Michelle Muliawidjaja
LB46/1901502022
Air adalah bagian terbesar penyusun tubuh makhluk hidup. Air tergolong kedalam
cairan anomali karena memiliki sifat-sifat yang berbeda dari cairan lainnya. Sebuah molekul
air terdiri dari sebuah atom oksigen yang berikatan kovalen dengan dua atom hidrogen.
Kedua atom hidrogen melekat di satu atom oksigen dengan sudut 104,5o (Bianco et al, 2010).
Akibat perbedaan elektronegativitas antara H
dan O, sisi hidrogen molekul air bermuatan positif dan
sisi oksigen bermuatan negatif. Karena itu, molekul air
dapat ditarik oleh senyawa lain yang bermuatan positif
atau negatif. Daya tarik-menarik di antara kutub positif
sebuah molekul air dengan kutub negatif molekul air
lainnya menyebabkan terjadinya penggabungan molekul-
bergantung pada suhu. Pada suhu rendah molekul air tersusun dalam bidang empat, yaitu
suatu molekul berada di tengahtengah dan empat molekul di sudut suatu bidang empat.
Struktur seperti ini terdapat dalam bentuk es. Dalam bentuk cair bidang empat ini rusak dan
menyatu, dengan bertambahnya suhu sedikit demi sedikit berubah ke dalam bentuk yang lain
sampai akhirnya pada bentuk bola yang mempunyai susunan yang rapat (Rivai, 2007). Sifat
anomali air sangat penting bagi kehidupan. Perairan tawar hanya membeku pada
permukaannya, sedangkan suhu di bagian dalamnya umumnya hanya sedikit dibawah 4 oC
pada musim dingin. Pembekuan ini merupakan barrier (penghalang) bagi penyebaran banyak
jasad (Rivai, 2007)
Air beku (es) juga menunjukkan anomali saat dibandingkan dengan padatan
lainnya.Meskipun molekul tampaknya sederhana (H2O), ia memiliki sangat kompleks dan
anomali karakter karena ikatan intra-molekul hidrogen (Chaplin, 2016).
Air terkandung di udara, memiliki bobot yang ringan dibandingkan dalam wujud
cairan. Air dalam wujud cairan, jauh lebih padat dari yang dibayangkan. Air yang berwujud
padat (es), jauh lebih ringan dari yang dibayangkan jika dibandingkan dengan bentuk cair.
Salah satu hal yang menjadi anomali air adalah sifat kebalikan dari air panas dan dingin,
dengan perilaku anomali lebih ditekankan pada suhu rendah dimana sifat-sifat air yang sangat
dingin sering menyimpang dari es heksagonal. Ketika air dingin dipanaskan, maka air
tersebut akan menyusut, dan menjadi kurang mudah untuk dimampatkan, indeks biasnya
mengalami peningkatan, kecepatan rambat suara pun meningkat, gas menjadi kurang larut
dan lebih mudah untuk memanaskan dan melakukan panas yang lebih baik. Sebaliknya air
cair panas dipanaskan mengembang, menjadi lebih mudah untuk kompres, indeks bias yang
mengurangi, kecepatan suara dalam itu berkurang, udara menjadi mudah larut dan air tersebut
akan lebih sulit untuk dipanaskan dan perberan sebagai konduktor panas yang lemah. Dengan
meningkatnya tekanan, molekul air dingin bergerak lebih cepat, namun molekul air panas
bergerak lebih lambat. Air panas akan membeku lebih cepat daripada air dingin. Es akan
mencair ketika dimampatkan, kecuali pada tekanan tinggi. Air dapat membeku ketika
dimampatkan dengan tekanan tertentu. Air dapat berwujud dalam bahan lain yang pada
umumnya ditemukan dalam wujud padat, cair dan gas (Chaplin, 2016).
beku.
Misalnya,
suhu
pembekuan itu,
-sebagaimana diilustrasikan garis CD yang menurun pada Gambar 1- terjadi penurunan titik
beku produk yang disebabkan karena adanya peningkatan konsentrasi padatan pada fraksi
produk yang belum beku. Proses ini terus berlangsung sampai sebagian besar air pada produk
pangan telah berubah menjadi es. Proses ini akan berhenti ketika padatan (komponen pangan)
menjadi superjenuh (supersaturated) dan mulai mengkristal. Panas laten kristalisasi dilepas
dan suhu mulai meningkat (DE) mencapai suhu eutectic dari padatan tersebut. Pada saat ini
(EF) proses kritalisasi air dan padatan terus berlanjut. Total waktu (tf) yang diperlukan untuk
bergerak dari C-F (sering disebut sebagai daerah freezing plateau) ditentukan oleh seberapa
cepat laju pengambilan panas.
Referensi
Anggraeni, Andian Ari M.Sc. 2008. Bahan Ajar Kimia Dasar. Program Studi Teknik Boga
Fakultas Teknik Universitas Negeri Yogyakarta.
Bianco, Valentino , Romina Ruberto , Sergiy Ancherbak , Giancarlo Franzese. Water and
Anomalous Liquids. Departament de Fsica Fonamental, Universitat de Barcelona
Diagonal 647, 08028 Barcelona, Spain.
Chaplin,
Martin.
2016.
Anomalous
Properties
of
Water.
Diakses
dari
Kalichevsky M. T., Knorr D., dan Lillford P. J. 1995. Potential Food Applications of High
Pressure Effects on Ice Water Transitions. Trends in Food Science and Technology,
6: 253258.
Rivai, J. 2007. Pemeriksaan Kualitas Air Bersih dengan Koagulan Alum dan PAC di IPA
Jurug PDAM kota Surakarta. Universitas Sebelas Maret.
Hariyadi, Purwiyatno. 2007. Teknologi Pembekuan Makanan. FOODREVIEW INDONESIA
Volume II No. 7, JULI 2007.
http://www.lagparty.org/~justandy/pchem/29-water.pdf
http://file.upi.edu/Direktori/FPMIPA/JUR._PEND._BIOLOGI/195305221980021SUROSO_ADI_YUDIANTO/Buku_Ilmiah_Populer/Buku_I_Air_dlm_Kehidupan.pdf
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/51694/4/Chapter%20II.pdf
http://www.idconline.com/technical_references/pdfs/chemical_engineering/Anomalous_properties_of_water
.pdf
http://www.ffn.ub.es/gfranzese/Publications_files/lecture_varenna_franzese_v7.pdf
http://prananto.lecture.ub.ac.id/files/2013/12/Ikatan-Hidrogen1.pdf
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Andian%20Ari%20Anggraeni,
%20ST.,M.Sc./Kimia%20Dasar%20-%20Bab%2010%20-%20Air.pdf
http://www.lagparty.org/~justandy/pchem/29-water.pdf
Campuran eutektik merupakan campuran dua atau lebih senyawa yang melebur secara
serentak pada suhu yang sama, dan terendah yang disebut titik eutektik atau suhu eutektik.