PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini hedonisme hampir tidak bisa
terelakan. Manusia zaman ini lebih mementingkan dunia dibandingkan
akhirat. Sebagian dari mereka bahkan lupa akan kewajibannya sebagai
manusia. Mereka menghalalkan segala cara untuk menghasilkan uang. Hal
tersebut terlihat pada banyaknya kasus-khasus Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme
(KKN).
Orang
yang
mengemban
amanah
justru
kerusakan-kerusakan
alam
yang
dilakukan
manusia.
C. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan menjelaskan hakikat manusia dalam islam.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Manusia dalam Islam
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling besar. Manusia adalah
sebagai tanda, bukti konkrit dan persaksian besar dari keagungan Allah
dan juga merupakan suatu bukti yang luar biasa. Manusia diberi akal
pikiran dan peralatan yang lengkap dan sempurna oleh Allah, karenanya ia
harus boleh menganalisa jiwanya. Dia menciptakan manusia dalam bentuk
yang paling indah, dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Hal tersebut telah dinyatakan oleh Sang Pencipta itu sendiri dalam
Surat At-Tin ayat 4 :
Artinya :
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.
Selain ayat tersebut Allah SWT juga menegaskan dalam Surat AtTaghabun ayat 3 yang berbunyi:
Artinya:
Artinya:
Wahai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah setiap kali
(memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-
Artinya:
Artinya:
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal...
B. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya,
yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Manusia mempunyai prinsip an nafs al
insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip
inilah
yang
menjadi
pembeda
manusia
dari
makhluk
hidup
1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu
tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan
makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya,
tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian pula
organ-organ lainnya.
2. Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh
hakekat alam semesta di sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas
pasa naluri dasar yang tidak bisa di kembangkan melalui pendidikan dan
pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan
pilihan dalam hidup. Makhluk lain hidup dalam suatu pola yang telah baku
dan tak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah
menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Pengarahan Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada
manusia yang sebelulmnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan
tertentu dapat menjadi penjahat.
Jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah, maka manusia
tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan
dengan binatang. Seperti dalam surat Ar- Araaf:129 dan At-Tin:4.
BAB III
PEMBAHASAN
Dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, keberadaan manusia
harus sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT. dan
melaksanakan tanggung jawabnya sesuai yang telah diperintahkan Allah SWT..
Oleh karena itu, manusia harus menunjukan eksistensi manusia sebagai makhluk
ciptaan Allah SWT.
Berikut ini adalah eksistensi manusia sebagai makhluk Allah SWT.
A. Tujuan Penciptaan Manusia
1. Manusia Diciptakan Allah Bukan Decara Main-Main;
Hal tersebut Allah SWT jelaskan dalam firmannya pada surat AlMuminum ayat 115 berikut ini.
Artinya:
Artinya :
Allah
Artinya
:Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka
berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-mu? Dia berfirman,
Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. [AlBaqarah: 30]
5. Untuk Menjadi Dai
Artinya:
Kamu (umat
Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka.
Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan diantara
mereka adalah orang-orang fasik. [Ali Imran: 110]
Artinya:
Dan sungguh kami telah memuliakan keturunan Adam, dan kami
angkat mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri rezeki dari
yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk
yang telah kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Dan dalam QS. Al- Baqarah: 30 berkata:
Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat,
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.
Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
muka bui itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan
darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
dan mensucikan Engkau? Rabb berfirman, Sesungguhnya aku lebih
mengetahui yang tidak kamu ketahui.
Dengan demikian, Allah telah memilih manusia untuk dijadikan
khalifah di muka bumi, walaupun manusia itu dikenal sebagai perusak
yang akan selalu menumpahkan darah di muka bumi, dibanding
dengan Malaikat yang selalu memuji, bertasbih, kepada Allah Sang
pencipta.Semua ini hanya Allah lah yang tahu, Kehendak Allah yang
tidak terbatas.
Fungsi dan peranan manusia tidak lepas dari status manusia
sebagai khalifah Allah. Sebagai khalifah manusia berfungsi menjadi
penerus ajaran Allah. Oleh karena itu peran yang harus dilakukan
adalah menjadi pelaku ajaran Allah dan sekaligus sebagai pelopor
dalam membudayakan ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah dan sekaligus pelopor
pembudayaannya, seseorang dituntut memulai dari diri sendiri dan
keluarganya, setelah itu baru menyampaikan kepada orang lain, maka
yang harus dilakukan manusia dalam hal ini adalah:
1) Mempelajari dan memahami ilmu/ajaran Allah.
2) Mengamalkan dan membudayakan ilmu Allah.
3) Mengajarkan dan menyebarkan ilmu Allah.
C. Tanggung Jawab Manusia kepada Allah
1. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah
Esensi kata abdun (hamba) adalah ketundukan dan
ketaatan. Ketaatan dan ketundukan yang terwujud dari sikap
Artinya:
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka
bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya
menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang
kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada
sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
Manusia sebagai khalifah Allah adalah :
a) Manusia adalah makhluk Allah. Karena makhluk Allah,
maka manusia adalah bagian dari alam.
b) Manusia merupakan makhluk yang mulia. Manusia
diciptakan dalam bentuk yg sebaik-baiknya.
c) Manusia dianugerahi akal sehingga manusia bisa berfikir,
memilih, mengembangkan kehidupannya.
10
seluas-luasnya
umat
manusia.
Maka
11
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah.
1. Pada hakikatnya manusia diciptakan memiliki tujuan yaitu untuk
mengemban amanah, untuk untuk mengabdi atau beribadah, untuk
menjadi khalifah, dan untuk menjadi dai. Selain itu dalam menjadi
kehidupan di bumi manusia juga diberi tanggung jawab sebagai
khalifah dan sebagai hamba Allah SWT.
2. Tanggung jawab manusia selama hidup di dunia dibagi menjadi
dua, yaitu tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT yang artinya
memelihara iman dan takwa. Serta tanggung jawab sebagai
khalifah yaitu memakmurkan bumi (al imarah) dan memelihara
bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun
(ar riayah).
B. Saran
Sebagai manusia sebaiknya kita selalu mengingat Allah SWT di
setiap aktifitas yang kita lakukan karena pada hakikatnya kita
adalah hamba Allah SWT yang memiliki tujuan penciptaannya dan
tanggung jawab kepada Allah SWT.
12
Daftar Pustaka
.
Hamka, Buya. http://mukjizatrasulullah.blogspot.com/2012/02/siapa-manusiaitu.htmldiakses pada Jumat, 26 September 2014.
Khoirunnisa, Mutiara. http://dstarzmuslim.blogspot.com diakses pada
Jumat, 26 September 2014.
Muhihibin, Zainul dkk. Pendidikan Agama Islam: Membangun Karakter
Madani. 2012
Purba, Rinal. http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/01/persamaandan-perbedaan-manusia-dengan_28.htmldiakses pada Jumat,
26 September 2014
http://www.slideshare.net/kangpanjie/hakikat-manusia-menurut-islam28008175
13