: FISIKA
Kompetnsi dasar
Standar kompetensi
DINAMIKA PARTIKEL
Dinamika partikel adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak benda dengan
memperhatikan penyebab benda bergerak yaitu gaya. Gaya didefenisikan sebagai suatu dorongan
atau tarikan yang menyebabkan benda mengalami perubahan. Perubahan yang di maksud ialah
mengubah keadaan gerak, bentuk dan ukuran dari suatu benda. Keadaan gerak yang dapat diubah oleh
gaya adalah kecepatan dan arah gerak benda,misalnya sebuah bola yang diam akan bergerak dalam
arah tertentu jika bola tersebut di tendang.
A. RESULTAN GAYA
a. Menentukan resultan gaya secara grafik
Resultan dua buah gaya atau lebih pada satu garis kerja dengan arah sama dapat
ditentukan secara grafik seperti pada contoh berikut :
Benda
8N
F1 =6
Berdasarkan gambar di atas, besar resultan gaya yang segaris kerja dengan arah yang
sama adalah nilai dari gaya-gaya yang dijumlahkan, sedangkan arahnya sama dengan arah
gaya-gaya yang dijumlahkan.
Resultan dua buah gaya atau lebih pada satu garis kerja dengan arah berlawanan
dapat ditentukan secara grafik seperti pada contoh berikut:
DINAMIKA ROTASI
Contoh soal
Dua buah gaya memiliki titik tangkap (titik pangkal) berhimpit. Besar masing-masing
gaya adalah 30 N dan 40 N. Hitunglah besar dan arah resultan gaya tersebut jika
Penyelesaian
Besar resultan gaya :
B. JENIS-JENIS GAYA
DINAMIKA ROTASI
= 60o.
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang menyebkan benda mengalami perubahan.
Gaya merupakan besaran vektor karena memiliki nilai dan arah.
1. Gaya Berat
Dalam kehidupan sehari-hari kita sering menggunakan istilah berat untuk menyatakan
massa suatu benda. Tetapi dalam fisika, berat dan massa merupakan dua buah besaran fisika yang
berbeda. Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda atau massa
adalah ukuran kelembaman (kemampuan mempertahankan keadaan gerak) suatu benda. Massa
benda adalah tetap di lokasi atau tempat mana saja di alam semesta ini.
Sedangkan
berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Persamaan gaya
berat :
2.
Gaya Normal
Gaya normal didefenisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh.
Persamaannya :
3.
Gaya Gesekan
Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi aakibat dua buah permukaan yang saling
bersentuhn, yang melawan arah gerak benda. Gaya gesekan termasuk gaya sentuh yang mucul
jika permukaan dua benda bersentuhan langsung secara fisik. Arah gaya gesekan searah dengan
permukaan bidang sentuh dan berlawanan dengan kecenderungan arah gerak. Sebagai contoh,
letakkan sebuah buku di atas meja. Kemudian doronglah buku itu mulai dari gaya kecil sampai
dengan gaya yang besar. Gaya gesekan yang dikerjakan permukaan meja pada buku sewaktu buku
meja pada buku sewaktu buku bergerak disebut gaya gesekan kinetis ( f
persamaan gaya gesekan adalah :
DINAMIKA ROTASI
). Secara umum
C. HUKUM-HUKUM NEWTON
Hukum Newton tentang gerak ada tiga yaitu hukum I Newton, Hukum II Newton, Hukum III
Newton. Hukum-hukum tersebut membahas tentang hubungan antara gerak benda dan gaya. Hukum
pertama, memperkenalkan konsep kelembaman yang telah diusulkan sebelumnya oleh Galileo.
Hukum kedua, menghubungkan percepatan dengan penyebab percepatan, yakni gaya. Hukum ketiga,
merupakan hukum mengenai aksi-reaksi.
1. HUKUM I NEWTON
Hukum I Newton menyatakan bahwa: Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan
diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang
tidak nol. Kecenderungan sebuah benda untuk mempertahankan keadaan diam atau gerak tetapnya
pada garis lurus disebut inersia (kelembaman). Sehingga, Hukum I Newton sering disebut Hukum
Inersia. Konsekuensi dari hukum I Newton adalah jika tidak ada gaya yang bekerja pada sebuah
benda, percepatan benda tersebut sama dengan nol. Secar matematis dappat di tulis
Hukum I Newton tidak selalu berlaku pada setiap kerangka acuan. Kerangka acuan di
mana hukum inersia tidak berlaku, seperti kerangka acuan yang dipercepat, disebut kerangka
acuan noninersia.Kerangka acuan di mana Hukum I Newton berlaku disebut kerangka acuan
inersia atau Kerangka acuan yang tidak mengalami percepatan atau rotasi terhadap titik acuan
disebut kerangka acuan inersia. Dalam kenyataannya, kerangka acuan inersia tidak ada karena
tidak ada kerangka acuan yang bergerak dengan kecepatan konstan.
Contoh soal:
DINAMIKA ROTASI
Sebuah balok bermassa 5 kg ( berat w = 50 N ) digantung dengan tali dan diikatkan pada
atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan talinya?
Penyelesaian
Gaya-gaya yang bekerja pada balok seperti Gambar, karena balok diam maka berlaku
hukum I
Newton.
F=0
Tw=0
T 50 = 0 berarti T = 50 N
2. HUKUM II NEWTON
Hukum I Newton menyatakan bahwa: perubahan momentum sebuah benda dalam setiap satu
satuan waktu sebanding denga gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis hukum
dua Newton dapat ditulis:
Persamaan diatas dapat juga ditulis dalam bentuk lain jika nilai percepataan (a) kita nyatakan
dalam bentuk-bentuk persamaan GLBB, sebagai berikut:
DINAMIKA ROTASI
Persamaan Hukum II Newton diatas dapat dinyatakan dalam bentuk seperi dibawah ini:
Contoh soal
truk dapat menghasilkan gaya sebesar 7.000 N. Jika truk tersebut dapat bergerak dengan
percepatan 3,5 m/s, maka tentukan massa truk tersebut!
Penyelesaian
Diketahui :
a. F = 7.000 N
b. a = 3,5 m/s
Ditanyakan:
m = ?
Jawab:
DINAMIKA ROTASI
Hukum III Newton dalam kehidupan sehari-hari dapaat dijumpai misalanya dalam kegiatan
berenang. Saat berenang tangan dan kaki akan memberikan gaya padaa air kebelakang. Begitu juga
air memberikan gaya dorong kearah berlawanan. Contoh lain saat menembakan senapan. Pada saat
menarik pelatuk senapan senapan mendorong peluru kedepan, demikian pula peluru mendorong
senapan ke belakang.
4. PENERAPAN HUKUM NEWTON
Gerak benda pada bidang datar
a. Gerak Benda Pada Bidang Datar Yang Licin
a
m
Jika hanya ada gaya tunggal yang menyebabkan baalok tersebut bergerak percepatan balok
sebanding dan searah dengan gaya F tersebut.
b. Balok pada bidang kasar
Sebuan benda beradaa pada bidang datar yang kasar, apabila ditarik denga subuah gaya
horizontal F, maka akan ada gaya perlawanan yang ingin mempertahankan balok agar tetap
pada posisinya. Gaya ini disebut sebagai gaya gesekan. Arah gaya gesekan selalu belawanan
dengan gaya yang menyebabkannya. Perhatikan gambar dibwah ini.
DINAMIKA ROTASI
m
fg
m
F
fg
gambar. sebuah balok yan ditarik oleh gayaa F mendapatkan perlawanan gayaa gesekan
untuk kedua arah gaya tersebut, besar percepatan yang dialami oleh balok memenuhi
persemaan berikut:
Jika gaya yang bekerja pada balok membentuk sudut dengan bidang datar, maka telebih
dahulu menguraika gaay tersebut terhadap komponen x dengan komponen y sehingga
hasilnya sebagi berikut:
Contoh soal
Sebuah balok es yang memiliki massa 25 kg didorong Rafli,dengan sudut 30. Jika balok es
b.
c. = 30
DINAMIKA ROTASI
Ditanyakan : F = ?
Jawab :
F cos = m a
w =m g ) adalah :
berat (
maka
gambar
DINAMIKA ROTASI
Gaya yang menyebabkan balok bergerak adalah gaya yang sejajar dengan bidang miring
turun adalah
>
jika besar
Contoh soal
Sebuh balok di tempaatkan pada bidang miring licin. Sudut kemiringan bidang tersebut
terhadap horizontal adalah 30o . Jika balok menempuh bidang miring sepanjang 20 meter
tentukan waktu yang diperlukan balok tersebut untuk sampai di dasar.
Penyelesaian
Diketahui: X=20 m
=30o
Ditanya: t=...?
Jawab:
a= g sin
a= (10) sin 30o
a= (10)(0,5)
DINAMIKA ROTASI
a= 5m/s2
waktu yang diperlukan balok tersebut untuk sampai ke dasar adalah:
m1
m2
Tinjau benda m1
................1
Tinjau benda m2
..................2
Dengan mensubtitusikan persamaan (2) ke persamaan (1) maka didapat kecepatan
sisstem katrol tersebut sebagai berikut:
DINAMIKA ROTASI
Contoh soal
Dua buah balok m1 = 5 kg dan m2 = 8 kg dihubungkan dengan
tali melalui katrol licin seperti pada gambar disamping. Jika
kedua balok dilepaskan, tentukanlah arah gerak balok 6 kg dan
percepatan kedua balok jika
g = 10 m/s
2
Jawab :
a. Karena balok 8 kg lebih besar dari balok 5 kg maka balok 8 kg bergerak ke bawah
b. Percepatan kedua balok :
Sedangkan utuk lift yang sedang bergerak, cara menghitungnya dibedakan menjadi dua,
yaitu :
Lift bergerak keatas
Untuk lift yang sedang bergerak keatas, menghitung besarnya gaya normal dapat
menggunakan hukum II Newton
Contoh soal
Meidi bermassa 50 kg berdiri pada sebuah lift yang sedang bergerak keatas dengan
percepatan 7m/s2. Jika percepatan gravitasi 10 m/s 2, berapakah gaya tekan kaki Risa
pada lantai lift?
Penyelesaian :
Diketahui : m = 50 kg
a = 7 m/s2
g = 10 m/s2
Ditanya : N
Jawab : F = m a
DINAMIKA ROTASI
RANGKUMAN
Dinamika partikel adalah ilmu yang mempelajari tentang gerak benda dengan memperhatikan
perubahan.
Besar resultan gaya yang segaris kerja dengan arah yang sama adalah nilai dari gaya-gaya
yang dijumlahkan, sedangkan arahnya sama dengan arah gaya-gaya yang dijumlahkan.
Massa adalah ukuran banyaknya materi yang dikandung oleh suatu benda atau massa adalah
ukuran kelembaman (kemampuan mempertahankan keadaan gerak) suatu benda.
Sedangkan berat adalah gaya gravitasi bumi yang bekerja pada suatu benda. Persamaan gaya
berat :
Gaya normal didefenisikan sebagai gaya yang bekerja pada bidang sentuh antara dua
permukaan yang bersentuhan, yang arahnya selalu tegak lurus pada bidang sentuh.
Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi aakibat dua buah permukaan yang saling bersentuhn,
yang melawan arah gerak benda.
DINAMIKA ROTASI
Tegangan tali adalah gaya tegang yang bekerja pada ujung-ujung tali karena tali tersebut
tegang.
Hukum I Newton menyatakan bahwa: Setiap benda akan tetap berada dalam keadaan diam
atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus, kecuali jika diberi gaya total yang tidak
nol. Secara matematis hukum dua Newton dapat ditulis:
Hukum I Newton menyatakan bahwa: perubahan momentum sebuah benda dalam setiap satu
satuan waktu sebanding denga gaya yang bekerja pada benda tersebut. Secara matematis
hukum dua Newton dapat ditulis:
Hukum I Newton menyatakan bahwa: apabila sebuah benda pertama mengerjakan aksi
terhadap benda kedua, maka benda kedua akan memberikan reaksi pada benda pertama yang
besarnya sama dan arahnya berlawanan.secara matematis dapat ditulis
DINAMIKA ROTASI
Berat (w)
N
1
1,5
2
3
4
3. Buatlah sumbu kartesius pada kertas milimeterblock dengan sumbu data menyatakan massa
(kg) dan sumbu tegak menyatakan berat (N). Sketsa data yang kamu peroleh pada sumbu
kartesius tersebut. Hubungkan kelima titik yang diperoleh untuk membuat grafik yang
menyatakan hubungan antara berat dan massa benda. Bagaimana bentuk grafik tersebut?
4. Buatlah kesimpulan dari hasil pencatatan dan sketsa grafikmu!
Tujuan
Mengidentifikasi besar gaya aksi dan reaksi
Alat dan bahan
Dua neraca pegas dengan skala yang sama
Cara kerja
1. Sediakan dua neraca pegas.
2. Ikatkan salah satu ujung neraca pegas A pada dinding.
3. Gabungkan neraca pegas B pada neraca pegas A
seperti terlihat pada gambar.
4. Tariklah neraca pegas B, kemudian bacalah hasil
5. pengukuran neraca pegas A dan B.
6. Lakukan kegiatan tersebut untuk gaya tarik yang
berbeda-beda.
7. Gaya yang ditunjukkan oleh neraca pegas B disebut
gaya aksi dan
8. gaya yang ditunjukkan oleh neraca pegas A disebut gaya reaksi.
Pertanyaan
1. Bagaimanakah besar gaya aksi dan reaksi dari hasil pengamatanmu?
2. Bagaimanakah arah kedua gaya tersebut?
3. Bekerja pada benda yang samakah kedua gaya itu?
4. Berilah kesimpulan dari hasil kegiatan tersebut.
DINAMIKA ROTASI
LATIHAN SOAL
I.
PILIHAN GANDA
PILIH SALAH SATU JAWABAN YANG TEPAT
200 N
2.000 N
2.500 N
4.000 N
5.000 N
5. Jika gaya gesek diabaikan. Besarnya gaya tarikan (minimum) yang diperlukan agar roda bergerak
ke atas adalah .
a.
b.
c.
d.
e.
600 N
750 N
200 N
1000 N
1200 N
Tali
3m
4m
DINAMIKA ROTASI
(tarikan)
roda
200kg
6. Apabila sebuah benda bergerak dalam bidang datar yang kasar, maka selama gerakkannya .
a. gaya normal tetap, gaya gesekan berubah
b. gaya normal berubah, gaya gesekan tetap
c. gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya tetap
d. gaya normal dan gaya gesekan kedua-duanya berubah
e. gaya normal dan gaya gesekan kadang-kadang berubah dan tetap bergantian
10. Sebuah benda yang massanya 1 kg bergerak dengan kecepatan 20 m/s, kemudian diberi gaya
tetap sebesar 4 N, searah dengan gerak benda tersebut. Kecepatan benda setelah 10 s adalah .
a. 15 m/s
DINAMIKA ROTASI
b. 20 m/s
c. 25 m/s
d. 32 m/s
e. 60 m/s
II. Esai
b. Jelaskan 3 hukum Newton !
c. Jika suatu benda diberi gaya 20 N, benda tersebut memiliki percepatan 4 m/s2. Berapakah
percepatan yang dialami benda tersebut jika diberi gaya 25 N?(5 m/s2)
d. Dua balok A = 4 kg dan balok B = 2 kg,
ditarik gaya F = 16 N di atas lantai mendatar licin
F=16N
B
benda? ( 2m/s2)
e. Balok A = 3 kg diletakkan di atas meja kemudian diikat tali yang dihubungkan batu B = 2 kg
melalui sebuah katrol. Massa dan gesekan katrol diabaikan, g = 10 m/s2. Berapakah
percepatan sistem dan tegangan tali jika permukaan meja licin, (4 m/s2 dan 12 N)
f. Sebuah bola yang massanya 1,5 kg bergerak dengan percepatan 4 m/s2.
a. Berapakah resultan gaya yang bekerja pada bola itu?
b. Jika resultan gaya ini dikerjakan pada bola yang massanya 2 kg, berapakah
percepatan gerak bola yang dihasilkan?
g. Dua orang sedang mengadakan adu tarik tambang. A menarik tambang ke kiridengan gaya
100 N. Jika keadaan mereka berimbang, hitunglah gaya yang diberikan B. Ke manakah
arahnya?
DINAMIKA ROTASI