Anda di halaman 1dari 9

TUGAS

UJIAN AKHIR SEMESTER


PERENCANAAN STRATEGIS SISTEM INFORMASI
(STUDI KASUS DI PT. TIMUR RAYA TUNGGAL)

Disusun Oleh :
Robi Edwarsyah (15.51.0766)

Dosen Pengampu :
Dr. Abidarin Rosidi, M.Ma

PROGRAM MAGISTER TEKNIK INFORMATIKA


PROGRAM PASCASARJANA STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
YOGYAKARTA
2016

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
PT. Timu Raya Tunggal adalah pabrik pupuk kimia yang berada di Karawang,
Jawa Tengah. Pabrik ini adalah pabrik pupuk kimia yang cukup besar dan sedang
berkembang dalam umurnya yang masih muda. Di umur yang masih muda ini, maka
daripada itu pabrik ini memerlukan sebuah sistem yang mampu menangani semua
keperluan mereka.
Di dalam makalah ini akan membahas tentang analisis Critical Factor Succes
(CSF) dan Five Force Porter untuk menganalisis keperluan apa saja yang diperlukan
oleh perusahaan ini. Analisis Critical Factor Succes (CSF) dan Five Force Porter ini
nantinya diharapkan mampu menemukan solusi permasalahan yang ada perusahaan
yang masih muda ini.
B. Rumusan Masalah
Beradasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan suatu
permasalahan yaitu :
1. Bagaimana membuat analisis perencanaan strategis sistem informasi lingkungan
internal dan eksternal di PT. Timur Raya Tunggal.
2. Bagaimana membuat usulan perencanaan strategis sistem informasi mendatang
dengan menggunakan analisis Critical Factor Succes (CSF) dan Five Force
Porter.
C. Batasan Masalah
1. Analisis lingkungan internal PT Timur Raya Tunggal menggunakan analisis
Critical Factor Succes (CSF).
2. Analisis lingkungan internal PT Timur Raya Tunggal menggunakan analisis Five
Force Porter.
D. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini adalah :
1. Membuat analisis perencanaan strategis sistem informasi lingkungan internal
dan eksternal di PT Tmur Raya Tunggal dengan menggunakan analisis CSFs
untuk lingkungan internal dan analisis Five force factors untuk eksternal.
2. Sebagai tugas mata kuliah Sistem Informasi Strategis (SIS).
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Critical Factor Succes (CSF)

Analisis Critical Success Factors (CSFs) dapat memberikan dampak yang baik
bagi keselarasan metodologi. CSFs dalam konteks perencanaan strategis sistem
informasi digunakan untuk menafsirkan dengan jelas tujuan, taktik, dan kegiatan
operasional dalam hal kebutuhan informasi kunci dan manajer dan kekuatan dan
kelemahan dari sistem organisasi yang sudah ada. Rokart mendefinisikan CSFs
sebagai untuk setiap bisnis terbatasnya jumlah daerah hasil, jika memuaskan maka
akan memastikan kesuksesan organisasi dalam persaingan (Pan dan Hsu, 1995).
Analisis CSFs merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya
yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSFs dapat ditentukan jika
objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSFs adalah menginterpretasikan
objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas yang harus dilakukan dan
informasi apa yang dibutuhkan. Peranan CSFs dalam perencanaan strategis adalah
sebagai penghubung antara strategi bisnis organisasi dengan strategi sistem informasi
yang dimiliki, memfokuskan proses perencanaan strategis sistem informasi pada area
yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi sistem informasi dan mengevaluasi
strategi sistem informasi, seperti terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1. Critical Success Factors


Peranan CSF dalam perencanaan strategis adalah sebagai penghubung antara
strategi bisnis organisasi sengan strategi sistem informasinya, memfokuskan proses
perencanaan strategi SI pada area yang strategis, memprioritaskan usulan aplikasi SI
dan mengevaluasi strategi SI.
B. Five Force Porter
Analisis Five Porter's Forces memberikan gambaran yang powerful mengenai
bagaimana tingkat persaingan dari suatu industri, baik itu dari sisi supplier dan

pelanggan, serta pasar (pemain baru dan substitusi). Analisis tersebut dibuat
berdasarkan 5 kekuatan kompetitif sebagaimana digambarkan pada Gambar 1 berikut:

Gambar 2.Model Five Force Porter


1. Ancaman Produk Atau Jasa Pengganti
Bagaimana substitusi terhadap barang/jasa? Apakah konsumen dapat memperoleh
barang substitusinya dengan mudah? Semakin banyak dan dekat barang substitusi,
maka pelanggan juga bias beralih dengan mudah. Force ini dipengaruhi oleh
beberapa faktor diantaranya switching cost, kecenderungan untuk substitusi,
diferensiasi produk, dan yang lainnya.
2. Ancaman Masuknya Kompetitor
Bagaimana tingkat kesulitan/kemudahan bagi pesaing baru untuk masuk ke dalam
industri Anda? Force ini antara lain dipengaruhi oleh brand equity, hambatan
masuk seperti paten, distribusi, skill atau core competence tertentu, economies of
scope, cost advantage, dan lainnya.
3. Daya Tawar Pembeli
Bagaimana kekuatan yang dimiliki pelanggan Anda? Force ini antara lain
dipengaruhi oleh: jumlah pembeli, konsentrasi pembeli, switching cost pembeli,
ketersediaan barang, besar order pembeli, sensitivitas harga, tingkat diferensiasi,
dan sebagainya.
4. Daya Tawar Pemasok
Pemasok merupakan tempat dimana kita membeli input yang digunakan untuk
bahan produksi. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: switching
cost ke supplier lain, jumlah supplier, konsentrasi supplier, ketersediaan substitusi
input, tingkat diferensiasi input, hingga tingkat hubungan dengan supplier.
5. Persaingan Diantara Pemain Lama
Bagaimana intensitas persaingan dalam industri Anda? Semakin banyak jumlah
pesaing, dengan produk yang berkualitas dan harga bersaing, maka semakin tinggi

tingkat persaingan. Force ini ditentukan oleh beberapa faktor diantaranya: jumlah
pesaing, perbedaan kualitas, loyalitas pelanggan, diferensiasi produk, perbedaan
harga, exit barriers, dan sebagainya.

BAB III
PEMBAHASAN
A. Analisis Lingkungan Internal
Analisa Critical Succes Factors (CSFs) adalah sebuah teknik yang sangat
populer dan powerful dalam perencanaan strategis SI/TI dan perencanaan bisnis.
CSFs dapat digunakan dengan cara yang berbeda-beda dan untuk tujuan yang
berbeda-beda pula. Proses CSFs dapat digunakan untuk membantu memprioritaskan
aktifitas dan kebutuhan akan informasi. CSFs akan membantu untuk memfokuskan
perhatian pada isu-isu kunci (Ward dan Griffiths, 1996). CSFs memungkinkan
manajemen untuk menggunakan judgment mereka dengan dua cara, yaitu:
1. Untuk mengkaji hal yang relatif penting dari peluang sistem dalam waktu tertentu.
Sejauh mana mereka mendukung pencapaian terhadap objectives bisnis.

2. Mengidentifikasikan informasi yang diperlukan oleh manajemen untuk memanage dan merencanakan kebutuhan informasi bisnis bagi pihak eksekutif.
(Fatchur, 2002).
Pada pembahasan lingkungan internal, metode analisis yang digunakan adalah
Critical Success Factor (CSF). Adapun hasil analisis seperti pada tabel berikut .
Vision

Mission
Kami memenuhi harapan pelanggan kami
dalam kualitas , pengiriman , dan biaya
melalui perbaikan terus-menerus dan

Terpercaya dan disukai perusahaan kimia

interaksi pelanggan
Kami mendukung karyawan kami untuk
mencapai

potensi

mereka

dan

berkembang dalam suasana keunggulan


Kami berusaha untuk meningkatkan
kualitas masyarakat dan lingkungan kita .
Kami
berkomitmen
untuk
memaksimalkan nilai dan pertumbuhan
perusahaan

bagi

para

pemangku

kepentingan .
Tabel 1. Tujuan PT. Timur Raya Tunggal
Analisis Hasil
Berdasarkan tabel 1 diatas didapatkan aplikasi sistem informasi sebagai berikut :
a. Sistem Informasi CRM
b. Sistem Informasi Sumberdaya Manusia
B. Analisis Lingkungan Eksternal
Pada pembahasan ini analisis lingkungan eksternal menggunakan model Five Forces
Porter. Adapun hasil analisis sebagai berikut :
1. Pesaing
Adapun pesaing PT. Timur Raya Tunggal adalah sebagai berikut : Intan wijaya
Internasional Tbk, Eterindo Wahanatama Tbk, Ekadharma International Tbk, Duta
Pertiwi Nusantara Tbk, Colorpak Indonesia Tbk, Resource Alam Indonesia Tbk,
Sorini Agro Asia Corporindo Tbk, Indo Acidatama Tbk, Chandra Asri
Petrochemical Tbk, Unggul Indah Cahaya Tbk.
2. Pemasok
Suatu perusahaan industri kimia harus mampu menyesuaikan dengan kondisi
sosial masyarakat, terutama pada wilayah lingkungan. Industri kimia akan sangat

berdampak pada pencemaran lingkungan. Oleh sebab itu pemilihan pemasok juga
harus berdasarkan produk ramah lingkungan yang telah memenuhi berlabel SNI.
Adapun produk berlabel SNI PT. Timur Raya Tunggal adalah :
- SNI 02-2811- 2005 - Pupuk urea amonium fosfat
- SNI 02-3776- 2005 - Pupuk fosfat alam untuk pertanian
- SNI 3359:2015 - Asam sulfamat teknis
- SNI 0127:2015 - Natrium silikat cair teknis
- SNI 02-2806- 1992 - Pupuk kalsium nitrat
- SNI 2803:2010 - Pupuk NPK Padat
- SNI 0030:2011 - Asam sulfat teknis
- SNI 0032:2011 - Aluminium sulfat
3. Pendatang Baru
Dalam hal ini PT. Timur Raya Tunggal diuntungkan sebab peraturan pemerintah
yang menyulitkan berdirinya perusahaan industri kimia yang di atur dalam UU
Perindustrian Perizinan Tempat Usaha. Sehingga kecil kemungkinan pendatang
baru menjadi ancaman besar.
4. Produk Pengganti
Produk pengganti disini erat kaitannya dengan produk alternatife yang bersifat
tradisional.

Secara

keseluruhan

produk

kimia

masih

sulit

tergantikan

menggunakan bahan-bahan yang bersifat alamiah.


5. Pembeli
Banyak negara luar yang menjadi distributor tetap PT. Timur Raya Tunggal. Misal
: Hongkong, Singapura dan Amerika. Hal tersebut menegaskan bahwa kredibilitas
PT. Timur Raya Tunggal dalam menjaga hubungan dengan rekan bisnisnya tidak
diragukan.
Analisis Hasil
Hasil analisis dari lingkungan eksternal menggunakan model Five Forces Porter
didapatkan target aplikasi sistem informasi sebagai berikut :
a. Sistem Informasi Pembelian
b. Sistem Informasi Penjualan
c. Sistem Informasi Ancaman Pesaing
d. Sistem Informasi Penjamin Mutu
e. Sistem Informasi CRM

BAB IV
KESIMPULAN
Setelah dilakukan analisis sistem informasi strategis pada PT. Timur Raya
Tunggal, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1. Hasi analisis internal menggunakan CSF, PT. Timur Raya Tunggal memerlukan
beberapa aplikasi sistem informasi baik aplikasi sistem informasi baru maupun
pengembangan aplikasi sistem informasi yang sudah ada.
2. Hasil analisis lingkungan ekternal menggunakan Five Force Porter didapati dua
aplikasi sistem informasi yang menarik diantaranya sistem informasi ancaman
pesaing dan sistem informasi penjamin mutu. Sistem informasi tersebut menjadi
menarik karena akan lebih detail dalam mengeksplorasinya.

DAFTAR PUSTAKA
Sujono, 2011, Perencanaan Strategik Sistem Informasi (Studi Kasus STMIK ATMA LUHUR
Pangkal Pinang), STMIK Atma Luhur Pangkal Pinang
Juli Sulaksono; Abidarin Rosidi; Syamsul A. Syahdan., 2012, Perencanaan Strategis Sistem
Informasi (Studi Kasus di UNP Kediri) STMIK AMIKOM Yogyakarta
Awan Setiawan; Benie Ilman., 2012, Perencanaan Strategik Sistem Informasi pada

Perusahaan Penerbitan dengan Metode Ward and Preppard (Studi Kasus pada Penerbit
Rekayasa Sains Bandung) Universitas Langlang Buana Bandung
Nurcahyani Dewi Retnowati, 2011, Analisis CSF, SWOT dan TOWS
(Studi Kasus PT Intan Pariwara Klaten Sekolah Tinggi Teknologi Adisutjipto) STTA
Yogyakarta Jurnal Buana Informatika, Volume 2, Nomor 1, Januari 2011: 31-37
Pipin Widyaningsih, 2012, Perencanaa Strategis Sistem Informasi pada Institusi Pendidikan
Tinggi Menggunakan Analisis Critical Success Factors (Studi Kasus STMIK Duta
Bangsa Surakarta) Universitas Diponegoro Semarang

Anda mungkin juga menyukai