Daridakhoridatus
Daridakhoridatus
Pengertian kebudayaan tersebut mengandung beberapa karakteristik atau cirri-ciri yang sama,
yakni kebudayaan itu ada diantara umat manusia yang sangat beraneka ragam, diperoleh dan
diteruskan secara sosial melalui pembelajaran, dijabarkan dari komponen biologi, psikologi, dan
sosiologi sebagai eksistensi manusia, berstruktur, terbagi dalam beberapa aspek, dinamis dan
nilainya relative.
2.Pengertian iptek
IPTEK singkatan dari Ilmu Pengetahuan Teknologi dan Seni. Berbagai definisi tentang ilmu
pengetahuan, teknologi dan seni telah banyak diberikan oleh para filsof, ilmuwan dan
budayawan sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing.
Dalam sudut pandang filsafat ilmu, pengetahuan dan ilmu sangat beda maknanya. Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklasifikasikan, disitematisasi, dan diinterpretasikan sehingga
menghasilkan kebenaran obyektif setara sudah diuji kebenarannya secara ilmiah, sedangkan
pengetahuan adalah apa saja yang diketahui manusia atau segala sesuatu yang diperoleh manusia
baik melalui panca indera, intuisi, pengalaman, maupun firasat.
Jadi ilmu pengetahuan atau sains adalah himpunan pengetahuan manusia yang dikumpulkan
melalui proses pengkajian dan dapat dinalar atau dapat diterima oleh akal. Dengan kata lain,
sains dapat didefinisiakn sebagai kumpulan rasionalisasi kolektif insani atau sebagai
pengetahuan yang sudah sistematis (science is systematic knowledge). Dalam pemikiran sekuler,
sains mempunyai tiga karakteristik, yaitu obyektif, netral dan bebas nilai, sedangkan dalam
pemikiran islam, sains tidak boleh bebas nilai, baik nilai lokal maupun nilai universal.
Selanjutnya teknologi adalah ilmu tentang cara menerapkan ilmu pengetahuan untuk
kemaslahatan dan Kenyamanan manusia. Dengan demikian, mesin atau alat canggih yang
dipergunakan bukanlah teknologi, tetapi merupakan hasil dan teknologi.
Teknologi dapat membawa dampak positif berupa kemajuan dan kesejahteraan bagi manusia,
juga sebaliknya dapat membawa dampak negative berupa ketimpang-timpangan dalam
kehidupan manusia dan lingkungannya yang berakibat kehancuran alam semesta. Pada dasarnya
teknologi juga memiliki karakteristik obyektif dan netral, tetapi dalam situasi tertentu teknologi
tidak netral lagi karena memiliki potensi untuk merusak dan potensi kekuasaan. Oleh karena itu,
penguasaan, pengembangan dan pendayagunaan iptek harus senantiasa berada dalam jalur nilainilai keimanan dan kemanusiaan.
Iptek telah menciptakan rangsangan supaya manusia tidak hanya terikat dengan kebutuhan
(need), melainkan harus terus mencapai pemuasan yang lebih daripada kebutuhan, yakni
keinginan. Dari sini kemudian lahir dan berkembang pulalah berbagai keinginan yang sukar
dibedakan dengan kebutuhan. Sayangnya kemudian keinginan yang menghinggapi diri manusia
tidak mencapai batas. Di sinilah terjadi masalah yang berwujud dosa kepada sesamanya
(manusia) dan dosa kepada lingkungan hidupnya. Kepada sesama dalam wujud dimana terjadi
bentrokan anatara keinginan., karena setiap orang tidak memiliki keinginan yang sama. Setiap
individu manusia dilahirkan dengan bentuk dan pola keinginan yang berbeda. Keinginan lebih
dapat mengarah kepada nafsu ambisi dan emosi. Suatu keinginan yang tidak dapat dikendalikan
akan menciptakan dampak bagi sesamanya, dalam bentuk konflik sesama, kebencian, perkosaan,
freesex, pembunuhan, peperangan, penjajahan, materialisme, kapitalisme, ekskluvisme, dominasi
politik dan ekonomi, dan lain-lain.
Keinginan yang tanpa kendali akan melahirkan dampak bagi lingkungan. System lingkungan
merupakan korban pertama dari pola keinginan. Jika keingianan manusia tidak akan mencapai
suatu titik batas dan obyek dari keinginan itu adalah lingkungan hidupnya, sementara karakter
dari lingkungan dan alam adalah bisu, tanpa memiliki gerak protes, maka jadilah lingkungan
sebagai korban pemuasan keinginan manusia. Senjata yang paling dahsat dari pemuasan
keinginan manuisa adalah iptek.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)telah menumbuhkan modernisasi yang pesat, seolah-olah
segala sesuatu dapat dieksploitasi dan dikonsusmsi tanpa batas dan pertimbangan, tanpa kaidahkaidah keserasian, tanpa adanya kaidah interaksi fungsional anatara manusia dan lingkungannya.
Adapun tentang seni, dalam teori ekspresi disebutkan bahwa Art is an expression of human
feeling adalah suatu pengungkapan perasaan manusia. Seni merupakan ekspresi jiwa seseorang
dan hasil dan ekspresi jiwa tersebut berkembang menjadi bagian dan budaya manusia. Seni
identik dengan keindahan yang hakiki identik dengan kebenaran, dan keduannya memiliki nilai
yang sama, yaitu keabadian. Dan seni yang lepas dari nilai-nilai ketuhanan tidak akan abadi,
karena ukurannya adalah hawa nafsu, bukan akal budi.
memperoleh informasi dari segala sumber dengan cepat dan mudah. Dengan berkembangnya
ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat menjadi lebih mudah dalam beraktivitas dan
mendorong untuk berpikir lebih maju dalam meningkatkan perkembangan ilmu pengetahuan
sekarang ini.
Adapun dampak negative yang timbul dari perkembangan teknologi seperti berikut :
1. Unsure-unsur adat makin memudar, terutama yang berhubungan dengan religi dan
kepercayaan.
2. Ikatan kerabat dan keluarga luas semakin melemah dan bergeser hanya ke keluarga inti.
3. Pengethuan tradisional, misalnya pengobatan tradisional, semakin terlupakan
4. Moral masyarakat mengalami degradasi karena orang akan begitu mudah memproduksi
barang dan jasa tanpa memikirkan efek negative nya.
5. Budaya asing semakin mudah masuk sehingga dapat melunturkan kecintaan terhadap budaya
lokal.
Kemampuan dalam menggunakan ilmu pengetahuan dan teknologi membuat mereka tidak hanya
siap menghadapi masa depan. Bisa dikatakan, kecanggihan teknologi tidak semata-mata
berorientasi pada penataan kehidupan masa kini, tetapi juga mampu mengantisipasi penataan
kehidupan dimasa mendatang.
Penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi tentu saja menuntut kriteria tertentu yang hanya
melibatkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan dan pengetahuan yang relavan.
Masyarakat tradisional yang tertutup, dan kurang berpendidikan tentu saja tidak merasakan
pengaruh apapun dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi ini. Hal tersebut membuat
tingginya angka pengangguran dan kemiskinan yang membelenggu masyarakat
Sayangnya, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi saat ini lebih terjadi di daerah perkotaan.
Hal ini kemudian memancing orang-orang yang dating dari pedesaan untuk mengadu nasib
mereka ke kota. Maraknya industrilisasi akibat kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi ini
telah menyebabkan arus urbanisasi yakni berpindah orang-orang yang dating dari pedesaan ini
kerap tidak terserap oleh industry sehingga mereka hanya mampu bekerja di sector-sektor
informal seperti menjadi pedagang kaki lima, kuli panggul dan sebagainya. Pada akhirnya,
mereka mendirikan kantung-kantung pemukiman kumuh di wilayah-wilayah yang tidak layak
untuk di huni.
Jika ditelaah dalam lingkup suatu keluarga dengan adanya kemajuan iptek terlihat perkembangan
suatu sikap manusia yang lebih mengedepankan keperluan teknologi nya dibandingkan situasi
kondisi di sekitarnya. Terlihat dari cara bersosialisasi yang kurang arkab dengan rekan
keluarganya. Masing-masing dari anggota keluarga terlihat sibuk dengan genggaman teknologi
canggih yang di milikinya. Lalu tidak sepatutnya kita melihat keadaan ini terus berkelanjut, perlu
adanya kewaspadaan dan kontrol diri yang baik. Karna jika di biarkan begitu saja akan
menghambat komunikasi yang tidak relavan.
Dalam hal ini dibutuhkan aspek spiritual agar bisa mengendalikan kontrol diri kita. Karena
proses sosialisasi yang paling efektif dialami oleh individu dalam keluarga. Pengenalan terhadap
kebiasaan-kebiasaan seperti tidur teratur,kebiasaan menyisir rambut, dan berpakaian rapi
diajarkan pertama kalinya dalam keluarga dan terbawa dalam kepribadian sesorang. Fungsi
keluarga sebagia sarana pewaris ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) dapat berkurang apabila
hubungan antara orang tua dan anak-anaknya tidak lagi mendalam akibat tuntutan dan kebutuhan
hidup.
Dalam kehidupan masyarakat di dalamnya terdapat seseorang yang dapat melihat dan memahami
dan memperaktekan setiap unsure-unsur budaya termasuk ilmu dan pengetahuan teknologi
(iptek). Di dalam masyarakat memiliki tata kelakuan yang harus di patuhi oleh setiap individu
dalam memenuhi kebutuhan kehidupan sehari-hari didalam masyarakat.
Dengan salah satu cara melalui sekolah seseorang akan belajar mengenai berbagai aturan dan
disiplin yang berisi nilai perilaku yang menjadi tuntutan hidup melalui sekolah pula setiap
individu mengenal ilmu pngetahuan dan teknologi (iptek) dan ketermpilan. Sekolah mengajarkan
tugas-tugas hidup kepada seseorang sebagai berikut.
Dalm membentuk hubungan sosial yang harmoni sesuai dengan norma-norma sosial yang
berlaku. Menerima dan mengembangkan tugas-tugas dan memerankan peran-peran penting
sesuai dengan jenis kelamin dan norma-norma yang sedang berlaku/yang sedang berjalan.
Menerima dan memanfaatkan keadaan fisiknya. Mendapatkan kemerdekaan emosional
memperoleh kemandirian perekonomian di dalam sebuah masyarakat. Dalam hal yang terpenting
dalam sebuah individu harus mempersiapkan diri untuk terjun dalam sebuah masyarakat. Dalam
sebuah masyarakat pun harus memperoleh kecakapan untuk menjadi warga negara yang baik
agar dapat di terima masyarakat luas yang baik. Dan memperoleh sebuah pedoman hidup yang
berguna dan dapat bisa memahami dan membina dalam sebuah masyarakat.
Selain itu dampak negative yang di timbulkan yaitu dapat menularkan sebuah tradisi dan budaya
setempat. Dapat menimbulkan sebuah kecemburuan sosial antar negara. Dapat juga
menghilangkan rasa nasionalisme dalam ikatan sebuah masyarakat. Dan dapat menumbuhkan
sifat egoisme yang sangat besar pada diri masyarakat.
Kita harus siap dan menyiapkan diri dari sekarang agar dapat menanggulangfi dampak negative
dari kemajuan teknologi ini. Dengan cara mempertebal iman, menumbuhkan rasa nasionalisme
atau kecintaan terhadap budaya, memiliki keteguhan hati dan sebagainya. Namun demikian kita
juga sebaiknya tidak menutup diri bagi kebudayaan bangsa lain yang dapat memperkembangkan
bangsa negara kita ini.
Kesimpulan
Kebudayaan merupakan pandangan hidup dari sekelompok orang dalam bentuk perilaku,
kepercayaan, nilai, dan simbol-simbol yang mereka terima tanpa sadar/tanpa dipikirkan, yang
semuanya diwariskan melalui proses komunikasi dan peniruan dari satu generasi kepada generasi
berikutnya.
Ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek) merupakan dua diantara isi atau menifestasi kebudayaan
universal (cultural universal) dan berkepentingan sejumlah pengetahuan budaya dan bersumber
pada adat, kepercayaan dan kebiasaan. Ilmu pengetahuan di proses melalui imitasi, pembiasaan
dan sosialisasi. Tujuan sosialisasi secara umum yaitu memperoleh sebuah nilai norma dan adat
istiadat pada system budaya. Mendapatkan sebuah iptek dan keterampilan, serta mencari sebuah
ilmu pengetahuan yang luas tentang gejala dan masalah yang ada di sebuah masyarakat.
Perkembangan iptek di sebabkan oleh tuntutan zaman yang bertujuan untuk menjadikan
pekerjaan manusia menjadi lebih ringan, komunikasi menjadi lancar serta lebih hemat baik biaya
maupun waktu. Perkembangan iptek ini di nikmati oleh manusia, dari anak-anak sampai hingga
orang tua.
Hasil teknologi yang berkembang pesat ini memang di tunjukan untuk kehidupan manusia. Akan
tetapi kita juga harus bersikpa kritis dalam menyikapi perkembangan iptek. Tuhan sendiri
mengkhendaki kehidupan manusia yang sejahtera. Oleh karena itu penemuan maupun
perkembangan iptek harus di tempatkan dalam usaha menyejahterakan umat manusi.
Daftar Pustaka
Liliweri, Alo. (2002). Makna Budaya Dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LKis
A. Zainal. (2009). Berbagai Ide Untuk Menjawab Tantangan & Kebutuhan. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama
N. H. T. Siahaan.(2004). Hukum Lingkungan dan Ekologi Pembangunan. Jakarta: Erlangga
Sutardi, Tedi.(2007). Mengungkap Keragaman Budaya. Bandung: PT Setia Purnama Inves
Tentang iklan-iklan ini
Bagikan ini:
Jan12
Tinggalkan Balasan
Navigasi pos
Universitas Gunadarma
Blog di WordPress.com.
Ikuti