Anda di halaman 1dari 4

Kegagalan Konstruksi Pada Bangunan Supermall Pakuwon City,

Surabaya

Kegagalan bangunan adalah keadaan bangunan yang setelah diserahterimakan oleh penyedia jasa kepada pengguna jasa menjadi tidak berfungsi baik
sebagian atau secara keseluruhan dan/ atau tidak sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam kontrak kerja konstruksi atau pemanfaatannya yang menyimpang
sebagai akibat kesalahan penyedia dan/ atau pengguna jasa.
Kegagalan konstruksi adalah keadaan hasil pekerjaan konstruksi yang tidak
sesuai dengan spesifikasi pekerjaan sebagaimana disepakati dalam kontrak kerja
konstruksi baik sebagian maupun keseluruhan sebagai akibat dari kesalahan dari
pengguna jasa atau penyedia jasa, yang dapat mengakibatkan keruntuhan
konstruksi.
Kegagalan bangunan dapat disebabkan oleh faktor kesalahan manusia itu
sendiri. Kesalahan manusia itu dapat diakibatkan dari ketidaktahuan,kesalahan
kinerja (kecerobohan dan kelalaian) dan keserakahan. Ketidaktahuan dapat
diakibatkan dari kurangnya pelatihan, pendidikan dan pengalaman. Kesalahan
kinerja (kecerobohan dan kelalaian) termasuk salahnya dalam perhitungan dan
tidak terperinci, tidak benar dalam membaca gambar dan spesifikasi dan cacat
konstruksi.
Dalam tugas Metode Pelaksanaan dan Kegagalan Konstruksi ini akan dibahas
mengenai kegagalan proyek yang terjadi pada Bangunan Supermall Pakuwon
City. Proyek Pakuwon Mall sebelum mengalami kerobohan ditunjukkan pada
gambar 1.

Gambar 1 Kondisi Proyek Bangunan Pakuwon Mall Sebelum Roboh


(Sumber : www.merdeka.com)
Pakuwon Mall merupakan perluasan kompleks mall Supermal Pakuwon Indah
(SPI) dan Pakuwon Trade Center (PTC) yang berada di kawasan Surabaya Barat
di Jl. Puncak Indah, Lontar, Wiyung, Surabaya. Pada pukul 07.50 WIB tanggal 6
Oktober 2016 proyek tersebut terjadi kegagalan konstruksi, yaitu robohnya bagian
bangunan Pakuwon Mall pada titik cantilever pool deck yang ada di lantai 13.
Cantilever yang bentuknya seperti kanopi tersebut ambruk ke lantai 12 yang ada
di bawahnya. Cantilever seluas 2,5 x 8 meter tersebut baru saja dicor dan masih
ditahan oleh scaffolding. Gambar kondisi Proyek Bangunan Pakuwon Mall
setelah roboh ditunjukkan pada gambar 2.

Gambar 2 Kondisi Proyek Bangunan Pakuwon Mall Setelah Roboh


(Sumber : www.detik.com)

Berdasarkan analisa kegagalan yang terjadi pada proyek Pakuwon Mall,


terdapat beberapa alasan yang mungkin mengakibatkan terjadinya kegagalan
konstruksi, antara lain:
1. Rangka penahan atau scaffolding tidak kuat menahan bangunan dek cor pada
saat pelaksanaan pengecoran.
2. Kesalahan

penggunaan

metode

konstruksi

yang

digunakan,

yaitu

melaksanakan pengecoran dek ketika kolom dibawahnya belum siap umur.


3. Kurangnya pengawasan dan pemeriksaan yang dilaksanakan oleh pihak
pengawas, sehingga tidak ada inspeksi yang menunjukkan pekerjaan tersebut
bisa dilaksanakan atau belum.

Berdasarkan pada kasus kegagalan konstruksi diatas maka dapat diambil


solusi sebagai berikut:
1. Sebelum proses pengecoran harus direncanakan scaffolding dengan matang
agar kuat dalam menyangga plat tersebut, dengan memperhitungkan bebanbeban yang ditahan oleh scaffolding, baik itu beban mati ataupun beban
hidupnya.
2. Perlu diadakan pengawasan dan pemeriksaan secara teliti terhadap hasil
pekerjaan yang dilaksanakan oleh pekerja.
3. Perlu diadakan pengawasan dan pemeriksaan oleh pihak pengawas, sehingga
tidak ada inspeksi yang menunjukkan pekerjaan tersebut belum cukup umur
untuk dilaksanakan.

Anda mungkin juga menyukai