PENDAHULUAN
1.1.
Latar belakang
Penyakit dengan nama AIDS telah menarik pertama kali menarik perhatian
komunitas kesehatan sejak tahun 1981 setelah banyak hal hal yang tidak
lazim, kasus kasus pneumonia Pneumonia carinii (PPC) dan sarkoma
Kaposi (SK) pada laki-laki muda homoseks di California (Gottieb, 1981;
Centers for Disease Control, 1981). Bukti epidemiologik mengisyratkan
bahwa terdapat keterlbatan suatu agen infeksiosa, dan pada tahun 1983 HIV-1.
AIDS suatu kumpulan kondisi kliinis tertentu yang merupakan hasil akhir
dari infeksi oleh HIV. Kasus AIDS mencerminkan infeksi HIV yang sudah
berlangsung lama. Saat ini, AIDS dijumpai pada hampir semua negara dan
merupakan suatu pandemi di seluruh dunia. Di indonesia sendiri penyakit
AIDS sudah banyak orang menderitanya, dan presentase penderita penyakit
tersebut dari tahun ketahun tidak semakin berkurang dan sebaliknya semakin
bertambah banyak presentasenya. Dan hal tersebut juga suatu tantangan bagi
kita sebagai tenaga kesehatan sebagai seorang perawat dalam melakukan
2.1.
Definisi
AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala atau
penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi
oleh virus HIV (Human Immunodeficiency Virus) yang termasuk famili
retroviridae. AIDS merupakan tanpa akhir dari infeksi HIV. (Sudoyo Aru, dkk
2009)
Etiologi
Penyebab kelainan imun pada AIDS adalah suatu agen viral yang disebut HIV
2.2.
candidiasis,
TBC
ekstrapulmonal,
Cytomegalovirus,
2.4.
hal ini yang sel yang diserang adalah sel darah putih yang disebut dengan
limfosit. HIV adalah suaru retrovirus, sehingga materi genetik dalam bentuk
RNA
bukan
DNA.
Reserse
transcriptase
adalah
enzim
yang
2.5.
Penatalaksanaan (Agung Nugroho)
2.5.1. Pengobatan suportif (seperti : pemberian nutrisi yang baik dan pemberian
multivitamin)
2.5.2. Pengobatan simtomatik
2.5.3. Pencegahan infeksi
oportunistik,
dapat
digunakan
antibiotik
kotrimokasazol
2.5.4. Pemberian ARV (antiretroviral)
ARV dapat diberikan saat pasien sudah siap terhadap kepatuhan berobat
seumur hidup.
2.6.
Pemeriksaan penunjang
2.6.1. Mendeteksi antigen virus dengan PCR (Polimerase Chain Reaction)
2.6.2. Tes ELISA (enzyme linked immunosorbent assay) memberikan hasil
2.6.3.
2.6.4.
2.6.5.
2.6.6.
BAB III
Konsep askep AIDS
3.1.
Pengkajian
Dalam penyakit AIDS hal hal yang perlu kita kaji diantaranya adalah
penurunan berat badan, keadaan umum atau tingkat kesadaran, asupan kalori,
tanda tanda vital, bunyi paru, diaforesis, dispnea, kegelisahan pasien,
interitas kulit, adanya pengunjung, feses pasien encer atau cair, riwayat
keturunan, produksi, frekuensi, serta karakter spunrum.
3.2.
Diagnosa
Masalah keperawatan yang lazim bisa muncul diantaranya yaitu :
3.2.1. Ketidakefektifan bersihan jalan napas b/d pneumonia carinii(PVPV),
peningkatan sekresi bronkus dan penurunan kemampuan untuk batuk
menyertai kelemahn serta keadaan mudah letih.
3.2.2. Ketidakefektifan pola nafas b/d jalan nafas terganggu akibat spasme otototot pernafasan dan penurunan ekspansi paru.
5
asupan oral.
Gangguan harga diri.
Resiko infeksi b/d imunodefisiensi
Resiko ketidaseimbangan elektrolit
Defisiensi pengetahuan b/d cara cara mencegah penularan HIV dan
perawatan mandiri
3.3.
3.3.1.
3.3.2.
3.3.3.
3.3.4.
3.3.5.
3.3.6.
Intervensi
Pantau tanda tanda vital setiap 4 jam sekali
Lakukan pemeriksaan kultur spuntum
Kaji status nutrisi dan hidrasi
Pertahankan jadwal medikasi sesuai jadwal anjuran
Kaji status pernafasan setiap 4 jam
Kaji mengenai perawatan mulut dan penggunaan sikat gigi yang lembut,
perdarahan gusi
3.3.7. Kaji tingkat nyeri pasien
BAB IV
PENUTUP
4.1.
Kesimpulan
Penyaikt AIDS adalah kondisi klinis yang merupakan hasil akhir dari
sebuah infeki oleh HIV. Penyakit ini, meruapakan penyakit menular yang
dapat ditularkan melalui hubungan seksual (anal, oral, vaginal,) yang
tidak terlindungi (tanpa kondom)dengan orang yang telah terinfeksi HIV,
Jarum suntik / tindik/ tato yang tidak steril dan dipakai bergantian,
Mendapatkan tranfusi darah yang mengandung virus HIV, Ibu menderita
HIV positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau
melalui air susu ibu (ASI). Dan disebakan oleh virus HIV (Human
Immunodeficiency Virus)
4.2.
DAFTAR PUSTAKA