Anda di halaman 1dari 2

Pasar Modal Jadi Obat Pembiayaan Infrastruktur

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah


membutuhkan dana yang besar untuk
pembangunan infrastruktur. Sayangnya,
hal tersebut sulit terpenuhi karena
anggaran pemerintah terbatas.
Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa
Keuangan (OJK) Muliaman D Hadad
mengatakan,
dengan
keterbatasan
keuangan negara maka peran swasta
diperlukan
untuk
pembangunan
infrastruktur. Peran swasta tersebut, salah
satunya melalui pasar modal.
"Di tengah keterbatasan keuangan negara
saat ini dalam pembangunan infrastruktur,
maka peran aktif investor swasta dalam
pembangunan infrastruktur menjadi sangat
penting untuk membiayai infrastruktur
tersebut. Pasar modal menjadi sumber,"
kata dia dalam acara Seminar dan Pameran

Buku Pikiran Ekonomi Politik Dr Sjahrir


Relevansinya Sekarang dan Masa Datang
di Gedung BEI, Jakarta, Kamis
(28/7/2016).

Namun, dia menerangkan saat ini sistem


keuangan Indonesia masih bergantung
pada bank. Padahal, bank sulit diandalkan
untuk pembiayaan jangka panjang.
"Keperluan pembangunan memerlukan
dana jangka panjang sehingga bergantung
pada bank sebagai satu-satunya menjadi
kurang feasible," ujar dia.
Di sisi lain, investor pasar modal Indonesia
masih mayoritas asing. Jadi, dia bilang
kestabilan
pasar
modal
Indonesia
tergantung dari pergerakan investor asing.

EKONOMI TEKNIK

"Jadi tantangan bagaimana memiliki basis


investor lokal yang banyak agar kemudian
pasar modal tidak semata-mata bergantung
investor asing," ujar dia.

Muliaman mengatakan, OJK berupaya


membangun pasar
modal
Indonesia
berbasis investor lokal. Hal tersebut
diperlukan supaya pasar modal stabil dan
tersedia sumber pembiayaan untuk
infrastruktur.

"Oleh karena itu, upaya untuk


membangun
investor
lokal
menjadi satu keharusan untuk
membangun
pasar
modal
Indonesia. Tugas kami sosialisasi
agar terbangun investor lokal,"
tutur dia. (Amd/Ahm)

EKONOMI TEKNIK

Anda mungkin juga menyukai