Anda di halaman 1dari 15

TUGAS INDIVIDU LEADERSHIP

Pengaruh Tipe Kepemimpinan Terhadap Kinerja dan


Layanan Kesehatan

DIAN ADNAN FIRDAUS


K11113310
KELAS C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HASANUDDIN
MAKASSAR
2015

Kata Pengantar
Puji

syukur

kehadirat

Tuhan

Yang

Maha

Esa

yang

telah

melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada kita sehingga makalah


yang berjudul Pengaruh Tipe Kepemimpinan Terhadap Kinerja dan
Layanan Kesehatan dapat penulis selesaikan.

Penulis berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah


membantu dalam pembuatan makalah ini sehingga makalah ini
selesai pada waktunya. Penulis meminta maaf karena

menyadari

masih banyak kekurangan dalam pembuatan makalah ini,karena


kurangnya bahan dan buku-buku yang diperoleh. Saya sangat
mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari bapak/ibu
yang mebaca makalah ini. Semoga makalah ini bermanfaat bagi
pembaca.

Makassar, 8 Maret 2015

Penulis,
Dian Adnan Firdaus

DAFTAR ISI

Halaman Sampul............................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................... ii
DAFTAR ISI............................................................................................. iii
BAB I...................................................................................................... 1
PENDAHULUAN....................................................................................... 1
A.

Latar Belakang.............................................................................. 1

B.

Rumusan Masalah.........................................................................1

C. Tujuan........................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................... 3
PEMBAHASAN......................................................................................... 3
A.

Definisi Kepemimpinan.................................................................3

B.

Tipe Kepemimpinan......................................................................4

C. pengaruh kepemimpinan Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan....7


D. Upaya Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan ........................8
E.
Studi
Kasus
8
BAB III................................................................................................... 10
PENUTUP.............................................................................................. 10
A. Kesimpulan................................................................................... 10
B. Saran............................................................................................ 10
Daftar Pustaka...................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar Belakang Layanan kesehatan merupakan salah satu faktor
determinan penyakit yang dikemukakan oleh H.L.Blum. Sebagai faktor
determinan kejadian penyakit, layanan kesehatan tentunya tidak dapat
diabaikan. Walaupun tidak menjadi faktor determinan yang paling
dominan, namun layanan kesehatan menjadi salah satu sarana tindakan
preventif kepada masyarakat. Unit pelayanan kesehatan di Indonesia
memiliki strukur kepengurusan yang jelas, mulai dari atasan hingga ke
para bawahan. Dalam menjalankan berbagai program pencegahan
penyakit di

berbagai tingkatan, Unit Pelayanan

Kesehatan

sangat

bergantung pada komunikasi dan koordinasi antar atasan dan bawahan.


Karena ini menyangkut hubungan pelimpahan tanggung jawab dan
wewenang dari atasan (pimpinan) kepada bawahan (pegawai/petugas),
maka hal ini tak lepas dari bagaimana kepemimpinan yang diberlakukan
oleh pimpinan Unit Pelayanan Kesehatan yang bersangkutan. Oleh karena
itulah

saya

tertarik

untuk

mengetahui

bagaimana

pengaruh

kepemimpinan terhadap layanan dan kinerja petugas kesehatan.


A. Rumusan Masalah
Berdasarkan

latar

belakang

diatas,

maka

diketahui adalah sebagai


berikut :
1. Apa definisi kepemimpinan?
2. Apa sajakah macam-macam gaya kepemimpinan?

yang

ingin

3. Bagaimana meningkatkan kinerja petugas kesehatan dalam


rangka mewujudkan layanan kesehatan yang berkualitas?
4. Bagaimana pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja petugas
kesehatan?
B. Tujuan
Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Mengetahui definisi dari kepemimpinan,
2. Mengetahui macam-macam gaya kepemimpinan,
3. Agar lebih memahami bagaimana meningkatkan kinerja petugas
kesehatan dalam rangka mewujudkan layanan kesehatan yang
berkualitas,
4. Mengetahui

dan

memahami

bagaimana

pengaruh

kepemimpinan terhadap kinerja petugas kesehatan sehingga


dapat menentukan gaya kepemimpinan apa yang sesuai dan
tepat diterapkan di Unit Pelayanan Kesehatan setempat.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Definisi Kepemimpinan
Tidak mudah mendefinisikan kepemimpinan (leadership).
Para ahli mempunyai pandangan dan penekanan yang berbeda
dalam

mendefinisikan.

Menurut

beberapa

ahli

definisi

kepemimpinan adalah sebagai berikut:


a. Rowitz

(2009)

berpendapat

bahwa

kepemimpinan

adalah

kreatifitas dalam tindakan atau kemampuan untuk menciptakan


sesuatu yang baru (creativity in action ). Kepemimpinan adalah
kemampuan utuk melihat masa kini dalam kaitan dengan masa
depan sambil memelihara penghormatan terhadap masa lalu.
b. Hackman
and
Johnson
(2004)
berpendapat
bahwa
kepemimpinan merupakan element fundamental dari kondisi
manusia.
c. Northouse (2004) mengatakan bahwa kepemimpinan adalah
sebagai

sebuah

proses

dimana

individu

mempengaruhi

kelompok individu untuk mencapai tujuan bersama.


d. Kepemimpinan menurut Tead; Terry; Hoyt (dalam Kartono, 2003)
adalah kegiatan atau seni mempengaruhi orang lain agar mau
bekerjasama yang didasarkan pada kemampuan orang tersebut
untuk membimbing orang lain dalam mencapai tujuan-tujuan
yang diinginkan kelompok.
e. Para ahli teori sukarela

(compliance

induction

theorist)

cenderung memandang kepemimpinan sebagai pemaksaan atau

pendesakan pengaruh secara tidak langsung dan sebagai


sarana untuk membentuk kelompok sesuai dengan keinginan
pemimpin (Moejiono, 2002).
Berdasarkan definisi-definisi

diatas

dapat

disimpulkan

bahwa :
1. Kepemimpinan adalah proses mempengaruhi orang lain
2. Kepemimpinan adalah phenomena kelompok, anda tidak dapat
berbicara tentang seorang pemimpin tanpa adanya sekelompok
para pengikut,
3. Kepemimpinan adalah berorientasi tujuan artinya ada tujuan
yang ingin dicapai
4. Kepemimpinan adalah lebih keinspirasi dan non material

B. Tipe Kepemimpinan
Terdapat berbagai teori tentang gaya kepemimpinan. Namun
secara umum teori-teori tersebut dapat diklasifikasikan ke dalam
empat kelompok besar, yaitu:
a. Gaya kepemimpinan yang

berkesan

administrator.

Gaya

kepemimpinan tipe ini terkesan kurang inovatif dan telalu kaku


pada aturan. Sikapnya konservatif serta kelihatan sekali takut
dalam mengambil resiko dan mereka cenderung mencari aman.
Model kepemimpinan seperti ini jika mengacu kepada analisis
perubahan yang telah kita bahas sebelumnya, hanya cocok
pada

situasi

Continuation,

change.
b. Gaya kepemimpinan
kepemimpinan

tipe

Routine

analitis
ini,

change,

(Analytical).

biasanya

serta
Dalam

pembuatan

Limited
gaya

keputusan

didasarkan pada proses analisis, terutama analisis logika pada


setiap informasi yang diperolehnya.
c. Gaya kemimpinan asertif (Assertive). Gaya kepemimpinan ini
sifatnya lebih agresif dan mempunyai perhatian yang sangat
besar pada pengendalian personal dibandingkan dengan gaya
kepemimpinan lainnya. Pemimpin tipe asertif lebih terbuka

dalam konflik dan kritik. Pengambilan keputusan muncul dari


proses argumentasi dengan beberapa sudut pandang sehingga
muncul kesimpulan yang memuaskan.

d. Tipe kepemimpinan karismatis. Tipe ini

memiliki kekuatan

energi, daya tarik dan pembawaan yang luar biasa untuk


mempengaruhi

orang

lain,

sehingga

ia

mempunyai

pengikut yang sangat besar jumlahnya dan pengawalpengawal yang bisa dipercaya. Kepemimpinan kharismatik
dianggap memiliki kekuatan ghaib (supernatural power)
dan kemampuan-kemampuan yang superhuman, yang
diperolehnya

sebagai

Kepemimpinan
keberanian,

yang

dan

karunia

Yang

kharismatik

berkeyakinan

Maha

memiliki

teguh

pada

Kuasa.
inspirasi,
pendirian

sendiri. Totalitas kepemimpinan kharismatik memancarkan


pengaruh dan daya tarik yang amat besar.
e. Tipe Kepemimpinan Paternalistis/Maternalistik. Gaya ini lebih
diidentikkan dengan kepemimpinan yang kebapakan dengan
sifat-sifat sebagai berikut: (1) mereka menganggap bawahannya
sebagai manusia yang tidak/belum dewasa, atau anak sendiri
yang

perlu

dikembangkan,

(2)

mereka

bersikap

terlalu

melindungi, (3) mereka jarang memberikan kesempatan kepada


bawahan untuk mengambil keputusan sendiri, (4) mereka
hampir tidak pernah memberikan kesempatan kepada bawahan
untuk berinisiatif, (5) mereka memberikan atau hampir tidak
pernah memberikan kesempatan pada pengikut atau bawahan
untuk mengembangkan imajinasi dan daya kreativitas mereka
sendiri, (6) selalu bersikap maha tahu dan maha benar.

Sedangkan tipe kepemimpinan maternalistik tidak jauh


beda

dengan

tipe

kepemimpinan

paternalistik,

yang

membedakan adalah dalam kepemimpinan maternalistik

terdapat sikap over-protective atau terlalu melindungi


yang sangat menonjol disertai kasih sayang yang berlebih
lebihan.
f. Tipe kepemimpinan militeristik. Tipe ini sangat mirip
dengan tipe kepemimpinan otoriter. Adapun sifat-sifat dari
tipe kepemimpinan militeristik adalah: (1) lebih banyak
menggunakan sistem perintah/komando, keras dan sangat
otoriter,

kaku

dan

seringkali

kurang

bijaksana,

(2)

menghendaki kepatuhan mutlak dari bawahan, (3) sangat


menyenangi formalitas, upacara-upacara ritual dan tandatanda kebesaran yang berlebihan, (4) menuntut adanya
disiplin yang keras dan kaku dari bawahannya, (5) tidak
menghendaki saran, usul, sugesti, dan kritikan-kritikan dari
bawahannya, (6) komunikasi hanya berlangsung searah.
g. Kepemimpinan otokratis. Tipe ini memiliki ciri-ciri antara
lain: (1) mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan
mutlak yang harus dipatuhi, (2) pemimpinnya selalu
berperan sebagai pemain tunggal, (3) berambisi untuk
merajai situasi, (4) setiap perintah dan kebijakan selalu
ditetapkan

sendiri,

(5)

bawahan

tidak

pernah

diberi

informasi yang mendetail tentang rencana dan tindakan


yang akan dilakukan, (6) semua pujian dan kritik terhadap
segenap anak buah diberikan atas pertimbangan pribadi,
(7) adanya sikap eksklusivisme, (8) selalu ingin berkuasa
secara

absolut,

(9)

sikap

dan

prinsipnya

sangat

konservatif, kuno, ketat dan kaku, (10) pemimpin ini akan


bersikap baik pada bawahan apabila mereka patuh.
h. Tipe Kepemimpinan Laissez Faire. Tipe ini praktis pemimpin
tidak memimpin, dia membiarkan kelompoknya dan setiap

orang

berbuat

semaunya

sendiri.

Pemimpin

tidak

berpartisipasi sedikit pun dalam kegiatan kelompoknya.


Semua pekerjaan dan tanggung jawab harus dilakukan
oleh bawahannya

sendiri. Pemimpin

hanya berfungsi

sebagai simbol, tidak memiliki keterampilan teknis, tidak


mempunyai wibawa, tidak bisa mengontrol anak buah,
tidak mampu melaksanakan koordinasi kerja, tidak mampu
menciptakan suasana kerja yang kooperatif. Kedudukan
sebagai

pemimpin

biasanya

diperoleh

dengan

cara

penyogokan, suapan atau karena sistem nepotisme. Oleh


karena itu organisasi yang dipimpinnya biasanya morat
i.

marit dan kacau balau.

Kepemimpinan populis. Tipe ini berpegang teguh pada nilai-nilai


masyarakat yang tradisonal, tidak mempercayai dukungan
kekuatan serta bantuan hutang luar negeri. Kepemimpinan jenis

j.

ini mengutamakan penghidupan kembali sikap nasionalisme.


Kepemimpinan demokratis berorientasi pada manusia dan
memberikan bimbingan yang efisien kepada para pengikutnya.
Terdapat koordinasi pekerjaan pada semua bawahan, dengan
penekanan pada rasa tanggung jawab internal (pada diri sendiri)
dan kerjasama yang baik. kekuatan kepemimpinan demokratis
tidak terletak pada pemimpinnya akan tetapi terletak pada
partisipasi aktif dari setiap warga kelompok. Kepemimpinan
demokratis menghargai potensi setiap individu, mau
mendengarkan nasehat dan sugesti bawahan. Bersedia
mengakui keahlian para spesialis dengan bidangnya masingmasing. Mampu memanfaatkan kapasitas setiap anggota
seefektif mungkin pada saat-saat dan kondisi yang tepat.

C. Pengaruh Kepemimpinan Terhadap Kinerja Petugas Kesehatan


Kepemimpinan atau gaya kepemimpinan tentunya akan sangat
berpengaruh terhadap kualitas dan kinerja dari petugas kesehatan.
Jika dilihat dari beberapa jurnal dan artikel tentang kepemimpinan dan
pengaruhnya terbukti bahwa :
1. Gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja
(Frecilia Nanda Melvani, 2012).
2. Ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap motivasi kerja
karyawan (Neneng Indra Avivah, 2009).
3. Ada pengaruh positif antara gaya kepemimpinan dengan kinerja
dan kepuasan karyawan (Ratna Kusumawati, 2008)
Dari semua hasil penelitian sebelumnya di atas, dapat kita
simpulkan bahwa kepemimpinan memberikan pengaruh terhadap
motivasi kerja dan partisipasi kerja yang kemudian termainfestasi
menjadi wujud kinerja.
D. Upaya Meningkatkan Kinerja Petugas Kesehatan dalam
Rangka Mewujudkan Layanan Kesehatan yang Berkualitas
Penilaian kinerja petugas di Unit Pelayanan Kesehatan perlu
dilakukan sebagai evaluasi. Dan berdasarkan Keputusan Menteri
Kesehatan Republik Indonesia No. 857/Menkes/SK/IX/2009, untuk
melakukan penilaian kinerja haruslah dengan mewujudkan
kepemimpinan yang efektif terlebih dahulu. Gaya kepemimpinan yang
diterapkan pada Unit Pelayanan Kesehatan sangatlah menentukan
kinerja dari semua petugas kesehatan yang bertugas di sana, serta
selanjutnya berdampak pada tingkat kualitas pelayanan kesehatan
yang diberikan kepada masyarakat. Oleh karena itulah, sudah
sepatutnya gaya kepemimpinan di Unit Pelayanan Kesehatan haruslah
dipilih dan ditentukan secara hati-hati dan teliti. Pemilihan gaya
kepemimpinan yang tepat bertujuan untuk memacu peningkatan

motivasi kerja dan partisipasi kerja para petugas kesehatan di Unit


Pelayanan Kesehatan agar terwujudlah layanan kesehatan yang
berkualitas.

E. STUDI KASUS
Industri layanan medis saat ini semakin kompetitif. Hal ini
mendorong rumah sakit-rumah sakit untuk lebih meningakatkan
kinerjanya. Tak terkecuali Rumah Sakit Roemani Semarang. Salah satu
usaha yang dapat dilakukan adalah untuk meningkatkan kinerja karyawan
dengan meningkatkan kepuasan kerja. Penelitian ini menganalisa
pengaruh budaya organisasi dan gaya kepemimpinan terhadap kepuasan
kerja yang mempengaruhi kinerja karyawan. Untuk menguji permasalahan
tersebut , kuisioner disebarkan pada 110 karyawan Rumah Sakit Roemani
Semarang. Data yang terkumpul kemudian dianalisa menggunakan teknik
analisis model persamaan structural Structural Equation Modeling (SEM)
telah memenuhi kriteria indeks kelayakan model (Goodness of Fit Index
Criteria): chi square = 106.716, probability = 0.649, RMSEA = 0.000, AGFI
= 0.854, CFI = 1.000.
Hasil peelitian ini menunjukkan bahwa budaya organisasi secara
positif dan signifikan berpengaruh terhadap kepuasan kerja yang
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja, gaya
kepemimpinan secara positif dan signifikan berpengaruh terhadap kinerja
baik secara langsung maupun tak langsung melalui kepuasan kerja. Atas
dasar hasil tersebut , implikasi manajerial yang dapat disarankan adalah
peningkatan kepuasan kerja dan kinerja dapat dicapai dengan
menciptakan dan menjaga budaya keterlibatan dalam budaya
perusahaan, menerapkan gaya kepemimpinan partisipatif sejalan denan
memberikan tingkat gaji yang dirasa memaskan bagi karyawan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan makalah diatas dan sumber-sumber yang
di kutip dalam makalah , dapat disimpulkan bahwa gaya atau tipe
kepemimpinan sangat mempegaruhi kinerja dari petugas kesehatan.
Peningkatan kinerja petugas kesehatan didasari oleh tingkat kepuasan
karyawan atas budaya organisasi dan gaya kepemimpinan yang

dianut oleh pemimpinnya yang mampu meningkatkan motivasi


karyawan untuk bekerja dengan lebih baik.
B. Saran
tipe kepemimpinan yang anut oleh pemimpin menurut saya harus
sesuai dengan bagaimana karakter bawahannya, agar tidak terjadi
pemberontakan, atau penurunan kualitas kerja karyawan.

DAFTAR PUSTAKA
http://www.slideshare.net/sarianadowanx/pengaruh-kepemimpinanterhadap-kinerja-petugas-kesehatan-penelitian-fiktifku?related=1
http://eprints.ung.ac.id/2022/6/2012-2-61201-931410204-bab223012013112221.pdf
http://belajarpsikologi.com/tipe-tipe-kepemimpinan/
Palutturi, Sukri. 2013. Public Health Leadership. Yogyakarta : PUSTAKA
BELAJAR
Ratna Kusumawati (2008). ANALISIS PENGARUH BUDAYA ORGANISASI
DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEPUASAN KERJA UNTUK
MENINGKATKAN KINERJA KARYAWAN (Studi Kasus Pada RS Roemani
Semarang) . diakses pada 10 maret 2015

Anda mungkin juga menyukai