Anda di halaman 1dari 2

SRI HARYANI (14812141006)

Disney in France Disney


Disney in France Disney sebagai perusahaan yang mengembangkan konsep
taman hiburan. Dalam bisnisnya telah meraih keuntungan di Amerika Serikat dan
Jepang. Langkah selanjutnya yang dilakukan Disney adalah mencoba memasuki
pasar Eropa, dalam hal ini Pris sebagai target utamanya. Mengapa Paris yang akan
dijadikan kota yang akan dibangun taman hiburan selanjutnya ? Mengapa tidak
memilih kota yang lain ? Disney berargumen bahwa Paris dipilih karena beberapa
alas an, pertama sekitar 17 juta orang Eropa tinggal kurang dari dua jam perjalanan
menuju Paris, dan sekitar 310 juta orang dapat terbang menuju ke Paris dalam
waktu yang sama. Kedua, besarnya perhatian pemerintah kota Paris yang
menawarkan lebih dari satu milyar dollar dalam berbagai insentif, dan ekspektasi
bahwa proyek ini akan menciptakan 30000 lapangan pekerjaan. Namun apa yang
terjadi ? Dalam pelaksanaannya Disney menghadapi beberapa masalah antara lain
berupa boikot acara pembukaan oleh menteri kebudayaan Perancis, dan kegagalan
Disney untuk memperoleh target pengunjung yang dating dan pendapatan yang
diharapkan. Mengapa bisa ? Hal ini disebabkan karena Disney kesalahan asumsi
terhadap selera dan pilihan dari konsumen di Perancis. Ini disebabkan karena
perbedaan budaya, Disney menganggap pola budaya perusahaan yang telah
berhasil dijalankan di Amerika Serikat dan Jepang akan berhasil pula di Perancis,
ternyata tidak.
Sebagai contoh, pertama, kebijakan Disney untuk tidak menyediakan
minuman alcohol di taman hiburan, berakibat buruk karena di Paris sudah menjadi
kebiasaan untuk makan siang dengan segelas wine. Kedua, asumsi bahwa hari
jumat akan lebih ramai dari hari Minngu, ternyata berkebalikan. Ketiga, Disney tidak
menyediakan sarapan pagi berupa bacon dan telur seperti yang diinginkan oleh
konsumen, tapi malah menyediakan kopi dan Croissant. Begitu pula dengan model
kerja tim yang diterapkan, Disney mencoba menerapkan model kerja tim yang
serupa dilakukan diUSA dan Jepang, yang tidak dapat diterima oleh karyawan
Disney di Paris. Juga kesalahan perkiraan Disney bahwa orang Eropa akan
menghabiskan waktu lama di taman mereka, ternyata keliru. Kegagalan dan
kesalahan pola budaya perusahaan yang dilakukan Disney Paris disebabkan oleh
adanya kesalahan penafsiran budaya. Disney beranggapan bahwa apa yang
diterapkan dan sukses di USA dan Jepang akan sukses pula di Perancis. Disney
Sumber : http://bit.ly/copynwin

SRI HARYANI (14812141006)


seharusnya mengadakan riset dahulu tentang bagaimana budaya orang Perancis
agar pola budaya perusahaan dapat disesuaikan dengan kultur setempat dan
diterapkan di Perancis. Dan setelah Disney merubah strateginya yaitu dengan
merubah nama perusahaannya menjadi Disney Land Paris, merubah makanan dan
pakaian yang ditawarkan sesuai pola budaya setempat, harga tiket dipotong
sepertiganya, terbukti jumlah pengunjung Disney di Paris mengalami kenaikan.

Sumber : http://bit.ly/copynwin

Anda mungkin juga menyukai