| Komentar :
| Nilai :
1375700386607016120
(http://www.kompasiana.com/)
Masuk
(https://sso.kompas
Beberapa hari yang lalu, isu botulisme naik ke permukaan, dipicu oleh terjadinya kontaminasi bakteri Clostridium pada bahan baku sebagian produkproduk Fonterra, yang sudah saya kabarkan di artikel ini,
"Fonterra Menarik Produk Susu Terkontaminasi Clostridium." (http://luar-negeri.kompasiana.com/2013/08/04/fonterra-menarik-produksusu-terkontaminasi-clostridium-581694.html)
Disini saya hendak berbagi mengenai botulisme, penyakit yang sangat membahayakan kesehatan. Terutama bagi teman-teman yang mungkin belum
mengetahuinya.
Botulisme
Botulisme, yaitu penyakit yang mengakibatkan gangguan pada otot, sistem pernafasan dan pencernaan, yang diakibatkan oleh senyawa botulinum
yang diproduksi oleh Clostridium botulinum. Meskipun relatif jarang terjadi, penderita botulisme bisa berujung kepada kematian jika tidak ditangani
dengan segera.
Gejala-gejala umum botulisme diantaranya adalah,
1. Mengalami kesulitan dalam berbicara dan menelan makanan.
2. Mulut kering.
Botulisme keracunan makanan terjadi karena mengkonsumsi makanan yang mengandung botulin, yaitu senyawa toksik yang dihasilkan oleh C.
botulinum. Biasanya jenis ini diakibatkan oleh mengkonsumsi makanan kaleng yang terkontaminasi atau sudah expired.
Botulisme luka yaitu botulisme yang terjadi karena jaringan yang luka terinfeksi C. botulinum.
Botulinum
Botulinum, disingkat BTX atau BoNT, adalah senyawa kimia yang bersifat racun, diproduksi oleh bakteri C. botulinum.
BTX terdiri dari tujuh jenis yaitu tipe A, B, C [C1, C2], D, E, F, dan G. Tipe A, B dan E adalah BTX yang menyebabkan botulisme pada manusia,
sedangkan tipe C dan D bersifat racun pada hewan.
Clostridium botulinum
C. botulinum adalah bakteri anaerob (hidup dalam lingkungan tanpa oksigen atau udara) dan membentuk spora. Berbeda dengan jamur, spora pada
bakteri berfungsi sebagai mekanisme bertahan hidup.
Ada ratusan jenis (strain) Clostridium, sebagian besar diantaranya tidak membahayakan kesehatan. C. botulinum adalah bakteri yang paling terkenal
penyebab keracunan makanan.
Bakteri ini secara alami berada di tanah, saluran limbah dan di sedimen lautan.
Masuk
(https://sso.kompas
1. Dari hasil penelitian, madu acapkali sebagai sumber kontaminan, oleh karena itu sebaiknya tidak diberikan pada bayi berusia dibawah satu
tahun.
2. Selain itu, apabila memberikan susu formula, perhatikan tata cara perlakuan sebelum dikonsumsi bayi. Diantaranya merebus botol susu,
menutup segera bungkus susu yang tersisa dan menyimpannya di tempat yang aman dan bersih.
Mencegah Botulisme Makanan
1. Sebelum membeli makanan kaleng, perhatikan bentuk wadahnya. Bentuk yang terkontaminasi kembung secara menonjol, relatif jauh berbeda
dengan yang normal.
2. Ikuti tata cara perlakuan sebelum mengkonsumsi makanan awetan, khususnya yang dikalengkan, atau rebus hingga mendidih selama 10 menit,
waktu dihitung mulai saat mendidih. Akan jauh lebih baik apabila direbus di dalam panci presto. Demikian juga untuk jenis makanan awetan
tertutup lainnya.
Mencegah Botulisme Luka
1. Menghindari luka dari kotoran khususnya dari tanah.
2. Segera memberikan cairan antiseptik.
3. Tidak menutup luka rapat-rapat (kedap udara).
Well Dear Readers...
Mudah-mudahan artikel ini bermanfaat, dan semoga kita dan keluarga terhindar dari botulisme yang sangat membahayakan kesehatan ini.
TERVERIFIKASI
Selengkapnya... (http://www.kompasiana.com/ajuskoto)
IKUTI
Share
Share
KOMPASIANA ADALAH MEDIA WARGA, SETIAP KONTEN DIBUAT OLEH DAN MENJADI TANGGUNGJAWAB PENULIS.
LABEL
medis (http://www.kompasiana.com/tag/medis)
kesehatan (http://www.kompasiana.com/tag/kesehatan)
NILAI :
BERI NILAI
(http://www.kompasiana.com/)
Selanjutnya
Masuk
(https://sso.kompas
Selanjutnya
KIRIM
Daftar
(http://www.kompasiana.com/featured)
FEATURED ARTICLE
HEADLINE (HTTP://WWW.KOMPASIANA.COM/HEADLINE)
Masuk
(https://sso.kompas