KELOMPOK 3B
ANGGOTA :
1.
2.
3.
4.
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2016
f. Khumus adalah harta karun/temuan. Khumus sudah berlaku pada periode sebelum
Islam. Dana ini dibagikan kepada orang yang sangat membutuhkan dan fakir
miskin atau untuk membiayai kegiatan mereka dalam mencari kesejahteraan tanpa
diskriminasi.
Ketahuilah, sesungguhnya apa saja yang dapat kamu peroleh sebagai rampasan
perang, maka sesungguhnya seperlima untuk Allah, Rasul, kerabat Rasul, anakanak yatim, orang-orang miskin dan Ibnus-sabil, jika kamu beriman kepada Allah
dan kepada apa yang Kami turunkan kepada hamba Kami (Muhammad) dihari
Furqaan, yaitu di hari bertemunya dua pasukan. Dan Allah Maha Penguasa segala
sesuatu. (QS. 8:41) Setelah Rasulullah wafat, bagian Rasulullah dan kerabat
Rasulullah saw dimasukkan ke dalam Baitul Mal, untuk digunakan bagi
kemaslahatan kaum muslimin dan jihad fi sabilillah.
g. Kafarat adalah denda yang dikenakan oleh seseorang yang telah melanggar
sumpah, bersumpah palsu, melanggar nazar, serta berjimak pada bulan ramadhan.
Kafarat juga biasa terjadi pada orang-orang muslim yang tidak sanggup
melaksanakan kewajiban seperti seorang yang sedang hamil dan tidak
memungkin jika melaksanakan puasa maka dikenai kafarat sebagai penggantinya
(Sirojuddin, 2013: 1).
3. Kebijakan pemasukan dari kaum non muslim, yaitu:
a. Jizyah (tribute capitis/ pajak kekayaan) adalah pajak yang dibayarkan oleh orang
non muslim khususnya ahli kitab sebagai jaminan perlindungan jiwa, properti,
ibadah, bebas dari nilai-nilai dan tidak wajib militer. Meskipun jizyah merupakan
hal yang wajib, namun dalam islam ada ketentuan yaitu bahwa jizyah dikenakan
kepada seluruh non-muslim dewasa laki-laki yang mampu membayarnya.
Sedangkan bagi perempuan, anak-anak, orang tua dan pendeta dikecualikan
sebagai kelompok yang tidak wajib ikut bertempur dan tidak diharapkan mampu
ikut bertempur.
b. Kharaj (tribute soil/pajak, upeti atas tanah) adalah pajak tanah yang dipungut dari
kaum nonmuslim ketika khaibar ditaklukkan. Tanahnya diambil alih oleh orang
muslim dan pemilik lamanya menawarkan untuk mengolah tanah tersebut sebagai
pengganti sewa tanah dan bersedia memberikan sebagian hasil produksi kepada
negara. Prosedur yang sama juga diterapkan di daerah lain. Kharaj ini menjadi
sumber pendapatan yang penting.
Contoh : keringanan dari orang islam maka non-muslim tersebut masih bisa
menguasai tanahnya untuk bercocok tanam yang hasilnya akan dibagi 50%-50%
c.
4. Kebijakan Pengeluaran
Menurut Khalifah Umar Bin Khatab (40 SH-23 H/ 584-644 M)
Kontribusi yang diberikan Umar untuk mengembangkan ekonomi Islam:
Reorganisasi baitul mal, dengan mendirikan Diwan Islam yang pertama yang
disebut dengan al-Divan (sebuah kantor yang ditujukan untuk membayar
40 dirham).
Pengembangan ushr (pajak) pertanian (misalnya perbebanan sepersepuluh hasil
pertanian)
Undang-undang perubahan pemilikan tanah (land reform).
Pengelompokan pendapatan Negara dalam 4 bagian:
SUMBER PENDAPATAN
Zakat dan ushr
Khums dan Shadaqah
Kharaj, fay, jizyah, ushr
sewa tetap
Pendapatan
dari
PENGELUARAN
Pendistribusian untuk local jika berlebihan disimpan
Fakir miskin dan kesejahteraan
Dana pension, Dana pinjaman (allowance)
sumber
Kebijakan Pengeluaran pendapatan negara didistrubusikan langsung kepada
orang-orang yang berhak menerimanya. Di antara golongan yang berhak menerima
pendapatan (distribusi pendapatan) adalah berdasarkan atas kreteria langsung dari Allah
S.W.T yang tergambar di dalam al-Quran QS. At-Taubah Ayat 90:
Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin,
pengurus-pengurus zakat, para Mu'allaf yang dibujuk hatinya,untuk (memerdekaan)
budak, orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan orang-orang yang sedang dalam
perjalanan, sebagai sesuatu ketetapan yang diwajibkan Allah; Dan Allah Maha
Mengetahui lagi Maha Biajaksana. (QS. 9:60)
Orang-orang yang berhak menerima harta zakat ini terkenal dengan sebutan delapan
ashnaf. Delapan asnab ini langsung mendapat rekomendasi dari Allah S.W.T sehingga
tidak ada yang bisa membatahnya. Ini artinya kreteria dalam al-Qur;an terhadap orangorang yang berhak mendapatkan atas kekayaan negara lebih rinci dibandingkan dengan
kreteria yang tetapkan oleh pemerintah kita yang secara umum di-inklud-kan kepada
orang-orang miskin saja (Sirojuddin, 2013: 1).
Delapan orang yang sedang dalam perjalanan yang bukan maksiat mengalami
kesengsaraan dalam perjalanannya.:
a) Fakir (al Fuqara) adalah orang yang tiada harta pendapatan yang mencukupi
untuknya dan keperluannya. Tidak mempunyai keluarga untuk mencukupkan
nafkahnya seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal.
b) Miskin (al-Masakin) mempunyai kemampuan usaha untuk mendapatkan
c)
d)
e)
f)
secara kualitatif jumlah umat islam yang konsekuen dan memiliki komitmen yang
tinggi terhadap pelaksanaan ajaran-Nya hanya separuh dari jumlah itu. Hal ini
mengindikasikan bahwa tingkat kesadaran masyarakat dalam meksanakan zakat
masih rendah.