Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di zaman yang serba modern ini hedonisme hampir tidak bisa
terelakan. Manusia zaman ini lebih mementingkan dunia dibandingkan
akhirat. Sebagian dari mereka bahkan lupa akan kewajibannya sebagai
manusia. Mereka menghalalkan segala cara untuk menghasilkan uang. Hal
tersebut terlihat pada banyaknya kasus-khasus Korupsi, Kolusi dan
Nepotisme

(KKN).

Orang

yang

mengemban

amanah

justru

menyalahgunakan amanah tersebut untuk memperkaya diri sendiri.


Ketidakpedulian manusia terhadap dunia akhirat juga terlihat pada
banyaknya

kerusakan-kerusakan

alam

yang

dilakukan

manusia.

Kerusakan-kerusakan alam tersebut telah banyak menimbulkan bencana


alam yang membahayakan mereka yang tidak bersalah.
Namun kewajiban tersebut sepertinya belum tertanam di jiwa
manusia zaman sekarang. Padahal manusia diciptakan oleh Allah SWT
memiliki tujuan. Salah satunya adalah untuk mengabdi dan beribadah serta
memiliki tanggung jawab sebagai khalifah di bumi. Manusia sebagai
khalifah di bumi harus bisa membimbing makhluk Allah yang lain di jalan
yang benar.
Oleh kerena itu, kita sebagai menusia memiliki kewajiban yang
harus kita lakukan kepada diri kita sendiri, Allah SWT, dengan sesama
manusia yang lain dan kepada alam. Dengan mengetahui hakikat manusia
menurut Islam, kewajiban-kewajiban tersebut dapat terlaksa.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
1. Bagaimana hakikat manusia dalam Islam?
2. Bagaimana tanggung jawab manusia kepada Allah?

C. Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah sebagai berikut.
1. Mengetahui dan menjelaskan hakikat manusia dalam islam.

2. Mengetahui dan menjelaskan tanggung jawab manusia kepada Allah.

BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Pengertian Manusia dalam Islam
Manusia adalah ciptaan Allah yang paling besar. Manusia adalah
sebagai tanda, bukti konkrit dan persaksian besar dari keagungan Allah
dan juga merupakan suatu bukti yang luar biasa. Manusia diberi akal
pikiran dan peralatan yang lengkap dan sempurna oleh Allah, karenanya ia
harus boleh menganalisa jiwanya. Dia menciptakan manusia dalam bentuk
yang paling indah, dan dalam bentuk yang sebaik-baiknya.
Hal tersebut telah dinyatakan oleh Sang Pencipta itu sendiri dalam
Surat At-Tin ayat 4 :
Artinya :
Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang
sebaik-baiknya.
Selain ayat tersebut Allah SWT juga menegaskan dalam Surat AtTaghabun ayat 3 yang berbunyi:

Artinya:

Dialah yang menciptakan langit dan bumi dan Dialah membentuk


rupamu dan dibaguskan-Nya rupamu itu, dan hanya kepada-Nyalah
tempat kembali (mu).
Dengan diberi akal dan bentuk rupa yang sangat bagus itu, maka
sangatlah tepat bila manusia terpilih sebagai khalifah Allah diatas bumi.
Manusia ditugaskan memimpin di jagat raya ini, karena ia mampu
terhadap tugas yang diembannya tentang tujuan hidup, nasib dan tujuan
akhirnya, yakni mati.
Di dalam Al-Quran sendiri telah dijelaskan tentang manusia dan
penyebutan nama manusia itu sendiri. Penyebutan nama manusia bisa
dilihat dari berbagai aspek kehidupan manusia, yaitu antara lain:
1. Aspek Historis

Penciptaan manusia disebut dengan Bani Adam. Nabi Adam


adalah manusia pertama yang diciptakan di muka bumi ini. Allah
berfirman dalam Q.S. Al-Araf:31 yang berbunyi:

Artinya:
Wahai anak Adam, pakailah pakainmu yang indah setiap kali
(memasuki) masjid. Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-

lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang


berlebih-lebihan.
2. Secara Biologis
Manusia disebut sebagai basyar yang berarti penampakkan
sesuatu dengan baik dan indah, kemudian lahir basyarah yang berarti
kulit , yang mencerminkan sifat fisik-kimawi-biologisnya. Hal tersebut
dijelaskan dengan firman Allah SWT pada surat Ar-Rum ayat 20, yang
berbunyi:

Artinya:

Di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan


kamu dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu (menjadi) manusia yang
berkembang biak.
3. Secara Intelektual

Manusia disebut insan, yakni makhluk terbaik yang diberi akal


sehingga mampu menyerap ilmu pengetahuan.Dalam Ar-Rahman:3-4
yang berbunyi:
Artinya:
Dia menciptakan manusia. Mengajarnya pandai berbicara
Istilah insan terdapat makna rohaniah yang sejak awal
penciptaannya telah diberikan Allah berupa toga kekuatan yang
bersiifat potensial yaitu nafsu, akal, dan rasa.
4. Secara Sosiologis
Manusia disebut nas, yang menunjukan kecenderungannya untuk
berkelompok dengan sesama jenisnya.Dalam surah Al-Hujurat:13
yang berbunyi:

Artinya:
Wahai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari
seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenalmengenal...
B. Persamaan dan Perbedaan Manusia dengan Makhluk Lain
Manusia pada hakikatnya sama saja dengan makhluk hidup lainnya,
yaitu memiliki hasrat dan tujuan. Manusia mempunyai prinsip an nafs al
insaniyyat yang memungkinkan untuk berpikir dan memilih dan prinsip
inilah

yang

menjadi

pembeda

manusia

dari

makhluk

hidup

lainnya.Mengenai kelebihan manusia atau makhluk lain di surat AlIsra:70.


Manusia memiliki karakter yang khas, bahkan di bandingkan
makhluk lain yang paling mirip sekalipun. Kekhasan inilah yang menurut
Al-Quran menyebabkan adanya konsekuensi kemanusiaan di antaranya
kesadaran, tanggung jawab, dan pembalasan. Diantara karakteristik
manusia adalah:
5

1. Aspek Kreasi
Apapun yang ada pada tubuh manusia sudah di rakit dalam suatu
tatanan yang terbaik dan sempurna. Hal ini bisa di bandingkan dengan
makhluk lain dalam aspek penciptaannya. Mungkin banyak kesamaannya,
tetapi tangan manusia lebih fungsional dari tangan sinpanse, demikian pula
organ-organ lainnya.
2. Aspek Ilmu
Hanya manusia yang punya kesempatan memahami lebih jauh
hakekat alam semesta di sekelilingnya. Pengatahuan hewan hanya berbatas
pasa naluri dasar yang tidak bisa di kembangkan melalui pendidikan dan
pengajaran. Manusia menciptakan kebudayaan dan peradaban yang terus
berkembang.
3. Aspek Kehendak
Manusia memiliki kehendak yang menyebabkan bisa mengadakan
pilihan dalam hidup. Makhluk lain hidup dalam suatu pola yang telah baku
dan tak akan pernah berubah. Para malaikat yang mulia tak akan pernah
menjadi makhluk yang sombong atau maksiat.
4. Pengarahan Akhlak
Manusia adalah makhluk yang dapat di bentuk akhlaknya. Ada
manusia yang sebelulmnya baik, tetapi karena pengaruh lingkungan
tertentu dapat menjadi penjahat.
Jika manusia hidup dengan ilmu selain ilmu Allah, maka manusia
tidak bermartabat lagi. Dalam keadaan demikian manusia disamakan
dengan binatang. Seperti dalam surat Ar- Araaf:129 dan At-Tin:4.

BAB III
PEMBAHASAN
Dengan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, keberadaan manusia
harus sesuai dengan tujuan penciptaan manusia oleh Allah SWT. dan
melaksanakan tanggung jawabnya sesuai yang telah diperintahkan Allah SWT..
Oleh karena itu, manusia harus menunjukan eksistensi manusia sebagai makhluk
ciptaan Allah SWT.
Berikut ini adalah eksistensi manusia sebagai makhluk Allah SWT.
A. Tujuan Penciptaan Manusia
1. Manusia Diciptakan Allah Bukan Decara Main-Main;
Hal tersebut Allah SWT jelaskan dalam firmannya pada surat AlMuminum ayat 115 berikut ini.

Artinya: Maka apakah kamu mengira bahwa Kami menciptakan


kamu main-main (tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan
dikembalikan kepada Kami? [Al-Muminun: 115]
2. Untuk Mengemban Amanah atau Tugas Keagamaan;

Artinya:

Sesungguhnya Kami telah menawarkan amanah

kepada langit, bumi, dan gunung-gunung; tetapi semuanya enggan


untuk memikul amanat itu, dan mereka khawatir tidak dapat
melaksanakannya (berat), lalu dipikullah amanat itu oleh manusia.
Sungguh, manusia itu sangat dzalim dan sangat bodoh. [AlAhzab; 72]
3. Untuk Mengabdi atau Beribadah

Artinya :

Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan

agar mereka beribadah kepadaKu. [Adz-Dzariyat: 56]


4. Untuk menjadi Khalifah
Dari segi bahasa, khalifah bermaksud pengganti.

Allah

mengamanahkan manusia sebagai pengganti untuk mentadbir


bumi dengan merujuk kepada manual dan panduan daripadaNya.

Artinya
:Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para
Malaikat, Aku hendak menjadikan khalifah di bumi. Mereka
berkata, Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang
merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami
bertasbih memuji-Mu dan mensucikan nama-mu? Dia berfirman,
Sungguh, Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui. [AlBaqarah: 30]
5. Untuk Menjadi Dai

Artinya:
Kamu (umat
Islam) adalah umat terbaik yang dilahirkan
untuk manusia, (karena kamu) menyuruh (berbuat) yang makruf,
dan mencegah dari yang mungkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli kitab beriman, tentu itu lebih baik bagi mereka.
Diantara mereka ada yang beriman, namun kebanyakan diantara
mereka adalah orang-orang fasik. [Ali Imran: 110]

B. Fungsi dan Peranan Manusia


Allah berfirman dalam QS. Al- Isra: 70

Artinya:
Dan sungguh kami telah memuliakan keturunan Adam, dan kami
angkat mereka di daratan dan di lautan dan Kami beri rezeki dari
yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dari kebanyakan makhluk
yang telah kami ciptakan dengan kelebihan yang sempurna.
Dan dalam QS. Al- Baqarah: 30 berkata:
Dan ingatlah ketika Rabbmu berfirman kepada malaikat,
Sesungguhnya Aku hendak menjadikan khalifah di muka bumi.
Mereka berkata, Mengapa Engkau hendak menjadikan khalifah di
muka bui itu orang yang akan membuat kerusakan dan menumpahkan
darah padanya, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji
dan mensucikan Engkau? Rabb berfirman, Sesungguhnya aku lebih
mengetahui yang tidak kamu ketahui.
Dengan demikian, Allah telah memilih manusia untuk dijadikan
khalifah di muka bumi, walaupun manusia itu dikenal sebagai perusak
yang akan selalu menumpahkan darah di muka bumi, dibanding
dengan Malaikat yang selalu memuji, bertasbih, kepada Allah Sang
pencipta.Semua ini hanya Allah lah yang tahu, Kehendak Allah yang
tidak terbatas.
Fungsi dan peranan manusia tidak lepas dari status manusia
sebagai khalifah Allah. Sebagai khalifah manusia berfungsi menjadi
penerus ajaran Allah. Oleh karena itu peran yang harus dilakukan
adalah menjadi pelaku ajaran Allah dan sekaligus sebagai pelopor
dalam membudayakan ajaran Allah.
Untuk menjadi pelaku ajaran Allah dan sekaligus pelopor
pembudayaannya, seseorang dituntut memulai dari diri sendiri dan
keluarganya, setelah itu baru menyampaikan kepada orang lain, maka
yang harus dilakukan manusia dalam hal ini adalah:
1) Mempelajari dan memahami ilmu/ajaran Allah.
2) Mengamalkan dan membudayakan ilmu Allah.
3) Mengajarkan dan menyebarkan ilmu Allah.
C. Tanggung Jawab Manusia kepada Allah
1. Tanggung Jawab Manusia sebagai Hamba Allah
Esensi kata abdun (hamba) adalah ketundukan dan
ketaatan. Ketaatan dan ketundukan yang terwujud dari sikap

penghambaan diri, ini merupakan konsekuensi dari manusia


sebagai abdun atau hamba Allah. Maka manusia harus
menghambakan dirinya hanya kepada Allah dan dilarang
menghambakan diri kepada yang selain Allah.
Ada tanggung jawab yang dipikul manusia sebagai hamba
Allah yaitu memelihara iman dan takwa, karena ketaatan dan
ketundukan itu ada jika ada iman dalam hati . Iman harus
dipelihara karena iman itu bersifat fluktatif dan takwa juga
harus di pelihara karena takwa merupakan aplikasi dari iman.
Seseorang harus senantiasa menjaga kontinuitas ibadah nya,
terutama shalat, agar ia dapat menghindarkan dari perbuatan
keji dan kemungkaran. Oleh karena itu amar makruf nahi
mungkar harus dilakukan mulai dari diri sendiri, keluarga, dan
selanjutnya kepada orang lain (QS At-Tahrim: 6)
2. Tanggung Jawab Manusia sebagai Khalifah Allah
Tanggung jawab manusia sebagai khalifah di bumi,
difirmankan Allah SWT pada surat Faathir:39.

Artinya:
Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka
bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya
menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang
kafir itu tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada
sisi Tuhannya dan kekafiran orang-orang yang kafir itu tidak
lain hanyalah akan menambah kerugian mereka belaka.
Manusia sebagai khalifah Allah adalah :
a) Manusia adalah makhluk Allah. Karena makhluk Allah,
maka manusia adalah bagian dari alam.
b) Manusia merupakan makhluk yang mulia. Manusia
diciptakan dalam bentuk yg sebaik-baiknya.
c) Manusia dianugerahi akal sehingga manusia bisa berfikir,
memilih, mengembangkan kehidupannya.
10

d) Kelebihan dan keistimewaan manusia itu menempatkan


sebagai makhluk yg terhormat dan memperoleh martabat yg
tinggi diantara makhluk lainnya.
Dari keistimewaan yang telah diberikan Allah, manusia
memiliki tugas-tugas yang penting yang harus dijalankan
sebagai seorang khalifah di muka bumi. Adapun amanah atau
tugas-tugas tersebut meliputi:
1. Pertama, memakmurkan bumi (al imarah).
Manusia harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi
kemanfaatan

seluas-luasnya

umat

manusia.

Maka

sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara


adil dan merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak
punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan
eksplorasi itu.
2. Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang
datang dari pihak manapun (ar riayah).
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara
akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM (sumber daya
manusia). Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu
merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan
sesaat.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa pada hakikatnya
manusia dicipatkan memiliki tujuan dan setiap manusia mempunyai
tanggung jawab kepada Allah SWT. Dengan menyadari hakikat manusia
yang sebenarnya dapat menjauhkan kita dari hal-hal buruk serta
kejahatan-kejahatan oleh manusia maupun setan.

11

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kesimpulan dari makalah ini adalah.
1. Pada hakikatnya manusia diciptakan memiliki tujuan yaitu untuk
mengemban amanah, untuk untuk mengabdi atau beribadah, untuk
menjadi khalifah, dan untuk menjadi dai. Selain itu dalam menjadi
kehidupan di bumi manusia juga diberi tanggung jawab sebagai
khalifah dan sebagai hamba Allah SWT.
2. Tanggung jawab manusia selama hidup di dunia dibagi menjadi
dua, yaitu tanggung jawab sebagai hamba Allah SWT yang artinya
memelihara iman dan takwa. Serta tanggung jawab sebagai
khalifah yaitu memakmurkan bumi (al imarah) dan memelihara
bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun
(ar riayah).
B. Saran
Sebagai manusia sebaiknya kita selalu mengingat Allah SWT di
setiap aktifitas yang kita lakukan karena pada hakikatnya kita
adalah hamba Allah SWT yang memiliki tujuan penciptaannya dan
tanggung jawab kepada Allah SWT.

12

Daftar Pustaka
.
Hamka, Buya. http://mukjizatrasulullah.blogspot.com/2012/02/siapa-manusiaitu.htmldiakses pada Jumat, 26 September 2014.
Khoirunnisa, Mutiara. http://dstarzmuslim.blogspot.com diakses pada
Jumat, 26 September 2014.
Muhihibin, Zainul dkk. Pendidikan Agama Islam: Membangun Karakter
Madani. 2012
Purba, Rinal. http://newsakuntansi.blogspot.com/2013/01/persamaandan-perbedaan-manusia-dengan_28.htmldiakses pada Jumat,

26 September 2014
http://www.slideshare.net/kangpanjie/hakikat-manusia-menurut-islam28008175

13

Anda mungkin juga menyukai

  • FITOHORMON
    FITOHORMON
    Dokumen15 halaman
    FITOHORMON
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Abstrak
    Abstrak
    Dokumen2 halaman
    Abstrak
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Kisi-Kisi PAS 1 IPA Kelas 7 2019
    Kisi-Kisi PAS 1 IPA Kelas 7 2019
    Dokumen13 halaman
    Kisi-Kisi PAS 1 IPA Kelas 7 2019
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Makalah
    Makalah
    Dokumen1 halaman
    Makalah
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Format Pomits
    Format Pomits
    Dokumen2 halaman
    Format Pomits
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • I. Isilah Dengan Teliti!
    I. Isilah Dengan Teliti!
    Dokumen1 halaman
    I. Isilah Dengan Teliti!
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • PH Rangka
    PH Rangka
    Dokumen2 halaman
    PH Rangka
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • EKSKUL
    EKSKUL
    Dokumen11 halaman
    EKSKUL
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • PH Rangka
    PH Rangka
    Dokumen2 halaman
    PH Rangka
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Sistem Rangka
    Sistem Rangka
    Dokumen15 halaman
    Sistem Rangka
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Sistem Rangka
    Sistem Rangka
    Dokumen15 halaman
    Sistem Rangka
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Dokumen4 halaman
    Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Percobaan Al-Falah Exhibition
    Percobaan Al-Falah Exhibition
    Dokumen4 halaman
    Percobaan Al-Falah Exhibition
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Dokumen4 halaman
    Soal Tema 5 Kelas 5 PDF
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Format Pomits
    Format Pomits
    Dokumen2 halaman
    Format Pomits
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Publikasi s1 Its Sains
    Publikasi s1 Its Sains
    Dokumen4 halaman
    Publikasi s1 Its Sains
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Template PKM (Cover)
    Template PKM (Cover)
    Dokumen1 halaman
    Template PKM (Cover)
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Sismik Kelompok 6B
    Sismik Kelompok 6B
    Dokumen15 halaman
    Sismik Kelompok 6B
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Kedelai 2018
    Kedelai 2018
    Dokumen11 halaman
    Kedelai 2018
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat
  • Format Pomits
    Format Pomits
    Dokumen3 halaman
    Format Pomits
    Fila Oxi Wardhani
    Belum ada peringkat