Anda di halaman 1dari 53

ALUR PASIEN IGD

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Tanggal Terbit

Halaman : 1 / 53

Ditetapkan:
DIREKTUR

Alur pelayanan medis bagi pasien yang masuk lewat pintu


Instalasi Gawat Darurat.
Agar pasien dapat ditangani secepat dan seoptimal mungkin
Penanganan pasien gawat darurat sesuai standar dan
layanan yang teratur baik secara medis maupun administratif

alur

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 2 / 53

1. Pasien
masuk
ruang
gawat
darurat
pengantar
/
keluarga pasien mendaftar ke pendaftaran IGD
2. Perawat
IGD
melakukan
triase
memeriksa
kondisi
pasien IGD
3. Menerima status pasien dari rekam medik
4. Perawat IGD melaporkan pada dokter jaga IGD setelah
melakukan labelisasi/triase (merah, kuning, hijau, hitam)
5. Paramedik
dan
dokter
melakukan
tindakan
yang
diperlukan sesuai SPM emergensi.
6. Dokter menjelaskan tindakan yang akan dilakukan dan
disetujui oleh pasien/keluarga (informed consent)
7. Bila pasien menolak pemeriksaan dan atau tindakan
(medik,
penunjang,
rawat
inap),
pasien/keluarga
menandatangani surat penolakan.
8. Pasein tanpa pengantar dan dalam kondisi tidak sadar,
dokter
atau paramedis berhak melakukan tindakan
penyelamatan bila terdapat kondisi yang mengancam jiwa
pasien
9. Bila diperlukan pemeriksaan penunjang, dokter membuat
pengantar ke unit terkait dan mengonfirmasi lewat telpon,
pengambilan sampel laboratorium dilakukan diruang gawat
darurat,
untuk
pemeriksaan
rontgen,
petugas
IGD
mengantarkan pasien ke unit radiologi
10.Dokter jaga IGD mencatat hasil bacaan penunjang medik di
dokumen

ALUR PASIEN IGD

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Poliklinik Rawat Jalan


Instalasi Radiologi
Instalasi Laboratorium
Instalasi Farmasi
Rawat Inap
Bagian Pendaftaran/Rekam Medis
Satpam

Halaman : 3 / 53

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 4 / 53

MELAKUKAN TRIASE INSTALASI GAWAT DARURAT


No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indrianikeadaan pasien
Pengelompokan atau proses memilah-milah
berdasarkan kegawatdaruratan dan berat ringannya trauma
atau penyakit pasien
Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan
tepat sesuai
dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan.
a. Proses triase, dilakukan langsung oleh perawat
Instalasi Gawat
Darurat.
b. Pertolongan pada pelayanan Gawat Darurat sehari-hari
dahulukan korban yang kondisinya berat sekali.
c. Prioritas Pertolongan dengan labelisasi warna
Merah : Gawat Darurat
Kuning : Gawat Tidak Darurat atau Darurat Tidak Gawat
Hijau : Tidak Gawat Tidak Darurat
Hitam : Meninggal

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 5 / 53

a. Petugas menerima pasien yang datang dan membawanya


ke ruang
triase.
b. Perawat IGD melakukan anamnesa dengan cepat nama,
umur dan alamat pasien serta keluhan utama pasien, pada
pasien untuk menilai tingkat kesadaran, pasien, bila perlu
menyetuh atau menggovanng bahu pasien dengan tetap
menjaga prosesionalitas.
c. Perawat IGD memeriksa gangguan jalan nafas (lihat,
raba dan dengar).
d. Perawat IGD Memeriksa gangguan sirkulasi pada pasien
dengan memeriksa nadi pasien (nadi radialis/carotis)
e. Perawat IGD Memeriksa adanya luka, patah tulang
maupun perdarahan dengan cara melihat dan meraba
tubuh korban secara detail mulai dari kepala sampai ujung
kaki sesuai dengan kondisi korban.

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 6 / 53

MELAKUKAN TRIASE INSTALASI GAWAT DARURAT


No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih
dr. Ratna Fitri
Indriani

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 7 / 53

f. Dari hasil pemeriksaan, Perawat IGD menentukan


katogeri pasien berdasar label pelayanan :
Label merah
: Emergency :
Pasien gawat dan darurat, pasien ini harus
mendapat pertolongan dengan prioritas
penanganan pertama
Label Kuning
: Urgent :
Pasien tidak gawat tapi darurat atau gawat
tidak darurat, pasien ini harus mendapat
pertolongan dengan prioritas penanganan
kedua P2
Label hijau
: Non Urgent :
Pasien tidak gawat dan tidak darurat,
pasien
ini
akan
mendapat prioritas
penanganan ketiga P3
Label Hitam
: Expentant :
Pasien mengalami cedera mematikan dan
akan
meninggal
meski
mendapat
pertolongan
g. Perawat IGD menginformasikan hasil triase kepada dokter
jaga IGD
memeriksa keadaan umum pasien untuk melihat kondisi
pasien

ALUR PASIEN IGD

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Instalasi gawat darurat

Halaman : 8 / 53

ALUR PASIEN IGD

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 9 / 53

Pelayanan pasien tidak akut dan tidak darurat adalah pasien


yang tidak dalam keadaan gawat dan tidak memerlukan
tindakan segera (darurat)
Sebagai acuan penetapan langkah-langkah untuk pelayanan
pasien tidak
gawat tidak darurat di rumah sakit
Menangani pasien-pasien tidak gawat tidak darurat pada
jam kerja
dikirim ke poliklinik rawat jalan dan di luar jam kerja
diperiksa di
Instalasi Gawat Darurat (IGD)

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 10 / 53

1. Pasien yang datang ke IGD, Oleh perawat IGD segera


melakukan
triase.
2. Bila Penderita tidak dalam keadaan gawat pada jam kerja
(jam 08.00
13.00) di kirim ke bagian rawat jalan atau poliklinik
yang sesuai dengan kasus penyakitnya.
3. Pendaftaran pasien dilakukan di pendaftaran rawat jalan.
4. Penderita yang datang diluar jam kerja dilayani di IGD
dimana pasien/Keluarga sebelumnya mendaftarkan identitas
pasien ke bagian pendaftaran IGD.
5.
Dokter akan memeriksa pasien dan mencatat resume
medik pasien di rekam medis (warna merah) IGD.
6. Pemberian terapi pada pasien/peresepan untuk pasien
dengan pembiayaan umum dapat diberikan selama 3(tiga)
hari, dan sesuai kebijakan Pembiayaan askes dan jamkesmas
pasien hanya diberi terapi/peresepan obat untuk satu hari
dan selanjutnya penderita diberi penjelasan untuk berobat
kebagian rawat jalan atau poliklinik keesokan harinya
7. Setelah
pelayanan
tindakan
pada
pasien
selesai,
keluarga/penanggungjawab
pasien/pasien
menyelesaikan
administrasi
tindakan
dibagian
pendaftaran/kasir baru kemudian pasien diperbolehkan
1. Poliklinik Rawat Jalan
2. Instalasi Radiologi
3. Instalasi Laboratorium
4. Instalasi Farmasi
5. Bagian Pendaftaran/Rekam Medis

ALUR PASIEN IGD

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 11 / 53

Suatu Pencatatan hasil pemeriksaan dan tindakan yang telah


dilakukan terhadap pasien di IGD
Sebagai acuan penerapan dalam rangka langkah pengisian
rekam medis di
IGD
Rekam Medis di IGD mengacu pada sistim rekam medis di
Rumah Sakit.
1. Petugas pendaftaran menulis nomor Rekam Medis, nama
dan tanggal
masuk jam masuk status pasien, alamat umur, tanggal lahir,
jenis kelamin, status perkawinan, agama, pekerjaan, nama
pekerjaan, alamat/tlp lainnya yang berhubungan dengan
pasien.
2.
Perawat IGD menulis tanggal, jam pemeriksaan, tempat
kejadian pada kasus tertentu, menulis kasus rujukan atau
bukan dan mengantar pasien ke rumah sakit, jika pasien
tidak ada identitas atau keluarganya, perawat menulis
identitas yang dihubungi dan yang menghubungi di sertai
jam dan tanggal. Perawat menulis jenis penyakit apabila
pasien diobservasi pada kolom observasi.
3. Dokter menulis jam pemeriksa dan anamnesa. Pemeriksaan
fisik, diagnosa kerja / deferential diagnosa, pengobatan dan
tindakan pada pasien kecelakaan mengisi status lokasi, bila
ada konsul menulis konsulen di kolom konsul disertai jam
konsul.
4.
Dokter konsulen menulis jawaban konsul dengan disertai
- IGD
-

Pendaftaran / Rekam Medis

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 12 / 53

RUJUKAN DAN PINDAH RAWAT


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriani pemeriksaan,
Pasien dirujuk adalah pasien yang memerlukan
pengobatan atau fasilitas khusus yang tidak tersedia di Rumah
Sakit Bersalin Asih. Pasien pindah rawat adalah pasien yang
dikirim ke rumah sakit lain
karena permintaan pasien atau keluarganya, atau karena
tempat rawat inap di Rumah Sakit Bersalin Asih.
Indikasi :
1. Pengobatan dan atau tindakan tertentu yang diperlukan
tidak bisa dilakukan di Rumah Sakit Bersalin Asih
2. Fasilitas, baik Peralatan maupun tenaga profesional (ahli)
yang tidak dimiliki atau peralatan yang dimiliki sedang dalam
keadaan rusak
3. Ruang rawat inap penuh
4. Atas permintaan pasien dan atau keluarga untuk pindah
rawat di

ALUR PASIEN IGD

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 13 / 53

1. Mengirim pasien yang dirujuk atau pindah rawat ke rumah


sakit lain
secara cepat, cermat dan aman bagi pasien
2. Menjalin kerjasama yang baik dan efisien dengan rumah
sakit yang di tuju
Pelayanan pasien rujukan keluar RS dilakukan dalam
kerjasama tim
sesuai standar dan menjaga citra RS
1. Pasien yang akan dirujuk/pindah rawat harus dalam keadaan
stabil
2. Atas salah satu atau lebih indikasi tersebut diatas, Dokter
IGD yang memeriksa menginstruksikan untuk merujuk pasien
ke RS lain
3. Dokter menulis pada Rekam Medik pasien bahwa pasien
dirujuk ke
RS (nama RS rujukan) disertai dengan alasan rujukan
4. Dokter dan atau perawat memberitahu dan menjelaskan
ke RS lain beserta alasan pasien dirujuk
5. Dokter membuat surat rujukan
6. Lengkapi persiapan pasien untuk dipindahkan, bila perlu
ambulance lengkap dengan peralatan penunjang hidup dan
peralatan lainnya, obat dan bahan yang diperlukan sesuai
kebutuhan kondisi dan kasus pasien
7.
Kalau memungkinkan, dokter atau perawat dapat
menghubungi dokter atau perawat di RS Rujukan melalui
telepon
untuk
penyampaian
informasi
dan
untuk
mempersiapkan pasien.
8. Pasien gawat (dalam keadaan stabil) harus ditemani oleh
Dokter atau perawat yang telah menguasai dan mampu
melakukan teknik-teknik life saving serta bertanggung jawab
dan melakukan observasi dan pemantauan kegawatan

ALUR PASIEN IGD

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 14 / 53

Dokter Jaga IGD, Perawat IGD, Sopir Ambulance

ALUR PASIEN IGD

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Pasien instalasi gawat darurat


pemeriksaan laboratorium

Halaman : 15 / 53

yang

membutuhkan

Sebagai acuan bagi dokter dan perawat instalasi gawat


darurat, apabila
pasien IGD membutuhkan pemeriksaan laboratorium
1. Pelayanan laboratorium RS buka 24 jam.
2. Sebagai pedoman/acuan permintaan pemeriksaan
laboratorium yang benar.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 16 / 53

1. Pasien datang di Instalasi Gawat Darurat, kemudian


keluarga pasien
melakukan pendaftaran dibagian pendaftaran.
2.
Dokter IGD melakukan pemeriksaan kepada pasien,
apabila pasien memerlukan pemeriksaan laboratorium,
kemudian dokter menjelaskan kepada pasien bahwa
diperlukan pemeriksaan laboratorium.
3.
Bila pasien telah setuju dilakukan pemeriksaan
laboratorium, maka perawat IGD menelpon ke instalasi
Laboratorium untuk pemberitahuan bahwa ada pasien IGD
yang membutuhkan pemeriksaan laboratorium.
4. Dokter IGD membuat surat pengantar untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan laboratorium.
5. Petugas laboratorium datang ke IGD melihat surat pengantar
pemeriksaan laboratorium dari dokter IGD dan melakukan
pengambilan spesimen untuk pasien IGD yang memerlukan
pemeriksaan.
6. Apabila hasil pemeriksaan laboratorium sudah selesai,
petugas
laboratorium
mengantar
hasil
pemeriksaan
laboratorium ke IGD.
7.
Setelah seluruh pelayanan selesai keluarga pasien atau
pasien berobat jalan. Untuk rawat inap pembayaran akan
1. Instalasi Laboratorium
2. Bagian Pendaftaran
3. kasir

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 17 / 53

PEMERIKSAAN RADIOLOGI PASIEN INSTALASI


GAWAT DARURAT
No. Dokumen
No. Revisi : -

Tanggal terbit

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriani
Pasien Instalasi gawat darurat yang membutuhkan
pemeriksaan
Radiologi
Sebagai acuan bagi dokter dan perawat instalasi gawat
darurat, apabila
pasien IGD membutuhkan pemeriksaan Radiologi.
1. Pelayanan Radiologi RSB ASIH buka 24 jam
2. Sebagai pedoman / acuan bagi dokter, perawat dan
pasien dalam melakukan permintaan pemeriksaan radiologi
yang benar.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 18 / 53

1. Pasien datang ke Instalasi Gawat Darurat dan melakukan


pendaftaran
di bagian pendaftara.
2.
Dokter IGD melakukan pemeriksaan kepada pasien,
apabila
pasien
memerlukan
pemeriksaan
radiologi,
kemudian dokter menjelaskan kepada pasien bahwa
diperlukan pemeriksaan radiologi.
3.
Bila
pasien
telah
setuju
dilakukan
pemeriksaan
radiologi, maka perawat IGD menelfon ke instalasi radiologi
untuk pemberitahuan bahwa ada pasien IGD yang
membutuhkan pemeriksaan radiologi
4. Dokter IGD membuat surat pengantar untuk pasien yang
memerlukan pemeriksaan radiologi
5.
Petugas IGD membawa pasien ke ruang pemeriksaan
radiologi sambil membawa surat pengantar, kemudian
petugas radiologi melakukan pemeriksaan.
6. Pada jam kerja hasil pemeriksaan langsung dibaca
oleh dokter spesialis radiologi, sedangkan diluar jam kerja
akan dibaca oleh dokter spesialis radiologi keesokan harinya.
7. Semua pasien IGD yang dirujuk ke ruang rawat inap dan
memerlukan pemeriksaan cyto radiologi maka sebelum
dikirim harus dilakukan terlebih dahulu pemeriksaan radiologi
meskipun diluar jam kerja.
8.
Jika pasien rawat jalan maka pembayaran langsung
1. Instalasi Radiologi
2. Bagian Rekam Medik
3. Kasir

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 19 / 53

KONSULTASI MEDIS DI IGD


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


iani
1.
Konsultasi adalah permintaan Indr
pendapat,
saran dan
instruksi lebih lanjut yang dilakukan oleh dokter IGD/dokter
ahli lain sehubungan dengan keadaan sakit atau cedera
yang diderita pasien yang
dirawatnya membutuhkan penanganan yang lebih kehusus
oleh dokter ahli tertentu.
2. Konsultasi dapat dilakukan oleh dokter IGD kepada dokter
ahli RS Bersalin Asih atau antar dokter ahli RS Bersalin Asih.
Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
melakukan
konsultasi medis
kepada dokter spesialis konsulen IGD RS Bersalin Asih, sehingga
pasien dapat mendapatkan penanganan yang segera dari
dokter ahli yang dibutuhkan.

ALUR PASIEN IGD

KEBIJAKAN

PROSEDUR

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 20 / 53

1. Mengacu pada Surat Keputusan Direktur tentang Prosedur


pelayanan
Pasien RS Bersalin Asih
2. Konsultasi dilaksanakan sesegera mungkin bila dokter jaga
di IGD
memerlukan tindak lanjut dari dokter spesialis
3. Pelaksanaan dokter konsulen IGD sesuai dengan Jadwal
yang telah ditetapkan
1. Pasien yang datang ke IGD dilayani oleh dokter jaga dan
atau perawat
jaga IGD
2. Setelah selesai pemeriksaan dokter memberikan pengobatan
dan tindakan sesuai dengan diagnosa
3.
Apabila pasien membutuhkan konsultasi medis spesialis,
maka dokter jaga IGD menghubungi segera dokter spesialis
konsulen IGD yang dibutuhkan melalui telepon.
4. Apabila dokter jaga spesialis on call dalam waktu 15-30
menit tidak berhasil dihubungi, maka dokter jaga IGD
menghubungi dokter jaga on call lain yang akan bertugas
minggu berikutnya.

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 21 / 53

KONSULTASI MEDIS DI IGD


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL
PROSEDUR

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indrianiharus datang dan
5.
Pada kasus cito, dokter konsulen
memeriksa pasien di IGD.
6. Dokter konsulen menuliskan hasil pemeriksaan serta
sarannya pada
status pasien dengan menulis tanggal dan jam konsultasi
dijawab.
7.
Pada kasus biasa, dokter konsulen dapat memeriksa
langsung pasien dan atau hanya memberikan saran melalui
telepon.
8.
Dokter IGD yang menerima jawaban konsul melalui
telepon haurs menuliskan jawaban konsul dengan jelas dan
teliti dilembar rekam medis, kemudian hasil konsultasi
dibacakan ulang kepada konsulen, kemudian waktu saat
menerima konsulan ditulis direkam medis.

ALUR PASIEN IGD

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 22 / 53

Instalasi Gawat Darurat, SMF Dokter Umum, SMF Dokter


Spesialis, Komite Medis

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 23 / 53

PENJELASAN PASIEN PULANG


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriani
Penjelasan dan memberikan keterangan
kepada pasien
dan keluarga mengenai pengobatan selanjutnya.
Sebagai acuan bagi staf IGD dalam pemberian penjelasan
kepada
penderita atau keluarga yang pulang.
Ada ketentuan tentang penjelasan pasien pulang
1. Dokter atau perawat menjelaskan pada pasien dan
keluarga, pasien
boleh pulang
2. Berikan penjelasan mengenai keadaan penyakitnya cara
perawatan di rumah dan cara minum obat.
3. Berikan penjelasan mengenai hari kontrol ke poliklinik.
4. Berikan penjelasan cara pembayaran dan administrasi.
5. Penjelasan diberikan sampai keluarga mengerti.

ALUR PASIEN IGD

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

IGD, Kasir, Administrasi

Halaman : 24 / 53

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 25 / 53

PASIEN PULANG IGD


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indrianidan diberi
Pasien gawat darurat yang sudah diperiksa
pengobatan, tetapi
tidak perlu dirawat atau dilakukan tindakan khusus misalnya
operasi.
Sebagai acuan dalam memulangkan pasien.
Ada ketentuan tentang pasien pulang.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 26 / 53

1. Dokter IGD memutuskan bahwa pasien tersebut tidak perlu


perawatan
lebih lanjut.
2. Pasien / keluarga diberi penjelasan boleh pulang.
3.
Keluarga
pasien
dianjurkan
untuk
menyelesaikan
administrasi di bagian pembayaran.
4. Bukti pembayaran, struk berwarna merah diserahkan ke
IGD, struk warna putih diserahkan ke kasir dan struk warna
biru diserahkan kepada pasien.
5. Pasien diberi kartu kontrol untuk ke poliklinik dan
penyuluhan mengenai perawatan dan minum obat di rumah.
IGD, Rekam Medik

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 27 / 53

PASIEN RAWAT INAP IGD


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indr
ianiyang telah melalui
Pasien IGD yang dirawat adalah pasien
IGD
pemeriksaan atau tindakan dan memerlukan perawatan
menurut dokter pemeriksa.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk merawat
pasien ke
ruangan.
Pasien yang memerlukan perawatan dan tindakan keperawatan

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 28 / 53

1. Memeriksa dan menentukan bahwa pasien harus dirawat.


2. Memberitahu dan memberi motivasi pada pasien atau
keluarga bahwa pasien harus dirawat.
3. Menanyakan ke admission office / ke ruangan ada
tempat yang tersedia atau tidak
4. Jika pasien setuju dan ruangan ada, maka dokter mengisi
status lists pasien dikolom rawat inap.
5. Keluarga membuat status rawat inap dan menentukan kelas
perawatan.
6. Perawat IGD memberitahu ruang rawat inap bahwa
pasien akan dirawat
7. Pasien diantar ke ruangan
-

IGD
Ruang Rawat Inap.

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 29 / 53

PENANGANAN PASIEN DOA (DEATH


No. Dokumen

ON ARRIVAL)
No. Revisi : -

Tanggal terbit

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indr
iani keadaan
DOA adalah pasien yang datang ke IGD
dalam
meninggal dunia.
Sebagai acuan untuk menangani pasien DOA
Adanya prosedur tertulis untuk pasien DOA.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 30 / 53

1. Dokter melakukan triage.


2. Dokter memeriksa pasien, memastikan pasien apakah
betul-betul sudah meninggal.
3. Identifikasi pasien mulai dari jam datang dan keadaan
pasien.
4. Dokter memberitahu pengantar pasien bahwa pasien sudah
meninggal ketika datang ke Rumah sakit.
5. Bila sebab kematiannya diduga tidak wajar, maka atas
persetujuan keluarga pasien jenazah dirujuk ke kamar
jenazah untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.
6. Dokter
menandatangani
surat
keterangan
pasien
yang
sudah meninggal rangka dua, satu diserahkan
kepada keluarga pasien dan satu disimpan untuk
diarsipkan.
7. Setelah pemeriksaan selesai pasien dapat langsung dibawa
pulang bila tidak ada keluarga langsung dibawa ke kamar
1. mayat.
Dokter IGD.
2. Petugas Kamar Mayat.
3. Kepolisian.
4. Rekam Medik

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 31 / 53

PENGELOLAAN VISUM ET REPERTUM


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriaketerangan
ni
Visum et repertum adalah suatu
dokter
sebagai
saksi mengenai hal-hal yang ditemukan saat
pemeriksaan pasien baik hidup maupun mati.
Sebagai acuan langkah-langkah dalam pelaksanaan
pengelolaan visum et
repertum.
Adanya prosedur tertulis mengenai pengelolaan visum et
repertum.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 32 / 53

1. Petugas pendaftaran menerima permintaan visum et pihak


kepolisian
2.
Petugas pendaftaran menyerahkan permintaan visum
kepada petugas visum et repertum di bagian rekam medis.
3. Permintaan visum dicatat oleh petugas visum et repertum
ke dalam buku register dan mengarsipkannya
4. Petugas visum et repertum mencari berkas rekam medis
pasien yang dimaksud di tempat penyimpanan berkas rekam
medis
5. Bila berkas rekam medis baru masuk ke urusan rekam
medis dan informasi kesehatan dicari di IGD
6. Berkas rekam medis pasien disatukan dengan form visum et
repertum untuk kemudian diserahkan kepada dokter yang
bertanggungjawab dalam perawatan pasien tersebut.
7. Dokter mengisi visum et repertum sesuai dengan apa yang
ditulis.
8. Pengisian form visum et repertum paling lama sampai 3
hari setelah petugas visum et repertum menyerahkan berkas
rekam medis dan form visum et repertum kepada dokter
yang bersangkutan.
9. Berkas tersebut diserahkan kembali ke petugas visum
et repertum untuk di ketik
10. Pembuatan visum et repertum paling lama satu minggu
1. Instalasi gawat darurat
2. Petugas pengolah visum et repertum
3. Rekam medis.

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 33 / 53

PENANGANAN PASIEN MENINGGAL DI IGD


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indrianiyang datang masih
Pasien yang meninggal di IGD yaitu pasien
hidup dalam keadaan gawat dan setelah dilakukan penanganan
resusitasi tidak berhasil dan akhirnya meninggal.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah penanganan pasien
meninggal
di IGD.
Adanya peraturan tertulis mengenai pasien yang meninggal di
IGD.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

1.
2.
3.
4.

Halaman : 34 / 53

Pasien melalui triage masuk ke ruang resusitasi


Dokter melakukan resusitasi sesuai dengan keadaan pasien.
Catat jam masuk pasien dan jam resusitasi
Jika pasien meninggal catat jam meninggal dan
kemungkinan penyebab kematian.
5. Dilakukan pemeriksaan pasien secara lengkap dan dicatat
di rekam medik IGD.
6. Dokter memberitahukan kepada keluarga bahwa
pasien sudah meninggal dunia.
1. Dokter IGD.
2. Rekam Medik

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 35 / 53

PENGGUNAAN AMBULANCE UNTUK PASIEN INSTALASI


GAWAT DARURAT
No. Dokumen
No. Revisi : -

Tanggal terbit

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriani
Penggunaan ambulance untuk pengangkutan
gawat darurat ketempat tujuan pasien.

pasien

Sebagai acuan bagi dokter dan perawat instalasi gawat


darurat, serta
pasien IGD dalam menggunakan ambulance rumah sakit.
1. Ambulance RS Bersalin Asih tersedia selama 24 jam
2. Kondisi pasien gawat harus distabilkan terlebih dahulu
sebelum melakukan perjalanan dengan ambulance.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 36 / 53

1. Apabila ada pasien IGD memerlukan ambulance,


misalnya karena
ingin pindah rumah sakit atau merujuk pasien tersebut
atas dasar ruang rawat inap penuh atau fasilitas
terbatas, maka petugas IGD konfirmasi ke bagian kasir
bahwa pasien tersebut memerlukan ambulace ke tujuan
yang telah ditentukan.
2. Keluarga pasien meyelesaikan administrasi ke bagian kasir.
3.
Apabila bagian kasir telah ACC, kemudian pihak kasir
menghubungi ambulance yang sedang bertugas.
4. Perawat IGD membuat surat jalan dengan keterangan
driver dan perawat pendamping pasien.
5.
Dokter dan perawat IGD menstabilkan kondisi pasien
sebelum paien dirujuk atau dibawa oleh ambulance ke
tempat tujuan tersebut.
6. Dokter IGD membut rujukan keterangan terapi yang telah
diberikan di
RS.
7. Perawat IGD mempersiapkan kelengkapan peralatan yang
diperlukan yang belum tersedia di ambulance
8. Setelah kondisi pasien stabil maka ambulance disiapkan
di depan IGD, perawat IGD dan driver memindahkan pasien
ke ambulance dan perawat pendamping membawa surat
1. Ambulance
2. Supir ambulance
3. Kasir

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 37 / 53

PENGADAAN DAN PENYEDIAAN OBAT, ALAT DAN BAHAN


MEDIS HABIS PAKAI DI
INSTALASI GAWAT DARURAT
No. Dokumen
No. Revisi : Halama
n
1/1

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

Tanggal terbit

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriani
Pengadaan obat, bahan dan alat medis
habis pakai di IGD
adalah suatu proses pemenuhan persediaan obat, bahan dan
alat kesehatan habis pakai untuk menangani pasien yang
datang dalam kondisi gawat darurat.
Guna menunjang pemberian pelayanan secara cepat dan tepat
1. Melengkapi alat, bahan madis habis pakai dan obatobatan sesuai
dengan standar.
2. Sebagian obat dan alat kesehatan habis pakai disediakan
di farmasi
IGD.
3. Pengambilan obat dan alat kesehatan untuk life saving di
farmasi IGD

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 38 / 53

1. Petugas Inventaris IGD membuat perencanaan


mingguan untuk
memenuhi kebutuhan obat dan alat kesehatan habis pakai di
IGD
2. Meminta persetujua perencanaan kebutuhan obat dan alat
kesehatan kepada kepala ruangan dan katim
3.
Bila perencanaan kebutuhan obat dan alat kesehatan
telah disetujui kepala ruang, kemudian petugas inventaris
IGD melakukan permintaan ke Instalasi farmasi dengan
menggunakan
buku permintaan (amprahan) seminggu
sekali.
4. Petugas gudang farmasi mengecek ketersediaan obat
dan alat kesehatan di gudang farmasi.
5. Petugas gudang farmasi menyiapkan permintaan obat
dan alat kesehatan untuk IGD.
6.
Setelah obat dan alat kesehatan di cek, kemudian
disimpan di lemari sesuai jenisnya.
7.
Penyediaan alat kesehatan seperti infus set, abbocath,
1. Instalasi farmasi.
2. IGD

ALUR PASIEN IGD

RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

PENYIMPANAN OBAT, ALAT DAN BAHAN MEDIS HABIS


PAKAI DI INSTALASI GAWAT
No. Dokumen

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

Halaman : 39 / 53

Tanggal terbit

DARURAT
No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indrianihabis pakai adalah
Penyimpanan obat, alat dan bahan medis
suatu proses penyimpanan obat-obatan, alat dan bahan medis
habis pakai sebelum digunakan untuk menangani pasien.
Untuk mencegah terjadinya kerusakan pada obat, alat dan
bahan habis
pakai selama dalam proses penyimpanan.
Penyimpanan alat, bahan medis habis pakai dan obatobatan sesuai
dengan standar.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 40 / 53

1. Petugas inventaris mendata jenis dan jumlah obatobatan, alat dan


bahan habis pakai dilemari penyimpanan IGD setiap minggu.
2. Selama dalam penyimpanan obat-obatan, alat dan bahan
habis pakai harus terlindung dari cahaya matahari dan air.
3.
Petugas inventaris harus mengecek tanggal ekpaire dari
obat, alat dan bahan habis pakai setiap minggu.
4. Petugas inventaris mencatat dalam buku penyimpanan
alat, bahan habis pakai dan obat-obatan berapa jumlah obat
dan bahan habis pakai yang masih tersimpan dan jumlah
yang sudah dikeluarkan setiap minggu.
5. Sebagian obat dan alat kesehatan habis pakai disimpan
di farmasi
IGD.
IGD dan Instalasi farmasi.

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 41 / 53

CARA MENERIMA TELEPON


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriadigunakan
ni
Telepon adalah sarana komunikasi yang
rumah
sakit untuk komunikasi didalam (internal) maupun ke luar
(external) rumah sakit
Standarisasi cara menerima telepon dirumah sakit.
Petugas penerima telepon harus melayani setiap panggilan
telepon yang
masuk dengan baik dan sopan.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 42 / 53

a. Petugas mengangkat telepon yang berdering


dengan segera.
(maksimal 3 kali berdering)
b. Petugas mengucapkan salam selamat pagi/siang/malam
c. Apabila telepon berasal dari intern RS, petugas
menyebutkan nama
petugas dan unit kerja ; Dengan .... <nama> ....<unit>.
d. Apabila telepon berasal dari luar RS, petugas menyebutkan
unit kerja
dan nama RS; Dengan .... <unit> .... <rumah sakit>.
e. Petugas menanyakan perihal / maksud dari penelepon, sbb :
ada yang bisa kami bantu ?
f. Petugas menjawab dan memberikan informasi yang
dibutuhkan secara singkat dan jelas
g. Setelah selesai melakukan percakapan, petugas
mengucapkan
Instalasi Gawat Darurat.

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 43 / 53

CARA MENELPON KELUAR RUMAH SAKIT


RUMAH SAKIT
BERSALIN ASIH

STANDAR
PROSEDUR
OPERASIONAL

PENGERTIAN

TUJUAN
KEBIJAKAN

No. Dokumen

Tanggal terbit

No. Revisi : -

Halama
n
1/1

Ditetapkan
oleh : Direktur
RSB Asih

dr. Ratna Fitri


Indriarumah
ni
Tata cara menelpon ke luar (eksternal)
sakit dengan
menggunakan telepon yang ada di IGD dan menelepon unit lain
di dalam Rumah Sakit dengan menggunakan aiphon.
Standarisasi tata cara menelepon di IGD baik ke dalam maupun
keluar ke
luar rumah sakit
1. Setiap menelepon keluar rumah sakit, petugas IGD wajib
mencatat
data-data yang akan dilaporkan.
2.
Setiap petugas IGD yang menelepon baik ke unit lain
dalam rumah sakit maupun ke luar rumah sakit harus
melakukannya dengan baik dan sopan, berbicara seperlunya
dengan jelas dan singkat.

ALUR PASIEN IGD

PROSEDUR

UNIT TERKAIT

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 44 / 53

1. Petugas IGD mencatat data-data yang akan dilaporkan.


2. Petugas IGD bisa langsung menghubungi nomor telepon
rumah sakit/instansi yang dituju tanpa melalui operator
dengan menggunakan pesawat telepon IGD.
3. Komunikasi dengan unit lain di Rumah Sakit dilakukan dengan
menggunakan pesawat aiphon.
4.
Pada saat telepon diangkat langsung ucapkan salam,
perkenalkan diri dan jelaskan maksud dan tujuan menelepon
secara singkat dan jelas.
5. Sebelum ditutup ucapkan terima kasih dan salam selamat
pagi/siang/malam.
1. Seluruh unit rumah sakit yang terpasang aiphon.
2. IGD.

ALUR PASIEN IGD

Status
Dokumen

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Induk
No.Distribusi

Salinan

SOP / PROTAP
OBSERVASI PASIEN GAWAT RSGMP UNSOED

INSTANSI

No Dokumen

No Revisi

Halaman

........

1/1

SOP

Tanggal Terbit

UGD

Pengertian
Tujuan
Kebijakan

Prosedur

Halaman : 45 / 53

Disetujui oleh,

Memantau keadaan pasien gawat


Sebagai acuan pemantauan/ observasi penderita gawat
agar selamat jiwanya
1.
Pelayanan yang cepat dan tepat akan menyelamatkan
jiwa seseorang.
2. Pelaksanaan dilakukan oleh perawat, ataupun oleh dokter.
Persiapan alat :
1.
2.
3.
4.
5.

Stetoskope
Tensimeter
Thermometer
Stop watch/ jam
Senter

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Halaman : 46 / 53

Penatalaksanaan :
1.
Menjelaskan tujuan pada keluarga pasien.
2.
Membawa alat-alat ke dekat pasien.
3.
Mengobservasi kondisi pasien tiap 5 15 menit
sesuai dengan tingkat kegawatannya.
4.
Hal-hal yang perlu diobservasi :
a. Keadaan umum penderita
b. Kesadaran penderita
c. Kelancaran jalan nafas (air Way).
d. Kelancaran pemberian O2
e. Tanda-tanda vital :Tensi, Nadi, Respirasi / pernafasan
dan Suhu.
f.
Kelancaran tetesan infus
5.
Apabila hasil observasi menunjukkan keadaan
penderita semakin tidak baik maka paramedis perawat
harus lapor kepada Dokter yang sedang bertugas (diluar
jam kerja pertelpon).
6.
Apabila kasus penyakitnya diluar kemampuan Dokter
UGD maka perlu dirujuk
7.
Observasi dilakukan maksimal 2 jam, selanjutnya
diputuskan penderita bisa pulang atau rawat inap.
8.
Perkembangan penderita selama observasi dicatat
dilembar observasi.
Setelah observasi tentukan apakah penderita perlu : rawat
jalan / rawat inap / rujuk.
Unit terkait

Rawat Inap

ALUR PASIEN IGD

Status
Dokumen

INSTANSI

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

Induk

SOP / PROTAP
PENATALAKSANAAN HEACTING
No Dokumen
No Revisi

SOP

Tanggal Terbit

UGD

Kebijakan

Prosedur

Salinan

No.Distribusi

........

Pengertian
Tujuan

Halaman : 47 / 53

Halaman

1/1
Disetujui oleh,

Heacting adalah penjahitan luka terbuka


Sebagai acuan penatalaksanaan penjahitan sampai luka tertutup
oleh jahitan unutk menghindari infeksi lanjutanan
1. Perawat yang sudah terlatih dalam melakukan heacting
2. Semua pasien dengan vulknus laceratum dan luka kurang dari 6
jam
PERSIAPAN PERALATAN :

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

1. Hanscoen
2. Duk bolong steril
3. Kasa steril
4. Lidokain steril
5. Supratul
6. Spuit 3 cc
7. Betadine solution
8. Alcohol 70 %
9. Benang silk untuk kulit
10. Benang catgut untuk
pembuluh darah

Halaman : 48 / 53

11. Bak instrumen steril


berisi :
Pinset chirugis
Pinset anatomi

Mosquito (klem arteri


kecil)
Naldvoulder
Jarum kulit
Gunting
12.Cairan Na Cl
13. Cairan H2O2 hodrogen
peroksida

PENATALAKSANAAN :
1.
Perawat menyiapkan alat kedekat pasien dan menjelasakan
kepasien atau keluarga pasien (informed concern)
2.
Perawat memakaia handscoen
3.
Dep luka dengan kasa steril, kemudian bersihkan dengan
cairan NaCl. Apabila kotor siram dengan H2O2
4.
Olesi daerah luka dengan betadine
5.
Olesi dengan kapas alcohol, lalu suntikan lidokain injeksi
2 cc disekitar pingiran luka tunggu 5 menit
6.
Dep lagi luka dengan kasa steril kemudian bila ada
pembuluh darah yang terpotong diklem diikiat dengan benang
catgut
7.
Pegang bibir luka dengan pinset chirugis, kalau ada kotoran
ambil dengan pinset anatomi
8.
Pasang jarum kulit dan benang kulit dinalvolder, lalu jahit
bibir luka dengan rapi, setelah luka ditutup olesi dengan

ALUR PASIEN IGD

Unit terkait

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

betadine. Kemudian beri supratul,lalu tutup dengan kasa steril


dan verband.
9.
Bersihkan daerah bekas luka
10. duk bolong dibuka
11. konseling pada pasien (anjuran untuk menjaga sterilitas
didaerah luka)
Rawat Inap

Status
Dokumen

Halaman : 49 / 53

Induk

Salinan

No.Distribusi
SOP / PROTAP

INSTANSI

PENATALAKSAAN PERAWATAN LUKA KLL


No Dokumen
No Revisi
Halaman
........

1/1

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

SOP

Tanggal Terbit

UGD

Halaman : 50 / 53

Disetujui oleh,

Pengertian

Memberikan tindakan pertolongan pada luka baru dengan cepat

Tujuan
Kebijakan

dan tepat
Agar luka tidak terjadi infeksi lanjut
Seluruh perawat diijinklan melakukan penjahitan dan perawatan

Prosedur

luka, tetapi tidak pada luka putus tendon


PERSIAPAN ALAT :
Streril
1.

Bak instrumen

a.

Spuit irigasi 50 cc

b.

Soft koteker

c.

Pinset anatomis

d.

Pinset chirrugis

e.

Gunting jaringan

f.

Arteri klem

g.

Knop sonde

h.

Container untuk cairan irigasi

i.

Naal foulder

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

2.

Kassa dan depres dalam tromol

3.

Handschone / gloves steril

4.

Neerbeken (bengkok)

5.

Kom kecil/ sedang

6.

Heacting set

7.

Spuit 3 cc

8.

Pembalut sesuai kebutuhan

a.

Kasa

b.

Kasa gulung

c.

Sufratul

1.

Topical terapi

a.

Oxytetraciclin salep /

b.

Gentamicin salep 0,3 %

c.

Lidokain ampul

1.

Halaman : 51 / 53

Cairan pencuci luka dan disinfektan

a.

Cairan NS / RL hangat sesuai suhu tubuh 34 0 -37 0 C

b.

Betadine
Persiapan Alat :
Non Streril

1.

Schort / Gown

2.

Perlak + Alas Perlak / Underpad

3.

Sketsel / Tirai

ALUR PASIEN IGD


No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

4.

Gunting Verband

5.

Neerbeken / Bengkok

6.

Plester (Adhesive) Atau Hipafix Micropone

7.

Tempat Sampah

Halaman : 52 / 53

Penatalaksaan Luka Kll.


1.

Informed Concern Dan Penjelasan

2.

Pemeriksaan Ttv

3.

A. Penatalaksanaan Perawatan Luka Babras

1)

Persiapan Alat : Bengkok Didekatkan Dan Kasa Didekatkan


Cairan Ns Dan Betadine

2)

Pembersihan Dengan Ns

3)

Setelah Itu Diberi Betadine / Sufratul

4)

Bersihkan Peralatan

5)

Observasi

6)

Konseling
B. Penatalaksaan Perawatan Luka Robek

1)

Persiapan Pasien Dan Informed Concern

2)

Semua Alat Disiapkan

3)

Suntikan Dengan Lidokain Merata

4)

Dibersihkan Dengan Ns /Perhidrol

5)

Diberikan Disinfektan Dengan Betadine

ALUR PASIEN IGD

Unit terkait

No.Dokumen

No. Revisi

HRD/SPO/01

00

6)

Heacting (Sesuai Sop Heacting)

7)

Diberikan Tulle Atau Salep Oxitetraciclin

8)

Ditutup Dengan Kasa Steril

9)

Diplester / Hipafix

Halaman : 53 / 53

10)

Bersihkan Kotoran/ Bekas Darah Disekitar Luka.

11)

Bereskan Peralatan

12)

Observasi

Konseling
IGD dan Rawat inap

Anda mungkin juga menyukai