SKRIPSI
OKTOBER 2013
OLEH :
Faisal Budi SPPA
C111 08 304
PEMBIMBING:
dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK
SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Oktober, 2013
Faisal Budi SPPA/C 111 08 304
dr. Muh. Ikhsan M. MS, PKK
KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP
DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PADA PERIODE BULAN JANUARI
JUNI 2013
(xii + 40halaman + lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang : WHO (2004) melaporkan bahwa pada tahun 2002, sekitar 15
juta penduduk menderita stroke di seluruh dunia dengan kematian 5,5 juta (3 juta
perempuan dan 2,5 juta laki-laki) dan menjadikan stroke sebagai penyebab
kematian peringkat ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke
menimbulkan kecacatan yang permanen pada 5 juta penderita. Stroke dinyatakan
sebagai masalah kesehatan masyarakat yang merupakan bagian dari ancaman
penyakit secara global yang semakin besar karena pertambahan rentang usia
harapan hidup pada 2020/2030 terutama di negara berkembang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasional dengan pendekatan deskritptif. Jenis penelitian ini dimaksudkan
untuk memaparkan karakteristik penderita penyakit stroke yang dirawat di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusod periode bulan Januari Juni 2013. Penentuan variabel
ini didasarkan pada ketersediaan data dari rekam medik pasien, dengan tetap
mengingat kepentingan keterkaitan variabel tersebut dengan kasus penyakit stroke
hemoragik dan stroke non hemoragik.
Hasil : Penelitian ini mendapatkan sampel sebanyak 170 kasus. Berdasarkan
diagnosa stroke, jenis stroke yang paling banyak adalah Non Hemoragik Stroke
(NHS) yaitu 98 kasus (57,6%) sedangkan Hemoragik Stroke sebanyak 72 kasus
(42,4%). Dalam penelitian ini, umur di atas 59 tahun memiliki presentasi tertinggi
pada NHS dan HS masing-masing 30,6% dan 18,2%. Mean umur pada pasien HS
adalah 57,7. Sedangkan mean umur pada pasien NHS adalah 54,9. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penderita stroke laki-laki lebih banyak pada
NHS yaitu 31,1%. Sebaliknya pada HS lebih banyak didapatkan penderita
perempuan yaitu 22,4%. Berdasarkan suku didapatkan hasil penderita stroke yang
dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah Makassar 42,9%, Bugis
41,8%, Toraja 7,1%, Mandar 4,1%, Tolaki 1,8%, Muna 1,2%, Papua 1,2%. Dari
170 sampel yang diteliti, sebanyak 57 penderita (33,5%) tidak bekerja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita HS maupun NHS
memiliki riwayat hipertensi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hanya sedikit
penderita HS dan NHS yang menderita DM, yaitu masing-masing 13,8% dan
27,5%. Dari hasil penelitian didapatkan hanya sedikit penderita baik HS maupun
NHS yang memiliki riwayat penyakit jantung, yakni 8,3% dan 14,2%. Dari hasil
penelitian didapatkan penderita HS yang menderita dislipidemia yaitu 26,3%
sedangkan penderita NHS yang menderita dislipidemia sebesar 30,6%. Dan pada
keadaan akhir, dimana dapat dilihat penderita NHS yang berakhir dengan
membaik dan diizinka pulang adalah sebesar 51 pasien (30%) dan berakhir
meninggal 25 pasien (14,7%), sedangkan pasien HS paling banyak dijumpai
dengan keadaan akhir meninggal, yakni 43 pasien (25,7%) dan yang berakhir
dengan membaik dan dizinkan pulang yakni 16 pasien (9,4%).
Kesimpulan : Stroke yang paling banyak ditemukan yakni Non Hemoragik
Stroke (NHS) disbanding Hemoragik Stroke (HS) dan terbanyak ditemukan pada
umur diatas 59 tahun, kemudian pada jenis kelamin yang terbanyak laki-laki pada
NHS dan perempuan pada HS, kebanyakan penderita stroke adalah suku
makassar, kemudian kebanyakan pasien dengan tidak bekerja, serta rata-rata
memiliki riwayat penyakit sebelumnya yakni hipertensi. Dan untuk keadaan akhir
kebanyakan NHS berakhir dengan membaik dan diizinkan pulang dan pada HS
kebanyakan berakhir dengan meninggal.
Kata Kunci : stroke, karakteristik
DaftarPustaka : 18 (2000-2013)
Result : The study sample of 170 cases get. Based on the diagnosis of stroke, type
of stroke is the most widely Non Hemorrhagic Stroke (NHS) of 98 cases (57.6%)
and hemorrhagic stroke were 72 cases (42.4%). In this study , age above 59 years
have the highest percentage in the NHS and HS, respectively 30.6% and 18.2%.
Mean age of the patients was 57.7 HS. While the mean age of the patients was
54.9 NHS . Results of this study showed that stroke patients more men on the
NHS is 31.1% . In contrast to the more HS sufferers found that 22.4% of women.
Based on the results obtained rate of stroke patients who are hospitalized in Dr .
Wahidin Sudirohusodo was 42.9 % Makassar, Bugis 41.8%, 7.1% Toraja, Mandar
4.1%, 1.8% Tolaki, Muna 1.2%, 1.2% Papua. Of the 170 samples studied, 57
patients (33.5%) did not work . Results of this study showed that most patients
with HS and NHS has a history of hypertension . The result showed that only a
HS and NHS patients suffering from DM , respectively 13.8% and 27.5%. From
the results, only a few patients with both HS and NHS who have a history of heart
disease, ie, 8.3% and 14.2%. From the results, patients who suffer from
dyslipidemia HS is 26.3%, while NHS patients who suffer from dyslipidemia by
30.6%. And at the end of the state, where it can be seen that ends with NHS
patients improved and diizinka home is at 51 patients (30%) and end up dead 25
patients (14.7%), whereas HS patients most often found with a dead end situation,
namely 43 patients (25.7%) and ending with the improved and licensed home the
16 patients (9.4%).
Conclusion : Stroke is the most common non- hemorrhagic stroke (NHS) versus
hemorrhagic stroke (HS) and were observed at the age above 59 years, then the
sex most is men and women on the NHS in HS, most stroke patients are ethnic
makassar, then most patients with no work, and have an average of the previous
history of hypertensive diseas . And for the final state of the NHS ended the most
improved and was discharged and the HS mostly ends with death.
Keyword : stroke, characteristics
Refrence : 18 (200-2013)
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini yang merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas junjungan
kita Rasulullah Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam, sebagai suritauladan kita
dalam kehidupan ini.
Dengan rahmat dan petunjukNya disertai usaha yang sungguh-sungguh,
doa, ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dan pengalaman
selama masa Kepaniteraan Klinik serta dengan arahan dan bimbingan dokter
pembimbing, maka skripsi yang berjudul KARAKTERISTIK PENDERITA
STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
PADA PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2013 ini akhirnya dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, hal ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, namun tetap berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan yang terbaik dan berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
perkenalkan penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1.
Kedua orang tua saya, Muh. Akbar dan Cita Marlika Parawansa serta kedua
saudaraku atas segala bantuan dan dukungan berupa materil dan moril.
2.
dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK, selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, ilmu pengetahuan serta waktu sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan.
3.
Pihak Rumah Sakit RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo serta segenap karyawan
di bagian rekam medik yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
saya.
4.
5.
Rekan-rekan sesama koas dan seluruh rekan koas lainnya di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas.
6.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Makassar,
Oktober 2013
Hormat saya,
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
SAMPUL
LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................
iii
vi
Manfaat Penelitian .. 4
B. Epidemiologi
C. Faktor Resiko.
Manajemen Penelitian... 21
G. Etika Penelitian.
22
24
BAB VI PEMBAHASAN. 31
A. Jenis Stroke........ 31
B. Umur...... 32
C. Jenis Kelamin..... 32
D. Suku....... 33
E. Pekerjaan....... 33
F.
G. Keadaan Akhir...... 36
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 3.1.
10
DAFTAR TABEL
Halaman
Gambar 5.1.
Gambar 5.2.
Gambar 5.3.
Gambar 5.4.
Gambar 5.5.
Gambar 5.6.
Gambar 5.7.
11
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
Lampiran 2
Lampiran 3
Lampiran 4
Lampiran 5
Lampiran 6
Lampiran 7
Lampiran 8
Data Penelitian
Lampiran 9
12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut defenisi WHO (1989), stroke adalah suatu disfungsi neurologis
akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah dan terjadi secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam)
dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
terganggu. Stroke dapat terjadi pada semua usia tetapi paling sering ditemukan
pada individu yang lebih tua dan laki-laki cenderung lebih sering terserang stroke
dibanding perempuan.1
Stroke terjadi pada hampir 750.000 penduduk di Amerika Serikat setiap
tahunnya dengan kematian sebanyak 175.000 penderita. Di negara-negara Eropa
insidens stroke bervariasi antara 100 sampai 200 per 100.000 penduduk per tahun
dengan mortalitas antara 63,5 samapai 273,4 per 100.000 penduduk per tahun.
Penderita stroke di Indonesia kurang lebih 276 per 100.000 penduduk, dengan
mortalitas 21,62 % sampai 28,3 %.2,3
Data epidemiologi WHO (1989) menyebutkan stroke sebagai penyebab
kematian nomor dua di seluruh dunia sesudah penyakit jantung dan penyebab
kecacatan utama pada usia produktif dan usia lanjut. Menurut Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian
dan kecacatan utama di Indonesia, pada usia muda dan tua dengan insiden
180/100.000 per tahun (0,2 %), prevalensi 500-600/100.000 per tahun (0,5 %).4,5
Di Surabaya yang berpenduduk 2,3 juta di dapatkan sekitar 1400 penderita
baru di rumah sakit perawatan swasta, sedangkan dari 19 rumah sakit di Jawa
13
Timur dalam tahun 1996 didapatkan 4000 penderita stroke baru. Data bagian
neurologi FKUI/RSCM tahun 2002, kasus stroke yang dirawat sejumlah 706
kasus, 53,1 % (375 kasus) stroke iskemik, 46,9 % (331 kasus) stroke hemoragik,
tahun 2003 sejumlah 522 kasus, 69,1 % (361 kasus) stroke iskemik, 30,9 % (161
kasus) stroke hemoragik.4,5
Di Makassar, rumah sakit Dr.Wahidin Sudirohusodo dilaporkan 125
penderita stroke (20,5 %) dari seluruh penderita rawat inap di Bagian Penyakit
Saraf tahun 2001 dan 247 penderita (34,7 %) pada tahun 2002.6
WHO (2004) melaporkan bahwa pada tahun 2002, sekitar 15 juta penduduk
menderita stroke di seluruh dunia dengan kematian 5,5 juta (3 juta perempuan dan
2,5 juta laki-laki) dan menjadikan stroke sebagai penyebab kematian peringkat
ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke menimbulkan kecacatan yang
permanen pada 5 juta penderita. Stroke dinyatakan sebagai masalah kesehatan
masyarakat yang merupakan bagian dari ancaman penyakit secara global yang
semakin besar karena pertambahan rentang usia harapan hidup pada 2020/2030
terutama di negara berkembang.7,8
B. Rumusan Masalah
Mengetahui bahwa stroke merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia
dan menduduki peringkat ketiga yang terbanyak membunuh di seluruh dunia dan
penyebab kecacatan utama di Indonesia, sehingga penulis ingin mengetahui dan
meneliti kenyataan di lapangan tentang karakteristik penderita stroke di RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 dari segi
14
umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku, riwayat penyakit sebelumnya, jenis stroke
dan keadaan akhir.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai karakteristik
penderita stroke di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo pada periode Januari 2013
Juni 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.
Wahidin
Wahidin
Wahidin
Wahidin
15
Wahidin
Wahidin
Wahidin
16
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.
Defenisi
Defenisi stroke menurut WHO adalah manifestasi klinik dari gangguan
fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung
dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut,
tanpa di temukannya penyebab selain daripada vaskuler.1,9
Stroke sudah dikenal sejak dulu kala, bahkan sebelum jaman
Hipocrates, Soranus dan Epheus (98-138) di Eropa, telah mengamati
berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Sampai saat ini
stroke merupakan salah satu penyakit saraf yang paling banyak menarik
perhatian.9
B.
Epidemiologi
Setiap tahunnya, 200 dari tiap 100.000 orang di Eropa menderita stroke,
dan menyebabkan kematian 275.000-300.000 orang Amerika. Di pusatpusat pelayanan neurologi di Indonesia jumlah penderita gangguan
peredaran darah otak (GPDO) selalu menempati urutan pertama dari seluruh
penderita rawat inap.9
Insidensi GPDO menurut umur, bisa mengenai semua umur tapi secara
keseluruhan mulai meningkat pada usia dekade ke lima. Insidensi juga
berbeda menurut jenis GPDO. Perdarahan subaraknoidal primer sudah
mudah timbul pada usia dasawarsa ke tiga sampai ke lima, dan setelah usia
60 tahun. Perdarahan intraserebral sering didapati mulai pada decade ke-5,
17
sampai ke-8 usia orang Amerika. Sedangkan thrombosis lebih sering pada
umur lima puluhan hingga tujuh puluhan. GPDO pada anak muda juga
banyak didapati akibat infark karena emboli, yaitu mulai dari usia di bawah
20 tahun dan meningkat pada dekade ke empat hingga ke enam dari usia,
lalu menurun, dan jarang dijumpai pada usia yang lebih tua.9
C.
Faktor Resiko
Faktor yang tidak dapat diubah :
1. Umur
Stroke mengenai orang-orang usia pertengahan yang sedang berada
dalam masa aktif dan produktifnya.10
2. Jenis Kelamin
Umumnya
lebih
banyak
laki-laki
yang
menderita
stroke
18
4. Riwayat Keluarga
Adanya riwayat keluarga menyebabkan kerentanan dalam menderita
stroke
perubahan
mikrovaskular
dan
pembentukan
aterosklerotik.14
3. Merokok
Nikotin dapat merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung
serta
menyebabkan
gangguan
irama
jantung.
Nikotin
juga
19
20
i.
Insufisiensi karotis
a) Hemiparesis
b) Hemianestesia
c) Gangguan bicara afasia
d) Amourosis fugaks
e) Disartria
ii.
Insufisiensi verterobasiler
a) Diplopia dan paresis otot-otot ekstraokuler
b) Vertigo
c) Disartria
d) Hemiparesis/tetraparesis
e) Hemianestesia/gagguan sensorik unilateral
b. Defisit
neurologik
iskemik
sepintas/Reversible
Ischemic
21
dan
arteriosklerosis.
Aterosklerosis
dapat
ii.
iii.
iv.
i.
Terutama
terjadi keluhan/gejala
defisit neurologik
yang
mendadak.
ii.
iii.
iv.
v.
vi.
2. Stroke Hemoragik
Menurut WHO dalam International Statistic Classification of
Disease and Related Health Problem 10th Revision, stroke hemoragik
dibagi atas :
22
ii.
23
Penatalaksanaan
STROKE ISKEMIK (NON HEMORAGIK)
Pengobatan stroke trombotik harus diberikan kurang dari 3 jam
(reperfusin window); bukan 6 jamn karena kegagalan metabolic terjadi
dalam waktu 34 jam bila aliran darah ke daerah terkena tak diperbaiki serta
infark otak dan edema otak timbul 2 jam (maksimal 3 jam) setelah
penutupan darah otak.16
Pengobatan stroke trombotik :16
1. Memperbaiki Perfusi Otak
2. Mengurangi Kebutuhan Energi Otak
3. Menghambat Masuknya Ion Kalsium ke Dalam Sel
4. Menghambat Aktivitas reseptor NMDA/AMPA
5. Nitrit Oksida (NO)
6. Penghancur Radikal Bebas
7. Aktivator Metabolik
8. Mencegah Edema Otak
Pengobatan stroke embolik dan pencegahannya :16
1. Antikoagulansia
Pemberian
antikoagulansia
depertentangkan.
Bila
pada
untuk
CT-scan
stroke
terlihat
kardio-embolik
infark
hebat,
24
infark
miokard
anterior
menunjukkkan
penyulit
STROKE HEMORAGIK
Penatalaksanaan PSA aneurismal
Istirahat total. Pengobatan antifibrinolitik (tranexamic acid atau epsilon
aminocaproic acid) hanya diberikan pada penderita tanpa vasospasme atau
persiapan operasi. Antifibrinolitik dapat menimbulkan defisit neurologik
fokal. Untuk mencegah vasospasme dapat diberikan nimodipin per oral atau
pro infuse, atau tirilazad mesylate dalam 72 jam dan diteruskan selama 8-10
hari, setelah 3 bulan angka kematian berkurang 43%, dan vasospasme
28%.16
25
26
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Penelitian
Stroke terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor risiko yang tidak
dapat diuvah yaitu umur, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga. Sedangkan
faktor risiko yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jantung, dislipidemia, dan merokok.
Karena keterbatasan waktu penelitian dan mengingat sumber data yang
akan dimanfaatkan nantinya adalah data rekam medis, maka variabel yang
kami teliti adalah faktor-faktor stroke yang dihubungkan dengan jenis strok,
umur, junis kelamin, suku, pekerjaan, riwayat penyakit sebelumnya, dan
keadaan terakhir.
Adapun variabel yang tidak diteliti adalah :
1. Merokok, karena pada penelitian ini kami hanya menggunakan
data rekam medis dan data tersebut tidak tersedia pada rekam
medik.
2. Penyalahgunaan alkohol dan obat, karena data tersebut tidak
tersedia pada rekam medik.
B. Skema kerangka konsep
Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan maka hubungan variabel
tersebut dapat dirumuskan secara skematis pada bagan pola pikir variabel
sebagai berikut :
27
Jenis Stroke
Umur
Jenis Kelamin
Suku
STROKE
SERVIKS
Pekerjaan
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keadaan Terakhir
Merokok
Penyalahgunaan Alkohol dan Obat
Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti
28
C. Defenisi Operasional
1.
Jenis Stroke
Klasifikasi penyakit stroke yang merupakan diagnosis akhir oleh
dokter yang tercatat dalam status penderita.
Kriteria objektif :
a. Hemoragik Stroke (HS)
b. Non Hemoragik Stroke (NHS)
2.
Umur
Lamanya penderita hidup sejak dilahirkan sesuai dengan yang
dicantumkan dalam data rekam medik penderita.
Kriteria objektif : sesuai dengan yang tertulis dalam rekam medik.
3.
Jenis Kelamin
Yang dimaksud dengan jenis kelamin pada penelitian ini adalah
identitas subjek berdasarkan organ reproduksi sesuai status penderita d
yang dicantumkan dalam data rekam medik.
Kriteria objektif :
a. Laki-laki
b. Perempuan
4.
Suku
Suku didefenisikan sebagai suatu golongan manusia yang anggotaanggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang di anggap sama.
Kriteria objektif : sesuai dengan yang tertulis dalam rekam medik.
29
5.
Pekerjaan
Pekerjaan didefenisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk tujuan
ekonomi.
Kriteria objektif : sebagaiman yang tertulis dalam rekam medik.
6.
7.
Keadaan Akhir
Keadaan akhir merupakan status fisik terakhir pasien setelah
menjalani perawatan di RS.
Kriteria objektif :
a. Membaik (diizinkan pulang)
b. Pulang Paksa (masih ada gejala sisa)
c. Meninggal
30
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
dengan pendekatan deskritptif. Jenis penelitian ini dimaksudkan untuk
memaparkan karakteristik penderita penyakit stroke berdasarkan fakta
yang terdapat di lapangan. Penentuan variabel ini didasarkan pada
ketersediaan data dari rekam medik pasien, dengan tetap mengingat
kepentingan keterkaitan variabel tersebut dengan kasus penyakit stroke.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan dari tanggal 12 Agustus - 19
Oktober 2013.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan wilayah kerjanya berdasarkan pertimbangan bahwa
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan Rumah Sakit rujukan untuk
wilayah Indonesia Timur.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi target adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
31
2.
Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013.
3.
Sampel
Sampel penelitian adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo.
32
2. Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data dan instrumen penelitian yang dipergunakan
dalam penelitian ini terdiri dari lembar pengisian data dengan tabel-tabel
tertentu untuk mencatat data yang dibutuhkan dari rekam medik. Microsoft
Word dan Microsoft Excel sebagai tempat untuk mengolah hasil
penelitian.
F. Manajemen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta perizinan dari pihak
pemerintah dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian nomor
rekam medik pasien stroke dalam periode yang telah ditentukan
dikumpulkan di bagian RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Setelah itu
dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung ke dalam tabel yang telah
disediakan.
2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan dilakukan setelah pencatatan data dari rekam medik
yang dibutuhkan ke dalam tabel check list dengan menggunakan program
komputer Microsoft Excel untuk memperoleh hasil statistik deskriptif
yang diharapkan.
33
3. Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram untuk menggambarkan karakteristik pasien stroke yang dirawat di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode bulan Januari Juni 2013.
G. Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak pemerintah
setempat sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.
2. Menjaga kerahasiaan data pasien yang terdapat pada rekam medik,
sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian
yang dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya.
34
BAB V
HASIL PENELITIAN
dan
No.1000/Menkes/SK/IX/1999.
Seiring
perkembangan dan kemajuan pada bulan Januari 1998, rumah sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo mendapat pengakuan akreditasi dengan klasifikasi penuh dari
komite akreditasi rumah sakit pusat pada tahun 2000 berdasarkan peraturan
pemerintah No. 125 berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara, PERJAN
yang berlaku efektif 1 April 2000.
35
B. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar pada tanggal 23 September 4 Oktober 2013. Dari hasil observasi
jumlah penderita stroke pada periode Januari Juni 2013 adalah sebanyak 273
rekam medik, didapatkan 170 rekam medik yang memenuhi kriteria untuk
dijadikan sumber data.
Berdasarkan data yang diperoleh setelah diteliti data rekam medik yang
diambil. Maka hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk table sebagai berikut :
1.
72
42,4
98
57,6
TOTAL
170
100,0
36
2.
HS
TOTAL
Variabel
n
< 30 tahun
1,2
1,8
2,9
30-39 tahun
1,8
4,1
10
5,9
40-49 tahun
14
8,2
15
8,8
29
17,1
50-59 tahun
27
15,9
16
9,4
43
25,3
> 59 tahun
52
30,6
31
18,2
83
48,8
98
57,6
72
42,4
170
100,0
Umur
TOTAL
37
3.
HS
TOTAL
Variabel
n
Laki-laki
53
31,1
34
20,0
87
51,2
Perempuan
45
26,5
38
22,4
83
48,8
TOTAL
98
57,6
72
42,4
170
100,0
Jenis Kelamin
38
4.
HS
TOTAL
Makassar
47
27,6
26
15,3
73
42,9
Bugis
33
19,4
38
22,4
71
41,8
Toraja
4,1
2,9
12
7,1
Mandar
2,9
1,2
4,1
Tolaki
1,8
1,8
Muna
1,2
1,2
Papua
0,6
0,6
1,2
98
57,6
72
42,4
170
100,0
Suku
TOTAL
39
5.
HS
TOTAL
PNS
15
8,8
3,5
21
12,4
IRT
21
12,4
19
11,2
40
23,5
Wiraswata
3,5
4,7
14
8,2
Pensiunan
21
12,4
5,3
30
17,6
Petani
2,9
0,6
3,5
Tidak Kerja
29
17,1
28
16,5
57
33,5
Pelajar
0,6
0,6
1,2
98
57,6
72
42,4
170
100,0
Pekerjaan
TOTAL
40
6.
Tabel 5.6.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS
HS
Variabel
n
Hipertensi
84
85,7
64
88,8
Diabetes Mellitus
27
27,5
10
13,8
Penyakit Jantung
14
14,2
8,3
Dislipidemia
30
30,6
19
26,3
41
7.
HS
TOTAL
51
30,0
16
9,4
67
39,4
22
12,9
13
7,6
35
20,6
Meninggal
25
14,7
43
25,7
68
40,0
98
57,6
72
42,2
170
100,0
Keadaan Akhir
TOTAL
42
BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai karakteristik
penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode
Januari - Juni 2013, maka akan dibahas sesuai dengan variabel yang diteliti.
A. Jenis Stroke
Berdasarkan diagnosa stroke, jenis stroke yang paling banyak adalah Non
Hemoragik Stroke (NHS) yaitu 98 kasus (57,6%) sedangkan Hemoragik
Stroke sebanyak 72 kasus (42,4%). Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa stroke hemoragik merupakan jenis stroke yang
mematikan, akan tetapi relatif hanya menyusun sebagian kecil dari jumlah
stroke total yang berobat ke rumah sakit yaitu 10-20%. Hasil ini juga sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Djoenaidi Widjaja dibangsal
Lab. Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. SOETOMO pada tahun 1993 dimana
didapatkan 60,7% disebabkan oleh non hemoragik stroke sedangkan 36,6 %
karena hemoragik stroke. Hasil yang tidak jauh berbeda juga didapatkan pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Baoezir di RSCM pada tahun 2003 di
mana didapatkan penderita hemoragik stroke sebanyak 30,9 % dan non
hemoragik stroke sebanyak 69,1 %. Non hemoragik stroke sebagian besar
diakibatkan oleh adanya emboli atau trombus yang menyebabkan oklusi
pembuluh darah. Hal ini seiring dengan makin meningkatnya penderita DM,
penyakit jantung ataupun obesitas yang merupakan faktor resiko terjadinya
non hemoragik stroke.4,16
43
B. Umur
Umur adalah suatu waktu yang ditempuh dalam proses perkembangan
seseorang sampai mencapai kematangan. Peranan umur dalam kaitanya
dengan stroke adalah dengan bertambahnya umur maka insiden stroke juga
meningkat. Dengan bertambahnya umur maka suplai darah ke otak mulai
terganggu yang merupakan manifestasi langsung dari timbulnya stroke.
Dalam penelitian ini, umur di atas 59 tahun memiliki presentasi tertinggi
pada NHS dan HS masing-masing 30,6% dan 18,2%. Mean umur pada pasien
HS adalah 57,7. Sedangkan mean umur pada pasien NHS adalah 54,9.
Data yang diperoleh ini hampir sama dengan penelitian pada 28 RS di
seluruh Indonesia terhadap pasien stroke secara umum, yang hasilnya sebagai
berikut, yakni di bawah 45 tahun 12,9%, 45-65 tahun 55,5%,dan di atas 65
tahun sebesar 35 %.10
C. Jenis Kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita stroke laki-laki lebih
banyak pada NHS yaitu 31,1%. Sebaliknya pada HS lebih banyak didapatkan
penderita perempuan yaitu 22,4%. Hal ini dikarenakan jenis stroke yang
dominan pada penelitian ini adalah NHS, sedangkan seperti yang kita ketahui
penyebab utama terjadinya NHS adalah hipertensi yang lebih banyak diderita
oleh laki-laki.
Pada penelitian yang dilakukan di 28 RS di seluruh Indonesia, diperoleh
data jumlah penderita stroke laki-laki sebanyak 53,8%. Akan tetapi pada
44
D. Suku
Berdasarkan suku didapatkan hasil penderita stroke yang dirawat inap di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah Makassar 42,9%, Bugis 41,8%,
Toraja 7,1%, Mandar 4,1%, Tolaki 1,8%, Muna 1,2%, Papua 1,2%. Hal ini
terjadi mengingat RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo terletak di kawasan timur
Indonesia yang di dominasi oleh suku yang ada di pulau Sulawesi, selain itu
juga dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pusat rujukan
di kawasan timur Indonesia. Peneliti tidak mendapatkan refernsi yang pasti
yang dapat menjelaskan hal ini. Namun hal ini mungkin di sebabkan oleh
tradisi kuliner orang-orang kawasan timur khususnya di Sulawesi Selatan
dimana makanan khasnya banyak yang mengandung daging yang dapat
mengakibat kan penimbunan kolesterol yang dapat memicu penyakit
hipertensi, penyakit jantung dan dislipidemia yang juga merupakan faktor
risiko daro penyakit stroke.
E. Pekerjaan
Dari 170 sampel yang diteliti, sebanyak 57 penderita (33,5%) tidak
bekerja. Peneliti tidak menemukan referensi yang mendukung hasil penelitian
ini, namun hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan beban ekonomi yang
harus ditanggung orang yang tidak bekerja dengan orang yang bekerja. Stres
psikis berat termasuk risiko bermakna untuk timbulnya stroke. Stres
45
46
47
4. Riwayat Dislipidemia
Dislipidemia adalah gangguan salah satu prohil lipid darah yang
terdiri atas kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida, dimana kolesterol
total 240 mg/dl, HDL < 40 mg/dl, LDL > 160 mg/dl, dan trigliserida >
200 mg/dl.18
Dari hasil penelitian didapatkan penderita HS yang menderita
dislipidemia yaitu 26,3% sedangkan penderita NHS yang menderita
dislipidemia sebesar 30,6%.
G. Keadaan Akhir
Keadaan akhir merupakan status fisik penderita pada akhir perawatan,
dimana dapat dilihat penderita NHS yang berakhir dengan membaik dan
diizinka pulang adalah sebesar 51 pasien (30%) dan berakhir meninggal 25
pasien (14,7%), sedangkan pasien HS paling banyak dijumpai dengan
keadaan akhir meninggal, yakni 43 pasien (25,7%) dan yang berakhir dengan
membaik dan dizinkan pulang yakni 16 pasien (9,4%).
Data yang diperoleh hampir mirip dengan penelitian di RSUD Soetomo
Surabaya, dimana pasien NHS yang berakhir dengan kematian 18,4%,
sedangkan prevalensi kematian pada pasien HS adalah 56,4%.10,16
48
BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Distribusi penderita stroke berdasarkan jenis stroke menunjukkan
karakteristik penderita NHS lebih dominan dibanding HS.
2. Distribusi penderita stroke berdasarkan umur menunjukkan kelompok
umur yang terbanyak menderita HS maupun NHS yang dirawat di RSWS
adalah kelompok umur diatas 59 tahun.
3. Distribusi penderita stroke berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah
penderita HS lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan lakilaki, sedangkan penderita NHS lebih banyak diderita oleh laki-laki
dibandingkan perempuan.
4. Distribusi penderita stroke berdasarkan suku menunjukkan sebagian besar
dari suku asli Sulawesi Selatan, yakni Makassar dan Bugis.
5. Distribusi
penderita
stroke
berdasarkan
pekerjaan
menunjukkan
49
B. Saran
1. Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo selaku pemegang rekam medik
diharapkan lebih melengkapi data dalam penulisan status pasien,
sehinggadapat memudahkan penelitian berikutnya untuk menginklusi
rekam medik tersebut.
2. Perlu penelitian lebih lanjut khususnya penelitian analitik terhadap
penderitastroke yang dapat berguna untuk mencegah dan menghindari
timbulnya keadaan yang lebih berat pada penderita.
3. Sebaiknya
dilakukan
penyuluhan
tentang
stroke,
bagaimana
50
DAFTAR PUSTAKA
51
15. Budiarso LR, Bakri Z, Kortani DS. Morbiditas dan Mortalitas Penyakit
Kardiovaskuler. Medika. 2001;5:423-8
16. Widjaja D. Stroke Masa Kini dan Masa yang Akan Datang [accesed on
September 2013]. Available at http://www.cdk.com
17. Adam JMF. Diabetes Mellitus dan beberapa kelainan terkait. Makassar;
2003. p.2.
18. Adam JMF. Lipid Metabolisme Lipoprotein dan Penatalaksanaan.
Makassar; 2003. p.9.
52
LEMBAR PENGESAHAN
KARAKTERISTIK
Hari/Tanggal
Pukul
: 10.00 WITA
53
LEMBAR PENGESAHAN
KARAKTERISTIK
Hari/Tanggal
Pukul
: 10.00 WITA
54
Nama Lengkap
Stambuk
: C111 08 304
Tempat/Tanggal Lahir
Jenis Kelamin
: Laki-laki
Agama
: Islam
Suku
: Makassar
Alamat
Nama Ayah
: Muhammad Akbar
Nama Ibu
Riwayat Pendidikan
55