PENDAHULUAN
ikan di dunia; pariwisata bahari; keanekaragaman hayati yang sangat tinggi sebagai daya
tarik bagi pengembanagn kegiatan ecotourism.
7. Secara biofisik, wilayah pesisir di Indonesia merupakan pusat biodiversitas laut tropis dunia
karena hampir 30% hutan bakau dan terumbu karang dunia terdapat di Indonesia.
8. Secara politik dan hankam, wilayah peissir merupakan kawasan perbatasan antar negara
maupun antar daerah yang sensitif dan memiliki implikasi terhadap pertahanan dan keamanan
NKRI.
Berdasarkan keunikan dari karakteristik wilayah pesisir tersebut dapat disimpulkan bahwa
wilayah pesisir merupakan wilayah yang lebih cepat berkembang, baik dalam tingkat perekonomian
maupun tingkat populasinya. Seperti kota-kota di wilayah daratan, dengan ciri-ciri adanya
pertumbuhan ekonomi yang tinggi dengan beragam aktivitas perekonomian, tingkat populasi yang
tinggi dan heterogen, di wilayah pesisir pun juga terdapat kota pesisir.
Definisi kota pesisir sendiri yaitu kawasan perkotaan yang berada di tepi air, yang memiliki
karakteristik open access dan juga multifungsi, namun sangat rentan terhadap kerusakan dan
perusakan (Rahmat, 2011). Keberadaaanya di tepi air tersebut membuat kota pesisir memiliki
pengaruh langsung dan tidak langsung dari darat dan laut. Dengan demikian keseimbangan kota
pesisir akan sangat dipengaruhi oleh proses lingkungan pesisirnya sendiri. Sebagai kota yang berada
di tepi air, kota pesisir memiliki karakteristik unik yang berbeda dengan kota-kota yang berbasis pada
wilayah daratan. Sumber daya alam di wilayah pesisir dan lautan bersifat dinamis serta sifat
kepemilikan laut yang merupakan aset umum. Hal-hal inilah yang menyebabkan kota pesisir
dimanfaatkan untuk bergam aktivitas yang kemudian menciptakan fungsi yang beraneka ragam. Kota
pesisir juga merupakan kawasan yang strategis dengan berbagai keunggulan komparatif dan
kompetitif yang dimilikinya sehingga berpotensi menjadi penggerak pengembangan wilayah nasional.
Bahkan secara historis menunjukkan bahwa wilayah pesisir ini telah berfungsi sebagai pusat kegiatan
masyarakat karena berbagai keunggulan fisik dan geografis yang dimilikinya.
Dalam buku Pembangunan Kelautan dan Kewilayahan (Rahardja Hadi Sasmita, 2006)
menyebutkan beberapa hal terkait dengan Kota Pesisir diantarnya membahas mengenai ekologi,
ekonomi dan kegiatan usaha, pusat pelayanan dan yang terakhir membahas mengenai transportasi.
Indonesia sendiri sebagai negara kepulauan memiliki lebih dari 150 Kota Pesisir yang berada di
sepanjang garis pantainya, yang merupakan garis pantai terpanjang di dunia. Salah satu kawasan
pesisir yang ada di Indonesia adalah Bali, berdasarkan relief dan topografinya, di tengah-tengah pulau
Bali terbentang pegunungan yang memanjang dari barat ke timur dan diantara pegunungan tersebut
terdapat gugusan gunung berapi. Adanya pegunungan tersebut menyebabkan daerah Bali secara
I-2
geografis menjadi dua bagian yaitu Bali Utara dan Bali Selatan. Keberadaan kawasan Sarbagita yang
berada di wilayah Bali selatan sebagai kawasan strategis, menjadikan kawasan pesisir ini harus
mendapatkan perhatian lebih baik dari sisi pengembangan maupun lingkungan.
Bali selatan sebagai salah satu kawasan pesisir potensial yang ada di Bali terutama dilihat
dari sektor pariwisata, kini telah didukung dengan adanya pengembangan sistem transportasi sebagai
salah satu kemudahan aksesibilitas. Salah satu akses transportasi yang menghubungkan kawasan
pesisir ini adalah jalan tol Bali Mandara yang menghubungkan tiga titik yaitu Bandar Udara Ngurah
Rai-Pelabuhan Benoa-Nusa Dua. Jalan tol laut ini dibangun 3 m di atas permukaan laut teluk Benoa
dengan panjang 12,7 km. Jalan tol ini dibangun dengan tujuan untuk membuka akses yang lebih luas
ke bandara Ngurah Rai, menunjang peran pelabuhan Tanjung Benoa, memperkuat hubungan antara
kota Denpasar dan kota lainnya, serta meningkatkan produktivitas sektor pariwisata di Bali. Namun di
sisi lain, adanya pembangunan jalan tol dan peningkatan produktivitas sektor pariwisata yang terjadi
mengakibatkan adanya kerusakan lingkungan yaitu berupa kerusakan ekosistem mangrove dan
terumbu karang di sekitar Teluk Benoa, Pantai Tanjung Benoa dan Pantai Sanur. Kontroversi ini
ditambah dengan adanya isu reklamasi yang akan dilakukan di Pulau Pudut. Hal tersebut menjadi
pertentangan antara pihak pemerintah, pihak swasta, dan masyarakat sekitar, karena dampak yang
dihasilkan oleh reklamasi tidak hanya berupa peningkatan aktivitas ekonomi, tetapi juga
mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan.
Pengembangan sektor-sektor pembangunan dalam suatu kawasan akan saling memberi
pengaruh dan dampak, terutama di kawasan pesisir yang memiliki potensi yang sangat besar dengan
adanya sumberdaya pesisir dan lautan yang potensial, memiliki peluang untuk menjadi produsen
sekaligus simpul transportasi laut di wilayah Asia Pasifik, dan merupakan cikal bakal perkembangan
urbanisasi di Indonesia pada masa yang akan datang. Berdasarkan pernyataan hal tersebut dan
isu/fenomena yang terjadi di kawasan pesisir Bali Selatan, maka perlu dilakukan kajian perencanaan
kawasan pesisir terpadu, dimana terjadi keseimbangan pengembangan ekonomi dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada dengan dukungan berbagai infrastruktur, dengan tetap
mempertahankan kualitas lingkungan serta mendukung kebutuhan aktivitas masayarakat di kawasan
pesisir.
1.2 TUJUAN
Tujuan dilakukannya kegiatan anjang karya ini adalah untuk mempelajari kasus nyata
pengembangan Kota Pesisir di wilayah Bali Selatan, guna memperluas ilmu, wawasan dan
pengalaman empirik serta mendukung proses pembelajaran pada program studi Perencanaan
Wilayah dan Kota.
I-3
1.3 SASARAN
Adapun sasaran yang akan dicapai dari kegiatan ini antaralain:
a) Mengetahui visi, misi dan konsep perencanaan kota pesisir di wilayah Bali Selatan
b) Mengetahui aplikasi perencanaan kota pesisir di Bali dilihat dari aspek ekologi, kegiatan
usaha, sistem transportasi, dan pusat pelayanan.
c) Mengidentifikasi kendala dan dampak yang terjadi dalam proses implementasi
pembangunan kota pesisir di Bali dari aspek ekologi, kegiatan usaha, sistem transportasi, dan
pusat pelayanan.
1.4 DASAR KEGIATAN
Dasar pelaksanaan kegiatan anjang karya adalah kurikulum dan silabus perkuliahan Kuliah
Kerja Lapangan, Program studi Perencanaan Wilayah dan Kota, Universitas Sebelas Maret.
1.5 BENTUK KEGIATAN
Kegiatan yang akan dilakukan selama anjang karya, ditentukan berdasarkan lingkup
bahasan yang telah ditentukan sebelumnya, dan dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel Matriks Keterkaitan Topik, Obyek Kegiatan, dan Tujuan
Topik
Bahasan
Data
Potensi
kawasan
pesisir
Sumber daya
alam kawasan
pesisir
Sumber daya
buatan kawasan
pesisir
Upaya
konservasi
kawasan
pesisir
Lingkungan
pesisir yang
ditetapkan
sebagai kawasan
konservasi
Program terkait
konservasi
kawasan pesisir
Macam aktivitas
yang
dikembangkan
pemerintah,
swasta, dan
masyarakat
disekitar pesisir
Ekologi
Pemanfaatan
kawasan
pesisir
Ancaman
Kerusakan alam
Objek Kegiatan
(Lokasi)
BAPPEDA (BLH)
WALHI
Lokasi
pengamatan
(Pantai Tanjung
Benoa, Pantai
Sanur, Pulau
Serangan)
BAPPEDA (BLH)
BAPPEDA (BLH)
Lokasi
pengamatan
(Pantai Tanjung
Benoa, Pantai
Sanur, Pulau
Serangan, Pantai
Kuta)
BAPPEDA (BLH)
Outcome
Bermacam potensi
kawasan pesisir
Upaya
konservasi/perlindunga
n yang telah dilakukan
bagi kawasan pesisir
Jenis-jenis pemanfaatan
dan pengembangan
yang dilakukan di
kawasan pesisir
I-4
Topik
Bahasan
kerusakan
alam
(ekosistem) yang
terjadi
Penyebab
kerusakan
Upaya
penanganan
kerusakan
Komunitas
pemerhati
lingkungan
Komunitas
pemerhati
lingkungan
Kegiatan
komunitas
Pola kegiatan
ekonomi
Produksi
perikanan
Kebijakan
insentif
pemerintah
Industri
pengolahan ikan
Distribusi
perikanan dan
hasil laut
Pengelolaan hasil
pertanian laut
Pola pengelolaan
berbasis
komunitas
Jumlah nelayan
Kuantitas ekspor
impor
(Jenis, jumlah,
tujuan, dan asal
barang)
Rencana
pengembangan
pariwisata
Jumlah dan
sebaran sarpras
penunjang
pariwisata
Jenis wisata
Jumlah
pengunjung
obyek wisata
PAD sektor
pariwisata
Latar belakang
pembangunan
sarana
transportasi
Kegiatan usaha
masyarakat
Pengelolaan
kegiatan
ekonomi
Komunitas
kegiatan usaha
Ekonomi
Kegiatan
Usaha
Perdagangan
dan jasa
Ekonomi
pariwisata
Transportasi
Data
Perencanaan
transportasi
Objek Kegiatan
(Lokasi)
WALHI
Lokasi
pengamatan
(Pantai Tanjung
Benoa, Pantai
Sanur, Pulau
Serangan, Tol
Laut, Pantai Kuta)
BAPPEDA
(BLH)
WALHI
Outcome
penanganan terhadap
kerusakan yang
sedang/akan terjadi
Pantai
Kedonganan
BAPPEDA (Dinas
kelautan dan
perikanan)
Pantai
Kedonganan
Pantai Tanjung
Benoa
Aktivitas perdagangan
dan jasa serta distribusi
produk di kawasan
pesisir
BAPPEDA
Pantai Kuta
BAPPEDA
(Dishub, PT.
Jasamarga Bali
Tol)
Mengetahui peran
sistem transportasi
dalam pengembangan
kawasan pesisir
I-5
Topik
Bahasan
Pengelolaan
dan
maintanance
Aksesibilitas
Fungsi
kawasan
Permukiman
dan aktivitas
Pusat
Pelayanan
Data
(jalan tol laut dan
pelabuhan)
Master plan
pelabuhan dan
jalan tol laut
Mekanisme
pengelolaan dan
instansi
pengelola
Upaya
penanganan
dampak terhadap
lingkungan
sekitar
Jalan/jalur
menuju wisata
pantai kuta dan
wisata
disekitarnya
Sarana dan moda
transportasi
Permasalahan
transportasi dan
solusinya
Macam aktivitas
yang ada di
kawasan pesisir
Karakteristik
permukiman
Sarana prasarana
penunjang
permukiman
kawasan pesisir
Objek Kegiatan
(Lokasi)
PT. Pelindo III
Outcome
BAPPEDA
(Dishub, PT.
Jasamarga Bali
Tol)
Pelabuhan Benoa
(PT. Pelindo III)
Tol Laut Bali
Mandara
Mekanisme pengelolaan
sarana transportasi dan
upaya penanganan
dampak terhadap
lingkungan sekitar
Pantai Kuta
Aksesibilitas sebuah
kawaasan
Kawasan Sanur
(permukiman,
perdagangan jasa,
pariwisata,
kelautan)
Pulau Serangan
(permukiman,
perdagangan jasa,
pariwisata,
kelautan)
Pantai Kuta
Pantai
Kedonganan
( Perdagangan dan
Jasa, kelautan)
I-6
Sumber Dana
Jumlah (Rp)
1.
Iuran Peserta
950.000
2.
660.000
Banyaknya
23
Total (Rp)
21.850.000
660.000
Jumlah
22.510.000
Pengeluaran
No
Pengeluaran
Jumlah (Rp)
Banyaknya
Total (Rp)
Akomodasi
1.
Survey awal
400.000
800.000
2.
900.000
23
20.700.000
Kesekretariatan
3.
4..
Vendel
100.000
50.000
100.000
3
150.000
Produk KKL
5.
Dokumen + Poster
400.000
400.000
Perlengkapan
6.
P3K
100.000
100.000
7.
260.000
260.000
Jumlah
22.510.000
I-7
Nama Mahasiswa
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14..
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
24.
25.
NIM
Pembimbing
Pembimbing
I0611001
I0611002
I0611003
I0611006
I0611007
I0611009
I0611010
I0611011
I0611012
I0611013
I0611014
I0611015
I0611016
I0611017
I0611018
I0611020
I0611021
I0611022
I0611023
I0611024
I0611025
I0611026
I0611027
I-8
SUSUNAN KEPANITIAAN
Pelindung
: Dr.Ir.Mohammad Muqoffa, MT
Penanggung Jawab
Dosen Pembimbing
PANITIA INTI :
Ketua
: Muhamad Iqbal S
(I0611015)
Sekretaris
(I0611016)
: Lestari Hidayati M
(I0611011)
: Ardhina Kusuma W
(I0611002)
Bendahara
Sie Materi
: Alfariani Pratiwi
(I0611001)
: Fimalanda Afriliasari
(I0611006)
2.
Sie Acara
(I0611017)
(I0611018)
(I0611023)
(I0611025)
3.
Sie Humas
: Istianna Miftakhurrohmah
: Maida Shinta M
4.
5.
Sie Dokumentasi
Sie Perlengkapan
(I0611021)
(I0611027)
(I0611009)
(I0611014)
: Yohanita Pudyas S.
(I0611026)
: Ibnu Ahmad
(I0611007)
: Larasati
(I0611010)
: Lintang Praharyaning S.
(I0611012)
: M. Juliarachman
(I0611013)
(I0611019)
: Tendra Istanabi
(I0611024)
I-9
Selasa,
18 November
2014
Rabu,
19 November
2014
Waktu
Kegiatan
09.00 WIB
Persiapan Pemberangkatan
10.00 WIB
Berangkat
Perjalanan Objek I
Kunjungan I disertai Diskusi
Tujuan : TOL+ Pelabuhan
Detail kegiatan
PJ
Iqbal
Sie Acara
Sie Acara
Fimalananda,
Istianna, Tendra
Sie Acara
Larasati, Iqbal,
Patrani
Sie Acara
I-10
Hari/Tanggal
Waktu
21.00 WITA
05.00 06.00 WITA
06.00 07.00 WITA
07.00 07.30 WITA
07.30 11.00 WITA
11.00 12.30 WITA
12.30 13.30 WITA
Kamis,
20 November
2014
Kegiatan
briefing untuk hari berikutnya
Istirahat
Persiapan
Makan pagi disertai briefing
Perjalanan Bappeda
Kunjungan IV disertasi diskusi
Tujuan : Bappeda Provinsi Bali
ISHOMA
Perjalanan ke Sanur
Perjalanan ke Penginapan
ISHOMA
Evaluasi 2 (diskusi dosen-mahasiswa)
Istirahat
Persiapan
Detail kegiatan
PJ
Sie Acara
Seluruh peserta
Sie Acara
Maida, Reza, Diana,
Ardhina
Sie Acara
Alfa, Lestari,
Salindri, Riswan
Seluruh Peserta
I-11
Hari/Tanggal
Waktu
08.30 11.00 WITA
11.00 14.00
14.00 15.00 WITA
15.00 17.30 WITA
17.30 WITA
Kegiatan
Kunjungan VII disertai diskusi
Tujuan : Universitas Hindu
ISHOMA + Pasar Sukawati
Perjalanan ke Pantai Kuta
Kunjungan VIII disertai diskusi
Tujuan : Pantai Kuta
Perjalanan Pulang
Detail kegiatan
PJ
Sie Acara
Rahman, Lintang,
Sayyidah, Ibnu
I-12