TUGAS SARJANA
diajukan untuk sidang sarjana di Departemen Teknik Industri
Institut Teknologi Bandung
oleh
SHANA FATINA SUKARSONO
NIM_13404114
Menyetujui,
Pembimbing
ii
Karya tulis ini adalah bukan hasil penerbitan sehingga peredarannya terbatas pada
lingkungan akademik
Dilarang menggandakan (sebagian atau seluruhnya) karya tulis ini tanpa seijin
mahasiswa dan pembimbing yang bersangkutan.
iii
SURAT PERNYATAAN
: 13404114
menyatakan bahwa Laporan Tugas Akhir Sarjana adalah hasil karya sendiri, tidak
mengcopy, tidak menjiplak, menyadur hasil orang lain (plagiat).
Demikian surat pernyataan ini saya buat.
Menyetujui,
Pembimbing
Penulis,
iv
ABSTRACT
As a leading educational institution in Indonesia, it is regretted that ITB has not yet
equipped with an integrated knowledge management system, which enables
advancement of learning for its community as well as create innovation to achieve
academic excellence. Ease of access to the information sources available are in fact
under-utilized, consequently each element of ITB has to live on its own territory,
segregated by Faculties or Major of Studies, without being aware of what is
occurring or being achieved inside other Ganesha 10 areas. As a result,
multidimensional and inter-disciplinary collaboration could not be established for an
optimum innovation.
In 2007, Campus Channel Network was established as an initial media integration
among six units of KM ITB and USDI ITB, functioning as a mean of interaction and
communication using IP-based medium for academic community social network
targeting at creating appreciative culture, alternative mean of education and
knowledge sharing. Campus Channel obtained support from students, lecturer, staff,
Rectorate office and alumni for the hope of being an innovative way to satisfy high
demand of information. Ease of bureaucratic procedures, funding and infrastructure
support have become morale stimulus that requires further action ahead. However,
given that the needs of knowledge is a primary and continuous process, Campus
Channel needs to be analyzed its continuity and consistency. Thus far, Campus
Channel collaboration is taking shape its ideal form to meet the needs of ITB
community, identify measurement parameter for the success of system as well as its
future strategy.
This research answers the indicator of success of Campus Channel Network as a
knowledge management system of KM ITB based on the web 2.0 concept. The
indicator design is built based on Nonakas SECI with creative culture approach.
Entrepreneurial Orientation Survey and Entrepreneurial Leadership Questionnaire
are functioned to map the actual organizational entrepreneurship condition as the
preparation of KM ITB to be the prosumer of Campus Channel Network. Thus,
Campus Channel Networks will be able to transform into an effective and efficient
web 2.0-based knowledge management system, with a continuous learning curve,
improve its service quality for its contributor as well as stakeholder, and to optimize
time, potential and cost in pursuant to the need for knowledge access.
Key words : knowledge management, organizational entrepreneurship, community,
collaboration and participation, web 2.0, performance indicator
v
ABSTRAK
HALAMAN PERUNTUKAN
Dan sesungguhnya di antara pergantian malam dan siang terdapat tandatanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang berpikir..
vii
KATA PENGANTAR
Alhamdulllah, segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam yang tidak
pernah berhenti melimpahkan rahmatNya bagi kita semua. Dia memberi kelapangan
ditengah kesulitan, Dia memberi jawaban di tengah pertanyaan, dan Dia yang
memberi keikhlasan di tengah perjuangan.
Akhirnya, hanya dengan izinNyalah penulis mampu menyelesaikan seluruh proses
tugas akhir ini yang luar biasa sekaligus menyelesaikan studi program sarjana di
Program Studi Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. Tidak terhitung
banyaknya pengalaman akademik hingga pembelajaran kehidupan yang berharga
telah penulis dapatkan, baik pada masa pengerjaan tugas akhir, maupun sepanjang
penulis mengemban ilmu di komunitas teknik industri.
Tugas akhir ini menjadi harapan dan doa penulis agar mampu menjadi inspirasi,
pengetahuan, dan berkah bagi Keluarga Mahasiswa ITB, keluarga besar Teknik
Industri ITB, segenap civitas akademika, dan bagi semua orang yang membacanya di
kemudian hari.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesarbesarnya kepada keluarga penulis, Bapak, Ibu, Mas Nadvi, dan Hasna atas semua
kasih sayang dan doa yang diberikan selama ini. Selain itu, penulis ingin
menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Dr. Ir. Kadarsah Suryadi, DEA. Pak Aca yang mengajarkan penulis tentang
arti tanggung jawab dan kepercayaan, serta telah memberikan banyak hal
yang berharga selama pembimbingan.
2. Dr. Muhammad Faisal, MEIE. Pak Faisal
3. Dr. Aso Kusuma. Pak Aso yang tidak akan pernah hilang warnanya dari hati
kami semua. Dengan kehangatan dan ketulusannyalah kami, mahasiswa
Teknik Industri ITB, belajar menjadi manusia dewasa.
4. Pak Wisnu yang bersedia meluangkan waktunya untuk menjadi dosen penguji
dengan pemberitahuan hanya beberapa hari sebelum pelaksanaan sidang.
5. Pak Tota, terima kasih atas kerja kerasnya sebagai Ketua Program Studi
Teknik Industri dalam melakukan perbaikan dalam sistem yang belum
sempurna ini.
6. Pak Ato, Pak Ntis, Bu Endah, Bu Resti, Mang Engkus, P Boni, dan semua
karyawan Teknik Industri yang tidak pernah lelah mengabdi dan menjadikan
kami nyaman berkuliah,
7. Angkatan 2004 TI ITB. Kita mulai bersama-sama perjalanan yang ajaib ini,
dan keajaibannya tidak pernah akan berhenti
8. Pak Widyo dan segenap jajaran kantor Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan
dan Alumni ITB (Ibu Ciptati, Pak Nanang, Pak Djaji, Pak Didik, Pak Caska,
dan yang lainya) yang berkat kerjasamanya selama ini membantu saya dapat
lebih mudah memahami ITB, pusat peradaban yang di dalamnya terdapat
konflik-konflik yang unik.
9. Filino Nicholas, Daniel Parsaoran, Raka Whisnu, Bobby Rahman, Iqbal
Farabi, Irfani Priananda, Oka Mahendra, Nehemia Sinaga, Fatrian Rusdy, M.
viii
Ridho F. Wikarta, Muhammad Zandi P., Arvi Rahman Muis, Dimas Taha
Maulana, Yuris Ramadhan, Jakfar Harry Teguh, Kutsiah, Naila Hidayati, dan
Karina Kusumawardhani.
10. Devi Fajar, Dendy Narendra, Radix Hidayat, Aya totomi
11. 15000 mahasiswa ITB, 29 himpunan, serta 74 unit kegiatan mahasiswa yang
tidak pernah dan tidak boleh berhenti meraih impian-impiannya.
12. dan seluruh umat manusia yang pernah dan masih ada di dunia yang tidak
berhenti berbagi, saling menginspirasi dan mengajak untuk kebaikan lewat
harapan tenaga dan senyuman. Kalianlah yang membuat kehidupan jadi lebih
bermakna.
13. Tuan Sinaga yang membuat saya percaya bahwa kita tidak pernah berjuang
sendirian.
Penulis berharap bahwa Tugas Akhir ini dapat memberikan sumbangsih bagi
kemajuan keilmuan Bangsa Indonesia khususnya ilmu teknik industri. Semoga tugas
akhir ini dapat memotivasi Sarjana dan calon Sarjana Indonesia untuk mampu
mengaplikasikan ilmunya secara nyata dan meyakinkan mereka bahwa semua ilmu
adalah penting, yang paling penting adalah semua orang mau berbagi dan
berkolaborasi untuk mencapai tujuan bersama, kemandirian bangsa Indonesia.
ix
DAFTAR ISI
ABSTRACT..................................................................................................................v
ABSTRAK..................................................................................................................vi
HALAMAN PERUNTUKAN...................................................................................vii
KATA PENGANTAR..............................................................................................viii
DAFTAR ISI................................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR................................................................................................xiv
DAFTAR TABEL......................................................................................................xv
BAB I PENDAHULUAN
1.1
1.2
1.3
1.4
1.4.2
Asumsi Masalah.................................................................................. 7
1.5
1.6
1.7
2.1
2.2
Socialization...................................................................................... 14
2.2.2
Externalization .................................................................................. 14
2.2.3
Combination...................................................................................... 15
2.2.4
Internalization ................................................................................... 15
x
2.3
Intensi................................................................................................ 17
2.3.2
Otonomi ............................................................................................ 17
2.3.3
2.3.4
Redudansi.......................................................................................... 18
2.3.5
2.4
2.5
2.6
Inovasi ......................................................................................................... 23
2.6.1
2.7
2.8
Kewirausahaan............................................................................................. 30
2.7.1
2.7.2
Komunitas Kreatif............................................................................. 35
3.1
Metode Pendekatan...................................................................................... 38
3.2
3.3
3.4
3.5
3.6
3.7
3.5.1
3.5.2
3.6.2
4.1
4.2
4.1.2
4.1.3
4.1.4
4.1.5
b.
4.2.2
Tujuan ............................................................................................... 59
4.2.3
4.2.4
4.2.5
4.2.6
4.2.7
4.3
4.4
5.1
5.2
5.3
5.2.1
5.2.2
5.4
5.5
5.4.2
5.4.3
5.4.4
6.1
6.2
Saran 105
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................. 12
LAMPIRAN................................................................................................................ 12
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1-1 Diagram Ishikawa Perumusan Masalah Campus CCN ITB .................... 5
Gambar 2-1 Model Knowledge Management Nonaka (Nonaka, 1995) .................... 13
Gambar 2-2 SECI Nonaka-Takeuchi Model [Nonaka, 1995] ................................... 15
Gambar 2-3 Spiral SECI Model Nonaka- Takeuchi [Nonaka, 1995] ........................ 16
Gambar 2-4 Grafik Jaringan Sosial [Hanneman, 2002] ............................................ 20
Gambar 2-5 Kategori Pengetahuan Organisasi [Popadiuk-Choo,2006] .................... 26
Gambar 2-6 Langkah-langkah Inovasi Jaringan [McKinsey, 2008].......................... 28
Gambar 2-7 Model Timmon tentang Keseimbangan Tindakan Entrepreneur .......... 31
Gambar 2-8 Empat Tipe Entrepreneurial Leaders [Thornberry, 2006] ................... 33
Gambar 2-9 Rantai Nilai 2.0 [Comfesse-Huang, Think Studio 2008] ...................... 34
Gambar 2-10 Pembentukan Kultur Kreatif [Collaborative Economics, 2000] ......... 35
Gambar 2-11 Ekonomi Kreatif Silicon Valley [Collaborative Economics, 2000] .... 37
Gambar 3-1 Bagan Metode Pendekatan Penelitian ................................................... 39
Gambar 3-2 Bagan Alir Metodologi Penelitian ......................................................... 40
Gambar 3-3 Persiapan Penelitian............................................................................... 41
Gambar 3-4 Investigasi Awal dan Analisis Permasalahan ........................................ 42
Gambar 4-1 Bagan Organisasi KM ITB .................................................................... 50
Gambar 4-3 Konsep Prosumer Campus Channel 2.0 [Sukarsono, 2007] .................. 60
Gambar 4- 4 Skema Teknis Campus Channel ........................................................... 60
Gambar 4-5 Program IP Radio Kampus .................................................................... 65
Gambar 4-6 Sistem Kerja Campus Channel 2.0 ........................................................ 67
Gambar 5-1 Sistem Kerja Campus Channel v.1 ........................................................ 76
xiv
xv
xvi
xv
DAFTAR TABEL
Tabel 4-7 Riset Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB ... 63
Tabel 4-8 Program IP TV Broadcast GTV ................................................................ 66
Tabel 4-9 Relasi Campus Channel Network .............................................................. 67
Tabel 4-10 CCN-Kabinet KM ITB periode 2007-2008............................................. 68
Tabel 4-11 CCN-Kabinet KM ITB periode 2008-2009............................................. 70
Tabel 5-12 Check List Keberjalanan Campus Channel 2007 .................................... 77
Tabel 5-13 Check List Keberjalanan Campus Channel 2008-2009 .......................... 83
Tabel 5-14 Indikator Proses Penciptaan Pengetahuan SECI ..................................... 84
5-15 Rancangan Indikator Proses Penciptaan Pengetahuan KM ITB ....................... 86
Tabel 5-16 Tabel Indikator Kultur Kreatif KM ITB.................................................. 87
Tabel 5-17 Data Psikologis Manusia ......................................................................... 88
Tabel 5-18 Data Psikologis Manusia ......................................................................... 91
Tabel 5-19 Case Process Summary EOS ................................................................... 92
Tabel 5-20 Uji Statistik Reliablitas : EOS ................................................................. 92
xvii
xvi
xviii
xvii
BAB I
PENDAHULUAN
Campus Channel sudah mulai bisa diakses. Namun keterlibatan masyarakat kampus
baru sebatas pengguna, belum menjadi produsen konten. Prosumer (producerconsumer) belum berhasil diciptakan di ITB. Pada kepengurusan KM ITB 08/09,
Campus Channel diperkenalkan ke Dirjen Telematika Menteri Komunikasi dan
Informasi Republik Indonesia yang kebetulan adalah alumni Teknik Industri ITB
angkatan 74, dan mendapat sambutan sangat positif. Berikut adalah perkembangan
yang menunjukkan besarnya peluang Campus Channel ke depannya:
Dari hasil evaluasi diatas dapat dilihat bahwa Campus Channel Networks merupakan
sebuah jejaring sosial yang memiliki peran penting dalam pengelolaan pengetahuan
dan inovasi bagi komunitas civitas akademika ITB maupun stakeholdernya. Namun,
pengembangan Campus Channel Networks perlu merumuskan kembali bentuk kultur
kolaborasi dan partisipasi 2.0 yang sesuai dengan karakteristik mahasiswa ITB dan
komunitas ITB sebagai penggerak utamanya.
Tingkat partisipasi yang rendah akan menyebabkan keberjalanan sistem tidak efektif
dan efisien. Tidak hanya itu, rendahnya angka partisipasi mahasiswa menunjukkan
bahwa perlu dilakukan evaluasi dan perbaikan terkait pelaksanaan Campus Channel
Network selama ini. Namun, Campus Channel Network belum memiliki indikatorindikator yang mampu menunjukkan sampai sejauh mana ia berhasil sebagai sistem
manajemen pengetahuan KM ITB berbasis web 2.0.
Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian yang akan menjawab indikator
performansi untuk mengukur keberjalanan Campus Channel Network, baik sebagai
sebagai media pengelolaan pengetahuan KM ITB sekaligus sebagai wahana
kolaborasi partisipatif lintas komunitas civitas akademika ITB berbasis web 2.0.
Manusia
Bergantung
peminjaman alat ITB
Kebutuhan SDM
belum dianalisis
Infrastruktur
minimalis
Kurang berpengalaman
Keterbatasan
fitur informasi
Tidak ada
Pembekalan khusus
Bergantung
mood unit
Sulit mengadakan
konten
Rapat
kurang efektif
Kultur
Kerja berbeda
Ego unit
dominan
Sistem kerjasama
belum sustain
Konten
Penyimpanan
Alat sulit
Kesulitan
peminjaman
peralatan
Maintenance
alat rusak belum
diperhitungkan
Tidak ada
badan hukum/
penanggungjawab
Narasumber
amatir
Infrastruktur
Tidak ada sekre/studio
Metode
ITB kurang
sadar informasi
Tidak terbiasa
berbagi
Informasi
mubazir
Pola hubungan
dengan rektorat
belum jelas
Kebutuhan info
belum terfasilitasi
Informasi
terlokalisasi
Sesama ITB
saling acuh
Lingkungan
Bergantung pada
unit media saja
Tidak ada
Pembekalan
khusus
Untuk menjawab masalah pertama, maka penelitian ini harus menjawab masalah
berikut terlebih dahulu:
1.
2.
Sedangkan untuk menjawab masalah kedua, maka perlu dijawab terlebih dahulu
masalah berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
2.
3.
4.
5.
Informasi mengenai model kolaborasi dan partisipasi berbasis web 2.0 yang
berlangsung di Campus Channel Networks
3.
4.
5.
6.
Pengembangan model interaksi dan komunikasi berbasis web 2.0 yang mampu
memediasi penyerapan pengetahuan dan inovasi perguruan tinggi oleh
lingkungannya secara dua arah dalam rangka meningkatkan kualitas hidup
masyarakat secara luas.
NAMA
PENELITI
JUDUL PENELITIAN
DESKRIPSI PENELITIAN
Nonaka &
Takeuchi
(1995)
The Knowledge-creating
Company
Nonaka &
Takeuchi
(1995)
Theory of Organizational
Knowledge Creation
Langi
(2001)
Pengembangan Industri
Teknologi Informasi dan
Software di BHTV
Hanneman
(2002)
Introduction to Social
Network Methods
Langi
(2006)
Tapscott &
Williams
(2006)
McKinsey Quarterly:
Leadership and Innovation
BAB II
DASAR TEORI
Berbeda dengan pengetahuan explicit, pengetahuan tacit relatif lebih sulit untuk
digambarkan dan diekspresikan, pengetahuan ini sulit untuk dikomunikasikan atau
dibagikan dengan orang lain karena sangat pribadi dan sulit untuk diformulasikan.
Pengetahuan tacit meliputi dua dimensi: dimensi teknis yang terdiri atas kemampuan
dan keterampilan yang informal dan telah melekat dalam pemiliknya, dan, dimensi
kognitif yang terdiri atas kepercayaan, persepsi, idealisme, nilai, emosi, dan mental.
Menurut Nonaka pengetahuan bukan hanya terdiri atas explicit atau tacit saja, tapi
keduanya membentuk pengetahuan.
Business
Strategy
Long Term KM
Customer
Demand
Aggregate
Map
Maintenance
KM
Capacity
Map
Deficiency Map
Adaptation
Knowledge Resources
(Human, Data Implicit,
Explicit)
Operational
KM
Availability
Map
SLC
Product/
Service
Production/Service
Process w/
Knowledge Workers
2.2.1 Socialization
Proses Socialization adalah proses penciptaan pengetahuan tacit dari pengetahuan
tacit yang dimiliki oleh orang lain. Kunci dari proses ini adalah pengalaman, tanpa
adanya pengalaman yang dibagikan bersama-sama dengan seseorang akan sulit untuk
memahami pemikiranya. Seorang murid (magang/apprentice) bekerja bersama
dengan mentornya dan mempelajari keterampilan yang dimiliki mentornya bukan
lewat bahasa tapi lewat pengamatan, imitasi, dan latihan. Salah satu aplikasi dari
proses ini adalah on-the-job training yang umum dilaksanakan oleh perusahaanperusahaan.
2.2.2 Externalization
Proses ini adalah proses konversi dari pengetahuan tacit ke pengetahuan explicit, dan
merupakan proses yang memegang kunci dalam penciptaan pengetahuan
dibandingkan dengan tiga proses lainya. Dalam proses ini tacit menjadi explicit
dalam wujud metafora, analogi, konsep, hipotesis, atau model. Bahasa adalah salah
satu wujud mengartikulasikan suatu pengetahuan tacit menjadi explicit di mana
menulis adalah upaya mengkonversi tacit menjadi explicit. Akan tetapi, ekspresi
dalam bahasa tersebut kadang kurang sesuai, tidak konsisten, dan kurang dalam,
keadaan ini mendorong munculnya refleksi bersama dan interaksi antar individu.
Externalization umumnya terlihat dalam prosep pembuat konsep dan didorong oleh
dialog dan refleksi bersama. Untuk mengkonversi pengetahuan tacit menjadi explicit
secara efektif dan efisien umumnya digunakan metafora, analogi, dan model secara
sekuensial.
Metafora adalah cara untuk memahami sesuatu dengan membayangkan sesuatu yang
lain sebagai simbol. Metafora umum digunakan dalam metode non-analitik untuk
menciptakan konsep radikal (Bateson, 1979). Metafora merupakan alat untuk
menciptakan jaringan konsep-konsep baru karena metafora merupakan gabungan
dari dua kata yang memiliki makna berbeda yang artinya merupakan interaksi dari
dua kata tersebut (Richards, 1936). Metafora seringkali mendorong ditemukanya
makna baru dari sesuatu atau bahkan terbentuknya formasi baru. Mendengar suatu
metafora, pendengar yang berbeda akan membayangkan sesuatu yang mungkin
berbeda. Perbedaan tersebut akan diselaraskan dengan analogi, di mana analogi
mengedepankan kemiripan dari dua hal yang berbeda. Analogi membantu
pemahaman akan objek yang sedang dibayangkan melalui sesuatu yang telah
diketahui dan menjembani jarak antara suatu bayangan dan model logis. Ketika
konsep explicit telah dibuat, konsep tersebut dimodelkan dalam suatu model logis di
mana tidak ada pertentangan konsep di dalamnya. Semua konsep harus diekspresikan
dalam bahasa yang sistematis dan logika yang koheren.
2.2.3 Combination
Combination adalah proses membuat konsep-konsep yang telah ada menjadi suatu
sistem pengetahuan (knowledge system), proses ini mengkonversi pengetahuan
explicit yang beragam menjadi satu pengetahuan explicit yang lebih besar. Dalam
proses ini individu-individu menukarkan dan mengkombinasikan pengetahuan lewat
media-media seperti dokumen, pertemuan, percakapan telepon, dan jaringan
komunikasi terkomputerisasi. Penyusunan ulang dari informasi existing lewat sortir,
penambahan, kombinasi, dan pengelompokan dari pengetahuan explicit dapat
memunculkan pengetahuan baru. Dalam proses ini, beberapa konsep-konsep dalam
manajemen menengah (middle management) dikombinasikan menjadi konsep yang
besar, misalnya visi perusahaan. Proses ini dapat terjadi dengan penggunaan secara
kreatif jaringan komunikasi terkomputerisasi dan fasilitas penyimpanan data skala
besar.
2.2.4 Internalization
Internalization adalah proses memastikan bahwa pengetahuan explicit yang dimiliki
oleh perusahaan dipahami oleh individu dan individu tersebut mampu
menambahkanya sebagai pengetahuan tacit yang dimilikinya. Dalam proses ini,
terjadi transfer pengetahuan tacit yang telah melewati proses socialization,
externalization, dan combination dari satu individu ke individu lainya. Dengan
transfer pengetahuan ini, terjadilah spiral baru dari penciptaan pengetahuan dan
dengan kata lain, terjadilah inovasi dari pengetahuan itu sendiri.
Proses konversi pengetahuan yang diusulkan oleh Nonaka dapat dilihat pada
Gambar 2.2.
ke tacit dan explicit ke explicit tidak akan memperluas pengetahuan yang dimiliki
oleh suatu perusahaan, dengan kata lain tidak memunculkan inovasi. Penciptaan
pengetahuan oleh suatu organisasi adalah interaksi kontinu dan dinamis antara
pengetahuan tacit dan explicit. Interaksi ini dibentuk oleh pergantian antara modemode konversi pengetahuan yang dipicu oleh hal-hal tertentu. Proses ini terlihat pada
Gambar 2-3.
Awalnya proses socialization dilakukan dengan membangun ruang interaksi yang
memfasilitasi proses sharing pengalaman dan model mental. Lalu externalization
dipicu oleh dialog atau refleksi kolektif yang menggunakan metafora atau analogi
yang tepat yang membantu anggota tim memahami pengetahuan tacit tersembunyi
yang sulit untuk dikomunikasikan. Langkah ketiga, combination dipicu oleh jaringan
dari pengetahuan baru yang tercipta dengan pengetahuan existing dari bagian lainya
dari organisasi, lalu mewujudkan dalam suatu produk, layanan, atau sistem.
Selanjutnya, proses internalization terwujud lewat keinginan untuk belajar lewat
praktek.
(sebagai perlambangan karakter relasi antar pelaku). Dalam intepretasinya, SNA juga
seringkali disampaikan dalam bentuk matriks maupun matematika deskriptif.
Metode SNA memiliki ciri sebagai berikut:
Directed Graph
AB
AB
menggambarkan
percakapan dua arah
b.
c.
d.
Dengan data langsung, kepusatan dari seorang aktor terbagi menjadi indegree dan out-degree. Aktor dengan in-degree tinggi dianggap menonjol
atau berprestasi, karena banyak pelaku lainnya berusaha untuk melakukan
terhubung secara langsung ke mereka. Aktor dikatakan berpengaruh jika
memiliki tingkat out-degree yang tinggi karena mampu membuat orang
lain tersadar lewat pandangan-pandangannya.
e.
Batasan dari tingkat kepusatan seseorang adalah bahwa hal tersebut hanya
memperhitungkan ikatan langsung yang dimiliki seorang aktor, bukan
ikatan tak langsung terhadap pelaku-pelaku lainnya. Seorang aktor
mungkin memiliki tingkat kepusatan yang tinggi, tetapi orang-orang yang
terhubung dengannya mungkin agak terputus dari jejaring secara
keseluruhan. Dalam hal ini, walaupun aktor adalah pusat, ia hanya menjadi
pusat di lingkungan setempat (Hanneman, 2001).
2.
Nilai Kedekatan, menunjukkan seberapa dekat aktor terhadap seluruh pelakupelaku lainnya dalam jaringan
a. Aktor adalah pusat kita ia dapat diakses oleh pelaku-pelaku lain lebih
cepat dari yang lainnya.
b. Kekuasaan bisa diperoleh dengan menjadi pusat perhatian yang
pendapatnya didengan oleh sejumlah besar aktor-aktor
c. Aktor menempati lokasi-lokasi pusat dengan hubungan kedekatan bisa
menjadi sangat produktif dalam menyampaikan informasi kepada pelaku
lainnya (Wasserman dan Faust, 1997).
d. Kepusatan berdasarkan kedekatan menekankan pada pendekatan jarak
aktor terhadap seluruh aktor lainnya dalam jejaring dengan memfokuskan
pada ukuran jarak geodesi antar aktor satu sama lain.
e. Jarak geodesi adalah jumlah relasi pada rute tersingkat yang paling
memungkinkan terjadi antara satu aktor dengan aktor lainnya. Masingmasing dapat diperkirakan dari jarak geodesi baik langsung maupun tak
langsung antar aktor-aktor (Hanneman, 2001).
3.
Nilai Antara, sejauh mana aktor tertentu terletak di antara berbagai aktor lain
dalam sebuah jaringan.
a. Aktor dengan nilai antara yang tinggi memiliki peran sebagai broker atau
penjaga gerbang dan berpotensi untuk mengatur orang lain.
b. Hal tersebut memungkinkan mereka untuk meminta kompensasi untuk
memberikan akses ke pelaku lain atau berlaku sebaliknya. Aktor dengan
kemampuan tersebut memiliki pengaruh yang sangat kuat terhadap aliran
pergerakan dalam jaringan (Hanneman, 2001).
Kerangka jaringan meliputi atribut struktur sosial dan keterkaitan antar individu
dalam suatu jaringan. Dua jenis pendekatan untuk mengetahui kerangka jaringan
adalah pendekatan bottom-up dan top-down.
1.
a.
b.
c.
2.
2.6 Inovasi
Kamus Besar Bahasa Indonesia mengartikan inovasi sebagai pemasukan atau
pengenalan hal-hal yg baru; pembaharuan; penemuan baru yang berbeda dari yang
sudah ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan, metode, atau alat).
Existing
knowledge
market
market
Tacit knowledge
Explicit knowledge
(EXPLORATION)
(EXPLOITATION)
Architectural innovation
Niche innovationa
Radical innovationb
Modular innovationb
Architectural innovationc
Radical innovationd
Market breakthroughd
Revolutionary innovationa
Regular innovationa
Architectural innovationb
Incremental innovationb
Technological breakthroughd
Incremental innovationd
a) Abernathy and Clark, 1985; b) Henderson and Clark, 1990; c) Tushman et al., 1997; d) Chandy and
Tellis, 1998
Generic
classification
Specific
selected
classification
Perspective
Principles
Process
Time frame
Drivers
Where does it
happen?
How does it
happen?
Enabling
conditions
Sources of:
Outputs
KNOWLEDGE CREATION
Sharing mental, emotional and active
knowledge in such a way that the results
lead to aggregated value
Tacit
Explicit
Cultural
Individual collective
Based on value chain
Procedural, causal, conditional, relational
Individual,
group,
organizational,
interorganizational
Sharing experiences, learning
SECI
Model:
Socialization,
externalization,
combination, and internalizationcreating
concepts, justifying concepts, building
prototype, cross-leveling knowledge
Continuous
Planning, decision making, learning,
sensemaking, understanding, adapting,
interacting, need to be innovate, crisis
The whole company including technology,
processes, management, implantation,
culture, systems, structure
A continuous process of learning.
Training, meeting, discussions, seminars,
lateral thinking, brainstorms
Organizational
intention,
autonomy,
fluctuation and creative chaos, information
redundancy, requisite variety, core
capability
Measurement
Berikut ini adalah kombinasi model penciptaan pengetahuan yang terdiri dari
penelitian Nonaka dan Takeuchi (1995), Choo (1998), Cyert dan March (1992),
Michael Porter (1985), Alavi dan Leidner (2001), serta Zack (1998).
CULTURAL
TACIT
Cognitive
Technical
COLLECTIVE
EXPLICIT
INTERNAL AND/OR EXTERNAL
VALUE CHAIN
Object based
Rule based
Task performance rules
Record keeping rules
Information handling rules
Planning rules
Kultur yang mendukung terjadinya inovasi dapat dibangun dengan adanya kebijakan
dari para pimpinan puncak sebagai berikut:
1. Merangkul seluruh pimpinan puncak sebagai penggerak inovasi. Inovasi
harus menjadi kesepakatan bersama pimpinan puncak dan menjadi
semangat yang diteruskan sebagai bagian dari strategi inti perusahaan,
KARAKTERISTIK
JARINGAN
JARINGAN
DESENTRALISASI
Sifat
Jaringan
Performansi tinggi,
dinamis, responsif
Performansi rendah,
cenderung statis dan birokratis
Pemimpin
Pola Pikir
Organisasi
Struktur
Tim
Desentralisasi; penyebaran
wewenang pengambilan
keputusan
Sentralisasi; pemusatan
wewenang pengambilan
keputusan
Interaksi
antar
elemen
Kaya interaksi
2.7 Kewirausahaan
Entrepreneurship Center Universitas Miami di Ohio menyatakan kewirausahaan
sebagai proses mengidentifikasi, mengembangkaan, dan membawa visi ke dalam
kehidupan. Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Hasil akhir dari proses tersebut adalah penciptaan usaha
baru yang dibentuk pada kondisi resiko atau ketidakpastian.
Kewirausahaan mencakup kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk menciptakan
atau melaksanakan perusahaan pada saat semua pasar belum terbentuk atau belum
PELUANG
MENGIDENTIFIKASI
PELUANG
MENCIPTAKAN
PELUANG
MENANGKAP
PELUANG
SUMBER
DAYA
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
EXTERNAL
INTERNAL
AKTIVIS
KATALIS
Penambang
Akselerator
operasional
unit kerja/divisi
Penjelajah
Integrator
pasar
organisasi
Konsep Wikinomics yang juga dikenal dengan istilah crowdsourcing ini menawarkan
insentif lewat sistem penghargaan atas kontribusi dan performansi, meskipun di
beberapa kasus sistem penghargaan ini tidak dilakukan lagi karena pelaku sudah
mendapatkan kebutuhan dan nilai tambah mereka ketika berpartisipasi di model 2.0
dengan sendirinya.
Communities of
Practice
Viral Marketing
Outbond By Customer
Co-Operations
Open Procurement
Open Inbound
Logistics
Global Activities
Margin
Co-Creation Development
Margin
Participative Activities
Dr. Xavier L. Comfesse, Pr. Jeffrey Huang, Think Studio, 2008
Mengurangi stress, lebih terikat pada tujuan dan menerima perubahan secara
lebih baik.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
data dilakukan juga pada keenam organisasi utama yang terlibat dalam
insiatif Campus Channel. Topik penelitian ini berkaitan dengan
perancangan dan pengembangan model bisnis untuk industri kreatif
berbasis masyarakat akademik.
DATA DAN
INFORMASI YANG
DIBUTUHKAN
METODE
PENGAMBILAN DATA
DAN INFORMASI
Profil ITB
Wawancara, Dokumen
Profil KM ITB
Wawancara, Dokumen
Wawancara, Dokumen
Wawancara
SUMBER
Rektorat, stakeholder, website terkait,
dll
Lembaga KM ITB, stakeholder
lainnya, website terkait, dll
Ketua dan anggota Unit Media : LFM,
GTV, ARC, Radio Kampus, Persma,
Boulevard, Majalah Ganesha
8EH, Tim Formatur Integrasi Media,
PPTIK ITB, LPM USDI ITB
METODE PENGAMBILAN
DATA DAN INFORMASI
Wawancara
Wawancara
Ketua
Unit
Media
dan
Pendidikan, KM ITB, dan USDI
ITB
Wawancara, Observasi
Wawancara
Dokumen
Data-data pelanggan
Dokumen
Data-data produk
Campus Channel ITB
Dokumen
Data-data publikasi
Campus Channel ITB
Dokumen
Dokumen
Data-data feedback
pelanggan
Dokumen
Dokumen
Data tambahan
Dokumen
Proses Bisnis
Struktur organisasi
perusahaan
SUMBER
Ukuran performansi Campus Channel dibuat dengan pendekatan model SECI yang
khusus dirancang untuk memperkuat penciptaan pengetahuan berkelanjutan atau
inovasi pengetahuan. Konsep spiral belajar ini menjadi pilar pengembangan ekonomi
kreatif berbasis pengetahuan komunitas akademik. Selain mengukur performansi,
dilakukan juga pengembangan prosedur dan model sebagai strategi peningkatan
performansi perusahaan. Pada tahap ini, dilakukan analisis kualitatif dengan
mengevaluasi kelebihan dan kelemahan model bisnis baru perusahaan. Verifikasi
model dilakukan dengan perbaikan dan penyesuaian model terhadap kondisi
lapangan. Penyesuaian dilakukan dengan pendekatan bolak-balik yaitu melakukan
adaptasi model terhadap lapangan, maupun sebaliknya dengan menginisasi kultur
komunitas KM ITB yang sesuai.
Perancangan sistem KM Campus Channel v.1 memiliki orientasi dasar yaitu
memunculkan kebutuhan kolaborasi di komunitas rumpun unit media untuk
meningkatkan nilai tambah individu maupun kolektif dari komunitas tersebut.
Campus Channel v.2 menekankan pada menemukan komunitas-komunitas kreatif
lainnya di KM ITB sebagai penghasil konten kreatif dengan memberdayakan
komunitas rumpun unit media sebagai saluran distribusinya. Campus Channel v.2
menekankan kepada pembentukan kultur kolaboratif dan partisipatif lintas bidang,
melibatkan unit, himpunan, dan segenap civitas akademika ITB lainnya. Iterasi
Campus Channel v.3 dilakukan untuk menemukan model ekonomi kreatif yang
mampu dibentuk dengan basis komunitas kreatif KM ITB.
Pada iterasi model ke-3, inovasi Campus Channel juga didasarkan pada EOS dan
ELQ Survey sebagai dasar perancangan perilaku dan transformasi budaya yang tepat,
yaitu budaya apresiatif, inisiatif, kolaboratif, dan partisipatif. Peneliti juga
memanfaatkan data hasil Psikotes Mahasiswa ITB angkatan 2005-2008 sebagai dasar
pertimbangan perancangan lainnya. Hal ini dilakukan karena perancangan sistem 2.0
untuk KM ITB harus menyentuh dan mentransformasi sejumlah tipikal perilaku
umum mahasiswa ITB, sehingga sistem KM ini bisa berjalan dengan optimal dan
menciptakan nilai tambah bagi komunitas KM ITB, komunitas ITB, dan tentunya
bagi lingkungan secara luas.
Evaluasi dan analisis sistem Campus Channel Networks dilakukan sebanyak 2 kali
sehingga menghasilkan satu model awal (Campus Channel v.1), dan dilakukan iterasi
sebanyak dua kali (Campus Channel v.2, dan usulan Campus Channel v.3). Adapun
perangkat tambahan yang digunakan untuk melakukan inovasi sistem Campus
Channel dipaparkan sebagai berikut.
3.7 Kesimpulan dan Saran
Di akhir penelitian, hasil penelitian disimpulkan untuk menjawab tujuan penelitian
disertai usulan perbaikan model yang berhasil sebagai rekomendasi bagi Campus
Channel Networks, yaitu model Sistem Manajemen Pengetahuan 2.0 berbasis
komunitas kreatif KM ITB.
Saran dibuat sebagai rekomendasi agar rancangan model KM sekaligus dapat
diterapkan secara optimal dan mengembalikan ITB sebagai Knowledge Creating
Company bagi masyarakat Indonesia. Saran juga dibuat bagi penelitian selanjutnya
sehingga dapat dilakukan perbaikan terus-menerus disertai pengembangan fitur yang
lebih kompleks dan mengolaborasikan berbagai disiplin ilmu.
Pengembangan Campus Channel masih tergolong baru, sehingga banyak ruang untuk
melakukan riset serta inovasi yang bisa memberikan dampak tidak hanya untuk
meningkatkan kualitas komunikasi dan interaksi, namun mampu menjadi sarana
warehouse pengetahuan orisinil untuk memperkuat penciptaan nilai dari suatu
komunitas.
Pengembangan kultur kolaboratif dan partisipatif secara khusus di lingkungan KM
ITB bisa dibilang dimulai dengan dibentuknya Campus Channel Networks tahun
2007 sebagai bentuk kolaborasi nyata antara Depkominfo KM ITB, Kantor Berita
USDI, Radio Kampus, Ganesha TV, Amateur Radio Club, dan Liga Film
Mahasiswa. Benturan budaya kerja ternyata menjadi salah satu konflik yang bisa
merefleksikan kondisi organisasi masing-masing selama ini. Dengan penelitian
lanjutan, Campus Channel Networks mampu memicu proses refleksi yang sama ke
organisasi mahasiswa, baik unit, himpunan, maupun kemahasiswaan terpusat lainnya
di Keluarga Mahasiswa ITB.
BAB IV
PEMETAAN DAN EVALUASI SISTEM MANAJEMEN
PENGETAHUAN KM ITB
bagian dari perguruan tinggi, Keluarga Mahasiswa ITB juga mengemban amanah
untuk memenuhi Tri Darma Perguruan Tinggi yaitu Pendidikan, Penelitian, dan
Pengabdian Masyarakat.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah no.155 tahun 2000, mahasiswa adalah peserta
didik yang terdaftar secara sah dalam institusi Perguruan Tinggi. Pasal 67 ayat 1 juga
mencantumkan bahwa Dalam institut terdapat organisasi kemahasiswaan.
Keluarga Mahasiswa ITB berada di dalam sistem ITB, namun untuk pelaksanaannya
tetap menggunakan prinsip dari, oleh, untuk mahasiswa serta berkoordinasi dengan
institusi.
4.1.2 Tujuan Organisasi
Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Keluarga Mahasiswa ITB pasal 6 bab
III menyatakan bahwa tujuan KM ITB adalah sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
5.
yang terorganisasi dalam Himpunan Mahasiswa Program Studi dan Rumpun Unit Kegiatan
Mahasiswa di Institut Teknologi Bandung.
Pasal 12
Kabinet Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung, selanjutnya disingkat Kabinet KMITB, adalah lembaga eksekutif tertinggi di tingkat pusat dalam kehidupan kemahasiswaan
Institut Teknologi Bandung dan bertanggung jawab kepada Kongres KM-ITB.
Pasal 13
Himpunan Mahasiswa Program Studi adalah organisasi di tingkat jurusan yang menghimpun
mahasiswa Institut Teknologi Bandung sesuai dengan jurusannya di Institut Teknologi
Bandung, yang telah melakukan pemberitahuan secara resmi atau registrasi ke KM-ITB.
Pasal 14
Unit Kegiatan Mahasiswa adalah organisasi yang berada di Institut Teknologi Bandung yang
menghimpun mahasiswa Institut Teknologi Bandung untuk berkegiatan dalam bidang-bidang
yang terdiri dari keagamaan, pendidikan, olah raga, kesenian dan kebudayaan, yang telah
melakukan pemberitahuan secara resmi atau registrasi ke KM-ITB.
Pasal 15
Tim Beasiswa KM ITB adalah badan independen eksekutif yang bertanggung jawab terhadap
Kongres KM ITB dan seluruh mahasiswa ITB dalam penyelenggaraan beasiswa KM ITB
Pasal 16
Majelis Wali Amanah (MWA) wakil mahasiswa adalah perwakilan mahasiswa dalam majelis
pemegang kekuasaan tertinggi di ITB.
Pasal 17
Tim MWA wakil mahasiswa KM ITB adalah Tim yang dibentuk oleh MWA wakil mahasiswa
untuk memudahkan dan membantu tugas-tugas wakil mahasiswa di MWA.
Keterangan:
P1=Aspirasi program
kebutuhan mahasiswa
jurusan/unit
P2=Aspirasi program
kebutuhan mahasiswa
beberapa jurusan/unit
P3=Aspirasi program
kebutuhan seluruh mahasiswa
Kaderisasi Inisiasi
Kaderisasi Wilayah
Kaderisasi Unit Kegiatan Mahasiswa
Kaderisasi Himpunan
Proses evaluasi tidak terlaksana dengan baik akibat budaya permisif yang
dimiliki oleh sebagian besar anggota KM ITB. Evaluasi jauh dari efektif
akibat tidak terbahasnya agenda evaluasi dengan tuntas, seperti
parameterisasi ketersampaian tujuan acara, kurangnya kerapian dokumen
yang bisa dipelajari selanjutnya, kurangnya kesadaran bahwa pengetahuan
yang diperoleh hari ini merupakan hak seluruh anggota organisasi masa
depan, kecenderungan menunda-nunda evaluasi, euforia acara selesai
berarti kepanitiaan selesai, rasio kehadiran anggota yang rendah pada saat
evaluasi, dll. Seringkali, evaluasi tidak menghasilkan peningkatan
pembelajaran yang signifikan karena hanya sedikit jejaring yang mendapat
pembelajaran.
c. Aktivitas organisasi
Setiap organisasi bagian dari KM
maupun tidak terstruktur. Bentuk
pelatihan-pelatihan, kunjungan kerja,
Pada umumnya, kekurangan yang
adalah:
Inisiatif Integrasi Media Kantor Berita USDI ITB serta Kabinet KM ITB
April 2007 r-ICT Digital Culture Conference oleh PPTIK (6-7 Agustus 2007)
21 September 2007, Campus Channel mengudara lewat campuschannel.itb.ac.id.
Sistem broadcast terpadu berbasis IP
Tahun 2008
Tahun 2009
4.2.2 Tujuan
Campus Channel Networks dibangun dengan tujuan bersama sebagai berikut:
1.
2.
3.
TUGAS
Membuat dan mengatur traffic TV Kampus
Merancang program TV
GTV
Mengisi program TV selama 1,5 jam
Menjalankan dan menjaga keberjalanan TV Kampus
Membuat dan mengatur traffic Radio Kampus
Merancang program Radio
RK
Mengisi program Radio
Menjalankan dan menjaga Radio
Menyiapkan konten dokumentasi
LFM
ARC
Kominfo KM ITB
Memastikan integrasi terwujud
Membuat sistem untuk maintenance dan kepemilikan berikutnya
Mengoordinir bersama KM
Kantor Berita
USDI
Tim Promosi
Tim Konten
Mengisi program
Editor
Merancang platform
Tim Teknis
Maintenance platform
Admin teknis
: Basuki Suhardiman
: Affan Basalamah
: Iyan Sofyan
: belum ada
Berikut ini adalah riset yang dikembangkan oleh Pusat Pengembangan Teknologi
Informasi dan Komunikasi ITB, dimana Campus Channel Networks menjadi bagian
di antaranya.
Tabel 4-7 Riset Pusat Pengembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi ITB
NO
NAMA PROGRAM
KETERANGAN
Rural Next Generation Networks (R-NGN)
TAHUN
PROGRAM
2006-2007
Program Tahunan 1
2006-2007
2006-2007
Program Tahunan 2
2006-2007
2006-2007
Riset Unggulan
2007-2008
ITB 2007
Riset Unggulan
2007-2008
2008
6
Program Tahunan 1
2007-2008
2007-2008
Program Tahunan 2
2007-2008
2007-2008
Radio Kampus
Bidang Keahlian : Penyiaran Radio Komunitas
b.
c.
Ganesha TV
Bidang Keahlian : Produksi Konten dan Penyiaran TV Komunitas
d.
e.
8EH
Bidang Keahlian : Penyiaran Radio Komunitas
NAMA ACARA
DESKRIPSI
11.00 11.30
Kilas Kampus
11.30 12.00
Infotainment
>> Fashionholic
Creative Zone
12.00 13.00
2. Relasi, yaitu pola hubungan dan keterkaitan antar pelaku dalam sistem jejaring
Campus Channel Networks.
LFM
CAMPUS CHANNEL
POLA HUBUNGAN :
SKEMA KERJA UTAMA
Shana Fatina
KETERANGAN
Konten
visual:Film,
dokumentasi
Program TV
sekunder
Koridor kerja tim konten
Program TV
utama
penyelenggara
Program TV
Terdiri dari
www.ganeshatv.itb.ac.id
TV Kampus
STAKEHOLDER
Teknis TV
Stakeholder utama
Mahasiswa
ITB
perwakilan
KOMINFO KM
ITB
KANTOR
BERITA
Campuschannel.itb.ac.id
Situs
TEKNIS
SENTRAL
campuschannel.it
b.ac.id
ARC
Rektorat
ITB
perwakilan
Dosen,
alumni, dll
Teknis radio
www.radiokampus.ee.itb.ac.id
Radio Kampus
Program
radio
RK
Program
Radio
sekunder
Program
radio
utama
AKTIVITAS
RELASI
Tim konten
tim teknis
Merancang program TV
Tim teknis
Tim konten
GTV
Tim konten
tim teknis
Tim konten
tim teknis
Tim konten
Tim konten
RK
Tim konten
tim teknis
Shana Fatina Sukarsono Tugas Sarjana
LFM
ARC
Kominfo KM
ITB
Kantor Berita
USDI
AKTIVITAS
RELASI
Tim konten
Tim konten
Tim konten
tim teknis
tim teknis
tim teknis
Tim promosi
Mengoordinir bersama KM
Tim promosi
PERIODE
Visi
Misi
Arahan Umum
1.
Kabinet KM
ITB 0708
2.
PERIODE
Arahan Umum
Kominfo
Arahan CCN
Landasan:
Adanya inisiasi integrasi media yang belum terlaksana
Tujuan:
Ingin membentuk masyarakat ITB yang sadar informasi, meliputi
memperoleh informasi yang baik, mendapatkan edukasi, dan
memunculkan budaya apresiasi
Overview
Proker terkait
CCN
PERIODE
Evaluasi
PERIODE
Visi
Misi
Arahan Umum
Kabinet KM ITB
0809
Arahan Umum
Kominfo
PERIODE
Overview
Proker terkait
CCN
PERIODE
BAB V
PERANCANGAN DAN ANALISIS SISTEM
komunitas kreatif lokal, komunitas pemuda dan pelajar, pusat Inovasi dan
Kewirausahaan.
-
Pembagian Kerja
Pada fase perancangan dan implementasi awal Campus Channel Networks dibentuk
tim formatur yang terdiri dari Kominfo Kabinet KM ITB, Kantor Berita USDI, ARC,
LFM, GTV, dan RK. Keenam lembaga berperan sebagai tim formatur CC dan
berbagi tugas sebagai berikut:
Tim Promosi
Tim promosi bertugas untuk mengenalkan dan mempromosikan mengenai
integrasi media, membuat berbagai media promosi, serta mempresentasikan
integrasi media ke stakeholder dan calon sponsor
Tim Konten
Tim konten bertugas untuk merancang program Campus Channel, mengisi
program dengan konten tersebut, serta menjadi editor program
Tim Teknis
Tim teknis bertugas untuk merancang platform teknis, mengelola dan
merawat perangkat teknis, sekaligus menjadi Admin teknis
LFM
Berjalan/
tidak
X
Merancang program TV
Lembaga
GTV
RK
Joblist
LFM
ARC
Kominfo KM
ITB
2007/2008
Kantor Berita
Tim Promosi
Tim Konten
Tim Teknis
Merancang program
Mengisi program
Editor
Merancang platform
Maintenance platform
Admin teknis
dari kalangan diajak bergabung, yaitu Radio 8EH dan LPM USDI. Selain itu pada
fase ini, stakeholder Campus Channel tidak hanya terbatas pada kalangan media,
tetapi sampai pada seluruh sivitas akademika kampus yang ingin bekerjasama. Atas
dasar ini, Campus Channel bertransformasi menjadi Campus Channel Network yang
menggunakan prinsip kolaborasi dan partisipasi komunitas kreatif ITB.
Selama masa riset pada kepengurusan Campus Channel tahun 2008/2009, Campus
Channel Network melahirkan beberapa prototype produk. Prototype produk yang
dianggap sesuai kemudian dirumuskan menjadi struktur dan bentuk Campus Channel
pada kepengurusan tahun berikutnya. Struktur inilah yang kemudian mengantarkan
Campus Channel Network berpeluang sebagai Creative Centre ITB. Muncul juga
kebutuhan pengembangan Campus Channel dari Knowledge Management System
menjadi Knowledge Creative Company. Dengan demikian, seiring dengan
berkembangnya perlu dilakukan identifikasi proses bisnis untuk membuat model
ekonomi kreatif Campus Channel Networks yang tepat, misalnya metode periklanan,
penyelenggaraan administrasi, biaya operasional, dan sebagainya.
Tidak hanya itu, Campus Channel mulai membuka berbagai kemungkinan untuk
berkolaborasi dengan lembaga-lembaga lain untuk menciptakan konten yang makin
baik serta riset pengembangan yang semakin multidisipliner dan luas. Lembagalembaga tersebut meliputi Depkominko RI, Inkubator Ide dan Inovasi Mahasiswa
ITB, Inubator Industri dan Bisnis ITB, CIEL SBM, dll. Kerjasama dengan lembaga
lain ini merupakan nilai tambah dan akan mempekuat inovasi internal yang terjadi,
baik di Campus Channel sendiri, maupun KM ITB secara keseluruhan.
Adapun pengembangan Campus Channel Networks berikutnya sebaiknya juga
memperhatikan hal sebagai berikut:
Setiap unit media yang tergabung harus terus mengasah diri agar dapat
menyesuaikan dengan konsep Campus Channel Network dan
memanfaatkannya untuk meningkatkan kompetensi sekaligus nilai tambah
organisasinya.
Membudayakan perilaku berbagi karya dan informasi serta menumbuhkan
saling apresiasi antar mahasiswa maupun lembaga dalam KM ITB. Apresiasi
Campus Channel Network adalah solusi alternatif untuk mengurangi
publikasi tempelan yang tidak rapi dan penggunaan kertas berlebihan.
Campus Channel harus membuat prosedur yang bisa dan mudah untuk
dipelajari oleh anggota KM ITB lainnya sehingga tingkat penggunaannya
akan semakin tinggi.
Iterasi Campus Channel v.3 dilakukan untuk menemukan model ekonomi kreatif
yang mampu dibentuk dengan basis komunitas kreatif KM ITB. Perancangan ini juga
menggunakan analisis yang diperoleh dari data hasil psikotes mahasiswa ITB
angkatan 2005-2008 serta evaluasi Entrepreneurial Orientation Survey dan
Entrepreneurial Leadership Questionnaire.
8EH
LFM
menunggu
V
V
ARC
Berjalan/
tidak
-
Joblist
konten
non
dokumentasi,
misalnya
film
pendek
Kominfo
Kabinet KM
ITB
Civitas
Akademika ITB
Tim Campus
Channel
Halaman 84 dari 113
V
V
PROSES
PENCIPTAAN
PENGETAHUAN
INDIKATOR
Jalur komunikasi langsung
Simpatisan
Sosialisasi
Konseptual
Eksternalisasi
Sistemik
Kombinasi
Operasional
Internalisasi
Frekuensi penggunaan KM
Jumlah pengguna (account)
b.
c.
d.
K a t eg o ri
Operasional
Sistemik
Konseptual
Simpatisan
Pengetahuan
Proses
Penciptaan
Pengetahuan
Indikator
Jalur komunikasi
langsung
Sosialisasi terstruktur
(edaran, dll)
Jumlah dokumen
kegiatan/kepengurusan
yang dihasilkan (dalam
Byte)
Jumlah alternatif KM
yang ada
Jumlah kategori KM
(dalam KB)
Jumlah dokumen
kegiatan/kepengurusan
yang diarsipkan(dalam
KB)
Usia pengalaman
organisasi (dalam tahun)
Frekuensi penggunaan
KM
Hitrate
web,
hitrate
download
dokumen, jumlah feedback, jumlah
download dokumen
Jumlah pengguna
(account)
Sosialisasi
Eksternalisasi
Kombinasi
Internalisasi
Contoh
ASSET
PARTICIPATION
OUTCOMES
Kepemimpinan
Investasi
Kebijakan
Sektor Kreatif
SarPras
Nilai Estetika
Tingkat partisipasi
komunitas
Kreativitas
Konektivitas
Kontribusi
Kecerdasan Intelektual
Berpikir Konkrit Praktis
Berpikir Induktif dengan bahasa
Taraf Kecerdasan :
potensi yang dimiliki oleh
mahasiswa sebagai individu
Fleksibilitas berpikir
Membentuk pengertian dengan bahasa
Berfikir induktif praktis dengan angka
Berfikir induktif teoritis dengan angka
Berfikir konstruktif
Abstraksi ruang
Mengingat dan konsentrasi
Berpikir Kreatif
Kehidupan Emosi
Kehidupan Sosial
Sikap Kerja
Kepekaan
Adaptasi
Produktivitas kerja
Regulasi Emosi
Komunikasi Sosial
Keinginan Berprestasi
Kepercayaan Diri
Kemandirian
Daya Juang
Kerjasama
Daya Tahan
Kepemimpinan
Inisiatif
Keteraturan & Perencanaan
Ketelitian
Ketekunan & Kesabaran
Kuesioner EOS dan ELQ dipilih untuk memperoleh informasi mengenai praktik
kepemimpinan kewiraan baik secara individu maupun secara umum organisasi
dengan objek penelitian Keluarga Mahasiswa Institut Teknologi Bandung. Hasil dari
pengolahan data EOS dan ELQ akan menjadi bahan pertimbangan dan rekomendasi
perbaikan Campus Channel. Untuk alasan tersebut, metode dipilih sebagai metode
penelitian.
5.4.1 Penyebaran Kuesioner
Kuesioner disebar untuk mengetahui karakteristik individu dan perilaku mahasiswa
ITB serta pertumbuhan budaya kewiraan yang berkaitan dengan peningkatan
Halaman 90 dari 113
ELEMEN
Kongres
POPULASI
29 org
SAMPEL
KETERANGAN RESPONDEN
2
Komisi
Manajer/Anggota
2
2
Kabinet
20 org
MWA
19 org
Tim Beasiswa
Himpunan
10 org
29 himp
12
6 x 29
Unit
74 unit
TOTAL
6 x 78
MWA
3 komisi
Ketua
Koordinator Bidang
Anggota
2
2
Ketua, DPA/BPA
294
300 responden
Ilmu statistik yang digunakan pada penelitian ini adalah statistika induktif atau
inferensial, yaitu deskripsi populasi berdasarkan sampel dengan data inferensial nonparametrik (data tidak perlu terdistribusi normal). Akan dilakukan dua evaluasi, yaitu
evaluasi organisasi dan evaluasi kepemimpinan organisasi dengan kacamata
kepemimpinan kewiraan (entrepreneurial leadership).
1. Data Primer, yaitu data yang akan diperoleh dari kuesioner yaitu
o
2.
3.
4.
5.
Preferensi ttg diri sendiri dlm lingkup organisasi (No 70-79, hal 9)
Penilaian terhadap kondisi organisasi yang diikuti, secara detil (No 165, hal 4-7)
2.
2.
Harapan tentang Top Management Leadership dan penilaian (No 4049, hal 14)
Valid
%
90
97.8
2.2
92
100.0
Excluded(a)
Total
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
Cronbach's
Alpha
.754
.789
N of Items
81
Uji Reliabilitas
Karena nilai cronbach alpha > 0.7,maka kuesioner EOS reliable dan bisa digunakan
untuk penelitian sejenis selanjutnya.
Uji Validitas
Dari perhitungan didapatkan bahwa nilai R Kritis untuk EOS adalah 0.258 , sehingga
variabel yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation < 0.258 berarti tidak
valid dan variabel tersebut dibuang (lihat tabel EOS).
Tabel 5-21 Item-Total Statistics : EOS
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
267.8667
268.4889
267.8111
267.6556
268.0444
267.2111
267.3667
267.7222
267.7333
268.7444
268.7889
268.2222
267.3889
267.5667
268.3111
268.1667
267.4222
267.9667
267.8556
268.3444
267.3333
267.6444
268.5778
268.4556
268.6889
267.8556
267.5000
267.9111
268.1667
268.4667
267.6889
268.4111
267.8778
268.4667
278.926
272.208
275.481
275.037
273.077
274.101
248.392
278.967
280.647
280.642
276.079
272.400
274.061
276.945
274.509
273.736
276.224
270.325
276.013
280.431
275.910
275.131
279.617
278.790
279.520
277.294
276.253
272.486
283.938
280.229
277.700
279.728
276.064
280.589
.130
.390
.286
.328
.324
.321
.129
.179
.079
.108
.310
.303
.347
.230
.309
.305
.317
.411
.225
.085
.292
.278
.121
.144
.158
.208
.273
.407
-.027
.106
.191
.116
.274
.088
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.752
.745
.748
.748
.747
.747
.791
.751
.754
.753
.748
.747
.747
.750
.748
.747
.748
.744
.750
.754
.748
.748
.752
.752
.752
.750
.749
.745
.756
.753
.751
.753
.749
.753
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
VAR00043
VAR00044
VAR00045
VAR00046
VAR00047
VAR00048
VAR00049
VAR00050
VAR00051
VAR00052
VAR00053
VAR00054
VAR00055
VAR00056
VAR00057
VAR00058
VAR00059
VAR00060
VAR00061
VAR00062
VAR00063
VAR00064
VAR00065
VAR00066
VAR00067
VAR00068
VAR00069
VAR00070
VAR00071
VAR00072
VAR00073
VAR00074
VAR00075
VAR00076
VAR00077
VAR00078
VAR00079
VAR00080
VAR00081
Scale Mean
if Item
Deleted
Scale
Variance if
Item Deleted
Corrected ItemTotal
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
267.7333
267.9889
268.4778
267.5444
267.9778
268.0667
268.5667
268.5333
268.3000
268.0556
267.8444
267.8778
268.4222
267.4444
268.0222
267.2667
267.9889
267.9556
268.2444
268.1111
268.5778
268.4222
267.2111
268.3556
268.0667
268.1889
267.5000
267.7333
267.3556
267.1667
267.6111
268.6889
268.4111
268.5778
268.6889
268.6778
268.7556
268.5556
268.7222
267.9667
268.0444
268.3333
268.2556
267.5889
267.1667
267.1000
267.4667
279.838
276.168
282.252
278.341
274.696
274.198
280.945
287.937
271.785
276.952
280.785
273.659
277.146
278.564
288.808
276.715
273.247
269.481
281.962
279.695
278.966
281.101
275.786
277.131
269.681
283.481
278.590
282.467
275.558
278.837
278.308
282.958
285.121
283.640
284.419
281.906
280.838
280.946
281.461
277.111
272.065
284.742
273.249
282.604
280.365
279.821
277.622
.138
.280
.028
.189
.306
.369
.081
-.168
.373
.203
.073
.285
.194
.173
-.200
.306
.336
.498
.043
.130
.188
.069
.234
.182
.380
-.017
.181
.019
.275
.207
.179
.027
-.074
-.019
-.049
.060
.106
.076
.073
.231
.338
-.058
.285
.022
.137
.182
.179
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.752
.749
.755
.751
.748
.747
.753
.760
.745
.750
.754
.748
.750
.751
.761
.749
.747
.743
.754
.752
.751
.754
.749
.751
.744
.756
.751
.755
.748
.751
.751
.754
.757
.756
.755
.754
.753
.754
.754
.750
.746
.757
.747
.755
.752
.751
.751
Dari uji validitas diperoleh hasil bahwa sejumlah pertanyaan tidak valid dan harus
dibuang. Pertanyaan yang harus dibuang pada pengolahan data EOS adalah Variabel
1, 7-10, 14, 19,20, 23-26, 29-32,34-35, 37-38, 41-42,44-45, 47-49, 53-58, 60-62,6474,76,78-81
Cases
Valid
84
94.4
Excluded(a)
5.6
Total
89
100.0
Cronbach's
Alpha
Cronbach's
Alpha Based on
Standardized
Items
N of Items
.984
.984
117
Uji Reliabilitas
Karena nilai cronbach alpha > 0.7,maka kuesioner reliable dan bisa digunakan untuk
penelitian sejenis selanjutnya.
Uji Validitas
Dari perhitungan didapatkan bahwa nilai R Kritis untuk ELQ 0.26 , sehingga
variabel yang memiliki nilai Corrected Item-Total Correlation < 0.26 berarti tidak
valid dan variabel tersebut dibuang (lihat tabel ELQ).
Scale Mean if
Item Deleted
VAR00001
VAR00002
VAR00003
VAR00004
VAR00005
VAR00006
VAR00007
VAR00008
VAR00009
VAR00010
VAR00011
VAR00012
VAR00013
VAR00014
VAR00015
VAR00016
VAR00017
VAR00018
VAR00019
VAR00020
VAR00021
VAR00022
VAR00023
VAR00024
VAR00025
VAR00026
VAR00027
VAR00028
VAR00029
VAR00030
VAR00031
VAR00032
VAR00033
VAR00034
VAR00035
VAR00036
VAR00037
VAR00038
VAR00039
VAR00040
VAR00041
VAR00042
Scale
Variance if
Item
Deleted
Corrected
Item-Total
Correlation
Squared
Multiple
Correlation
378.2143
4965.038
.391
378.3214
4944.269
.575
378.6190
4936.070
.552
379.2143
4967.809
.338
379.1667
4968.671
.331
379.3095
4950.554
.407
377.9762
4942.361
.554
378.1905
4949.554
.542
378.4048
4932.292
.559
378.0714
4931.200
.605
378.2262
4921.382
.702
378.4405
4928.153
.573
378.7500
4983.756
.183
378.7857
4970.821
.297
378.8095
4967.963
.294
378.0595
4942.755
.535
378.0833
4932.126
.671
378.2619
4931.810
.652
378.0952
4951.099
.483
378.2500
4934.045
.606
378.3929
4947.519
.475
378.2024
4924.428
.593
378.4167
4926.872
.682
378.5238
4927.843
.643
378.0357
4934.758
.528
378.2738
4912.418
.716
378.5714
4930.465
.574
377.6905
4989.325
.181
378.2857
4943.484
.508
378.3690
4933.465
.651
Tabel
5-23 Item-Total
377.9405
4931.840Statistics : ELQ
.592(lanjutan)
378.1190
4931.407
.626
378.4286
4928.007
.630
378.4167
4957.933
.370
378.4762
4960.734
.374
378.6548
4958.831
.353
378.1548
4930.952
.588
378.3214
4930.510
.658
378.5119
4938.229
.562
378.3690
4943.995
.498
378.4762
4917.433
.652
378.7500
4924.696
.565
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
377.9405
4939.695
.541
378.2857
4922.881
.613
378.6786
4918.968
.626
378.4048
4946.172
.457
378.5476
4930.395
.557
378.7976
4938.308
.511
378.0357
4928.830
.581
378.3810
4905.709
.732
378.8333
4914.526
.620
378.2738
4886.105
.768
378.3333
4901.863
.745
378.5714
4908.826
.701
378.2738
4909.912
.628
378.4167
4907.258
.744
378.6429
4905.606
.653
378.3214
4939.160
.455
378.2857
4931.773
.529
378.4405
4915.912
.617
378.2262
4913.936
.657
378.4167
4927.475
.608
378.6548
4908.422
.675
378.0476
4931.395
.562
378.1905
4910.903
.707
378.4048
4917.111
.657
378.1667
4930.695
.605
378.3810
4920.504
.631
378.5952
4911.858
.679
378.3214
4939.281
.563
378.5238
4913.915
.694
378.7500
4916.142
.676
378.0714
4937.055
.594
378.2024
4936.549
.585
378.3810
4929.805
.609
Tabel 5-23 Item-Total
: ELQ (lanjutan)
378.4405
4929.719 Statistics .575
378.3810
378.6548
378.5119
378.5476
378.8690
378.9167
378.9167
379.1429
378.8214
378.9048
4923.998
4912.229
4912.108
4918.492
4903.922
4936.294
4925.282
4912.196
4950.558
4960.569
.652
.644
.659
.659
.657
.556
.599
.612
.410
.340
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
379.0714
378.2024
378.3571
378.6310
378.2738
378.3929
378.6786
378.4405
378.5238
378.7143
378.2262
378.3095
378.5000
378.3929
378.4286
378.5833
377.8929
378.1548
378.3333
378.2024
378.3571
378.6190
378.2738
378.4167
378.6429
377.8095
378.1190
378.2500
377.9048
378.0833
378.3929
4956.862
4914.115
4913.124
4919.633
4914.442
4915.832
4909.980
4921.623
4909.072
4904.255
4914.298
4920.939
4906.157
4935.205
4931.645
4938.487
4934.290
4939.747
4933.526
4927.440
4921.775
4925.950
4909.478
4922.800
4928.666
4943.987
4936.106
4938.190
4926.666
4908.559
4912.217
.348
.684
.748
.629
.685
.650
.693
.580
.703
.692
.634
.683
.743
.537
.595
.540
.582
.546
.600
.592
.712
.633
.704
.658
.558
.519
.545
.525
.644
.753
.705
Cronbach's
Alpha if Item
Deleted
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
.984
Dari uji validitas diperoleh hasil bahwa sejumlah pertanyaan tidak valid dan harus
dibuang. Pertanyaan yang harus dibuang pada pengolahan data ELQ adalah Variabel
13 dan 28, maka pertanyaan yang dibuang adalah:
VAR
Variabel
Pertanyaan
VAR0013
13
VAR0028
28
Rencana Strategi
Cross Functionally
Dukungan
Intelejen Pasar
Resiko
Kecepatan
Fleksibilitas
Fokus
Masa Depan
Orientasi Individu
5,0
4,2
3,4
3,80
3,42
3,26
3,35
3,48
3,09
3,34
3,64
3,07
3,39
2,34
2,6
1,8
1,0
Umum
Cross
Functionally
Intelejen
Pasar
Kecepatan
Fokus
Orientasi
Individu
Nilai
Rata-Rata
3.26
3.42
3.35
3.80
3.09
3.48
3.34
3.07
3.64
3.39
2.34
Kondisi Organisasi
Tentang Saya
3.21
Diatas 3.0
Tidak
Keterangan
Rencana
Cross
Dukungan
Fleksibilitas
Kecepatan
Series1
Intelejen Pasar
Resiko
Indikator yang memiliki nilai di atas 3.0, yaitu untuk dimensi sebagai berikut:
Rencana Strategi, Wawasan ke Depan, Dukungan untuk Ide Baru, Keberanian,
Mengambil Resiko, Fleksibilitas, CrossFunctionality, Kecepatan
2.
KM ITB memiliki nilai dibawah 3.0, yaitu untuk dimensi sebagai berikut:
Intelijen Pasar, Fleksibilitas, dan Orientasi Individu dalam organisasi
3.
Dimensi Kondisi Organisasi tidak valid sehingga untuk penghitungan EOS tidak
bisa dilakukan. Hal ini terjadi karena ketika mengisi kuesioner responden
menggunakan organisasi masing-masing sebagai referensi kuesionernya.
Mengingat terdapat 6 lembaga yang berbeda di KM ITB, hal ini menunjukkan
adanya perbedaan kondisi untuk keenam lembaga tersebut.
Untuk itu, KM ITB harus melakukan perbaikan di bidang terutama Intelijen Pasar,
Fleksibilitas, dan memperhatikan persoalan orientasi indovidu dalam organisasinya.
5.4.4 Hasil Entrepreneurial Leadership Questionnaire
Entrepreneurial Leaderaship Questionnaire dilakukan untuk mengerti dan
mempelajari dimensi intrapreneurship dari atasan, rekan sejawat, dan bawahan
anggota dalam praktek sehari-hari organisasi Keluarga Mahasiswa ITB.
Frequency
80
Maximum Value
45
27,33333333
70 57
43,16666667
45
35,83333333
25,5
0
21,83333333
28,66666667
29,5
35
43,33333333
50
GEL
Selisih
GEL
4.11
Explorer
I
F
36.35
32.26
Explorer
Miner
I
F
29.69
26.03
Explorer
4.09
Miner
Miner
3.66
Accelerator
I
F
42.70
39.09
Acceler
ator
Integrator
I
F
59.92
47.60
Acceler
ator
3.61
Integrat
or
Integrat
or
12.32
Skala
H
M
L
GEL
34
23
9
45
33
22
Explorer
34
23
9
45
33
22
Miner
26
18
7
35
25
17
Accelerator
38
50
27
37
10
26
Integrator
53
70
36
52
14
35
KATEGORI
PENGETAHUAN
PROSES
PENCIPTAAN
PENGETAHUAN
INDIKATOR
METODE
NILAI
Sosialisasi
Eksternalisasi
Operasional
Sistemik
Konseptual
Simpatisan
Kombinasi
Internalisasi
Jalur komunikasi
langsung
Sosialisasi terstruktur
(edaran, dll)
Jumlah dokumen
kegiatan/kepengurusan
yang dihasilkan
(dalam Byte)
% waktu yang
digunakan untuk rapat
kegiatan
Jumlah alternatif KM
yang ada
Jumlah kategori KM
(dalam KB)
Jumlah dokumen
kegiatan/kepengurusan
yang diarsipkan(dalam
KB)
Usia pengalaman
organisasi (dalam
tahun)
Frekuensi penggunaan
KM
Jumlah pengguna
(account)
Kepemimpinan
Investasi
Kebijakan
ASSET
PARTICIPATION
Sektor Kreatif
SarPras
Nilai Estetika
Tingkat partisipasi
komunitas
OUTCOMES
Kreativitas
Konektivitas
Kontribusi
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Secara umum, proses pengembangan Campus Channel Networks merupakan hasil
dari sebuah perjuangan panjang sejak tahun 2004 oleh unit media secara terpisah.
Campus Channel Networks ITB lahir sebagai gerakan kolaborasi perdana lintas unit
media, dimana unit media tidak perlu cemas lahan mereka akan diambil melainkan
justru mempertajam peran mereka sebagai unit media secara khusus, dan sebagai
bagian dari Keluarga Mahasiswa ITB secara umum. Campus Channel Networks juga
menjadi awal dari gerakan kolaboratif partisipatif yang menumbuhkan kebutuhan di
mahasiswa ITB era 2007-an akan pentingnya bekerjasama, pentingnya mengetahui
kekhasan dan keunikan diri, serta pentingnya bergerak untuk tujuan bersama.
Perancangan sistem KM Campus Channel v.1 memiliki orientasi dasar yaitu
memunculkan kebutuhan kolaborasi di komunitas rumpun unit media untuk
meningkatkan nilai tambah individu maupun kolektif dari komunitas tersebut.
Campus Channel v.2 menekankan pada menemukan komunitas-komunitas kreatif
lainnya di KM ITB sebagai penghasil konten kreatif dengan memberdayakan
komunitas rumpun unit media sebagai saluran distribusinya. Campus Channel v.2
menekankan kepada pembentukan kultur kolaboratif dan partisipatif lintas bidang,
melibatkan unit, himpunan, dan segenap civitas akademika ITB lainnya. Iterasi
Campus Channel v.3 dilakukan untuk menemukan model ekonomi kreatif yang
mampu dibentuk dengan basis komunitas kreatif KM ITB.
a. Berdasarkan evaluasi EOS, diperoleh bahwa kondisi kepemimpinan
entrepreneurial di organisasi KM ITB memiliki kelemahan di poin-poin
Intelijen Pasar, Fleksibilitas serta Orientasi Individu. Hal ini menyebabkan
sulitnya mahasiswa ITB untuk bergerak secara strategis, atau membayangkan
jalannya gerakan strategis; lemahnya inisiatif; serta semunya kebanggaan
padahal anggota tidak memiliki arah gerak dan alasan kenapa dia harus
bergabung ke organisasi. Hal ini menyebabkan semakin redupnya nilai tawar
dan manfaat dari organisasi itu sendiri. namun demikian, dapat dilihat adanya
organisasi yang sehat dan bisa dijadikan percontohan untuk organisasi
lainnya.
b. Berdasarkan evaluasi ELQ, sebagian besar organisasi mahasiswa ITB
memiliki ketergantungan yang tinggi terhadap pemimpin puncaknya, tanpa
melihat bahwa sebenarnya kepemimpinan di tiap lini mampu mereka
terapkan dan menjadikan organisasi tidak hanya tergantung kepada pimpinan
utamanya. Selisih paling besar terdapat pada ekspektasi dan realitas pimpinan
integrator yaitu sebesar 12.32 poin, dimana hal itu berarti KM ITB harus
meningkatkan kemampuan integrator dari para pimpinannya.
c. Intrapreneurship mahasiswa ITB harus dibangun secara khusus, misalnya
dengan revitalisasi identitas Keluarga Mahasiswa ITB, maupun inovasi
sistem kerja yang profesional, sehingga mahasiswa ITB memiliki kebanggaan
yang riil akan nilai tambah dari organisasinya serta sekaligus meningkatkan
kapabilitas dan karakternya sebagai insan intelektual ITB harapan bangsa.
Pengembangan Campus Channel Networks dengan mengusung kolaborasi dan
partisipasi lintas lembaga menjadi gagasan baru yang mampu menggerakkan
kemahasiswaan ITB untuk kembali menjadi pembentuk insan-insan dewasa yang
senantiasa memperjuangkan kebenaran ilmiah dalam rangka mewujudkan visinya
tentang masa depan yang lebih baik.
Campus Channel Networks dengan konsep keberagamannya juga memberikan
dampak yang besar terhadap transformasi kemahasiswaan ITB, terutama perihal
saling menghargai, toleransi, serta solidaritas komunitas. Keluarga Mahasiswa ITB
kini mulai berani untuk melakukan inovasi model pergerakan mahasiswa,
membuktikan kebenaran serta keluar dari belenggu mitos, saling berbagi
pengetahuan dan budaya positif untuk berlomba-lomba menciptakan karya untuk
membangun peradaban bangsa dan dunia.
6.2 Saran
Meskipun bersifat universal ITB, Campus Channel dikelola secara khusus oleh
mahasiswa ITB itu sendiri sehingga sistem manajemen pengetahuan ini harus
disesuaikan dengan kepentingan mahasiswa, seperti libur, jadwal ujian, dan jadwal
kuliah lainnya. Kesinergisan antara pengembangan keativitas dan karakter
mahasiswa ITB dengan pengembangan pengetahuan akademik akan menjadikan
komunitas KM ITB menjadi inspiratif dan inovatif. Hal-hal yang dapat dilakukan
selanjutnya, antara lain:
Perkuat hubungan dengan institusi ITB serta kolaborasi lintas lembaga untuk
memperoleh dinamisasi konstruktif di kampus Campus Channel juga
diharapkan mampu dimanfaatkan oleh komunitas akademik ITB seperti
dosen, lab, serta kelompok keahlian untuk mempublikasikan penelitian
mereka.
Berdayakan ruang gerak yang telah disediakan, misalnya pemanfaatan mata
kuliah 9 SKS dari Pengembangan Keprofesian dan Komunitas untuk
menyinergiskan dengan kurikulum.
Penelitian lanjutan bisa dilakukan lebih mendetil untuk tiap jurusan atau
angkatan untuk mendapatkan prekondisi dari mahasiswa ITB sehingga dapat
diberikan perlakuan yang tepat sebagai peserta didik di ITB
Memastikan pengarsipan dokumen organisasi secara rapi serta meninggalkan
jejak kepengurusan secara tertulis (berupa materi) sehingga pembelajaran
secara organisasi bisa mengkultur dan kemudian memungkinkan terjadinya
inovasi.
Saling memasyarakatkan keberadaan fasilitas Knowledge-Sharing Campus
Channel Network yang terdiri dari 4 bidang, yaitu Campus Channel Podcast,
Campus Channel Production and Broadcasting, Campus Channel Records,
Campus Channel Archive.
Perlu dibuat mekanisme feedback terintegrasi untuk mengakselerasi
perbaikan berkelanjutan dari sistem yang bekerja sepanjang 24 jam tiap
harinya. Model open source bisa diterapkan sehingga melibatkan user tidak
hanya sebagai prosumer konten, melainkan juga prosumer sistem
warehousing, fitur web, dll.
Pengembangan model Campus Channel bisa diteruskan untuk keperluan
memasyarakatkan Sistem Teknologi dan Infomasi terpadu dengan konten
kreatif lokal sehingga tidak hanya mengakselerasi pemerataan pengetahuan di
Indonesia, tetapi bisa juga untuk memperkuat perekonomian masyarakat yang
berbasis kreativitas, tidak hanya berbasis tersedianya sumber daya alam.
PILAR
KOMPONEN
MODEL
BISNIS
DESKRIPSI
PRODUK
Value Proposition
Produk Campus Channel adalah pengumpulan dan penciptaan konten kreatif lokal berbasis kolaborasi lembaga di
KM ITB
Overview
karakter
barang
dan
jasa
perusahaan
KONTEN LOKAL
KOMUNITAS
KREATIF ITB
INTERFACE
PELANGGAN
Target Customer
Segmen target pasar
yang akan ditawarkan
value perusahaan
Blogging
Video kreatif
Fashion
Youth Activies
Jurnalistik
Karya Ilmiah
Kuliner
Publikasi Akademik
Bisnis
Hardware-Software menarik
Band Kampus
Olahraga
Karya Seni Eksperimental
Seni Budaya & daerah
SPESIFIKASI
pengguna internet aktif,
terutama untuk internal
ITB (ai3); akses
bandwidth
besar;budaya sharing
tinggi; komunitas
kreatif dan inovatif
Komunitas KM ITB
Komunitas ITB
Komunitas akademik Bandung, Jawa Barat, Indonesia, dan dunia
Komunitas kreatif Bandung, Jawa Barat, Indonesia, dan dunia
PROFIL
PELANGGAN
Seniman dan Budayawan : KBRI, Galeri, Gedung pertunjukan, komunitas kreatif, Pusat
kebudayaan negara lainnya
Distribution
Channel
Saluran-saluran
perusahaan
untuk
menjangkau segmen
pelanggan
MANAJEMEN
INFRASTRUKTUR
Layanan berbasis portal multimedia network www.campuschannel.itb.ac.id, yang menjadi kantor pusat Campus
Channel Podcast, Campus Channel Production and Broadcasting, Campus Channel Records, dan Campus Channel
Archive
Relationship
Hubungan kedekatan
perusahaan
dengan
pelanggan
Value
Configuration
Pengaturan
model
aktivitas dan sumber
daya
Core Competency
Outline kompetensi
15000 mahasiswa ITB, 74 Unit Kegiatan Mahasiswa, 29 Himpunan, Kabinet, Kongres, MWA WM dan tim,
serta komunitas kreatif mahasiswa ITB lainnya
Dosen, Karyawan, Rektorat, Alumni, serta komunitas kreatis civitas akademika ITB lainnya Golongan
Akademisi : alternatif sarana belajar interaktif, active learning
Seniman dan Budayawan : sarana collaborative sharing and performances, pertukaran budaya, pelestarian
budaya, mediator, cross-culture-and-technology
Ilmuwan dan cendekiawan : inovasi Iptek, interaksi dan kolaborasi dengan elemen lain
Pengusaha dan profesional : penelitian dan pengembangan produk, inovasi model bisnis dan pengetahuan,
memungkinkan partnership langsung ke pihak pertama, sarana self-learning
Pemerintah : Mempersingkat lead time untuk penyelesaian masalah, memungkinkan interaksi langsung dengan
para ahli
Distribusi dan Eksebisi konten lokal komunitas kreatif ITB
Media informasi independen pada segmen lokal dengan audience sekitar 18000 orang
Partner Network
Mitra
untuk
value
Profil Mitra
perusahaan
meningkatkan
Badan dan Institusi terkait inovasi Seni Budaya, Iptek, Bisnis, komunitas kreatif lokal, komunitas pemuda dan
pelajar, pusat Inovasi dan Kewirausahaan
ASPEK FINANSIAL
Inovasi teknologi telekomunikasi untuk menciptakan sistem informasi yang efisien dan berbiaya rendah
Pusat konten kreatif pada suatu segmen lokal yang telah terarsip
Akademisi: universitas, organisasi mahasiswa, sekolah menengah, sekolah dasar, pelatihan dan pembinaan
pengajar
Seniman dan Budayawan : KBRI, Galeri, Gedung pertunjukan, komunitas kreatif, Pusat kebudayaan negara
lainnya
Ilmuwan dan profesional : CIEL, ICMI, Habibie Center,
Pengusaha dan profesional : Ikatan keprofesian, Koperasi, Komunitas Pedagang
Pemerintah : Depdiknas, Departemen Industri, Departemen Perdagangan, Depbudpar, BPPT, KADIN, Pemda,
BAPPEDA
Cost Structure
Rangkuman
sistem
keuangan perusahaan
berserta
konsekuensinya
Revenue Model
Kombinasi
model
perusahaan
modelrevenue
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Keith. and J.W. Newstorm. 1989. Human Behaviour At Work: Organizational
Behaviour, eight edition, McGraw Hill, New York.
Davenport, Thomas. 1993. Process Innovation: Reengineering work through information
technology, Harvard Business School Press, Boston
Departemen Perdagangan Republik Indonesia. 2008. Pengembangan Ekonomi Kreatif
2025: Rencana Pengembangan Ekonomi Kreatif 2009-2015. Indonesia
Gourlay, Stephen. 2004. The SECI model of knowledge creation: some empirical
shortcomings. Kingston Business School, UK
Hammer, Michael and Champy, James. 1993. Reengineering the Corporation: A Manifesto
for Business Revolution, Harper Business
Hendrick, Hal.W. dan Brian M. Kleiner. 2000. Macroergonomics : An Introduction to
Work System Design. Santa Monica, USA : HFES.
Langi, Armein Z. 2001. Pengembangan Industri Teknologi Informasi dan Software di
BHTV
Langi, Armein Z. 2006. ITB Smart Campus: Peer Production of Knowledge Community,
PPTIK ITB, Bandung
Nonaka, Ikujiro and Hirotaka Takeuchi. 2004. Hitotsubashi on Knowledge Management.
John Wiley & Sons (Asia) Pte Ltd, Singapore
Osterwalder, Pigneur and Tucci. 2005. Clarifying Business Models; Origins, Present, and
Future of the Concept
Popadiuka, Silvio dan Chun Wei Choob. 2006. Innovation and knowledge creation: How
are these concepts related?. International Journal of Information Management ed
26 : 302312
Platt, Michael.2007. Web 2.0 in the Enterprise. The Architecture Journal ed July 2007
Rummler & Brache .1995. Improving Performance: How to manage the white space on the
organizational chart. Jossey-Bass, San Francisco
CONTOH KUESIONER
MANAJEMEN PENGETAHUAN
adalah suatu keilmuan yang terdiri dari berbagai praktek-praktek yang digunakan dalam
suatu organisasi untuk mengidentifikasi, membuat, merepresentasikan, mendistribusikan dan
memungkinkan adopsi dari pengalaman dan wawasan.
KM bisa berupa Sosialisasi, Dok um en dan Arsip, Transfer Pengetahuan dan Nilainilai, Diklat, K aderisasi, LPJ, m edia inform asi, w ebsite, m ilis, dll.
Kongres
Kabinet
MWA
TB
Himpunan
Unit
TOP
Ketua, Ketua
Komisi
Presiden, Menko,
Menseskab
MWA,
Ketua
Komisi
Ketua
Ketua,
Sekjen/Wakil, BPA,
DPA/ BPA/MPA
Ketua,
Sekjen/Wakil, BPA,
DPA/ BPA/MPA
MIDDLE
Anggota Komisi,
ketua panitia
menteri, manajer,
WaMenteri/WaMen,
Deputi, Panitia Inti
Anggota
Komisi
Koordin
ator
bidang
Menteri/kabid,
deputi, ketua
kegiatan panitia
Kabid, Ketua
Kegiatan
LOW
Manajer, Staff,
Kepanitiaan
Staff, Anggota,
Kepanitiaan
Manajer,
staff
Anggota
Staff, Anggota,
Panitia
Staff, Anggota,
Panitia
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
I.
PROFIL RESPONDEN
2.
[2] 2007
[3] 2006
[4] 2005
[5] 2004
[6] 2003-..
[2] Wanita
[7] FTSL
[8] SF
[9] FTTM
[10] FITB
[11] FTI
[12] FTMD
:
:
:
:
:
:
TL, SI, KL
FA
TM, TA, MG, TG
GL, GD, ME, OS
FT, TK, TI
PN, MS, MT
3.
4.
5.
Tujuan Anda secara umum terhadap berkegiatan di KM ITB (boleh lebih dari 1)
[1] Mendukung pelajaran di kuliah
[2] Belajar Organisasi
[3] Persiapan untuk beasiswa atau S-2
[4] Persiapan untuk melamar pekerjaan
[5] Mencari Teman
[6] lainnya__
__________(sebutkan)
________________________________________
____________________________________________________
6. Pandangan Anda secara umum terhadap keberjalanan manajemen pengetahuan KM ITB
[1] Buruk
[2] Agak Buruk
[3] Biasa saja
[4] Agak Baik
[5] Baik
7. Pandangan Anda secara umum terhadap keberjalanan manajemen pengetahuan organisasi
Anda
[1] Buruk
[2] Agak Buruk
[3] Biasa saja
[4] Agak Baik
[5] Baik
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
Di bagian- bagian berikut, Anda akan menemukan pernyataan-pernyataan dalam ruang lingkup organisasi.
Gunakan acuan kondisi organisasi Anda secara keseluruhan dalam memberi respon bagi setiap pernyataan.
Lingkari SATU JAWABAN yang sesuai dengan reaksi pertama Anda terhadap setiap pernyataan. Jangan berpikir
terlalu panjang. Rentang survey 7 April 2008-7 April 2009.
STS = Sangat Tidak Setuju ; TS = Tidak Setuju ; R = Ragu-ragu ; S = Setuju ; SS = Sangat Setuju
cutting
STS
TS
SS
STS
TS
SS
10
11
STS
TS
SS
13
14
15
16
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
STS
TS
SS
17
18
19
20
21
STS
TS
SS
23
24
25
26
27
28
29
STS
TS
SS
31
32
33
34
35
Mengenai KECEPATAN
STS
TS
SS
36
37
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
38
39
40
STS
TS
SS
Mengenai FLEKSIBILITAS
41
42
43
44
45
STS
TS
SS
Mengenai FOKUS
46
47
48
Pimpinan puncak memiliki visi yang sangat jelas mengenai kemana arah
kita dan bagaimana mencapainya
49
Jika kamu bertanya pada dua orang yang berbeda tentang strategi
kepengurusan, kamu mungkin akan mendapat dua jawaban yang
berbeda
50
Kami bersedia mengeluarkan effort, selama itu untuk hal-hal yang benar
51
STS
TS
SS
53
54
55
56
STS
TS
SS
58
59
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
ditentukan.
60
61
62
63
64
65
STS
TS
SS
Tentang Saya
Harap lingkari satu jawaban terhadap setiap pernyataan
mengenai diri anda sendiri
70
71
72
73
74
75
76
77
78
79
Kondisi Organisasi
Harap lingkari satu jawaban yang paling menggambarkan perasaan anda terhadap organisasi anda
66. Dibanding organisasi mahasiswa sejenis lainnya, saya menggambarkan kinerja organisasi saya sebagai:
a) Sangat baik
b) Di atas rata-rata
c) Rata-rata
d) Di bawah rata-rata
e) Sangat buruk
67. Dalam hal pemberdayaan SDM, saya menggambarkan organisasi saya sebagai:
a) Sangat baik
b) Di atas rata-rata
c) Rata-rata
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
d)
e)
Di bawah rata-rata
Sangat buruk
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
III.
Petunjuk pengisian:
1. Untuk kolom Kepentingan
2. Untuk kolom Frekuensi
: Angka 5 menunjukan bahwa perilaku ini SANGAT PENTING bagi Anda dan angka 1 SANGAT TIDAK PENTING
: Angka 5 menunjukan bahwa perilaku ini SANGAT SERING dipraktekkan oleh atasan/rekan sejawat/bawahan*
Anda dan angka 1 HAMPIR TIDAK PERNAH DILAKUKAN
No.
Pernyataan Perilaku
Seberapa PENTING
menurut Anda seorang
ATASAN/PIMPINAN
melaksanakan perilaku
tersebut
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh ATASAN
LANGSUNG Anda
TP
SP
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh rekan
sejawat anda
J
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh
bawahan* Anda
J
SR
10
11
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
No.
Pernyataan Perilaku
Seberapa PENTING
menurut Anda seorang
ATASAN/PIMPINAN
melaksanakan perilaku
tersebut
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh ATASAN
LANGSUNG Anda
TP
SP
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh rekan
sejawat anda
J
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh
bawahan* Anda
J
SR
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
No.
Pernyataan Perilaku
Seberapa PENTING
menurut Anda seorang
ATASAN/PIMPINAN
melaksanakan perilaku
tersebut
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh ATASAN
LANGSUNG Anda
TP
SP
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh rekan
sejawat anda
J
SR
Seberapa SERING
perilaku tersebut
dilakukan oleh
bawahan* Anda
J
SR
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com
Survey di bawah ini diisi sesuai pendapat anda tentang Pimpinan Puncak (Top Management) organisasi anda.
Perilaku pimpinan puncak dinilai dari kumpulan perilaku berbagai pimpinan Badan Pengurus/Badan
Perwakilan/pimpinan Kepanitiaan
Seberapa PENTING
Seberapa SERING perilaku
menurut Anda seorang
tersebut dilakukan oleh
PIMPINAN PUNCAK
No. Pernyataan Perilaku
PIMPINAN PUNCAK Anda
melaksanakan perilaku tsb
TP
40
41
Top Management:
Berusaha sekuat tenaga untuk membangun
budaya yang inovatif dalam organisasi.
Mendorong perilaku kewirausahaan/
SP
TP
SP
42
43
44
45
46
47
48
49
Jika anda ingin menambahkan sesuatu yang berkaitan dengan penelitian ini, silahkan untuk menuliskannya di balik kertas ini
atau mengirimkan pesan ke pickbird@yahoo.com