Anda di halaman 1dari 2

RINGKASAN

Pengaruh Konsumsi Kopi Robusta Murni Dan Kopi Dekafeinasi Terhadap Kadar
Glukosa Darah; Andyn Robioleny Saparin, 132010101040; 2016; Fakultas Kedokteran
Universitas Jember.

Kopi merupakan minuman yang sudah tidak asing dikonsumsi berbagai kalangan
masyarakat. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Jenderal Industri Agro dan
Kimia Departemen Perindustrian pada tahun 2009 didapatkan data bahwa mulai tahun 2001
sampai dengan tahun 2008 konsumsi kopi di dunia mengalami peningkatan sebesar 2%. Total
konsumsi di dunia pada tahun 2008 sebesar 7.680 ton dengan rician kopi arabica 4.909 ribu
ton dan kopi robusta sebesar 2.771 ribu ton (Soependi & Arianto, 2014).
Glukosa merupakan produk akhir metabolisme karbohidrat dan sumber energi utama
pada organisme hidup yang penggunaannya dikendalikan oleh insulin. Glukosa merupakan
nutrisi yang sangat dibutuhkan otak sehingga kadar glukosa darah harus dijaga dalam
konsentrasi yang cukup untuk menyediakan

nutrisi bagi otak dan organ-organ lain.

Konsentrasi glukosa darah di atas nilai normal dapat memberikan dampak negatif seperti
diuresis osmotik dan dehidrasi sel.
Kopi merupakan sumber tertinggi dari kafein. Kafein sudah dikenal luas oleh
masyarakat luas sebagai stimulan karena dapat meningkatkan kekuatan tubuh serta dapat
meningkatkan daya tahan selama melakukan aktivitas berat. Namun, pengaruh kafein
terhadap kadar glukosa dalam darah belum diketahui secara jelas. Kafein dapat ditemukan di
biji kopi, daun teh, biji coklat, dan tanaman lain (Heckman, Jorgeweil, & Demejia, 2010) .
Kopi dekafeinasi merupakan kopi yang telah dipisahkan dari kafein dengan bantuan
pelarut. Proses pengolahan kopi dekafeinasi membutuhkan bahan baku berupa kopi berasan
dimana kadar air dalam kopi tersbut dinaikkan hingga 40%-50% dengan menggunakan uap
air pada suhu 110 celcius.
Tujuan penelitian adalah mengetahui yaitu

mengetahui pengaruh konsumsi kopi

yangan mengandung kafein terhadap kadar glukosa darah yang diukur melalui darah kapiler
dan agar responden lebih bijak dalam mengonsumsi kopi robusta dengan kadar kafein
tertentu dan meminimalisir dampak negatif yang timbul.
Jenis penelitian ini adalah uji klinis (clinical trial) yaitu penelitian dengan rancangan
eksperimental terhadap manusia untuk membandingkan efek akibat intervensi antara
kelompok perlakuan dengan kelompok kontrol. Desain penelitian yang digunakan adalah uji

klinis rancangan silang (cross over design clinical trial). Rancangan silang merupakan
rancangan khusus pada uji klinis yang dilakukan dengan randomisasi. Penelitian ini
dilakukan kepada mahasiswa preklinik Fakultas Kedokteran Universitas Jember. Besar
sampel dari penelitian ini adalah 30 mahasiswa yang dibagi menjadi dua kelompok secara
acak dengan metode pengundian. Masing-masing kelompok terdiri dari 15 orang. Kelompok
pertama adalah kelompok perlakuan yang diberi kopi dekafeinasi sedangkan kelompok kedua
adalah kelompok kontrol yang diberi kopi robusta murni. Setelah periode washing out selama
satu minggu, kedua kelompok saling bertukar peran kelompok kontrol akan menjadi
kelompok perlakuan dan sebaliknya.

Anda mungkin juga menyukai