Jika ditinjau
dari mekanisme dan bentuk bidang longsorannya, terdapat beberapa jenis longsoran yang dapat
terjadi, tergantung dari kondisi dan jenis material pembentuk lereng yang bersangkutan.
1.
2.
Longsoran bidang dapat terjadi pada lereng dimana pembentuknya adalah massa batuan yang
orientasi bidang lemahnya sejajar dengan arah kemiringan lereng. Jadi longsoran tersebut
mengikuti arah bidang lemah yang ada (Gambar 11 dan 12)..
3.
4.
Gulingan (toppling)
Sedangkan gulingan terjadi karena orientasi bidang lemah yang ada memberikan arah
kemiringan yang berlawanan dengan arah kemiringan lereng, tetapi bidang lemah tersebut
mempunyai sudut kemiringan yang tinggi (hampir tegak).
(a)
(b)
Gambar 13: Sketsa gulingan (toppling)
B.
1.
Bidang lemah
Struktur geologi (besar maupun kecil) akan merupakan bidang lemah, karena keberadaannya
mengubah kontinuitas batuan jadi jelas mengganggu kekuatan batuan dan penyebarannya.
a.
b.
c.
Dengan menyederhanakan seluruh sistem bidang lemah menjadi hanya beberapa bidang lemah
saja, maka analisis terhadap kemantapan lereng dapat dilakukan dengan lebih mudah, cepat, dan
murah.
d.
tanah). Hoek dan Bray (1981) menyatakan bahwa massa batuan yang terkekarkan sangat kuat
dan mulai lapuk akan menghasilkan longsoran yang berbentuk busur.
C.
2.
3.
4.
5.
6.
D.
1.
Gambar 22: Sebaran bidang lemah dan jenis longsoran yang mungkin terjadi
2.
(a)
(b)
Gambar 25: Hasil analisis kinematik potensi longsor (a dan b)
Gambar
Gambar
26:
27:
Tahapan
Penentuan
analisis
bidang
longsoran
potong
pada
bidang
baji