Anda di halaman 1dari 2

Tindak Lanjut Ibadah Haji

Sore ini hujan turun dengan lebatnya mengguyur Desa Sidoharjo disertai dengan kilatan petir
yang menggelegar. Setelah sholat isya selesai kutunaikan, aku duduk diruang tamu membaca
sebuah buku. Ketika sedang asyik membaca tiba-tiba kedua orang tuaku pun ikut duduk
diruang tamu, mereka asyik dengan obrolan mereka. Karena sedikit terganggu,akupun pergi
keruang tengah. Sekitar 30 menit kemudian, hujan pun berhenti. Aku masih asyik membaca
buku. Kedua orang tuaku pun beranjak dari ruang tamu dan ingin istirahat, ibuku sedikit tidak
enak badan, ayahku lelah setelah seharian bekerja. Akupun kembali keruang tamu dengan
buku masih ditangan, kembali kulanjutkan membaca buku tersebut. Tiba-tiba ada orang yang
mengetuk pintu
tok,tok,tok. . Assalamualaikum!
Saya pun menjawab waalaikumsalam wr,wb!
Kubukakan pintu, kulihat ada 5 orang di depan pintu, lalu kuprsilahkan mereka masuk. Salah
seorang diantara mereka adalah tetanggaku.
lagi belajar to nggun? tanya salah seorang diantara mereka.
Cuman boco-boco wae mas (cuman baca-baca saja mas) jawabku singkat.
Bapakmu enek? (bapakmu ada)
enek mas, se tak celue (ada mas, tar tak panggil dulu)
Akupun mengetuk pintu kamar orang tuaku dan membangunkan ayahku.
pak ene seng golei (pak ada yang nyariin).
Sopo? tanya dia.
mas Budi (bukan nama sebenarnya :D hehe)
Lalu ayahkupun menemui mereka diruang tamu. Singkat cerita mereka terlibat obrolan
seputar ibadah Haji. Aku duduk diruang tengah tidak ikut mengobrol dengan mereka.
Perbincangan mereka terdengar cukup seru, lalu kututup buku yang tadi kubaca dan
meletakannya. Aku mendengarkan obrolan mereka dari jauh. Terdengar olehku mereka begitu
semangat membicarakan tentang pahala ibadah Haji. Sepanjang obrolan, mereka tak
sedikitpun menyinggung tujuan ibadah haji yang sebenarnya. Akupun termenung sejenak lalu
teringat diskusi dengan beberapa kawan-kawan angkatan muda sebut saja namanya Ahmad

Hadi Hafidi (bukan nama sebenarnya) dan Aang solahudin kamil (juga bukan nama
sebenarnya :D) tentang ibadah Haji. Aku ingat saat itu kami juga membahas tentang buku
karangan Lothroph Stodard berjudul The New World Of Islam yang membahas tentang
PAN ISLAMISME.
PAN ISLAMISME dalam arti luas adalah rasa solidaritas antar seluruh muslim. Solidaritas
inisudah ada semenjak masa Nabi. Nabi Muhammad dengan pngikut-pngikutnya yang sedikit
jumlahnya diikat antar sesamanya dengan oleh tali iman, berhadapan dengan orang-orang
jahiliyah sebangsa yang berusaha membinasakan mereka. Bagi Nabi Muhammad prinsip
solidaritas ukhuwah diantara kaum muslimin merupakan hal yang penting sekali dan beliau
berhasilmenanamkanya dalam hati kaum muslimin. Nabi Muhammad mewajibkan ibadah
haji sebagai suatu pokok iman. Tiap tahun jutaan orang datang dati setiap penjuru dunia
islam mengerjakan ibadah Haji. Disana bertemulah dan bercampur baurlah orang-orang
dari berbagai bangsa, bahasa, dan kebudayaan dalam pengabdian bersama yang
mengharukan. Disini setiap urusan agama dibicarakan oleh setiap kaum muslimim,
kemudian mereka pulang kenegerinya masing-masing sengan membawa semangat
perbaikan. Implikasi politik ibadah haji adalah jelas sekali, ia sesungguhnya adalah
Muktamar abadi dari PAN ISLAMISME
Sejenak kita tengok kembali kisah KH Ahmad Dahlan (pendiri Muhammadiyah). Ia melihat
dan merasakan bahwa kemiskinan dan kebodohan merajalela akibat politik tanam paksa
pemerintah Belanda. Saat itu agama tidak bisa mengatasi keadaan, terlalu sibuk dengan
takhayul yang bertentangan dengan Al-quran dan sunnah Rasulullah Muhammad SAW.
Beliau sedih sekali melihat hal tersebut, lalu kemudian berangkat ke Mekah untuk
melaksanakan ibadah Haji dan mendalami islam. Beliau pulang dari mekah dengan
membawa smangat perbaikan. Iapun mendirikan sekolah/madrasah ibtidaiyah diniyah dan
mencari anak-anak di alun-alun dan sekitarnya yang tidak bersekolah. Lalu beliau bersama
beberapa murid-muridnya memandikan anak-anak tersebut dan memberikan mereka pakaian
yang layak dan juga makanan,lalu menyekolahkan mereka di madrasah tersebut. Ia bersama
murid-muridnya juga mengajak warga sekitar kauman untuk bersama-sama menyisihkan
sebagian harta mereka untuk yang membutuhkan.
Jadi jelaslah bahwa ibadah Haji bukan hanya sekedar sarana mendapatkan pahala melainkan
ia adalah pertemuan besar umat islam seluruh penjuru dunia untuk membicarakan masalahmasalah yang dihadapi dinegerinya lalu pulang dengan membawa semangat perbaikan.-000-

Anda mungkin juga menyukai