Dosen Pengampu:
Dini Ermavitarini, S. Si., M. Si.
2
PENDAHULUAN
METODOLOGI
PEMBAHASAN
• Auksin
• Hormon tumbuhan (fitohormon) merupakan • Sitokinin
senyawa yang diperlukan untuk membantu • Giberelin
pertumbuhan dan perkembangan tanaman dan • Etilen
perkembangan. • Asam Absisat
• Fitohormon merupakan substansi organik yang
disintesis pada organ-organ tertentu dan dapat Baca & Elmerich, 2003
ditranslokasikan pada bagian lain dalam tanaman.
Abscisic acid (ABA) adalah salah satu hormon yang berperan penting
dalam pengendalian dormansi dan perkecambahan. Dormansi biji sangat
penting terutama bagi tumbuhan yang kekurangan air ketika akan
berkecambah. Sejumlah faktor lingkungan diketahui mempengaruhi
dormansi biji, tetapi pada banyak tanaman ABA, bertindak sebagai
penghambat utama perkecambahan.
5
Dibuat larutan dasar yang Dibuat larutan sitokinin 0 ppm, 25 Pangkal bunga
mengandung 5% sukrosa ppm, 50 ppm, 75 ppm, dan 100 dipotong dan
dan 250 ppm asam ppm tiap 2 x 200 ml lalu dimasukkan tiap
benzoat sebanyak 2 liter dimasukkan botol dan diberi label. botol perlakuan
Menurut Mudyantini (2001), Pembungaan merupakan fase generatif yang dipengaruhi berbagai faktor, baik dari dalam maupun dari luar.
Faktor dari dalam antara lain florigen, endogen, gen dan umur tanaman. Faktor dari luar antara lain cahaya, suhu, ketinggian tempat, iklim,
unsur makro dan mikro serta pemberian hormon eksogen. Jika semua faktor tersebut terpengaruh, maka pembungaan dapat terjadi.
Salah satu hormon eksogen yang dapat ditambahkan pada tanaman untuk mendorong pembentukkan bunga adalah auksin. Hal tersebut
dikarenakan fungsi auksin dalam pertumbuhan tanaman, meliputi 1) memacu proses terbentuknya akar serta pertumbuhan akar menjadi lebih
baik, 2) auksin akan merangsang dan mempertinggi persentase pembentukan bunga dan buah, dan 3. memecah dormansi pucuk apikal, yaitu
suatu kondisi pucuk tanaman atau akar tidak mau berkembang (Dwiati, 2016).
Auksin merupakan zat pengatur tumbuh yang secara fisiologis mampu mendorong dan memperbesar bunga (Mudyantini, 2001). Dari hasil
penelitian Mudyantini (2001), pemberian auksin berupa NAA dengan konsentrasi 10 dan 20 ppm pada ujung batang tanaman mawar yang
sudah dipotong dapat mempercepat pembungaan mawar yang terjadi dalam 28 hari dan 33 hari setelah perlakuan.
9
10
70
60
50 ulangan 1
40 ulangan 2
30 ulangan 3
20
10
0
0 5 10 20 30
Konsentrasi sukrosa (mM)
13
100
Presentase biji tumbuh (%)
90
80
70
ulangan 1
60
50 ulangan 2
40 ulangan 3
30
20
10
0 5 10 20 30
konsentrasi sukrosa (mM)
14