Anda di halaman 1dari 1

IDENTIFIKASI RESIKO INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)

PADA PEMASANGAN KATETER


NO. DOKUMEN
NO. REVISI
HALAMAN

STANDAR
OPERASIONAL
PROSEDUR
PENGERTIAN
TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR

UNIT TERKAIT
DOKUMEN
TERKAIT

TANGGAl TERBIT

DITETAPKAN DIREKTUR UTAMA

Dr. H. Fachzi Fitri, Sp.THT-KL, MARS.


NIP.195605101987031003
Suatu kegiatan yang dilaksanakan untuk memantau terjadinya
infeksi saluran kemih (ISK) pada pemasangan kateter tetap.
1. Mencegah terjadinya infeksi saluran kemih pada pasien
dengan pemasangan kateter permanen.
2. Mengetahui angka kejadian infeksi saluran kemih.
Keputusan Direktur Utama:
Pelaksanaan:
1. Perawat pelaksana setiap hari memonitor kondisi pasien yang
terpasang kateter atau pasien post pemasangan kateter dan
melakukan perkembangannya kepada IPCLN terhadap
temuan.
Tanda dan gejala:
a. Demam 38c
b. Disuria
c. Nokturia
d. Polakisuria
e. Nyeri suprapubik
f. Hasil urinalisa: peningkatan kekeruhan, pus, peningkatan
sedimentasi, eritrosit, eritrosit, dan leukosit.
g. Hasil kultur urine (+) ada mikroorganisme penyebab
infeksi.
2. Dokumentasikan pada format monitoring individual
pemakaian alat dari komite PPIRS.
3. Jika ditemukan minimal 1 tanda dan gejala, IPCLN segera
menghubungi Dokter Penanggung Jawab Pelayanan (DPJP)
untuk diagnosa ISK.
4. Jika pasien terbukti mengalami ISK, catat kejadian ISK pada
format monitoring pemakaian alat individual.
5. Laporkan ke IPCN (Infection and Control Nurse) menganai
ISK yang ditemukan.
6. Kepala ruangan mengkoordinasikan dengan DPJP untuk
tindakan lanjut kejadian ISK tersebut.
IGD, Rawat Inap, ICU, CVCU, PICU

Anda mungkin juga menyukai