Anda di halaman 1dari 18

1

MANFAAT DAUN SALAM UNTUK


MENGOBATI BERBAGAI
JENIS PENYAKIT

Oleh:
BIMO HARYO PUSPITO
NIM : 10614087

TRADITIONAL CHINESE MEDICINE FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI


INSTITUT ILMU KESEHATAN KEDIRI
2016

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, sumber segala
kebajikan dan kebijaksanaan, yang dengan rahmat-Nya telah memberikan kami
kesehatan dan kesejahteraan lahir dan batin. Kepada-Nya kami sangat bersyukur
dapat menyelesaikan penulisan makalah dengan judul Manfaat Daun Salam
Untuk Mengobati Berbagai Jenis Penyakit yang merupakan bagian dari tugas
mata kuliah Traditional Chinese Medicine semester 5. Perkenankanlah penulis
mengucapkan terimakasih yang sebesar besarnya kepada :
1. DR.Ira Arundina, drg, M.Si yang dengan sabar membimbing dan
memberikan kami arahan dalam proses pembelajaran mata kuliah
Traditional Chinese Medicine.
2. Pihak institusi yang telah menyediakan segala fasilitas pemebelajaran.
3. Orang tua yang telah memberikan doa restu hingga proses pembuatan
laporan ini berjalan lancar.
4. Semua pihak terkait yang telah membantu yang belum disebut secara
langsung.
Namun dari makalah ini, penulis mengakui masih ada banyak kekurangan.
Saran dan kritik yang membangun, penulis sangat membutuhkan untuk
memberikan masukkan yang lebih tepat dalam membuat makalah ini.
Terima kasih.

Kediri, 28 November 2016

Penyusun
Bimo Haryo Puspito

DAFTAR ISI
ii

Halaman Judul................................................................................................. . i
Kata Pengantar.................................................................................................. ii
Daftar Isi........................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN.............................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................... 2
1.3 Tujuan ........................................................................................................ 2
1.4 Manfaat....................................................................................................... 2
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.................................................................... 3
2.1 Klasifikasi Daun Salam .............................................................................. 3
2.2 Deskripsi .................................................................................................... 4
2.3 Manfaat Daun Salam .................................................................................. 4
2.4 Kandungan Daun Salam ............................................................................ 5
2.5 Proses Pembuatan Daun Salam .................................................................. 8
2.5.1 Aturan Mengkonsumsi....................................................................... 9
2.5.2 Untuk Menyembuhkan Penyakit Kronis............................................ 10
BAB III. PEMBAHASAN.............................................................................. 11
BAB IV. PENUTUP........................................................................................ 12
4.1 Kesimpulan................................................................................................. 12
4.2 Saran........................................................................................................... 12
Daftar Pustaka................................................................................................ 13

iii

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Daun salam (Syzygium polyanthum Wight Walp) dikenal dan
dimanfaatkan daunnya oleh masyarakat selain sebagai bumbu dapur juga
untuk membantu mengatasi berbagai masalah kesehatan salah satunya diare.
Kandungan daun salam yang kemungkinan dapat memberikan efek anti diare
adalah tanin yang merupakan kelompok besar dari senyawa kompleks yang
didistribusikan merata pada berbagai tanaman. Daun salam diketahui
mengandung tanin, tetapi belum diketahui bagian daun mana yang memiliki
kandungan tanin paling tinggi. Atas pertimbangan tersebut maka perlu
dilakukan penetapan kadar tanin pada daun salam yang masih muda dan daun
salam yang sudah tua.
Daun salam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri
dengan persentase yang bervariasi. Beberapa minyak atsiri dikenal memiliki
aktivitas antijamur dan antibakteri. Atsiri daun salam menunjukkan aktivitas
antijamur melawan kapang kontaminan pada produk roti yaitu Euroticum sp.,
Aspergillus sp. dan Penicillium sp. Infusa daun salam ternyata mampu
menghambat bakteri V. choleare dengan konsentrasi hambat minimal 3,12%.
Sementara pada bakteri E. coli enteropatogen, infusa daun salam mempunyai
konsentrasi hambat minimal sebesar 12,5%.
Metabolit sekunder yang terkandung dalam tumbuhan salam antara lain
adalah saponin, triterpenoid, flavonoid, polifenol, alkaloid, tanin dan minyak
atsiri yang terdiri dari seskuiterpen, lakton dan fenol. Senyawa metabolit
2
sekunder mempunyai lebih dari satu gugus fungsi sehingga tumbuhan
tersebut menunjukkan banyak kegunaan dan bioaktivitas karena dapat
berinteraksi dengan lebih dari satu molekul target. Salah satu senyawa
metabolit sekunder yang mempunyai aktivitas biologis yang sangat penting
adalah senyawa alkaloid.
1

1.2 Rumusan Masalah

1. Apakah zat yang terkandung dalam daun salam ?


2. Bagaimana proses pembuatan ramuan daun salam untuk berbagai
penyakit?
3. Apa manfaat dari daun salam untuk kesehatan?
1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui zat yang terkandung dalam daun salam


2. Untuk mengetahui bagaimana proses pembuatan ramuan daun salam untuk
berbagai penyakit
3. Untuk mengetahui manfaat dari daun salam untuk kesehatan
1.4 Manfaat

1. Memberikan informasi tentang zat yang terkandung dalam daun salam


2. Memberikan informasi tentang proses pembuatan ramuan daun salam

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1

Klasifikasi Daun Salam


Nama ilmiah daun salam adalah Syzygium polyanthum Wigh Walp. Adapun

taksonomi daun salam diklasifikasikan sebagai berikut.


Kingdom

: Plantae (Tumbuhan)

Subkingdom

: Tracheobionta (Tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi

: Spermatophyta (Menghasilkan biji)

Divisi

: Magnoliophyta (Tumbuhan berbunga)

Kelas

: Magnoliopsida (berkeping dua / dikotil)

Sub Kelas

: Rosidae

Ordo

: Myrtales

Famili

: Myrtaceae (suku jambu-jambuan)

Genus

: Syzygium

Spesies

: Syzygium polyanthum Wigh Walp

Sinonim

: Eugenia polyantha Wight

Syzygium polyanthum Wigh Walp

47

2.2

Deskripsi/morfologi tanaman
1) Daun : berbentuk simpel, bangun daun jorong, pangkal daunnya tidak

bertoreh dengan bentuk bangun bulat telur (ovatus), runcing pada ujung daun,
pangkal daun tumpul (obtusus), terdapat tulang cabang dan urat daun, daun
bertulang menyirip (penninervis), tepi daun rata (integer). Daun majemuk
menyirip ganda (bipinnatus) dengan jumlah anak daun yang ganjil, daging daun
seperti perkamen (perkamenteus), daunnya duduk, letak daun penumpu yang
bebas terdapat di kanan kiri pangkal tangkai daun disebut daun penumpu bebas
(stipulae liberae), tangkai daunnya menebal di pangkal dan ujung, beraroma
wangi dan baru dapat digunakan bila sudah dikeringkan.
2) Batang : tinggi berkisar antara 5-12m, bercabang-cabang, biasanya
tumbuh liar di hutan. Arah tumbuh batang tegak lurus (erectus), berkayu
(lignosus) biasanya keras dan kuat, bentuk batangnya bulat (teres), permukaan
batangnya beralur (sulcatus), cara percabangannya monopodial karena batang
pokok selalu tampak jelas, arah tumbuh cabang tegak (fastigiatus) sebab sudut
antar batang dan cabang amat kecil, termasuk dalam tumbuhan menahun atau
tumbuhan keras karena dapat mencapai umur bertahun-tahun belum juga mati.
3) Akar : termasuk akar tunggang (radix primaria), berbentuk sebagai
tombak (fusiformis) karena pangkalnya besar dan meruncing ke ujung dengan
serabut-serabut akar sebagai percabangan atau biasa disebut akar tombak, sifatnya
adalah akar tunjang karena menunjang batang dari bagian bawah ke segala arah.
2.3

Kandungan Daun Salam


Pada umumnya sering dijumpai daun salam digunakan sebagai obat sakit

perut. Ternyata khasiat daun salam tidak hanya itu, melainkan juga dapat
digunakan untuk menghentikan buang air besar yang berlebihan. Tidak hanya
pada daunnya, namun pohon salam ini dapat dimanfaatkan mulai dari akar, kulit
batang dan buah.

85

Terdapat beberapa kandungan yang ada didalam pohon salam antara lain
minyak essensial, minyak atsiri, tanin dan flavonoid. Dengan kandungan tersebut
maka pohon salam banyak dimanfaatkan dengan mengolahnya untuk mengobati
berbagai macam penyakit antara lain melancarkan peredaran darah, mengatasi
asam urat, kolesterol tinggi, radang lambung, diare, gatal-gatal, stroke, kencing
manis.
Senyawa yang terkandung di dalam daun salam yaitu minyak atsiri (sitral dan
eugenol), tanin, flavonoid. Senyawa bioaktif dalam daun salam dapat bersifat
bakterisidal, bakteriostatik, fungisidal, dan germinal ataau menghambat germinal
spora bakteri (Kusumaninggrum, 2013).
a. Tanin
Tanin adalah glikosida cair yang berasal dari polipeptida dan ester polimer
yang dapat dihidrolisis oleh sekresi empedu (3, 4, 5-trinidrokside asam benzoat)
dan glucose. Tanin atau asam tanat terisolasi dari beberapa bagian dari tanaman
dapat ditemukan di pasar . Tanin digunakan sebagai zat untuk saluran pencernaan
atau kulit. Tanin sebagai zat yang dapat membuat pengendapan protein membran
sel dan juga memiliki aktivitas penetrasi kecil, sehingga dapat mempengaruhi
permeabilitas sel membran.

Gambar 1 : struktur kimia tanin (Sumono dan Agustin, 2008)

6
9

b. Flavonoid
Flavonoid adalah istilah genetik digunakan untuk aromatik senyawa
heterosiklik oksigen yang berasal dari 2 - phenilbenzopiran, 3-dehydro. Flavonoid
ditemukan dalam biji dan buah-buahan. Hal ini disintesis dalam jumlah kecil
sekitar 0,5-1,5% dan dapat ditemukan di hampir setiap bagian dari tanaman.
Antosianin (anthocyanin) adalah sub kelompok flavonoid, yang bertanggung
jawab untuk memberikan kuning, merah dan biru pigmen. Flavonoid yang
diklasifikasikan

berdasarkan

tingkat

tingkat

oksidasi

dalam

katekin,

leucoanthocyanidin, flavonol, flavon dan anthocyanidin.

Gambar 2 : struktur kimia flavonoid (Sumono dan Agustin, 2008)


c. Minyak Atsiri (essential oil)
Daun salam merupakan salah satu tanaman penghasil minyak atsiri dengan
persentase yang bervariasi. Minyak atsiri disebut juga minyak eteris yaitu minyak
yang mudah menguap dan diperoleh dari tanaman dengan cara penyulingan,
biasanya tidak berwarna terutama bila masih dalam keadaan segar, setelah terjadi
proses oksidasi dan pendamaran makin lama akan berubah menjadi gelap, untuk
menghindarinya harus disimpan dalam keadaan penuh dan tertutup rapat (Dewanti
dan Teguh, 2011).

Gambar 3 : Struktur essential oil (Eugenol) (Sumono dan Agustin, 2008)


2.4

Manfaat Daun Salam Untuk Pengobatan

10

1. Daun salam untuk kesehatan pencernaan


Manfaat pertama daun salam selain untuk memasak yaitu dapat
membantu menjaga kesehatan pencernaan dalam tubuh. Kandungan vitamin dan
juga mineral yang ada pada daun salam dapat memperlancar pencernaan dan dapat
mengatasi masalah pencernaan seperti diare, sembelit, dan lainnya. Untuk
mengatasi diare menggunakan daun salam caranya mudah, yaitu meminum air
rebusan daun salam yang dicampur dengan sedikit garam, minum air ini ketika
Anda mengalami diare.
2. Daun salam untuk hipertensi
Manfaat lain dari daun salam yaitu dapat menurunkan hipertensi.
Manfaat daun salam untuk hipertensi bisa dirasakan jika Anda meminum air
rebusan daun salam rutin setiap hari. Kandungan mineral yang ada pada daun
salam membuat peredaran darah semakin lancar dan juga dapat mengurangi
tekanan darah tinggi. Anda bisa mencampur daun salam dengan daun sambiloto
agar khasiatnya lebih manjur.
3. Daun salam untuk asam urat
Asam urat merupakan penyakit persendian yang dapat menyerang siapa
saja, terutama orang yang sudah lanjut usia. Untuk mengatasi asam urat, Anda
bisa menggunakan daun salam. Manfaat daun salam untuk asam urat dapat
menurunkan kadar asam urat pada sendi dan juga meringankan rasa sakit.
4. Daun salam untuk mata
Air rebusan daun salam dapat juga dimanfaatkan untuk mengobati sakit
mata dan menjaga kesehatan mata. Cara mengobati sakit mata dengan daun salam
sangat mudah, yakni air rebusan daun salam diusapkan pada mata yang sakit
secara rutin setiap hari sampai sembuh.
5. Daun salam untuk Kolesterol
Kolesterol memang sangat baik untuk tubuh, namun jika terlalu banyak
tentunya menjadi tidak baik. Untuk mengatasi kolesterol jahat pada tubuh, Anda
bisa menggunakan cara alami dengan daun salam. Manfaat daun salam untuk
kolesterol yaitu dapat mengurangi kadar kolesterol jahat dalam tubuh, cara

11
8

penggunaannya sangat mudah, minum air rebusan daun salam rutin setiap hari
minimal dua kali sehari.
Banyak sekali manfaat yang bisa diambil dari daun salam ini. Membuat air
rebusan daun salam setiap hari dapat membantu menjaga kesehatan tubuh. Namun
perlu diingat air rebusan daun salam hanya bisa digunakan sekali saja, jangan
rebus daun salam beberapa kali karena dapat mengurangi mineral yang ada pada
daun salam. Manfaat daun salam bisa Anda rasakan jika meminumnya setiap hari
dan merebus daun salam segar sekali saja.
2.5

Proses Pembuatan Ramuan Daun Salam


1) Untuk Diare
7 lembar daun salam direbus dengan 200 cc air selama 15 menit,

tambahkan garam secukupnya. Setelah dingin disaring lalu airnya diminum.


Ramuan lainnya, 7 lembar daun salam, 10 lembar daun jambu biji, 10 gram jahe,
dan 1 buah kulit delima putih, dicuci bersih lalu ditumbuk halus. Tambahkan 200
cc air matang, disaring, lalu diminum.
2) Untuk Asam Urat
10 lembar daun salam direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 200 cc,
kemudian airnya diminum selagi hangat.
3) Untuk Stroke
10 lembar daun salam dan 50 gram jantung pisang dibuat masakan
sesuai selera lalu dimakan.
4) Untuk Kolesterol
7 lembar daun salam dan 30 gram daun ceremai direbus dengan 600 cc
air hingga tersisa 300 cc. Kemudian arinya diminum secara teratur. Untuk
melancarkan peredaran darah, 7 lembar daun salam dan 30 gram daun dewa segar
direbus dengan 700 cc air hingga tersisa 350 cc. Lalu ramuan disaring dan
diminum sebanyak dua kali sehari.
5) Untuk Radang Lambung
30 gram daun salam, 30 gram sambiloto kering, dan gula batu
secukupnya direbus dengan 600 cc air hingga tersisa 300 cc. Kemudian airnya
diminum untuk dua kali sehari. Lakukan secara teratur.

12
9

6) Untuk Gatal-gatal
Daun atau kulit batang atau akar dicuci bersih lalu digiling hingga
halus. Tambahkan minyak kelapa secukupnya, kemudian balurkan pada bagian
yang sakit.Sebagai obat kencing manis, 7 lembar daun salam dan 30 gram
sambiloto direbus dengan 600 cc air sampai tersisa 200 cc. Setelah dingin disaring
lalu diminum untuk dua kali sehari
7) Untuk Kencing manis
Siapkan daun salam 7-15 lembar, yang masih segar.Daun salam dicuci
terlebih dahulu agar bersih. Rebus ramuan tersebut diair 3 gelas sampai berkurang
menjadi 1 gelas.Biarkan sampai dingin. Saring lalu ambil airnya.Minum air
ramuan daun salam tersebut sebelum makan. Minumlah ramuan tersebut secara
teratur dua kali sehari.
8) Untuk Maag
Ramuan Herbal daun salam untuk sakit Maag. Siapkan daun salam
yang masih segar kira-kira 15-20 lembar. Cuci sampai bersih.Rebus dengan air 1
setengah liter selama kurang lebih 15 menit. Tambahkan dengan gula aren
secukupnya. Biarkan sampai dingin. Minum ramuan tersebut setiap hari sampai
rasa perih dilambung hilang.
2.5.1

Aturan Mengkonsumsi
Dalam bentuk kapsul : 3 X 1 ( tiga kali sehari ) setelah makan
Dalam bentuk daun

a) Bisa langsung dimakan dalam bentuk mentah


b) Jika kalian tidak suka memakan daun salam dalam bentuk
mentah bisa saja ditambahkan ke makanan
c) Dan bisa juga dimasak bersama masakan yang sesuai dengan
apa yang ingin kalian masak.

1
13
0

2.5.2

Untuk Menyembuhkan Penytakit Kronis


1) Mencegah timbulnya Kanker
Daun salam merupakan sumber vitamin A, Vitamin C, zat besi,

mangan, kalsium, serta magnesium. Daun salam juga memiliki kandungan asam
caffeic, qzercetin, eugenol dan catechin. Fitonutrien yang ada dalam daun salam
yakni parthenolide, dipercaya mampu menahan proliferasi sel-sel kanker serviks
dengan kemampuan menginduksi apoptosis, menghambat tumor yang terkait
angiogenesis dan meminimalisir aktivitas pemicu tumor, NF-eB.
2) Mencegah gangguan Jantung
Daun salam memiliki kandungan beberapa senyawa yang penting,
seperti fitonutrien, asam caffeic, rutin, dan salisilat, yang berperan dalam menjaga
kesehatan jantung.
3) Mengatasi penderita diabetes
Khasiat daun salam sebagai anti-inflamasi, anti-oksidan, anti-bakteri
dan anti-jamur. Sifat antioksidan daun salam akan membantu mengatasi penderita
diabetes, dengan bantuan antioksidan, maka tubuh dapat memproses insulin lebih
efisien.

14

BAB III
PEMBAHASAN
Daun salam telah terbukti sebagai obat verbal menyembuhkan berbagai
macam penyakit yang mengganggu kesehatan.
Makalah ini bertujuan untuk memberikan informasi bagaimanakah proses
pembuatan ramuan dengan bahan dasar daun salam, dan bagaimana cara
pemanfaatannya. Dari eksperimen yang telah dilakukan bahwa proses pembuatan
dapat dilakukan dengan cara direbus.
Selain itu, cara pemanfaatan bisa dimakan langsung atau diminum serta
dapat dicampur dengan makanan kesukaan. Daun salam juga merupakan
tumbuhan yang dapat digunakan sebagai obat penyakit kronis maupun non kronis.
Khasiat Daun Salam memang tidak kalah populer dengan khasiat daun
sirsak,daun jambu biji dan daun binahaong. Daun salam memang banyak di
gunakan masyarakat indonesia sebagai pengobatan tradisional untuk diare namun
ternyata banyak sekali khasiat daun daun salam selain untuk pengobatan diare
diantaranya sebagai antiinflamasi, antimutagenik, antimikroba dan analgesik.
Beberapa senyawa kimia yang terkandung dalam daun salam seperti,
flavonoid dan tannin sangat efektif nuntuk diare. Dengan begitu banyaknya
kandungan yang terdapat dalam daun salam tersebut, diperkirakan memiliki anti
oksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit.

11

15

BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
1. Daun jambu biji dapat dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai masalah
kesehatan.
2. Daun jambu biji mengandung zat yang dapat membantu menyembuhkan
diare.
3. Hasil olahan daun jambu biji dapat digunakan sebagai ramuan untuk
berbagai penyakit kronis.
Melihat kenyataan yang ada pada uraian sebelumnya, dapat dikatakan
bahwa daun salam banyak memiliki manfaat bagi kesehatan yang dapat mencegah
beberapa urat,kolestrol dan lain sebagainya. Daun salam itu lebih banyak
memiliki dampak positif. Banyak cara yang dilakukan untuk mengkonsumsi daun
salam salah satunya adalah makan dengan cara menambahkan daun salam di
makanan.

4.2 Saran
Setelah membaca tulisan ini, semoga masyarakat dapat mengetahui
manfaat/kasiat mengkonsumsi daun salam bagi kesehatan mereka , supaya
kesehatan mereka tetap terjaga dan nantinya menjadikan tubuh mereka sehat
bugar dan terhindar dari penyakit yang mengancam jiwa mereka.

12

16

DAFTAR PUSTAKA
Ariviani, Setyaningrum., 2010, Kapasitas Anti Radikal Ekstrak Antosianin Buah
Salam (Syzygium Polyanthum [Wight.] Walp) Segar dengan Variasi
Proporsi Pelarut, Caraka Tani, Vol. XXV No.1
Ariyanti, Rina., Nurcahyanti Wahyuningtyas dan Arifah Sri Wahyuni, 2007,
Pengaruh Pemberian Infusa Daun Salam (Eugenia polyantha Wight)
Terhadap Penurunan Kadar Asam Urat Darah Mencit Putih Jantan Yang
Diinduksi Dengan Potasium Oksonat, PHARMACON, Vol. 8, No. 2.
Dewanti, Sisilia dan M. Teguh Wahyudi, 2011, Antibacteri Activity Of Bay Leaf
Infuse (Folia Syzygium polyanthum WIGHT) To Escherichia Coli In-Vitro,
Jurnal Medika Planta, Vol. 1 No. 4
Getas, I Wayan., Maruni Wiwin Diarti dan Sri Hardianti, 2012, Perbedaan Kadar
Asam Urat Dalam Darah Mencit Putih (Mus musculus) Jantan Sebelum
Dan Setelah Pemberian Filtrat Daun Salam (Syzygium polyanthum), Media
Bina Ilmiah, Volume 6, No. 5.
Gowri, S. Shyamala and K. Vasantha, 2010, Phytochemical Screening And
Antibacterial Activity Of Syzygium Cumini (L.) (Myrtaceae) Leaves
Extracts, International Journal of PharmTech Research, Vol.2, No.2.
Har, Lee Wei dan Intan Safinar Ismail, 2012, Antioxidant Acticity, Total Phenolics
and Total Flavonoid of Syzygium polyanthum (Wight) Walp Leves, Int. J.
Med. Arom, Vol. 2 No. 2
Ismail, A, dkk., 2013, Autonomic Nervous System Mediates the Hypotensive
Effects of Aqueous and Residual Methanolic Extracts of Syzygium
polyanthum (Wight) Walp. var. polyanthum Leaves in Anaesthetized Rats,
Hindawi Publishing Corporation.

13

14
17

Kharismawati, Mufti., Pri Iswati Utami dan Retno Wahyuningrum, 2009,


Penetapan Kadar Tanin Dalam Infusa Daun Salam (Syzygium Polyanthum
(Wight.) Walp)) Secara Spektrofotometri Sinar Tampak, PHARMACY,
Vol.06 No. 01.
Kota, C. Sravanthi dan Spoorthy Paladi, 2013, Evaluation Of Antibacterial
Activity Of Syzygium Aromaticum, Laurus Nobilis And Cuminum
Cyminum Extracts And Their Combination, IJPSR, Vol.4, Issue. 2.
Kusumaningrum, A ., P Widiyaningrum dan I Mubarok, 2013, Penurunan Total
Bakteri Daging Ayam Dengan Perlakuan Perendaman Infusa Daun Salam
(Syzygium polyanthum), Jurnal MIPA, Vol.36, No.1.
Lelono, R Arthur Ario., Sanro Tachibana dan Kazuka Itoh, 2009, In vitro
Antioxidative Activities and Polyphenol Content of Eugenia polyantha
Wight Grown in Indonesia, Pakistan Journal of Biological Science, Vol.
12, No. 24.
Malik, Abd dan Aktsar Roskiana Ahmad, 2013, Antidiarrheal Activity of
Etanaolic Extract of Bay Leaves (Syzygium polyanthum [Wight.]Walp.),
International Research Journal of Pharmacy, Vol. 4, No. 4.
Muhtadi, Andi Suhendi, Nurcahyanti W., dan EM. Sutrisna, 2012, Potensi Daun
Salam (Syzigium polyanthum Walp.) Dan Biji Jinten Hitam (Nigella Sativa
Linn)

Sebagai

Kandidat

Obat

Herbal

Terstandar

Asam

Urat,

PHARMACON, Vol. 13, No. 1


Musyrifah, Siti Aulia, Bekti Utaminingsih, Fauzia Nur Laili, 2012, Pastiles Daun
Salam (Eugenia polyantha Wight) Permen Penurun Gula Darah, B I M F
I, Volume 1 No.1.

18
1
5

Noverza, Rita., dan Miftakhurohmah, 2010, Efektivitas Ekstrak Metanol Daun


Salam (Eugenia polyantha) dan Daun Jeruk Purut (Cytrus histrix) Sebagai
Antijamur Pada Pertumbuhan Fusarium oxysporum, Jurnal Littri, Vol. 16
No. 1
Perumal, Shanmugapriya dkk., 2012, Potential Antiradical Activity and
Cytotoxicity

Assessment

of

Ziziphus

mauritiana

and

Syzygium

polyanthum, International Journal of Pharmacology, Vol. 8, No.6.


Suharti, S dkk., 2008, Komposisi dan Kandungan Kolesterol Karkas Ayam Broiler
Diare yang Diberi Tepung Daun Salam (Syzygium polyanthum Wight)
dalam Ransum, Media Peternakan, Vol. 31 No. 2
Sumono, Agus dan Agustin Wulan, 2008, The use of bay leaf (Eugenia polyantha
Wight) in dentistry, Dent. J. (Maj. Ked. Gigi), Vol. 41. No. 3
Wartini, Ni Made., Harijono, Tri Susanto, 2007, Pengaruh Proses Curing Terhadap
Komposisi Daun Salam (Eugenia Polyantha Wight.), Profil Komponen
Dan Tingkat Kesukaan Ekstrak Flavor Hasil Distilasi-Ekstraksi Stimulan,
Jurnal Teknologi Pertanian, Vol.8 No.1.
Wartini, Ni Made., Putu Timur Ina, G.P. Ganda Putra, 2010, Perbedaan
Kandungan Senyawa Volatil Daun Salam (Eugenia polyantha Wight) Pada
Beberapa Proses Curing, AGRITECH, Vol. 30, No. 4.
Wijayanti, Tri Yuli., Harlia dan Rudiyansyah, 2013, Pengaruh Asam Terhadap
Kandungan Alkaloid Pada Ekstrak Daun Salam (Syzygium polyanthum),
JKK, Vol. 2, No. 3

14

Anda mungkin juga menyukai