a. Teridentifikasinya tingkat aktivitas tiap pasar tradisional baru di Kota Surakarta
b. Teridentifikasinya perubahan guna lahan disekitar pasar tradisional baru yang menjadi fungsi
perdagangan dan jasa
c. Diketahui ada tidaknya hubungan antara tingkat aktivitas pasar tradisional baru di Kota Surakarta
terhadap perubahan guna lahan disekitarnya menjadi fungsi perdagangan dan jasa
C. Kerangka Pikir Penelitian
Pusat Kegiatan Pasar
Tradisional Baru

Aktivitas pelaku
kegiatan di dalam pasar
tradisional

Tingkat Aktivitas Pasar:


Waktu Operasional
Komoditas Dagangan
Jumlah Kios Los Terisi
Jangkauan Pelayanan

Perkembangan Kawasan

Perkembangan
Fisik Kawasan

Pertumbuhan
Pusat Kegiatan
Baru

Perkembangan
Ekonomi
Kawasan

Aspek Perubahan Guna Lahan:


Perubahan Jenis Guna Lahan
Perubahan Intensitas Pemanfaatan Ruang

Hubungan Tingkat Aktivitas Pasar Tradisional Baru terhadap Perubahan Guna Lahan Sekitar
Menjadi Fungsi Perdagangan dan Jasa

Kerangka diatas aku group di, Ini di lampiran email sekalian aku kasih yang file .png kerangkanya,
siapa tau kamu perlu, soal e kadang kalau kerangka dari word dikopas formatnya jadi berubah..
kalau susah kopas kerangka dari word ke corel, kamu langsung pake kerangka yg formatnya .png
aja, formatnya sudah menyerupai .jpg semoga bisa langsung dikopas ke corel..
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif. Sebab sebelum dilakukan penelitian,
telah dilakukan penggalian teori, untuk merumuskan variabel-variabel penelitian yang akan menjadi
fokus pengamatan. Sedangkan jenis penelitian merupakan penelitian deskriptif berupa kausal
komparatif, yaitu penelitian yang bersifat menyelidiki kemungkinan hubungan sebab akibat
berdasarkan pengamatan terhadap akibat yang ada (Suryabrata, 1997). Penelitian ini berupaya
memaparkan data dan analisis terkait variabel tingkat aktivitas pasar tradisional baru dan variabel
perubahan penggunaan lahan disekitar pasar tradisional baru yang menjadi fungsi perdagangan jasa.
Sehingga didapatkan kesimpulan mengenai hubungan antara tingkat aktivitas pasar tradisional baru
di Kota Surakarta terhadap perubahan guna lahan disekitarnya menjadi fungsi perdagangan jasa.

E. Kerangka Analisis Penelitian


INPUT

Banyaknya ragam komoditas


dagangan yang terdapat di pasar
tradisional baru
Waktu-waktu keramaian saat pasar
beroperasi
Asal konsumen, asal pedagang dan
asal komoditas dagangan pasar
tradisional
Jumlah kios dan los yang
digunakan pedagang dan yang
kosong

PROSES

Analisis Tingkat
Aktivitas Pasar
Tradisional Baru

Luas lahan, jenis penggunaan


lahan untuk perdagangan dan
jasa sebelum dan setelah pasar
dibangun

Analisis Perubahan Jenis


Guna Lahan Menjadi
Fungsi Perdagangan dan
Jasa

Luas lahan, luas bangunan dan


jumlah lantai bangunan untuk
fungsi perdagangan dan jasa
sebelum dan setelah pasar
dibangun

Analisis Perubahan
Intensitas Pemanfaatan
Ruang pada Fungsi
Perdagangan dan Jasa

OUTPUT

Tingkat Aktivitas Pasar


Tradisional Baru

Rata-Rata Perubahan
Jenis Guna Lahan
Pertahun

Perubahan KDB
Pertahun
Perubahan KLB
Pertahun

Hubungan
Tingkat
Aktivitas
Pasar
Tradisional
Baru terhadap
Perubahan
Jenis Guna
Lahan

Hubungan
Tingkat
Aktivitas
Pasar
Tradisional
Baru terhadap
Perubahan
Intensitas
Pemanfaatan
Ruang

Hubungan
Tingkat
Aktivitas
Pasar
Tradisional
Baru terhadap
Perubahan
Guna Lahan
Sekitar Pasar

Kerangka diatas aku group di, Ini di lampiran email sekalian aku kasih yang file .png kerangkanya, siapa tau kamu perlu, soal e kadang kalau kerangka
dari word dikopas formatnya jadi berubah.. kalau susah kopas kerangka dari word ke corel, kamu langsung pake kerangka yg formatnya .png aja,
formatnya sudah menyerupai .jpg semoga bisa langsung dikopas ke corel..

F. Hasil dan Pembahasan


a. Tingkat Aktivitas Pasar Tradisional Baru

Klithikan
Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Waktu
Ragam
Operasiona
Komoditas
l

Jangkauan
Pelayanan

Persentase Total Skor


Kios Los
Tingkat
Terpakai
Aktivitas

Klasifikasi

12

Tinggi

2
3
1

1
2
1

3
2
1

1
1
1

7
8
4

Sedang
Sedang
Rendah

b. Perubahan Jenis Guna Lahan Menjadi Fungsi Perdagangan dan Jasa


Wilayah Pasar

Klasifikasi

Klithikan Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah

Setelah tabel ini tolong dipasang peta perubahan guna lahan milik 4 pasar ya dii..
c. Perubahan Intensitas Pemanfaatan Ruang pada Fungsi Perdagangan dan Jasa
Wilayah Pasar
Klithikan Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Klasifikasi
Perubahan KDB
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah

Klasifikasi
Perubahan KLB
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah

d. Hubungan Tingkat Aktivitas Pasar Tradisional Baru Terhadap Perubahan Jenis Guna
Lahan Menjadi Fungsi Perdagangan dan Jasa
Pada tahap ini analisis data menggunakan matriks kualitatif hubungan, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut:
Pasar Tradisional
Baru
Klithikan Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Klasifikasi
Tingkat Aktivitas
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah

Klasifikasi Perubahan
Jenis Guna Lahan
Tinggi
Rendah
Tinggi
Rendah

Hubungan
Kuat
Sedang
Sedang
Kuat

Tingkat aktivitas pasar tradisional baru di Kota Surakarta memiliki hubungan yang
sedang hingga kuat terhadap perubahan jenis guna lahan di sekitarnya yang menjadi kawasan
perdagangan jasa. Dengan adanya aktivitas perdagangan yang terdapat di dalam pasar maka
akan dapat menyebabkan perkembangan aktivitas di sekitarnya. Yunus (2008) menyatakan
bahwa perkembangan tersebut dapat dilihat dari perubahan bentuk pemanfaatan lahan,
karakteristik bangunan dan sirkulasi. Perubahan bentuk pemanfaatan lahan ditunjukkan melalui
perubahan aktivitas pemanfaatannya dan luas lahan tersebut.
e. Hubungan Tingkat Aktivitas Pasar Tradisional Baru Terhadap Perubahan Intensitas
Pemanfaatan Ruang pada Fungsi Perdagangan dan Jasa

Pada tahap ini analisis data menggunakan matriks kualitatif hubungan, sehingga
diperoleh hasil sebagai berikut:
Pasar Tradisional
Baru
Klithikan Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Klasifikasi
Tingkat Aktivitas
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah

Klasifikasi Perubahan
KDB
Tinggi
Rendah
Rendah
Rendah

Pasar Tradisional
Baru
Klithikan Notoharjo
Ngarsopuro
Panggungrejo
Pucangsawit

Klasifikasi
Tingkat Aktivitas
Tinggi
Sedang
Sedang
Rendah

Klasifikasi Perubahan
KLB
Rendah
Tinggi
Tinggi
Rendah

Hubungan
Kuat
Sedang
Sedang
Kuat
Hubungan
Lemah
Sedang
Sedang
Kuat

Tingkat aktivitas pasar tradisional baru di kota surakarta memiliki hubungan yang
bervariasi, dari lemah, sedang hingga kuat terhadap perubahan intensitas pemanfaatan ruang
kawasan perdagangan jasa di sekitarnya. Perluasan bangunan yang ditunjukkan dengan
bertambah besarnya KDB serta penambahan lantai bangunan yang difungsikan untuk
menampung aktivitas perdagangan jasa, cenderung menjadi alternatif pilihan bagi masyarakat
yang ingin melakukan aktivitas perdagangan jasa namun hanya memiliki luas lahan yang
terbatas.
f. Hubungan Tingkat Aktivitas Pasar Tradisional Baru terhadap Perubahan Guna
Lahan Sekitar Pasar
Dalam kasus penelitian tingkat aktivitas pasar tradisional baru di Kota Surakarta
terhadap perubahan guna lahan yang terjadi di sekitarnya memiliki hubungan yang bervariasi
dari lemah, sedang, hingga kuat. Hal ini menunjukkan kesesuaian teori yang menyatakan bahwa
faktor ekonomi akan memberikan pengaruh bagi perkembangan fisik dalam hal penggunaan
lahan bagi kawasan di sekitarnya. Namun masih ada faktor-faktor lain yang dapat menyebabkan
terjadinya perubahan penggunaan lahan kota. Hal seperti itu jugalah yang ditemukan pada
lokasi penelitian, dimana perkembangan kegiatan perdagangan dan jasa serta peningkatan
intensitas pemanfaatan ruang untuk kegiatan perdagangan dan jasa juga sebagai akibat dari
adanya faktor lain diluar faktor ekonomi yang terdapat di dalam pasar tradisional baru di kota
surakarta.
Pada kawasan yang terdapat di sekitar pasar tradisional baru Kota Surakarta perubahan
guna lahan menjadi fungsi perdagangan jasa banyak terjadi disepanjang jalan yang berhubungan
langsung dengan pasar tradisional baru tersebut. Semakin dekat dengan lokasi pasar tradisional
baru, maka akan semakin banyak aktivitas perdagangan jasa yang berkembang dalam suatu
kawasan. Disamping itu, semakin dekat dengan pasar tradisional baru, kondisi intensitas
pemanfaatan ruang yang dimiliki oleh suatu bangunan juga semakin tinggi. Hal ini merupakan
akibat dari upaya untuk menampung perkembangan aktivitas perdagangan jasa yang terjadi.
Secara umum pola perkembangan perdagangan jasa yang terjadi pada pasar tradisional baru di
Kota Surakarta dapat digambarkan kedalam tiga bentuk, berikut ini:
Setelah ini tolong kasih gambar skema 1, skema 2, skema 3 yg sudah aku lampirin ya di...
G. Kesimpulan
Dapat disimpulkan bahwa tiap pasar tradisional baru di Kota Surakarta memiliki tingkat
hubungan yang berbeda-beda terhadap perubahan penggunaan lahan yang terjadi disekitarnya.
Tidak semua pasar yang memiliki tingkat aktivitas yang rendah akan mengakibatkan terjadinya
perubahan guna lahan menjadi kawasan perdagangan dan jasa yang rendah pula. Hal ini
menunjukkan adanya faktor lain yang ikut menyebabkan berkembangnya kawasan perdagangan dan

jasa disekitar pasar tradisional baru tersebut. Faktor ini misalnya seperti yang ditemukan di wilayah
penelitian, yaitu faktor keberadaan pusat aktivitas lain yang lebih kuat (pusat aktivitas pendidikan
tinggi) dibandingkan dengan aktivitas perdagangan yang terdapat di dalam pasar tradisional baru
tersebut. Selain itu faktor kestrategisan suatu kawasan, seperti letaknya yang di pusat kota dan
dilalui oleh beraneka ragam sarana transportasi juga menyebabkan berkembangnya guna lahan
berupa perdagangan jasa pada suatu kawasan.

SELESAI
Makasih byk di atas bantuannya mendesain banner, semoga makin lancar rizkinya
dan lancar yang lain2.. dan semoga Allah balas semua kebaikanmuu..
*NB: tulisan warna merah jangan dimasukkan ke desain.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab - 3 Gambaran Umum
    Bab - 3 Gambaran Umum
    Dokumen83 halaman
    Bab - 3 Gambaran Umum
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    Belum ada peringkat
  • Kasus Teori
    Kasus Teori
    Dokumen19 halaman
    Kasus Teori
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    0% (1)
  • Kick Off Meeting Pulau 1000
    Kick Off Meeting Pulau 1000
    Dokumen1 halaman
    Kick Off Meeting Pulau 1000
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    Belum ada peringkat
  • Rab
    Rab
    Dokumen75 halaman
    Rab
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    Belum ada peringkat
  • Katalog
    Katalog
    Dokumen54 halaman
    Katalog
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Print
    Bab 1 Print
    Dokumen12 halaman
    Bab 1 Print
    Muhammad Iqbal Sugestiadi
    Belum ada peringkat