Jadi yang perlu serius digarap oleh sekolah sekarang ini baik yang menjadi sekolah
sasaran atau tidak, adalah mengubah paradigm guru untuk mengadopsi model pembelajaran
menuju kearah penguatan sikap, ketrapilan dan pengetahuan yang terintegrasi dengan
Scientific Approach terhadap mata pelajaran masing.-masing dengan mulai melakukan
perubahan pada Silabus dan RPP yang ada di KTSP serta mengimplementasikan dalam
pembelajaran di kelas.
Khusus untuk SMK, salah satu acuan baku yang bisa dipakai pegangan dalam
Implementasi Kurikulum 2013 adalah Permendikbud 70/2013 tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMK/MA Kejuruan. Pada Permen ini tertuang mata pelajaran dari
Kelompok A, B dan C (C1). Masalah mulai timbul, karena beberapa sekolah sudah harus
menyusul Jadwal Pelajaran 1 Tahun, sedangkan Kelomok C2 dan C3 belum ada tertulis
matapelajaran apa yang harus diajarkan. Untuk diketahui Kelompok C (Peminatan) berisi C1
(Kelompok Mata Pelajaran Dasar Bidang Keahlian), C2 (Kelompok Mata Pelajaran Dasar
Program Keahlian) dan C3 (Kelompok Mata Pelajaran Paket Keahlian). Khusus Kelompok
C2 dan C3 akan ditetapkan oleh Direjn Pendidikan Menengah.
Ada beberapa pendekatan yang dapat digunakan untuk menjadi solusi dalam
menyikapi belum keluarnya ketetapan untuk C2 dan C3, dari hasil diklat Implementasi
Kurikulum 2013, beberapa inovasi diberikan oleh narasumber diantaranya, pertama
sepanjang C2 dan C3 belum ditetapkan maka sekolah dapat mengisinya dengan
menggunakan matapelajaran produktif dari KTSP, dan yang kedua adalah memberikan draft
struktur yang memang belum ditetapkan untuk dapat digunakan sebagai acuan penyusunan.
Kedua solusi itu bagus untuk mempercepat penyusunan jadwal namun mubasir dan
melelahkan (terutama perdebatan yang timbul saat penyusunan di tingkat sekolah).
Contohnya untuk solusi kedua, dimana dinamikan yang timbul dari penentuan C2, sekarang
ini telah ada penambahan mata pelajaran Simulasi Digital 3 jam/minggu untuk klas X,
sehingga draft yang ada juga tidak bisa digunakan secara pasti sebelum ditetapkan oleh
Dirjen Pendidikan Menengah.
Alternatif yang terbaik adalah menuggu ketetapan yang akan dikeluarkan, karena
proses penyusunan sampai dengan silabus telah dilaksanakan di P4TK dan sekarang ini
tinggal finalisasi di Direktorat PSMK. Sedangkan untuk menyiasati penyusunan jadwal, maka
C3 tidak perlu dibuat dulu, karena matapelajaran ini akan diajarkan Kelas XI, sedangkan C2
dari 48 Jam yang diamanatkan, 30 jam telah ada ditetapkan mapelnya sesuai dengan
Pemendikbud 70/2013, tinggal 18 jam yang belum, dimana dengan menggunakan sistem blok
18 jam ini mungkin bisa diletakan di semester genap (semester 2). Untuk materi selain 3
mapel (bahasa indonesia, sejarah indonesia dan metematika), materinya belum disusun dan
ditetapkan oleh kemendikbud, maka materi masih menggunakan KTSP dengan perubahan
paradigma pada model pembelajarannya yaitu Integrasi 3 ranah dan Scientific Approac.
Mulai tahun pelajaran 2013/2014 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah
menerapkan kurikulum 2013 secara terbatas dan bertahap. Hal tersebut merupakan kelanjutan
dari Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan
KTSP 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu.