CSS - Gangguan Skizoafektif
CSS - Gangguan Skizoafektif
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Definisi
Gangguan Skizoafektif mempunyai gambaran baik skizofrenia maupun
gangguan afektif. Gangguan skizoafektif memiliki gejala khas skizofrenia yang
jelas dan pada saat bersamaan juga memiliki gejala gangguan afektif yang
menonjol. Gangguan skizoafektif terbagi dua yaitu, tipe depresi , manik atau
campuran.1
1.2 Epidemiologi
Prevalensi seumur hidup gangguan skizoafektif kurang dari 1%, mungkin
berkisar antara 0,5% 0,8%. Tetapi gambaran tersebut masih merupakan
perkiraan.1
Gangguan skizoafektif tipe depresif mungkin lebih sering terjadi pada
orang tua daripada orang muda, prevalensi gangguan tersebut dilaporkan lebih
rendah pada laki-laki dibanding perempuan, terutama perempuan menikah. Usia
awitan perempuan lebih lanjut daripada laki-laki, seperti pada skizofrenia. Lakilaki dengan gangguan skizoafektif mungkin memperlihatkan perilaku antisosial
dan mempuinyai afek tumpul yang nyata atau tidak sesuai.1
1.3 Etiologi
Penyebab gangguan skizoafektif tidak diketahui, tetapi empat model
konseptual telah dikembangkan.
1. Gangguan dapat berupa tipe skizofrenia atau tipe gangguan mood.
2. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan ekspresi bersama sama
dari skizofrenia dan gangguan mood.
3. Gangguan skizoafektif mungkin merupakan tipe psikosis ketiga yang
berbeda yang bukan merupakan gangguan skizofrenia maupun
gangguan mood.
4. Kemungkinan terbesar adalah, bahwa gangguan skizoafektif adalah
kelompok heterogen gangguan yang menetap ketiga kemungkinan
pertama.1
Meskipun banyak riset famili dan genetik mengenai gangguan skizoafektif
didasarkan pada alasan bahwa skizofrenia dan gangguan mood merupakan
D. Gangguan bukan karena efek fisiologis langsung dari suatu zat (misalnya, obat
yang disalahgunakan, suatu medikasi) atau suatu kondisi medis umum.
Sebutkan tipe:
Tipe bipolar: jika gangguan termasuk suatu episode manik atau campuran (atau
suatu manik
suatu episode campuran dan episode depresif berat)
Tipe depresif: jika gangguan hanya termasuk episode depresif berat.
Lamanya setiap episode harus diketahui karena dua alasan. Pertama,
memenuhi kriteria B, seseorang harus tahu kapan episode afektif berakhir dan
psikosis terus terjadi. Kedua, memenuhi criteria C, lama semua episode mood
harus digabungkan dan dibandingkan dengan lama total penyakit.1
Sedangkan diagnosis berdasarkan pedoman penggolongan dan diagnosis
gangguan jiwa (PPDGJ-III):
Diagnosis gangguan skizoafektif hanya dibuat apabila gejala-gejala
defenitif adanya skizofrenia dan gangguan afektif yang menonjol pada saat
bersamaan, atau dalam beberapa hari yang satu sesudah yang lain, dalam satu
episode penyakit yang sama. 2
Gangguan
skizoafektif
meningkat secara menonjol atau ada peningkatan afek yang tidak begitu menonjol
dikombinasi dengan iritabilitas atau kegelisahan yang memuncak. Dalam episode
yang sama harus jelas ada sedikitnya satu atau lebih baik dua gejala skizofrenia
yang khas.2
Gangguan skizoafektif tipe depresif didiagnosis apabila afek depresif
menonjol, disertai noleh sedikitnya dua gejala khas, baik depresif maupun
kelainan poerilaku terkait. Dalam episode yang sama harus jelas ada sedikitnya
satu atau lebih baik dua gejala skizofrenia yang khas.2
1.6 Diagnosis Banding
Pada setiap diagnosis banding gangguan psikotik, pemeriksaan medis
lengkap harus dilakukan untuk menyingkirkan penyebab organik. semua kondisi
yang dituliskan di dalam diagnosis banding skizofrenia dan gangguan mood perlu
mg/hari.
Lorazepam 3 x 1-2 mg/hari kalau perlu.
berat.
Adanya penyalahgunaan zat atau alkohol.
Riwayat atau pernah melakukan usaha usaha bunuh diri sebelumnya.
Riwayat bunuh diri dalam keluarga.