Anda di halaman 1dari 4

GAMBARAN PASIEN SCHIZOPHRENIA DELLUSIONAL

DISORDER
Oleh :
Aisyah Mutia Aslam J210140004

A. DEFINISI
Orang dengan gangguan delusional disorder biasannnya tidak
menderita halusinasi atau emosi yang berlebih ataupun
disinterpretasi kepribadiantetapi dia mengalami disoreintasi realita.
Jadi biasannya orang tersebut berasa mengalami sesuatu hal yang
terjadi pada dirinya padahal realitannya tidak mengalaminya. Sebagai
contoh seperti ada orang yang mengikutinya , orang yang ingin
membunuhnya dll.
B. ETIOLOGI
FAKTOR PREDISPOSISI
Faktor Biologis , Faktor biologis pada klien dengan
delusional disorder yaitu terdapat adanya abnormalitas
perkembangan sistem saraf yang berhubungan dengan
neurobiologis

Faktor Psikologis , Pada psikologis klien dengan delusional


disorder ini berkaitan dengan pola asuh oleh keluarga dan
lingkungannya. Kemudian kekecewaan yang mendalam
juga merupkan faktor predisposisi pada kline delusional
disorder

Faktor Sosial budaya , Kondisi budaya juga mempengaruhi


gangguan orientasi realita seperti : kemiskinan, konflik,
sosial budaya , kehidupan yang terisolasi disertai strees.

Faktor neurolopsikologis yaitu adanya defisit memori


episodik ringan

Faktor neuropsiologi adanya gerakan eyemovement yang


saccadiac.

Adanya bagian otak yang aliran darahnya tidak normal


sehingga menyebabkan warna abu abu jika dilakukan
MRI

Adanya sbujek variasi gen dopamin D4

FAKTOR PRESIPITASI
Stressor presipitasi adalah stimulasi yang dipersepsikan oleh
individu sebagai tantangan, ancaman/tuntutan yang memerlukan
energi ekstra untuk koping yaitu meningkatkan stress dan
kecemasan. Secara umum klien dengan gangguan halusinasi timbul
gangguan setelah adanya hubungan yang bermusuhan, tekanan,
isolasi, perasaan tidak berguna, putus asa dan tidak berdaya.
Penilaian individu terhadap stressor dan masalah koping dapat
mengindikasikan kemungkinan kekambuhan (Keliat, 2006).
Menurut Stuart dan Laraia (2005), faktor presipitasi terjadinya
gangguan halusinasi adalah:
1) Biologis
Stressor biologis yang berhubungan dengan respons
neurobiologist yang maladaptif termasuk gangguan dalam putaran
umpan balik otak yang mengatur proses informasi dan abnormalitas
pada mekanisme pintu masuk dalam otak yang mengakibatkan
ketidakmampuan untuk secara selektif menanggapi rangsangan.
2) Stress lingkungan
Secara biologis menetapkan ambang toleransi terhadap stress
yang berinteraksi dengan stress lingkungan untuk menentukan
terjadinya perilaku.
3) Perilaku
Respon seorang individu terhadap halusinasi dapat berupa
curiga, ketakutan, gelisah, bingung, perilaku merusak diri serta tidak
dapat membedakan keadaan nyata dan tidak nyata.
C. PSIKONEUROLOGI

Abnormalitas otak yang menyebabkan respon neurobiologi yang


maladaptif, seperti :
- Terdapat lesi pada area frontal, temporal, dan limbic paling
berhubungan dengan perilaku psikotik.
- Beberapa kimia otak dikaitkan dengan Skizofrenia. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa neutransmitter dopamin
terdapat dalam jumlah yang sedikit. Dopamin merupakan
neutransmitter yang terlibat dalam pengontrolan gerakan yang
kompleks sehingga pasien yang mengalami halusinasi
cenderung banyak bergerak dan sering jalan mondar-mandir.
Ketidak seimbangan dopamin dapat disebabkan karena adanya
stres berlebihan yang dialami pasien.
- Ketika dopamin pasien menurun jumlahnya maka yang terjadi
adalah disosiasi antar lobus dalam otak. Nantinya akan
mengakibatkan berkurangnya stimulus respon pasien dan
meningkatkan ambang dengar pasien. Sehingga yang terjadi
pasien itu akan mempersepsikan suara dalam pikirannya (suara
pada masa lalu yang masih terekam dalam pikiran pasien atau
suara masa depan) sebagai suara yang dia dengar dari luar.
D. PROSES KEPERAWATAN
1. Harga diri rendah b.d waham
NOC : -coping, ineeffective
NIC :
Observasi perilaku klien
Eksplorasi klien terhadap kritik diri
Dorong klien untuk mengucapkan perasaannya
Eksplorasi keberhasilan yang pernah tercapai
Berikan reward positif terhadap keberhasilan dan
kelebihan klien
2. Resiko mencederai orang lain b.d waham
NOC : -abuse protektion
NIC :
Tahan/mengontrol pasien beretanggung jawab atas
perilakunya.
Komunikasikan tentang harapan bahwa pasien akan
mempertahankan kontrol/kondisinya.
Konsultasikan dengan keluarga untuk menetapkan
data dasar kognitif pasien.
Tetapkan batas dengan pasien.

Menahan diri dari berdebat atau tawar menawar


mengenai batas yang ditetapkan dengan pasien.

3. Resiko mencederai diri sendiri b.d waham


NOC : - self mutilation
NIC :
Dorong pasien untuk mengungkapkan secara verbal
konsekuensi dari perubahan fisik dan emosi yang
mempengaruhi konsep diri.
Pertahankan lingkungan dalam tingkat stimulus
yang rendah.
Ciptakan lingkungan psikososial.
Kembangkan orientasi kenyataan.
Singkirkan semua benda yang berbahaya.
E. DAFTAR PUSTAKA
Dermawan deden &Rusdi . 2013 . Keperawatan Jiwa . Yogjakarta.,
Gosyen publishing
Huda, Amin & Kusuma, Hardhi . 2016. Asuhan Keperawatan Praktis
Berdasarkan Penerapan Diagnosa Nanda,NIC,NOC dalam
Berbagai Kasus.Yogjakarta., Media Action.
Heather, Herdman. T. 2016. Diagnosis Keperawatan Definisi &
Klasifikasi. Jakarta : EGC
Clinton and Nelson.1996. Mental Health Nursing Practice. Prentice hall
Australia. Pty ltd.1996
Coon , Dennis . Mitterer , John.2010. Introduction to Psychiology
Gateways to Mind and Behaviour. USA : Wadeworth learning.
Grover , sandeep,. Gupta , Nitin,. Matto , K , Suhendra.2006.
Delusional Disorder : An Overview German Journal for psichiatry.
1433 1055. Sundeen , Stuart. 1995. Pocket Gude to Psychiatric
Nursing. Mosby.

Anda mungkin juga menyukai