Anda di halaman 1dari 55

BAGIAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITAS

DAN ILMU KEDOKTERAN KELUARGA


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN

SKRIPSI
OKTOBER 2013

KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE YANG DIRAWAT


DI RSUP DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PADA PERIODE
BULAN JANUARI JUNI 2013

OLEH :
Faisal Budi SPPA

C111 08 304

PEMBIMBING:
dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK

DIBAWAKAN DALAM RANGKA TUGAS KEPANITERAAN KLINIK


PADA BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2013

SKRIPSI
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Oktober, 2013
Faisal Budi SPPA/C 111 08 304
dr. Muh. Ikhsan M. MS, PKK
KARAKTERISTIK PENDERITA STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP
DR. WAHIDIN SUDIROHUSODO PADA PERIODE BULAN JANUARI
JUNI 2013
(xii + 40halaman + lampiran)
ABSTRAK
Latar Belakang : WHO (2004) melaporkan bahwa pada tahun 2002, sekitar 15
juta penduduk menderita stroke di seluruh dunia dengan kematian 5,5 juta (3 juta
perempuan dan 2,5 juta laki-laki) dan menjadikan stroke sebagai penyebab
kematian peringkat ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke
menimbulkan kecacatan yang permanen pada 5 juta penderita. Stroke dinyatakan
sebagai masalah kesehatan masyarakat yang merupakan bagian dari ancaman
penyakit secara global yang semakin besar karena pertambahan rentang usia
harapan hidup pada 2020/2030 terutama di negara berkembang.
Metode Penelitian : Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian
observasional dengan pendekatan deskritptif. Jenis penelitian ini dimaksudkan
untuk memaparkan karakteristik penderita penyakit stroke yang dirawat di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusod periode bulan Januari Juni 2013. Penentuan variabel
ini didasarkan pada ketersediaan data dari rekam medik pasien, dengan tetap
mengingat kepentingan keterkaitan variabel tersebut dengan kasus penyakit stroke
hemoragik dan stroke non hemoragik.
Hasil : Penelitian ini mendapatkan sampel sebanyak 170 kasus. Berdasarkan
diagnosa stroke, jenis stroke yang paling banyak adalah Non Hemoragik Stroke
(NHS) yaitu 98 kasus (57,6%) sedangkan Hemoragik Stroke sebanyak 72 kasus
(42,4%). Dalam penelitian ini, umur di atas 59 tahun memiliki presentasi tertinggi
pada NHS dan HS masing-masing 30,6% dan 18,2%. Mean umur pada pasien HS
adalah 57,7. Sedangkan mean umur pada pasien NHS adalah 54,9. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa penderita stroke laki-laki lebih banyak pada
NHS yaitu 31,1%. Sebaliknya pada HS lebih banyak didapatkan penderita
perempuan yaitu 22,4%. Berdasarkan suku didapatkan hasil penderita stroke yang
dirawat inap di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah Makassar 42,9%, Bugis
41,8%, Toraja 7,1%, Mandar 4,1%, Tolaki 1,8%, Muna 1,2%, Papua 1,2%. Dari
170 sampel yang diteliti, sebanyak 57 penderita (33,5%) tidak bekerja. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita HS maupun NHS
memiliki riwayat hipertensi. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hanya sedikit
penderita HS dan NHS yang menderita DM, yaitu masing-masing 13,8% dan
27,5%. Dari hasil penelitian didapatkan hanya sedikit penderita baik HS maupun

NHS yang memiliki riwayat penyakit jantung, yakni 8,3% dan 14,2%. Dari hasil
penelitian didapatkan penderita HS yang menderita dislipidemia yaitu 26,3%
sedangkan penderita NHS yang menderita dislipidemia sebesar 30,6%. Dan pada
keadaan akhir, dimana dapat dilihat penderita NHS yang berakhir dengan
membaik dan diizinka pulang adalah sebesar 51 pasien (30%) dan berakhir
meninggal 25 pasien (14,7%), sedangkan pasien HS paling banyak dijumpai
dengan keadaan akhir meninggal, yakni 43 pasien (25,7%) dan yang berakhir
dengan membaik dan dizinkan pulang yakni 16 pasien (9,4%).
Kesimpulan : Stroke yang paling banyak ditemukan yakni Non Hemoragik
Stroke (NHS) disbanding Hemoragik Stroke (HS) dan terbanyak ditemukan pada
umur diatas 59 tahun, kemudian pada jenis kelamin yang terbanyak laki-laki pada
NHS dan perempuan pada HS, kebanyakan penderita stroke adalah suku
makassar, kemudian kebanyakan pasien dengan tidak bekerja, serta rata-rata
memiliki riwayat penyakit sebelumnya yakni hipertensi. Dan untuk keadaan akhir
kebanyakan NHS berakhir dengan membaik dan diizinkan pulang dan pada HS
kebanyakan berakhir dengan meninggal.
Kata Kunci : stroke, karakteristik
DaftarPustaka : 18 (2000-2013)

Faisal Budi SPPA/C 111 08 304


dr. Muh. Ikhsan M. MS, PKK
THE CHARACTERISTICS OF PATIENTS WITH STROKE TREATED IN
HOSPITAL DR WAHIDIN SUDIROHUSODO IN MONTH PERIOD
JANUARY JUNE 2013
(xii + 40 page + appendix)
ABSTRACT
Backgound : WHO (2004) reported that in 2002, approximately 15 million
people worldwide diagnose stroke with the death of 5.5 million (3 million women
and 2.5 million men) and make the stroke as the third-ranking cause of death after
heart disease and cancer. Stroke causing permanent disability to 5 million people.
Stroke is declared as a public health problem that is part of the global disease
threats that are growing because of the increase in life expectancy in the range
2020/2030, especially in developing countries.
Methods : This type of research is an observational study with deskritptif
approach. This type of research is intended to describe the characteristics of
patients with stroke who were treated at Dr. Wahidin Sudirohusod month period
from January to June 2013. The determination of this variable is based on the
availability of data from medical records of patients, keeping in mind the interests
of the relationship of these variables with hemorrhagic stroke cases and nonhemorrhagic stroke.

Result : The study sample of 170 cases get. Based on the diagnosis of stroke, type
of stroke is the most widely Non Hemorrhagic Stroke (NHS) of 98 cases (57.6%)
and hemorrhagic stroke were 72 cases (42.4%). In this study , age above 59 years
have the highest percentage in the NHS and HS, respectively 30.6% and 18.2%.
Mean age of the patients was 57.7 HS. While the mean age of the patients was
54.9 NHS . Results of this study showed that stroke patients more men on the
NHS is 31.1% . In contrast to the more HS sufferers found that 22.4% of women.
Based on the results obtained rate of stroke patients who are hospitalized in Dr .
Wahidin Sudirohusodo was 42.9 % Makassar, Bugis 41.8%, 7.1% Toraja, Mandar
4.1%, 1.8% Tolaki, Muna 1.2%, 1.2% Papua. Of the 170 samples studied, 57
patients (33.5%) did not work . Results of this study showed that most patients
with HS and NHS has a history of hypertension . The result showed that only a
HS and NHS patients suffering from DM , respectively 13.8% and 27.5%. From
the results, only a few patients with both HS and NHS who have a history of heart
disease, ie, 8.3% and 14.2%. From the results, patients who suffer from
dyslipidemia HS is 26.3%, while NHS patients who suffer from dyslipidemia by
30.6%. And at the end of the state, where it can be seen that ends with NHS
patients improved and diizinka home is at 51 patients (30%) and end up dead 25
patients (14.7%), whereas HS patients most often found with a dead end situation,
namely 43 patients (25.7%) and ending with the improved and licensed home the
16 patients (9.4%).
Conclusion : Stroke is the most common non- hemorrhagic stroke (NHS) versus
hemorrhagic stroke (HS) and were observed at the age above 59 years, then the
sex most is men and women on the NHS in HS, most stroke patients are ethnic
makassar, then most patients with no work, and have an average of the previous
history of hypertensive diseas . And for the final state of the NHS ended the most
improved and was discharged and the HS mostly ends with death.
Keyword : stroke, characteristics
Refrence : 18 (200-2013)

KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah subhanahu wataala yang telah
melimpahkan segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan
skripsi ini yang merupakan salah satu tugas kepaniteraan klinik di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran
Universitas Hasanuddin. Shalawat dan salam senantiasa tercurah atas junjungan
kita Rasulullah Muhammad shollallahu 'alaihi wasallam, sebagai suritauladan kita
dalam kehidupan ini.
Dengan rahmat dan petunjukNya disertai usaha yang sungguh-sungguh,
doa, ilmu pengetahuan yang diperoleh selama perkuliahan dan pengalaman
selama masa Kepaniteraan Klinik serta dengan arahan dan bimbingan dokter
pembimbing, maka skripsi yang berjudul KARAKTERISTIK PENDERITA
STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP DR WAHIDIN SUDIROHUSODO
PADA PERIODE BULAN JANUARI JUNI 2013 ini akhirnya dapat
terselesaikan.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa dalam menyelesaikan skripsi ini
masih banyak kekurangan dan kelemahannya, hal ini disebabkan karena
terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki, namun tetap berusaha
semaksimal mungkin untuk menyelesaikan yang terbaik dan berharap semoga
skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita semua.
Dengan kerendahan hati, Penulis menyadari bahwa skripsi ini tidak
mungkin terwujud tanpa bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
perkenalkan penulis menghaturkan terima kasih kepada:
1.

Kedua orang tua saya, Muh. Akbar dan Cita Marlika Parawansa serta kedua
saudaraku atas segala bantuan dan dukungan berupa materil dan moril.

2.

dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS, PKK, selaku pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, ilmu pengetahuan serta waktu sehingga penelitian
ini dapat diselesaikan.

3.

Pihak Rumah Sakit RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo serta segenap karyawan
di bagian rekam medik yang telah membantu dalam pelaksanaan penelitian
saya.

4.

Sahabat yang juga saya sayangi Fathlina,S.Ked yang telah banyak


memberikan dukungan dan dorongan serta tidak henti-hentinya mengingatkan
kepada penulis untuk menyelesaikan skripsi ini.

5.

Rekan-rekan sesama koas dan seluruh rekan koas lainnya di bagian Ilmu
Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas.

6.

Pihak-pihak lain yang tak dapat saya sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu saya mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak demi
penyempurnaan skripsi ini. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.

Makassar,

Oktober 2013

Hormat saya,

Penulis

DAFTAR ISI

Halaman
SAMPUL
LEMBARAN PENGESAHAN .............................................................

PERSETUJUAN CETAK ......................................................................... ii


ABSTRAK .................

iii

KATA PENGANTAR ...

vi

DAFTAR ISI .......... viii


DAFTAR GAMBAR .

DAFTAR TABEL ..... xi


DAFTAR LAMPIRAN . xii
BAB 1 PENDAHULUAN . 1
A. Latar Belakang . 1
B. Rumusan Masalah 2
C. Tujuan Penelitian ..... 3
D

Manfaat Penelitian .. 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA .. 5


A. Definisi.

B. Epidemiologi

C. Faktor Resiko.

D. Klasifikasi dan Gambaran Klinis.... 8


E. Penatalaksanaan...... 12

BAB III KERANGKA KONSEP 15


A. Dasar Pemikiran Penelitian........... 15
B. Skema Kerangka Konsep..... 15
C. Defenisi Operasional..... 17
BAB IV METODOLOGI PEBELITIAN 19
A. Desain Penelitian........... 19
B. Waktu dan Lokasi Penelitian..... 19
C. Populasi dan Sampel Penelitian.......... 19
D. Cara Pengambilan Sampel..... 20
E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian..... 20
F.

Manajemen Penelitian... 21

G. Etika Penelitian.

22

BAB V HASIL PENELITIAN 23


A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian........... 23
B. Karakteristik Responden........

24

BAB VI PEMBAHASAN. 31
A. Jenis Stroke........ 31
B. Umur...... 32
C. Jenis Kelamin..... 32
D. Suku....... 33
E. Pekerjaan....... 33
F.

Riwayat Penyakit Sebelumnya..... 34

G. Keadaan Akhir...... 36

BAB VII KESIMPULAN DAN SARAN.. 37


B. Definisi Operasional..... 37
B. Definisi Operasional..... 38
DAFTAR PUSTAKA..... 39
LAMPIRAN

DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 3.1.

Kerangka konsep penelitian dengan variabel yang diteliti... 16

10

DAFTAR TABEL

Halaman
Gambar 5.1.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Stroke di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 24

Gambar 5.2.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Umur di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 25

Gambar 5.3.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 26

Gambar 5.4.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Suku di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 27

Gambar 5.5.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Pekerjaan di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 28

Gambar 5.6.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya


di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013 29

Gambar 5.7.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Keadaan Akhir di RSUP


Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013... 30

11

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1

Jadwal Kegiatan Penelitian

Lampiran 2

Lembar Pengesahan Seminar Proposal

Lampiran 3

Lembar Pengesahan Seminar Hasil

Lampiran 4

Surat Izin Penelitian dari Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin


Makassar.

Lampiran 5

Surat Rekomendasi Penelitian dari Gubernur Sulawesi Selatan.

Lampiran 6

Surat Izin Meneliti dan Keterangan Selesai Mengumpulkan Data


Penelitian di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar.

Lampiran 7

Surat Keterangan Selesai Meneliti

Lampiran 8

Data Penelitian

Lampiran 9

Riwayat Hidup Penulis

12

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut defenisi WHO (1989), stroke adalah suatu disfungsi neurologis
akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah dan terjadi secara mendadak
(dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam)
dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokal otak yang
terganggu. Stroke dapat terjadi pada semua usia tetapi paling sering ditemukan
pada individu yang lebih tua dan laki-laki cenderung lebih sering terserang stroke
dibanding perempuan.1
Stroke terjadi pada hampir 750.000 penduduk di Amerika Serikat setiap
tahunnya dengan kematian sebanyak 175.000 penderita. Di negara-negara Eropa
insidens stroke bervariasi antara 100 sampai 200 per 100.000 penduduk per tahun
dengan mortalitas antara 63,5 samapai 273,4 per 100.000 penduduk per tahun.
Penderita stroke di Indonesia kurang lebih 276 per 100.000 penduduk, dengan
mortalitas 21,62 % sampai 28,3 %.2,3
Data epidemiologi WHO (1989) menyebutkan stroke sebagai penyebab
kematian nomor dua di seluruh dunia sesudah penyakit jantung dan penyebab
kecacatan utama pada usia produktif dan usia lanjut. Menurut Survey Kesehatan
Rumah Tangga (SKRT) 1995, stroke merupakan salah satu penyebab kematian
dan kecacatan utama di Indonesia, pada usia muda dan tua dengan insiden
180/100.000 per tahun (0,2 %), prevalensi 500-600/100.000 per tahun (0,5 %).4,5
Di Surabaya yang berpenduduk 2,3 juta di dapatkan sekitar 1400 penderita
baru di rumah sakit perawatan swasta, sedangkan dari 19 rumah sakit di Jawa

13

Timur dalam tahun 1996 didapatkan 4000 penderita stroke baru. Data bagian
neurologi FKUI/RSCM tahun 2002, kasus stroke yang dirawat sejumlah 706
kasus, 53,1 % (375 kasus) stroke iskemik, 46,9 % (331 kasus) stroke hemoragik,
tahun 2003 sejumlah 522 kasus, 69,1 % (361 kasus) stroke iskemik, 30,9 % (161
kasus) stroke hemoragik.4,5
Di Makassar, rumah sakit Dr.Wahidin Sudirohusodo dilaporkan 125
penderita stroke (20,5 %) dari seluruh penderita rawat inap di Bagian Penyakit
Saraf tahun 2001 dan 247 penderita (34,7 %) pada tahun 2002.6
WHO (2004) melaporkan bahwa pada tahun 2002, sekitar 15 juta penduduk
menderita stroke di seluruh dunia dengan kematian 5,5 juta (3 juta perempuan dan
2,5 juta laki-laki) dan menjadikan stroke sebagai penyebab kematian peringkat
ketiga setelah penyakit jantung dan kanker. Stroke menimbulkan kecacatan yang
permanen pada 5 juta penderita. Stroke dinyatakan sebagai masalah kesehatan
masyarakat yang merupakan bagian dari ancaman penyakit secara global yang
semakin besar karena pertambahan rentang usia harapan hidup pada 2020/2030
terutama di negara berkembang.7,8
B. Rumusan Masalah
Mengetahui bahwa stroke merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia
dan menduduki peringkat ketiga yang terbanyak membunuh di seluruh dunia dan
penyebab kecacatan utama di Indonesia, sehingga penulis ingin mengetahui dan
meneliti kenyataan di lapangan tentang karakteristik penderita stroke di RSUP
Dr.Wahidin Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 dari segi

14

umur, jenis kelamin, pekerjaan, suku, riwayat penyakit sebelumnya, jenis stroke
dan keadaan akhir.
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Untuk mengetahui dan memperoleh informasi mengenai karakteristik
penderita stroke di RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo pada periode Januari 2013
Juni 2013.
2. Tujuan Khusus
a. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


jenis stroke.
b. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


umur.
c. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


jenis kelamin.
d. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


suku.

15

e. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


pekerjaan.
f. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


riwayat penyakit sebelumnya (hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jantung, dan dislipidemia).
g. Untuk mengetahui distribusi penderita stroke di RSUP Dr.

Wahidin

Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013 berdasarkan


keadaan akhir.
D. Manfaat Penelitian
1. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya hasanah ilmu
pengetahuan dan memicu penelitian lainnya, khususnya yang berkaitan
dengan penyakit stroke sehingga dapat meningkatkan upaya pencegahan di
kemudian hari.
2. Hasil penelitian diharapkan menjadi salah satu bahan informasi bagi
peneliti lainnya dan menjadi bahan masukan bagi instansi terkait dalam
menentukan arah kebijakan kesehatan di masa yang akan datang.
3. Bagi rumah sakit yang bersangkutan merupakan informasi yang berharga
untuk meningkatkan pelayanan terhadap penderita stroke.
4. Bagi peneliti sendiri penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga
dalam memperluas wawasan dan pengetahuan tentang penyakit stroke.

16

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A.

Defenisi
Defenisi stroke menurut WHO adalah manifestasi klinik dari gangguan
fungsi serebral, baik fokal maupun menyeluruh (global), yang berlangsung
dengan cepat, berlangsung lebih dari 24 jam, atau berakhir dengan maut,
tanpa di temukannya penyebab selain daripada vaskuler.1,9
Stroke sudah dikenal sejak dulu kala, bahkan sebelum jaman
Hipocrates, Soranus dan Epheus (98-138) di Eropa, telah mengamati
berbagai faktor yang mempengaruhi terjadinya stroke. Sampai saat ini
stroke merupakan salah satu penyakit saraf yang paling banyak menarik
perhatian.9

B.

Epidemiologi
Setiap tahunnya, 200 dari tiap 100.000 orang di Eropa menderita stroke,
dan menyebabkan kematian 275.000-300.000 orang Amerika. Di pusatpusat pelayanan neurologi di Indonesia jumlah penderita gangguan
peredaran darah otak (GPDO) selalu menempati urutan pertama dari seluruh
penderita rawat inap.9
Insidensi GPDO menurut umur, bisa mengenai semua umur tapi secara
keseluruhan mulai meningkat pada usia dekade ke lima. Insidensi juga
berbeda menurut jenis GPDO. Perdarahan subaraknoidal primer sudah
mudah timbul pada usia dasawarsa ke tiga sampai ke lima, dan setelah usia
60 tahun. Perdarahan intraserebral sering didapati mulai pada decade ke-5,

17

sampai ke-8 usia orang Amerika. Sedangkan thrombosis lebih sering pada
umur lima puluhan hingga tujuh puluhan. GPDO pada anak muda juga
banyak didapati akibat infark karena emboli, yaitu mulai dari usia di bawah
20 tahun dan meningkat pada dekade ke empat hingga ke enam dari usia,
lalu menurun, dan jarang dijumpai pada usia yang lebih tua.9
C.

Faktor Resiko
Faktor yang tidak dapat diubah :
1. Umur
Stroke mengenai orang-orang usia pertengahan yang sedang berada
dalam masa aktif dan produktifnya.10
2. Jenis Kelamin
Umumnya

lebih

banyak

laki-laki

yang

menderita

stroke

disbanding wanita, dimana laki-laki lebih mudah terserang penyakit


hipertensi yang merupakan faktor resiko stroke disbanding wanita.11
3. Ras
Prevalensi hipertensi dan insidensi hipertensi tertinggi pada orang
kulit hitam disbanding orang kulit putih. Prevalensi hipertensi pada
ras Amerika-Afrika merupakan yang tertinggi di dunia. Ini
dijelaskan oleh teori bahwa ras Amerika-Afrika mengandung kadar
nitrit oksida yang rendah dan kadar endotelin-1 yang lebih tinggi.11

18

4. Riwayat Keluarga
Adanya riwayat keluarga menyebabkan kerentanan dalam menderita
stroke

yang dapat dikaitkan dengan pola genetic terutama yang

berhubungan dengan hipertensi, DM, serta penyakit pembuluh


darah.11,12
Faktor yang dapat diubah :
1. Hipertensi
Hipertensi mempercepat timbulnya aterosklerotik oklusif dan
mengakibatkan hipertrofi subintimal dan medial pada arteriola
dengan akibat oklusi arteriolar.13
2. Diabetes Mellitus
Hiperglikemia kronik pada pasien DM dapat menyebabkan
hiperlipidemia dan glikosilasi protein yang diasumsikan akan
menyebabkan

perubahan

mikrovaskular

dan

pembentukan

aterosklerotik.14
3. Merokok
Nikotin dapat merangsang pelepasan adrenalin, meningkatkan
frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung
serta

menyebabkan

gangguan

irama

jantung.

Nikotin

juga

mengaktifkan trombositosis ke dinding pembuluh darah.


4. Penyalahgunaan alkohol dan obat
Peningkatan koagulasi darah yang disebabkan oleh penyalahgunaan
obat-obat tertentu menyebabkan timbulnya thrombosis serta
meningkatkan reaksi inflamasi pada dinding pembuluh darah.11,16

19

5. Penyakit Jantung Koroner dan Fibrilasi Atrium


Terjadinya penurunan curah jantung ke organ target dan lepasnya
embolus sehingga menimbulkan iskemia di otak.10
6. Dislipidemia
Kadar kolesterol yang tinggi merupakan faktor resiko stroke
karena memperburuk proses arteriosklerotik, yaitu mempertebal dan
merusak dinding pembuluh darah secara berangsur-angsur.15,16
D.

Klasifikasi dan Gambaran Klinis


Gejala stroke perlu dikenali terutama gejala awalnya. Gejala pokok
pada fungsi bagian otak yang mengalami gangguan aliran darah. Hal ini
ditentukan oleh arteri yang terlibat, luas/besarnya lesi (infark) di otak,
perkembangan penyakit, penyakit penyerta baik sebagai faktor resiko dan
yang bukan, respon tubuh pasien dan jenis stroke .9,10
1. Stroke Iskemik (Stroke Non Hemoragik)
a.

Serangan Iskemik Sepintas / Transient Ischemic Attack (TIA)


Disebut gangguan peredaran darah otak sepintas (GPDOS)
karena hanya berlangsung sementara waktu, beberapa detik hingga
beberapa jam (kebanyakan 10-20 menit), tapi tidak lebih dari 24
jam.9
Klinisnya berupa gangguan fungsi saraf yang berlangsung tidak
lebih dari 24 jam, dengan gejala sesuai dengan system yang
terlibat :9

20

i.

Insufisiensi karotis
a) Hemiparesis
b) Hemianestesia
c) Gangguan bicara afasia
d) Amourosis fugaks
e) Disartria

ii.

Insufisiensi verterobasiler
a) Diplopia dan paresis otot-otot ekstraokuler
b) Vertigo
c) Disartria
d) Hemiparesis/tetraparesis
e) Hemianestesia/gagguan sensorik unilateral

b. Defisit

neurologik

iskemik

sepintas/Reversible

Ischemic

Neurological Deficit (RIND)


Gejala neurologik yang timbul akan hilang dalam waktu lebih
lama dari 24 jam, tetapi tidak lebih dari seminggu.
c. Stroke Progresif (Progressive Stroke/Stroke in Evolution)
Gejala neurologik makin lama makin berat.
d. Stroke

komplit (Completed Stroke/Permanent Stroke) sama dengan

gejala sudah menetap


Iskemik otak dianggap sebagai kelainan suplai darah ke otak
yang membahayakan fungsi neuron tanpa member perubahan yang
menetap. Infark otak timbul karena iskemia otak yang lama dan
parah dengan perubahan fungsi dan struktur otak yang irreversible.9

21

Infark iskemik serebri sangat erat hubungannya dengan


aterosklerosis

dan

arteriosklerosis.

Aterosklerosis

dapat

menimbulkan bermacam-macam manifestesi klinis dengan cara :


i.

Menyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan


insufisiensi aliran darah.

ii.

Oklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus


atau peredaran ateroma.

iii.

Merupakan terbentuknya trombus yang kemudian terlepas


sebagai emboli.

iv.

Menyebabkan dinding pembuluh darah menjadi lemah dan


terjadi aneurisme yang kemudian menjadi robek.2,11
Klinis stroke non hemoragik :

i.

Terutama

terjadi keluhan/gejala

defisit neurologik

yang

mendadak.
ii.

Tanpa trauma kepala.

iii.

Adanya faktor risiko GPDO.

iv.

Adanya defisit neurologik fokal.

v.

Ditemukan faktor risiko (hipertensi, kelainan jantung, dll)

vi.

Bising pada auskultasi atau kelaina pembuluh darah lainnya.

2. Stroke Hemoragik
Menurut WHO dalam International Statistic Classification of
Disease and Related Health Problem 10th Revision, stroke hemoragik
dibagi atas :

22

a. Perdarahan Intraserebral (PIS)


PIS adalah perdarahan yang primer berasal dari pembuluh darah
dari parenkim otak bukan disebabkan oleh trauma.
Etiologi terbanyak disebabkan karena hipertensi. Gejala
prodromal tidak jelas, kecuali nyeri kepala karena hipertensi.
Serangan seringkali siang hari, waktu bergiat, atau emosi/marah.
Nyeri kepala sangat hebat. Mual, muntah, sering terdapat pada
permulaan serangan.9
b. Perdarahan Subarakhnoidal (PSA)
PSA adalah keadaan terdapatnya/masuknya darah ke dalam
ruangan subarakhnoidal. Pembagian PSA :
i. PSA spontan primer, yakni PSA yang bukan akibat trauma atau
PIS.
ii. PSA sekunder adalah perdarahan yang berasal di luar
subarakhnoid misalnya dari PIS atau dari tumor otak.9
Gejala dan tanda klinik :
i.

Gejala prodromal : nyeri kepala hebat hanya 10%, 90% tanpa


keluhan sakit kepala.

ii.

Kesadaran sering terganggu dan sangat bervariasi dari tidak


sadar sebentar, sedikit delir sampai koma. Gejala/tanda
rangsangan meningeal : kaku kuduk. Fundus okuli : 10%
penderita mengalami edema papil beberapa jam setelah
mengalami perdarahan. Sering terdapat perdarahan subhialoid

23

karena pecahnya aneurisma pada arteri komunikans anterio atau


arteri karotis interna.
iii.
E.

Gejala-gejala neurologik fokal tergantung pada lokasi lesi.9

Penatalaksanaan
STROKE ISKEMIK (NON HEMORAGIK)
Pengobatan stroke trombotik harus diberikan kurang dari 3 jam
(reperfusin window); bukan 6 jamn karena kegagalan metabolic terjadi
dalam waktu 34 jam bila aliran darah ke daerah terkena tak diperbaiki serta
infark otak dan edema otak timbul 2 jam (maksimal 3 jam) setelah
penutupan darah otak.16
Pengobatan stroke trombotik :16
1. Memperbaiki Perfusi Otak
2. Mengurangi Kebutuhan Energi Otak
3. Menghambat Masuknya Ion Kalsium ke Dalam Sel
4. Menghambat Aktivitas reseptor NMDA/AMPA
5. Nitrit Oksida (NO)
6. Penghancur Radikal Bebas
7. Aktivator Metabolik
8. Mencegah Edema Otak
Pengobatan stroke embolik dan pencegahannya :16
1. Antikoagulansia
Pemberian

antikoagulansia

depertentangkan.

Bila

pada

untuk
CT-scan

stroke
terlihat

kardio-embolik
infark

hebat,

24

peningkatan kontras dan infark hemoragik kecil, tak boleh diberi


antikoagulansia.
2. Fibrilasi atrial non-rematik tanpa stroke
Untuk penderita kurang dari 75 tahun tanpa faktor resiko stroke
sebaiknya diberi ASA. Untuk penderita yang lebih muda dengan
faktor risiko dianjurkan pemberian antikoagulansia dengan warfarin.
Untuk penderita lebih dari 75 tahun sebaiknya jangan diberi
antikoagulansia karena risiko perdarahan besar sekali.
3. Trombosis ventrikel kiri
30-35%

infark

miokard

anterior

menunjukkkan

penyulit

pembentukan thrombus ventrikel dan ini dapat dikurangi sampai


kira-kira 15% dengan pengobatan dini dosis tinggi hepanin. Bahaya
penyulit perdarahan 25%. Pengobatan dengan antiagregasi trombosit
tak ada gunanya.

STROKE HEMORAGIK
Penatalaksanaan PSA aneurismal
Istirahat total. Pengobatan antifibrinolitik (tranexamic acid atau epsilon
aminocaproic acid) hanya diberikan pada penderita tanpa vasospasme atau
persiapan operasi. Antifibrinolitik dapat menimbulkan defisit neurologik
fokal. Untuk mencegah vasospasme dapat diberikan nimodipin per oral atau
pro infuse, atau tirilazad mesylate dalam 72 jam dan diteruskan selama 8-10
hari, setelah 3 bulan angka kematian berkurang 43%, dan vasospasme
28%.16

25

Angioplasti transluminal dianjurkan bila pengobatan konvensional tak


berhasil. Antikonvulsan diberikan sebagai profilaksis karena pada pecah
ulang sering diikuti kejang.16
Operasi aneurisma dilakukan kurang dari 3 hari sebelum timbulnya
vasospasme.16

PERDARAHAN INTRASEREBRAL (PIS) PRIMER SPONTAN


Tekanan darah diturunkan bila tekana sistolik >200mm/Hg. Penurunan
tekanan darah tidak boleh melebihi 40 persen, agar autoregulasi aliran darh
ke otak (ADO) tek terganggu. Sebaiknya dipilih obat ACE inhibitor atau
penghambat reseptor alfa, karena kurve autoregulasi bergeser ke kiri lagi
dan penurunan tekanan darah tak mempengaruhi ADO.16

26

BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Dasar Pemikiran Penelitian
Stroke terjadi dipengaruhi oleh banyak faktor. Faktor risiko yang tidak
dapat diuvah yaitu umur, jenis kelamin, ras, riwayat keluarga. Sedangkan
faktor risiko yang dapat diubah adalah hipertensi, diabetes mellitus, penyakit
jantung, dislipidemia, dan merokok.
Karena keterbatasan waktu penelitian dan mengingat sumber data yang
akan dimanfaatkan nantinya adalah data rekam medis, maka variabel yang
kami teliti adalah faktor-faktor stroke yang dihubungkan dengan jenis strok,
umur, junis kelamin, suku, pekerjaan, riwayat penyakit sebelumnya, dan
keadaan terakhir.
Adapun variabel yang tidak diteliti adalah :
1. Merokok, karena pada penelitian ini kami hanya menggunakan
data rekam medis dan data tersebut tidak tersedia pada rekam
medik.
2. Penyalahgunaan alkohol dan obat, karena data tersebut tidak
tersedia pada rekam medik.
B. Skema kerangka konsep
Berdasarkan pemikiran yang telah diuraikan maka hubungan variabel
tersebut dapat dirumuskan secara skematis pada bagan pola pikir variabel
sebagai berikut :

27

Jenis Stroke
Umur
Jenis Kelamin
Suku

STROKE
SERVIKS

Pekerjaan
Riwayat Penyakit Sebelumnya
Keadaan Terakhir
Merokok
Penyalahgunaan Alkohol dan Obat

Keterangan :
: Variabel yang diteliti
: Variabel yang tidak diteliti

Gambar 3.1. Kerangka konsep penelitian dengan variabel yang diteliti.

28

C. Defenisi Operasional
1.

Jenis Stroke
Klasifikasi penyakit stroke yang merupakan diagnosis akhir oleh
dokter yang tercatat dalam status penderita.
Kriteria objektif :
a. Hemoragik Stroke (HS)
b. Non Hemoragik Stroke (NHS)

2.

Umur
Lamanya penderita hidup sejak dilahirkan sesuai dengan yang
dicantumkan dalam data rekam medik penderita.
Kriteria objektif : sesuai dengan yang tertulis dalam rekam medik.

3.

Jenis Kelamin
Yang dimaksud dengan jenis kelamin pada penelitian ini adalah
identitas subjek berdasarkan organ reproduksi sesuai status penderita d
yang dicantumkan dalam data rekam medik.
Kriteria objektif :
a. Laki-laki
b. Perempuan

4.

Suku
Suku didefenisikan sebagai suatu golongan manusia yang anggotaanggotanya mengidentifikasikan dirinya dengan sesamanya, biasanya
berdasarkan garis keturunan yang di anggap sama.
Kriteria objektif : sesuai dengan yang tertulis dalam rekam medik.

29

5.

Pekerjaan
Pekerjaan didefenisikan sebagai kegiatan yang dilakukan untuk tujuan
ekonomi.
Kriteria objektif : sebagaiman yang tertulis dalam rekam medik.

6.

Riwayat Penyakit Sebelumnya


Penyakit yang pernah diderita oleh pasien sebelum penderita stroke.
Kriteria objektif :
a. Hipertensi
b. Diabetes Mellitus
c. Penyakit Jantung
d. Dislipidemia

7.

Keadaan Akhir
Keadaan akhir merupakan status fisik terakhir pasien setelah
menjalani perawatan di RS.
Kriteria objektif :
a. Membaik (diizinkan pulang)
b. Pulang Paksa (masih ada gejala sisa)
c. Meninggal

30

BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian observasional
dengan pendekatan deskritptif. Jenis penelitian ini dimaksudkan untuk
memaparkan karakteristik penderita penyakit stroke berdasarkan fakta
yang terdapat di lapangan. Penentuan variabel ini didasarkan pada
ketersediaan data dari rekam medik pasien, dengan tetap mengingat
kepentingan keterkaitan variabel tersebut dengan kasus penyakit stroke.
B. Waktu dan Lokasi Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilakukan dari tanggal 12 Agustus - 19
Oktober 2013.
2. Lokasi Penelitian
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo dan wilayah kerjanya berdasarkan pertimbangan bahwa
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo merupakan Rumah Sakit rujukan untuk
wilayah Indonesia Timur.
C. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi
Populasi target adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo.

31

2.

Populasi Terjangkau
Populasi terjangkau adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo pada periode bulan Januari 2013 Juni 2013.

3.

Sampel
Sampel penelitian adalah penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr.
Wahidin Sudirohusodo.

D. Cara Pengambilan Sampel


Teknik pengambilan sampel adalah dengan menggunakan metode
total sampling yaitu mengambil sampel yang sesuai dengan ketentuan atau
persyaratan sampel dari populasi tertentu yang paling mudah dijangkau
atau didapatkan.
1. Kriteria Inklusi
Pasien yang terdiagnosis keluar sebagai stroke yang dirawat inap
pada RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode Januari Juni 2013.
2. Kriteria Eksklusi
Pasien yang Rekam Mediknya tidak terbaca dan pasien yang Rekam
Mediknya mengandung kurang dari 50% variable yang dibutuhkan.
E. Jenis Data dan Instrumen Penelitian
1. Jenis Data
Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh
melalui rekam medik subjek penelitian.

32

2. Instrumen Penelitian
Alat pengumpul data dan instrumen penelitian yang dipergunakan
dalam penelitian ini terdiri dari lembar pengisian data dengan tabel-tabel
tertentu untuk mencatat data yang dibutuhkan dari rekam medik. Microsoft
Word dan Microsoft Excel sebagai tempat untuk mengolah hasil
penelitian.
F. Manajemen Penelitian
1. Pengumpulan Data
Pengumpulan data dilakukan setelah meminta perizinan dari pihak
pemerintah dan RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Kemudian nomor
rekam medik pasien stroke dalam periode yang telah ditentukan
dikumpulkan di bagian RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo. Setelah itu
dilakukan pengamatan dan pencatatan langsung ke dalam tabel yang telah
disediakan.
2. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan dilakukan setelah pencatatan data dari rekam medik
yang dibutuhkan ke dalam tabel check list dengan menggunakan program
komputer Microsoft Excel untuk memperoleh hasil statistik deskriptif
yang diharapkan.

33

3. Penyajian Data
Data yang telah diolah akan disajikan dalam bentuk tabel dan
diagram untuk menggambarkan karakteristik pasien stroke yang dirawat di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode bulan Januari Juni 2013.
G. Etika Penelitian
Hal-hal yang terkait dengan etika penelitian dalam penelitian ini adalah:
1. Menyertakan surat pengantar yang ditujukan kepada pihak pemerintah
setempat sebagai permohonan izin untuk melakukan penelitian.
2. Menjaga kerahasiaan data pasien yang terdapat pada rekam medik,
sehingga diharapkan tidak ada pihak yang merasa dirugikan atas penelitian
yang dilakukan.
3. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak
yang terkait sesuai dengan manfaat penelitian yang telah disebutkan
sebelumnya.

34

BAB V
HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian


Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo didirikan berdasarkan surat
keputusan menteri kesehatan (Menkes) no.238 tahun 1992 tanggal 20 Maret 1992
sebagai rumah sakit dengan klasifikasi A. pelaksanaan kegiatan dimulai pada
tanggal 05 Juli 1992 dan seluruh aktivitas rumah sakit dilaksanakan pada tanggal
1 Desember 1993.
Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo diresmikan oleh presiden
Suharto pada tanggal 15 Desember 1995 sebagai rumah sakit kelas A, satusatunya di kawasan Indonesia timur dan berdasarkan keputusan Menkes no.
540/SK/1996. Rumah Sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo berada langsung di bawah
direktorat jenderal pelayanan medik departemen kesehatan dan merupakan rumah
sakit rujukan tertinggi di kawasan timur Indonesia.
Sejak tanggal 16 Oktober 1995, rumah sakit Dr. Wahidin Sudirohusodo
telah berstatus swadana yang berdasarkan pada surat keputusan Menkes RI
No.999/Menkes/SKW/1995

dan

No.1000/Menkes/SK/IX/1999.

Seiring

perkembangan dan kemajuan pada bulan Januari 1998, rumah sakit Dr. Wahidin
Sudirohusodo mendapat pengakuan akreditasi dengan klasifikasi penuh dari
komite akreditasi rumah sakit pusat pada tahun 2000 berdasarkan peraturan
pemerintah No. 125 berubah status menjadi Badan Usaha Milik Negara, PERJAN
yang berlaku efektif 1 April 2000.

35

B. Karakteristik Responden
Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo
Makassar pada tanggal 23 September 4 Oktober 2013. Dari hasil observasi
jumlah penderita stroke pada periode Januari Juni 2013 adalah sebanyak 273
rekam medik, didapatkan 170 rekam medik yang memenuhi kriteria untuk
dijadikan sumber data.
Berdasarkan data yang diperoleh setelah diteliti data rekam medik yang
diambil. Maka hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk table sebagai berikut :

1.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Stroke


Tabel 5.1.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Stroke di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
JUMLAH
JENIS STROKE
n

Hemoragik Stroke (HS)

72

42,4

Non Hemoragik Stroke

98

57,6

TOTAL

170

100,0

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Berdasarkan distribusi penderita stroke pada tabel 5.1.1. menunjukkan
bahwa dari 170 pasien yang di diagnosa stroke, jenis stroke yang terbanyak adalah
Non Hemoragik Stroke (NHS) yaitu 98 kasus (57,6%) sedangkan penderita
Hemoragik Stroke (HS) sebanyak 72 kasus (42,4%).

36

2.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Umur


Tabel 5.2.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Umur di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS

HS

TOTAL

Variabel
n

< 30 tahun

1,2

1,8

2,9

30-39 tahun

1,8

4,1

10

5,9

40-49 tahun

14

8,2

15

8,8

29

17,1

50-59 tahun

27

15,9

16

9,4

43

25,3

> 59 tahun

52

30,6

31

18,2

83

48,8

98

57,6

72

42,4

170

100,0

Umur

TOTAL

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 2. menunjukkan bahwa distribusi umur pasien Stroke Non
Hemoragik dan Stroke Hemoragik yang terbanyak adalah berumur diatas 59
tahun, yakni 52 kasus (30,6%) dan 31 kasus (18,2%), disusul oleh golongan umur
50-59 tahun, yaitu 27 kasus (15,9%) pada pasien Stroke Non Hemoragik dan 16
kasus (9,4%) pada pasien Stroke Hemoragik.

37

3.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin


Tabel 5.3.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Jenis Kelamin di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS

HS

TOTAL

Variabel
n

Laki-laki

53

31,1

34

20,0

87

51,2

Perempuan

45

26,5

38

22,4

83

48,8

TOTAL

98

57,6

72

42,4

170

100,0

Jenis Kelamin

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 3. menunjukkan bahwa dari 170 pasien, proporsi Stroke Non
Hemoragik ini lebih banyak diderita oleh laki-laki yaitu 53 kasus (31,1%)
daripada perempuan yaitu 45 kasus (26,5%), sedangkan proporsi Hemoragik
Stroke lebih banyak diderita oleh perempuan yaitu 38 kasus (22,4%) daripada
laki-laki yaitu 34 kasus (20,0%).

38

4.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Suku


Tabel 5.4.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Suku di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS
Variabel

HS

TOTAL

Makassar

47

27,6

26

15,3

73

42,9

Bugis

33

19,4

38

22,4

71

41,8

Toraja

4,1

2,9

12

7,1

Mandar

2,9

1,2

4,1

Tolaki

1,8

1,8

Muna

1,2

1,2

Papua

0,6

0,6

1,2

98

57,6

72

42,4

170

100,0

Suku

TOTAL

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 4. menunjukkan bahwa distribusi suku pasien Stroke Non
Hemoragik lebih banyak oleh suku Makassar, yaitu 47 kasus (27,6%) sedangakan
Stroke Hemoragik lebih banyak oleh suku Bugis, yaitu 38 kasus (22,4%).

39

5.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Pekerjaan


Tabel 5.5.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Pekerjaan di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS
Variabel

HS

TOTAL

PNS

15

8,8

3,5

21

12,4

IRT

21

12,4

19

11,2

40

23,5

Wiraswata

3,5

4,7

14

8,2

Pensiunan

21

12,4

5,3

30

17,6

Petani

2,9

0,6

3,5

Tidak Kerja

29

17,1

28

16,5

57

33,5

Pelajar

0,6

0,6

1,2

98

57,6

72

42,4

170

100,0

Pekerjaan

TOTAL

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 5. menunjukkan bahwa distribusi pekerjaan pasien Stroke Non
Hemoragik dan Stroke Hemoragik yang terbanyak adalah yang Tidak Kerja, yakni
29 kasus (17,1%) dan 28 kasus (16,5%), disusul dengan pekerjaan Ibu Rumah
Tangga (IRT) dengan jumlah masing-masing Stroke Non Hemoragik 21 kasus
(12,4%) dan Strok Hemoragik 19 kasus (11,2%).

40

6.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya

Tabel 5.6.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Riwayat Penyakit Sebelumnya di RSUP
Dr. Wahidin Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS

HS

Variabel
n

Hipertensi

84

85,7

64

88,8

Diabetes Mellitus

27

27,5

10

13,8

Penyakit Jantung

14

14,2

8,3

Dislipidemia

30

30,6

19

26,3

Riwayat Penyakit Sebelumnya

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 6. menunjukkan bahwa distribusi riwayat penyakit sebelumnya pada
pasien Stroke Non Hemoragik dan Stroke Hemoragik yang terbanyak adalah
penyakit Hipertensi, yakni 85 kasus (85,7%) dan 64 kasus (88,8%).

41

7.

Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Keadaan Akhir


Tabel 5.7.
Distribusi Penderita Stroke Berdasarkan Keadaan Akhir di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Periode Januari Juni 2013
NHS
Variabel

HS

TOTAL

Membaik (diizinkan pulang)

51

30,0

16

9,4

67

39,4

Ada gejala sisa (pulang paksa)

22

12,9

13

7,6

35

20,6

Meninggal

25

14,7

43

25,7

68

40,0

98

57,6

72

42,2

170

100,0

Keadaan Akhir

TOTAL

Sumber : Bagian Rekam Medik RSUP Dr.Wahidin Sudirohusodo


Tabel 7. menunjukkan bahwa distribusi keadaan akhir pada pasien Stroke
Non Hemoragik yang paling banyak adalah membaik dan diizinkan pulang, yaitu
51 kasus (30%) sedangkan Stroke Hemoragik yang paling banyak adalah dengan
keadaan akhir meninggal, yakni 43 kasus (25,7%).

42

BAB VI
PEMBAHASAN
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh mengenai karakteristik
penderita stroke yang dirawat di RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo periode
Januari - Juni 2013, maka akan dibahas sesuai dengan variabel yang diteliti.
A. Jenis Stroke
Berdasarkan diagnosa stroke, jenis stroke yang paling banyak adalah Non
Hemoragik Stroke (NHS) yaitu 98 kasus (57,6%) sedangkan Hemoragik
Stroke sebanyak 72 kasus (42,4%). Hal ini sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa stroke hemoragik merupakan jenis stroke yang
mematikan, akan tetapi relatif hanya menyusun sebagian kecil dari jumlah
stroke total yang berobat ke rumah sakit yaitu 10-20%. Hasil ini juga sesuai
dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Djoenaidi Widjaja dibangsal
Lab. Ilmu Penyakit Saraf RSUD Dr. SOETOMO pada tahun 1993 dimana
didapatkan 60,7% disebabkan oleh non hemoragik stroke sedangkan 36,6 %
karena hemoragik stroke. Hasil yang tidak jauh berbeda juga didapatkan pada
hasil penelitian yang dilakukan oleh Baoezir di RSCM pada tahun 2003 di
mana didapatkan penderita hemoragik stroke sebanyak 30,9 % dan non
hemoragik stroke sebanyak 69,1 %. Non hemoragik stroke sebagian besar
diakibatkan oleh adanya emboli atau trombus yang menyebabkan oklusi
pembuluh darah. Hal ini seiring dengan makin meningkatnya penderita DM,
penyakit jantung ataupun obesitas yang merupakan faktor resiko terjadinya
non hemoragik stroke.4,16

43

B. Umur
Umur adalah suatu waktu yang ditempuh dalam proses perkembangan
seseorang sampai mencapai kematangan. Peranan umur dalam kaitanya
dengan stroke adalah dengan bertambahnya umur maka insiden stroke juga
meningkat. Dengan bertambahnya umur maka suplai darah ke otak mulai
terganggu yang merupakan manifestasi langsung dari timbulnya stroke.
Dalam penelitian ini, umur di atas 59 tahun memiliki presentasi tertinggi
pada NHS dan HS masing-masing 30,6% dan 18,2%. Mean umur pada pasien
HS adalah 57,7. Sedangkan mean umur pada pasien NHS adalah 54,9.
Data yang diperoleh ini hampir sama dengan penelitian pada 28 RS di
seluruh Indonesia terhadap pasien stroke secara umum, yang hasilnya sebagai
berikut, yakni di bawah 45 tahun 12,9%, 45-65 tahun 55,5%,dan di atas 65
tahun sebesar 35 %.10

C. Jenis Kelamin
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa penderita stroke laki-laki lebih
banyak pada NHS yaitu 31,1%. Sebaliknya pada HS lebih banyak didapatkan
penderita perempuan yaitu 22,4%. Hal ini dikarenakan jenis stroke yang
dominan pada penelitian ini adalah NHS, sedangkan seperti yang kita ketahui
penyebab utama terjadinya NHS adalah hipertensi yang lebih banyak diderita
oleh laki-laki.
Pada penelitian yang dilakukan di 28 RS di seluruh Indonesia, diperoleh
data jumlah penderita stroke laki-laki sebanyak 53,8%. Akan tetapi pada

44

penelitiannya ini, Misbach tidak mengelompokkan stroke berdasarkan HS


dan NHS.10

D. Suku
Berdasarkan suku didapatkan hasil penderita stroke yang dirawat inap di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo adalah Makassar 42,9%, Bugis 41,8%,
Toraja 7,1%, Mandar 4,1%, Tolaki 1,8%, Muna 1,2%, Papua 1,2%. Hal ini
terjadi mengingat RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo terletak di kawasan timur
Indonesia yang di dominasi oleh suku yang ada di pulau Sulawesi, selain itu
juga dikarenakan rumah sakit tersebut merupakan rumah sakit pusat rujukan
di kawasan timur Indonesia. Peneliti tidak mendapatkan refernsi yang pasti
yang dapat menjelaskan hal ini. Namun hal ini mungkin di sebabkan oleh
tradisi kuliner orang-orang kawasan timur khususnya di Sulawesi Selatan
dimana makanan khasnya banyak yang mengandung daging yang dapat
mengakibat kan penimbunan kolesterol yang dapat memicu penyakit
hipertensi, penyakit jantung dan dislipidemia yang juga merupakan faktor
risiko daro penyakit stroke.

E. Pekerjaan
Dari 170 sampel yang diteliti, sebanyak 57 penderita (33,5%) tidak
bekerja. Peneliti tidak menemukan referensi yang mendukung hasil penelitian
ini, namun hal ini mungkin disebabkan oleh perbedaan beban ekonomi yang
harus ditanggung orang yang tidak bekerja dengan orang yang bekerja. Stres
psikis berat termasuk risiko bermakna untuk timbulnya stroke. Stres

45

menyebabkan peningkatan katekolamin dan pelepasan asam lemak bebas dari


timbunan jaringan lemak di badan serta mengganggu pompa kalsium. Akan
tetapi orang yang kurang aktif secara fisik juga memiliki hampir 50%
peningkatan risiko stroke dibanding dengan mereka yang aktif. Inaktivitas
fisik juga menyebabkan masalh berat badan yang berkaitan dengan
peningkatan tekana darah dan diabetes yang kesemuanya merupakan faktor
risiko stroke.

F. Riwayat Penyakit Sebelumnya


1. Riwayat Hipertensi
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sebagian besar penderita HS
maupun NHS memiliki riwayat hipertensi.
Ketika terjadi kenaikan tekanan darah sistemik maka tekanan perfusi
pada dinding kapiler menjadi tinggi. Akibatnya, terjadi hiperemia, edema,
dan kemungkinan perdarahan pada otak. Pada hipertensi kronis dapat
terjadi mikroaneurisma. Mikroaneurisma ini dikenal dengan aneurisma
dari Charcot-Bouchard dan terutama terjadi pada arteri lentikulostriata.
Pada lonjakan tekanan darah sistemik, sewaktu orang marah atau
mengejan, aneurisma bisa pecah. Selain itu, hipertensi yang kronis dari
merupakan salah satu penyebab terjadinya disfungsi endotelial dari
pembuluh darah. Kondisi ini akan mempercepat terjadinya aterosklerosis.
Aterosklerosi memegang peranan yang penting untuk trejadinya stroke
infark.9,11

46

2. Riwayat Diabetes Mellitus


Diabetes Mellitus merupakan sekelompok penyakit metabolik yang
berhubungan dengan stroke yang ditandai dengan adanya trias gejala
klinik poliuri, polidipsi, polifagi, serta dari pemeriksaan laboratorium
didapatkan gula darah sewaktu (GDS) 200 mg/dl, atau gula darah puasa
(GDP) 126 mg/dl, atau tes toleransi glukosa oral (TTGO) 2 jam pasca
beban 200 mg/dl.17
Pada penelitian ini, ditetapkan diagnosis DM hanya berdasrakan pada
hasil laboratorium yaitu GDS. Tidak dapat dimasukkan semua kriteria
diagnosis DM, karena keterbatasan data yang diperoleh. Sehingga variabel
ini memiliki akurasi yang kurang tepat.
Dari hasil penelitian didapatkan bahwa hanya sedikit penderita HS
dan NHS yang menderita DM, yaitu masing-masing 13,8% dan 27,5%.

3. Riwayat Penyakit Jantung


Pada penelitian ini, diambil data riwayat penyakit jantung dari
anamnesis yang terdapat dalam status pasien. Hasil yang diperoleh sangat
bergantung pada ketepatan anamnesis yang dilakukan oleh dokter. Bias
data mungkin saja terjadi, jika anamnesis tidak dilakukan secara seksama.
Dari hasil penelitian didapatkan hanya sedikit penderita baik HS
maupun NHS yang memiliki riwayat penyakit jantung, yakni 8,3% dan
14,2%.

47

4. Riwayat Dislipidemia
Dislipidemia adalah gangguan salah satu prohil lipid darah yang
terdiri atas kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida, dimana kolesterol
total 240 mg/dl, HDL < 40 mg/dl, LDL > 160 mg/dl, dan trigliserida >
200 mg/dl.18
Dari hasil penelitian didapatkan penderita HS yang menderita
dislipidemia yaitu 26,3% sedangkan penderita NHS yang menderita
dislipidemia sebesar 30,6%.

G. Keadaan Akhir
Keadaan akhir merupakan status fisik penderita pada akhir perawatan,
dimana dapat dilihat penderita NHS yang berakhir dengan membaik dan
diizinka pulang adalah sebesar 51 pasien (30%) dan berakhir meninggal 25
pasien (14,7%), sedangkan pasien HS paling banyak dijumpai dengan
keadaan akhir meninggal, yakni 43 pasien (25,7%) dan yang berakhir dengan
membaik dan dizinkan pulang yakni 16 pasien (9,4%).
Data yang diperoleh hampir mirip dengan penelitian di RSUD Soetomo
Surabaya, dimana pasien NHS yang berakhir dengan kematian 18,4%,
sedangkan prevalensi kematian pada pasien HS adalah 56,4%.10,16

48

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan
Dari penelitian yang telah kami lakukan, dapat diambil kesimpulan
sebagai berikut :
1. Distribusi penderita stroke berdasarkan jenis stroke menunjukkan
karakteristik penderita NHS lebih dominan dibanding HS.
2. Distribusi penderita stroke berdasarkan umur menunjukkan kelompok
umur yang terbanyak menderita HS maupun NHS yang dirawat di RSWS
adalah kelompok umur diatas 59 tahun.
3. Distribusi penderita stroke berdasarkan jenis kelamin menunjukkan jumlah
penderita HS lebih banyak diderita oleh perempuan dibandingkan lakilaki, sedangkan penderita NHS lebih banyak diderita oleh laki-laki
dibandingkan perempuan.
4. Distribusi penderita stroke berdasarkan suku menunjukkan sebagian besar
dari suku asli Sulawesi Selatan, yakni Makassar dan Bugis.
5. Distribusi

penderita

stroke

berdasarkan

pekerjaan

menunjukkan

kebanyakan pasien stroke baik HS maupun NHS yang dirawat d RSWS


tidak memiliki pekerjaan.
6. Distribusi penderita stroke berdasarkan riwayat penyakit sebelumnya
menunjukkan sebagian besar pasien stroke HS maupun NHS yang dirawat
di RSWS memiliki riwayat penyakit hipertensi.

49

7. Distribusi penderita stroke berdasarkan keadaan akhir menunjukkan


penderita NHS lebih banyak berakhir dengan membaik dan diizinkan
pulang, sedangkan penderita HS lebih banyak berakhir dengan meninggal.

B. Saran
1. Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo selaku pemegang rekam medik
diharapkan lebih melengkapi data dalam penulisan status pasien,
sehinggadapat memudahkan penelitian berikutnya untuk menginklusi
rekam medik tersebut.
2. Perlu penelitian lebih lanjut khususnya penelitian analitik terhadap
penderitastroke yang dapat berguna untuk mencegah dan menghindari
timbulnya keadaan yang lebih berat pada penderita.
3. Sebaiknya

dilakukan

penyuluhan

tentang

stroke,

bagaimana

mengenalinya, faktor-faktor risiko dan bagaimana pencegahannya.

50

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Recommendation on Stroke Prevention, Diagnostic, and Therapy.


2000; 1407-31
2. EUSI (European Stroke Initive Recommendations). Ischemic Stroke,
Prophylaxis and Treantment. 2003
3. Tataming EM, Harvey A, Aliah A. Mortalitas Stroke di RSUP Dr.
Wahidin SUdirohusodo tahun 1998-1999. 2000
4. Baoezir F. CDP Choline pada Hemoragik Stroke. Dibawakan pada
Pendidikan Kedokteran Berkelanjutan; 2004; Hotel Shangrilla, Surabaya
5. Lumempaw SF. Masalah Neurobehavior Khususnya Fungsi Memori pada
Penyakit Serebrovaskuler. Brain Function. Demention, Vascular Aspect in
New Management. Dibawakan dalam ulang tahun RS Pertamina; 2005;
Jakarta. p.15-8
6. Aliah A. Peran Variasi Genetik TNF-alfa dan Rasio Kadar Interleukin10/TNF-alfa Serum dan Likuor pada Stroke iskemik Akut [disertasi].
Makassar: Universitas Hasanuddin ; 2002
7. Asia and Pacific Consensus Forum on Stroke Management. Stroke. 2000;
p.1730-6
8. WHO. World Health Report 2004. [accesed on September, 2013].
Available from : http://www.who.com
9. Marjono M, Sidharta P. Mekanisme Gangguan Vaskuler Susunan Saraf
dalam Neurologi Klinis Dasar. Jakarta: PT Dian Rakyat; 2001.p269-92
10. Misbach J, Halim K, editors. Stroke Mengancam Usia Produktif [accesed
on September 2013]. Available from http://www.medicastore.com
11. Aliah A, Kuswara FE, Limoa RA, Wuysang G. Gambaran Umum tentang
Gangguan Peredaran Darah Otak (GPDO) dalam Kapita Selekta
Neurologi. Edisi ke-2. Yogyakarta: Gajah Mada University Press; 2000.
P.81-102
12. Hadi I, Haslinda NH. Central Nervous System. In : A Compilation of
Pathogenesis & Pathophysiology. Kelantan : Hospital University Sains
Malaysia; 2004; p.603
13. Roesman S. Pembiayaan Kasus Stroke, Manajemen Stroke Mutakhir.
2000; p.105-9
14. Burch WM. Diabetes Mellitus in Endocrinology. 3rd Edition. Maryland:
William and Wilkins; 2000; p.46

51

15. Budiarso LR, Bakri Z, Kortani DS. Morbiditas dan Mortalitas Penyakit
Kardiovaskuler. Medika. 2001;5:423-8
16. Widjaja D. Stroke Masa Kini dan Masa yang Akan Datang [accesed on
September 2013]. Available at http://www.cdk.com
17. Adam JMF. Diabetes Mellitus dan beberapa kelainan terkait. Makassar;
2003. p.2.
18. Adam JMF. Lipid Metabolisme Lipoprotein dan Penatalaksanaan.
Makassar; 2003. p.9.

52

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dibacakan pada Seminar Proposal Penelitian di Bagian Ilmu Kesehatan


Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin dengan judul :

KARAKTERISTIK

PENDERITA STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP DR


WAHIDIN SUDIROHUSODO PADA PERIODE BULAN JANUARI JUNI
2013

Hari/Tanggal

: Jumat, 20 September 2013

Pukul

: 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB.622 IKM-IKK

Makassar, 20 September 2013


Mengetahui :
Pembimbing,

dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS,


PKK

53

LEMBAR PENGESAHAN

Telah dibacakan pada Seminar Hasil Penelitian di Bagian Ilmu Kesehatan


Masyarakat dan Ilmu Kedokteran Komunitas Fakultas Kedokteran Universitas
Hasanuddin dengan judul :

KARAKTERISTIK

PENDERITA STROKE YANG DIRAWAT DI RSUP DR


WAHIDIN SUDIROHUSODO PADA PERIODE BULAN JANUARI JUNI
2013

Hari/Tanggal

: Rabu, 16 Oktober 2013

Pukul

: 10.00 WITA

Tempat : Ruang Seminar PB.622 IKM-IKK

Makassar, 16 Oktober 2013


Mengetahui :
Pembimbing,

dr. H. Muh. Ikhsan Madjid, MS,


PKK

54

RIWAYAT HIDUP PENULIS

Nama Lengkap

: Faisal Budi SPPA

Stambuk

: C111 08 304

Tempat/Tanggal Lahir

: Ujung Pandang, 11 Juli 1990

Jenis Kelamin

: Laki-laki

Agama

: Islam

Suku

: Makassar

Alamat

: Graha Hasirah Permai B 19, Makassar

Nama Ayah

: Muhammad Akbar

Nama Ibu

: Cita Marlika Parawansa

Riwayat Pendidikan

OHKOH SYOUGAKKOU, Hiroshima, Japan (1997-2001)

SDN Komp. IKIP 1, Makassar (2001 2002)

SMP Nusantara, Makassar (2002 2005)

SMAN 02 Tinggimoncong, Gowa (2005 2008)

Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin Makassar (2008 sekarang)

55

Anda mungkin juga menyukai