Anda di halaman 1dari 14

ANIMASI

LAPORAN PEMBUATAN ANIMASI


GEMPA BUMI

TUGAS UAS

disusun oleh :
DEDY ABDIANTO NGGEGO
15.51.0728

MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA


SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA
2016

1. Teknik
(Modelling dan Animasi)
Ada beberapa objek yang dibuat oleh penulis antara lain rumah bertingkat lengkap
dengan desain kusen dan jendela, dan lempengan tanah. Dalam proses pemodelan,
penulis menggunakan software open source Blender 2.77. Pada proses modelling
penulis menggunakan teknik polygonal modelling atau polygon editing yaitu
dengan membentuk sebuah objek dengan menggunakan objek dasar cube hingga
membentuk sebuah objek 3d yang diinginkan. Teknik pemodelannya cukup simple
dengan menggunakan teknik ekstrude edge dan face, solidify face, boolean untuk
memotong/mengiris lubang jendela dan pintu, clone, object empty untuk mengatur
ukuran material, dan texturing untuk memberi material.
Selain dari itu, ada beberapa objek yg penulis download dari internet, antara lain
gunung, pohon, dan lampu jalan. Objek tersebut didownload dalam bentuk file
bereksetensi *.obj, yang kemudian diimportkan ke blender lalu diberi texture
material dan efek partikel animasi.
Pada objek lempengan tanah penulis memberikan animasi berupa 2 lempengan
tanah yang awalnya bersatu, sedikit demi sedikit menjadi terpisah satu dari yang
lain. Pada animasi ini penulis hanya memainkan perpindahan lokasi objek dari satu
titik ke titik lain lalu memberikan keyframe pada masing-masing objek dan titik
lokasi awal dan lokasi akhir.
Pada objek gunung yang diimportkan ke blender penulis memberikan partikel efek
quick explode dan smoke fire serta mengatur jumlah partikel yang dikeluarkan dan
besar daya semburan asap.
Proses akhir setelah semua objek telah selesai dibuat dan dianimasikan penulis
melakukan rendering objek dengan menggunakan render default/blender render.
Objek dirender menjadi beberapa gambar berekstensi PNG dengan jumlah gambar
sesuai banyaknya jumlah frame.

2. Proses
Proses yang kami lakukan selama pengerjaan final project adalah :

a. Konsep. Melakukan diskusi bersama untuk menentukan tema dan konsep


animasi.
b. Story. Membuat cerita/naskah berdasarkan konsep yang telah disepakati
bersama.
c. Concept art. Membuat konsep atau rancangan pada seluruh tampilan pendukung
animasi.
d. Design 2D. Mendesain dan menyiapkan seluruh objek maupun karakter yang
diperlukan untuk animasi dalam bentuk 2 dimensi.
e. Storyboard. Membuat alur tampilan animasi per-scene yang disertai penjelasan
tiap-tiap scene.
f. Videoboard. Membuat animasi/cinematic berdasarkan storyboard yang telah
disepakati. Videoboard masih berupa animasi kasar sebagai acuan untuk proses
selanjutnya.
g. Modelling. Proses modelling merupakan proses membuat objek 3D berdasarkan
rancangan objek 2D meliputi Character, Environment dan Rigging.
h. Animation. Setelah objek 3D selesai dibuat, objek tersebut akan digerakkan
sesuai dengan konsep. Tidak semua objek 3D digerakkan, melainkan hanya
objek yang dianggap perlu saja dan sesuai konsep.
i. Rendering. Menghasilkan objek hasil jadi dari modelling 3D dan Animation.
j. Audio. Mengumpulkan dan menyiapkan seluruh audio narasi, music maupun
sound effect yang diperlukan sebagai pendukung animasi.
k. Compositing. Menyatukan seluruh objek pendukung animasi kemudian disusun
berdasarkan konsep storyboard dan videoboard.

Proses Pengerjaan Final Project

3. Abstraksi
Blender adalah salahsatu software opensource yang biasa digunakan untuk
membuat objek 3D, animasi, editing video, bahkan membuat game. Seperti halnya
software 3D lainnya, jika akan membuat sebuah animasi maka diperlukan
pengaturan keyframe yang tepat dan sesuai. Bahkan ketika hanya membuat sebuah
animasi sederhana dengan menggunakan beberapa objek, diperlukan pengaturan
keyframe pada masing-masing objek untuk membuat gerakan atau transformasi
baik itu lokasi, rotasi, maupun skala.
Mengingat Blender adalah software opensource yang memungkinkan penggunanya
memodifikasi sendiri software tersebut, maka bukan tidak mungkin untuk membuat
sebuah fitur yang bisa digunakan dalam hal pembuatan animasi sederhana tanpa
harus mengatur keyframe setiap objek yang ingin dianimasikan. Oleh karena itu

untuk mempermudah pembuatan animasi sederhana yang umum terjadi dalam


kehidupan sehari-hari, penulis mengajukan konsep tentang pembuatan add-ons
yang dibangun dengan menggunakan script bahasa phyton dengan memanfaatkan
fitur phyton console yang ada di Blender.
Hasil yang diharapkan dari add-ons tersebut adalah pengguna hanya akan mengklik
tombol-tombol yang akan muncul di UI Panel ketika add-ons tersebut terinstal di
Blender dan memilih tombol yang akan otomatis membuat sebuah objek bergerak
sesuai perintah yang dipilih pada tombol tanpa harus memasukkan keyframe satu
per satu pada objek, namun secara otomatis objek sudah akan mempunyai
keyframe. Dengan demikian, pengguna dapat lebih menekan estimasi waktu untuk
pengerjaan sebuah animasi sederhana.
Keywords: Blender, Phyton, Add-ons, animasi.

Perkembangan industri kreatif pada bidang animasi sudah semakin meluas. Khusus
di Indonesia, animasi telah berkembang sesuai dengan kebutuhan penggunanya di
segala bidang dan keperluan. Dalam bidang pendidikan khususnya pada pendidikan
dasar, penggunaan media animasi sebagai sarana penunjang pembelajaran masih
sangat sedikit penerapannya. Dari beberapa penelitian mengatakan bahwa
penerapan animasi sebagai media pembelajaran sangat membantu tenaga pengajar
maupun siswa khususnya sekolah dasar dalam menyerap materi yang diberikan,
sehingga mampu meningkatkan prestasi belajar di Sekolah. Hal ini tidak lepas dari
psikologi dan kegemaran siswa sekolah dasar dalam menyimak film-film animasi,
sehingga pada saat sebuah materi pembelajaran dituangkan kedalam animasi maka
siswa pun dengan mudah menangkap informasi yang diberikan.
Pada tulisan ini, penulis mengusulkan kepada Kementrian terkait, sebuah konsep
kurikulum pendidikan yang berbasis animasi khusus untuk siswa pendidikan dasar.
Selain untuk merevolusi sistem pembelajaran konvensional, langkah ini juga
diharapkan dapat membuka peluang pekerjaan bagi para animator-animator
Indonesia untuk berkarya mengingat di Indonesia sendiri cukup banyak tersebar
animator-animator mumpuni.
Penerapan konsep kurikulum yang diusulkan dapat dilakukan secara bertahap
dengan dimulai dari sebuah pokok bahasan dalam satu mata pelajaran yang
mewajibkan menggunakan media animasi dan berlanjut hingga pada semua mata
pelajaran yang ada di Sekolah dasar. Dengan demikian diharapkan para generasi
penerus bangsa menjadi lebih cerdas dan mudah memahami setiap apa yang mereka
pelajari di Sekolah.
Keywords: Animasi, pendidikan.

4. Storyboard

5. Link Final Project


Bersama laporan ini penulis menyertakan link final project film animasi gempa
bumi yang dapat diakses di https://youtu.be/L5KtXsfz3eQ

6. CV dan Portofolio

Curriculum Vitae
Data Pribadi
Nama
Tempat, Tanggal lahir
Agama
Alamat Sekarang

Nomor telepon
Email

: Dedy Abdianto Nggego


: Tentena (SulTeng), 11 September 1992
: Kristen Protestan
: Jalan. Tanjung No. 7 Gempol,
Condongcatur,
Depok,
Sleman,
Yogyakarta.
: 0813 4822 9034
: dedynggego@gmail.com

Riwayat Pendidikan
Pendidikan Formal:
- 2011 sampai dengan 2015

: STMIK Bina Mulia Palu, Sulawesi Tengah;

- 2007 sampai dengan 2010

: SMA Negeri 1 Pamona Utara, Sulawesi Tengah;

- 2004 sampai dengan 2007

: SMP Negeri 2 Pamona Utara, Sulawesi Tengah;

- 1998 sampai dengan 2004

: SD Negeri Sangira, Sulawesi Tengah ;

- 1997 sampai dengan 1998

: TK Syallom Sangira, Sulawesi Tengah;

Foto Diri.

Portofolio
Dibawah ini portofolio dari project pembuatan animasi gempa bumi.

Gambar . Objek 3D rumah

Gambar . Gunung Meletus

Gambar . Lempengan Tanah

7. Behind The Scene

Anda mungkin juga menyukai