PENDAHULUAN
menopause rentan terkena infeksi saluran kemih. Proteksi terhadap infeksi saluran
kemih pada wanita dan pria, terbentuk oleh sifat alami urin yang asam dan berfungsi
sebagai antibakteri.
Infeksi saluran kemih pada pria jarang terjadi, pada pria dengan usia yang sudah
lanjut, penyebab yang paling sering adalah prostatitis atau hyperplasia prostat. Prostat
adalah sebuah kelenjar seukuran kenari yang terletak tepat di bawah saluran keluar
kandug kemih. Hiperplasia prostat dapat menyebabkan obstruksi aliran yang
merupakan predisposisi untuk timbulnya infeksi dalam keadaan normal, sekresi
prostat memiliki efek protektif antibakteri.
Pengidap diabetes juga berisiko mengalami infeksi saluran kemih berulang karena
tingginya kadar glukosa dalam urin, fungsi imun yamg menurun, dan peningkatan
frekuensi kandung kemih neurogenik. Individu yang mengalami cedera korda spinalis
atau menggunakan kateter urin untuk berkemih juga mengalami peningkatan risiko
infeksi.
Tujuan Umum
1.3.2
Tujuan Khusus
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
BAB II
PEMBAHASAN
KONSEP INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
perempuan 30 kali lebih besar dibanding pada anak laki-laki. Pada anak laki-laki
yang disunat, risiko infeksi saluran kemih menurun hingga menjadi 1/5-1/20 dari
anak laki-laki yang tidak disunat. Pada usia 2 bulan 2 tahun, 5% anak dengan
infeksi saluran kemih mengalami demam tanpa sumber infeksi dari riwayat dan
pemeriksaan fisik. Sebagian besar infeksi saluran kemih dengan gejala tunggal
demam ini terjadi pada anak perempuan.
2.3 Klasifikasi ISK
Menurut M. Clevo Rendy dan Margareth TH ( 2012, hal 220), jenis infeksi kandung
kemih dapat diklasifikasikan:
Berdasarkan letak peradangan yaitu :
1.
Sistitis (inflamasi kandung kemih) yang paling sering disebabkan oleh menyebarnya
infeksi dari uretra. Hal ini dapat disebabkan oleh aliran balik urin dari uretra kedalam
kandung kemih (refluks urtovesikal), kontaminasi fekal, pemakaian kateter atau
sistoskop.
2.
Uretra (uretritis)
Uretritis adalah suatu infeksi yang menyebar naik yang di golongkan sebagai
gonoreal atau non gonoreal. Uretritis gonoreal disebabkan oleh niesseria gonorhoeae
dan ditularkan melalui kontak seksual. Uretritis non gonoreal adalah uretritis yang
tidak berhubungan dengan niesseria gonorhoeae biasanya disebabkan oleh klamidia
frakomatik atau urea plasma urelytikum.
3.
Prostat (prostatitis)
4.
Ginjal (pielonefritis)
Infeksi saluran kemih sederhana yang terjadi pada penderita dengan saluran kencing
baik, anatomik maupun fungsional normal. Infeksi saluran kemih ini pada usia lanjut
terutama mengenai penderita wanita dan infeksi hanya mengenai mukosa superficial
kandung kemih.
2.
Sering menimbulkan banyak masalah karena sering kali kuman penyebab sulit
diberantas , kuman penyebab sering resisten terhadap beberapa macam antibiotika ,
sering terjadi bakterimia, sepsis dan shock. Infeksi saluran kemih ini terjadi bila
terdapat keadaan-keadaan sebagai berikut :
obstruksi, atoni kandung kemih, paraplegia, kateter kandung kemih menetap dan
prostatitis.
Kelainan faal ginjal : gagal ginjal akut maupun gagal ginjal kronik.
memproduksi urease.
a.
b.
c.
2.
a.
Sisa urin dalam kandung kemih yang meningkat akibat pengosongan kandung
Mobilitas menurun
c.
d.
e.
f.
2.
3.
Nyeri suprapubik dan menyebar menjadi nyeri pinggang dan dapat terjadi low
back pain.
5.
6.
7.
8.
2.
3.
Hematuria
4.
Demam
2.
Menggigil
3.
4.
5.
Malaise
6.
Pusing
7.
berkembang dan berkolonisasi pada vesika urinaria dan menyebar ke seluruh sistem
urinarius. Intake minum yang kurang, menyebabkan urine sedikit keluar, yang
seharusnya jumlah urine normal untuk membawa sisa metabolisme adalah 1400
1900 ml. Minum yang kurang menyebabkan bakteri yang ada pada vesika urinaria
tidak dapat di bawa keluar.
Pada penyakit DM kelebihan insulin di dalam tubuh sehingga urine mengandung
glukosa dan adanya gangguan aliran urine misal : Nefropati dan Angiopati ( kelainan
pembuluh darah ) di ginjal sehingga air kemih mengandung glukosa yang lebih dari
normal sehingga kuman menjadi lebih mudah berkembang.
Hal-hal yang terjadi di atas dapat menimbulkan penyebaran mikroorganisme ke
seluruh saluran kemih sehingga dapat terjadi statis urine yang menyebabkan infeksi
sehingga timbul keluhan disuria, sering berkemih, ketidaknyamanan suprapubik,
urgency, peningkatan suhu. Urine statis ini memungkinkan terjadinya Reflux ke
ureter yang telah terkontaminasi dengan urine ke pelvis ginjal.
Secara normal mikroorganisme yang masuk dapat di lawan oleh kandung kemih
karena adanya lapisan kandung kemih yang memproduksi sel mukus dimana dapat
memelihara integritas lapisan vesika urinaria, sehingga sterilitas dari pada urine dapat
cepat kembali, karena mekanisme pertahanan vesika urinaria dapat selama fase
inflamasi akan memasukkan mikroorganisme ke dalam proses fagositosis pada
mukosa (epitel) vesika urinaria dan urine, dimana secara normal mekanisme
pertahanan memiliki kerja anti bakteri (pada selaput lendir urethra).
Bila sudah terjadi obstruksi pada saluran kemih akan memudahkan berkembangnya
kuman menjadi media yang alkali dan ini dapat terjadi juga bila saluran kemih terjadi
kerusakan.
Obstruksi
ini
menyebabkan
urine
yang
keluar
sedikit-sedikit,
pengosongan kandung kemih yang tidak tuntas, spasme kandung kemih, warna urine
yang keruh, low back pain dan dapat terjadi hematuri terutama pada keadaan trauma
urethra. ( M. Clevo Rendy, Margareth TH, 2012 hal 218).
Pyelonefritis
Infeksi yang naik dari ureter ke ginjal, tubulus reflux urethrovesikal dan jaringan
intestinal yang terjadi pada satu atau kedua ginjal.
2.
Gagal Ginjal
Terjadi dalam waktu yang lama dan bila infeksi sering berulang atau tidak diobati
dengan tuntas sehingga menyebabkan kerusakan ginjal baik secara akut dan kronik.
b.
2.
Obat-obatan
Antibiotik jangka panjang ( baik dengan obat yang sama atau di ganti ) dalam
Pengobatan profilaktik dengan dosis rendah satu kali sehari sebelum tidur
dalam waktu 3 6 bulan atau lebih ini merupakan pengobatan lanjut bila ada
komplikasi lebih lanjut.
Analgetik dan Anti spasmodik
Untuk mengurangi rasa nyeri yang dirasakan oleh penderita
Obat golongan Venozopyridine : Pyridium.
Untuk meredakan gejala iritasi pada saluran kemih
Laboratorium
a.
meningkat.
b.
Urine kultur :
c.
2.
a.
panggul.
b.
3.
kemih.
2.11Pencegahan ISK
1.
2.
kemih.
3.
4.
Hindari hubungan sex yang terlalu sering dan berlebihan dan setelah itu
BAB III
ASUHAN KEPERAWATAN
INFEKSI SALURAN KEMIH (ISK)
3.1 Pengkajian
3.1.1
Identitas Pasien
Nama, Umur, Jenis Kelamin, Agama, Suku, Bangsa, Pekerjaan, Pendidikan, Status
Perkawinan, Alamat, Tanggal Masuk Rumah Sakit.
3.1.2
Riwayat Kesehatan
Keluhan Utama:
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien, biasanya
jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau
rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit
tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan
klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak
enak atau nyeri pinggang.
RKS
Merupakan riwayat kesehatan klien saat ini yang meliputi keluhan pasien, biasanya
jika klien mengalami ISK bagian bawah keluhan klien biasanya berupa rasa sakit atau
rasa panas di uretra sewaktu kencing dengan air kemih sedikit- sedikit serta rasa sakit
tidak enak di suprapubik. Dan biasanya jika klien mengalami ISK bagian atas keluhan
klien biasanya sakit kepala, malaise, mual, muntah, demam, menggigil, rasa tidak
enak atau nyeri pinggang.
RKD
Pada pengkajian biasanya ditemukan kemungkinan penyebab infeksi saluran kemih
dan memberi petunjuk berapa lama infeksi sudah di alami klien. Biasanya klien
dengan ISK pada waktu dulu pernah mengalami penyankit infeksi saluran kemih
sebelumnya atau penyakit ginjal polikistik atau batu saluran kemih, atau memiliki
riwayat penyakit DM dan pemakaian obat analgetik atau estrogen, atau pernah di
rawat di rumah sakit dengan dipasangkan kateter.
RKK
Merupakan riwayat kesehatan keluarga yang biasanya dapat meperburuk keadaan
klien akibat adanya gen yang membawa penyakit turunan seperti DM, hipertensi dll.
ISK bukanlah penyakit turunan karena penyakit ini lebih disebabkan dari anatomi
reproduksi, higiene seseorang dan gaya hidup seseorang, namun jika ada penyakit
turunan di curigai dapat memperburuk atau memperparah keadan klien.
3.1.2
Pemeriksaan Fisik
1.
2.
Tekanan darah
Nadi
: meningkat
Pernapasan
: meningkat
Suhu
: meningkat
3.
: meningkat
Pemeriksaan Fisik
1.
Rambut
Mata
3.
Hidung
4.
Telinga
6.
Mulut
7.
Leher
7.
Thoraks
Paru
8.
Jantung
Abdomen
9.
Ekstermitas
Pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan baik untuk penegakkan diagnosa atau
pengobatan antara lain adalah :
1.
Laboratorium
a.
meningkat.
b.
Urine kultur :
c.
2.
kemih.
No. Data
Masalah
Etiologi
1.
Nyeri
Inflamasi
DS:
-
Biasanya
dan
peningkatan
aktivitas penykit
Klien
Biasanya
Klien
Biasanya
mengeluhkan
Klien
nyeri
terasa
Wajah meringis
Biasanya
Dari
eritrosit
pada
memenggang
daerah
supra
pubik
-
DS:
-
Gangguan
eliminasi
menjaga
bawah
kebersihan
organ
2.
Gangguan eliminasi
3.
Hipertermi
Nyeri
berhubunganTujuan
SetelahManajemen nyeri:
tindakan
aktivitaskeperawatan selama
24 jam diharapkan
nyerinya teratasi
1. penilaian
nyeri
Kiteria hasil :
2. Kurangi
faktor
Wajah
nyeri
Klien
tidak
memegang
daerah
nyeri.
presipitasi
tidak meringis.
-
secara
(farmakologi,
non
Pemberian analgesic:
1. Monitor vital sign sebelum
dan sesudah pemberian analgesik
pertama kali
2. Berikan analgesik tepat waktu
terutama saat nyeri hebat
3. Evaluasi
efektivitas
2.
Gangguan Eliminasi
Tujuan:
setelah
lakukan
di1.
tindakansetiap 2 jam
perawatan selama 24
2.
Hindari faktor pencetus
jam klien mampu
inkontinensia urine seperti cemas
BAK dengan normal
3.
Kiteria hasil :
Klien
mengontrol
pengeluaran
setiap 4 jam
dalam
4.
Jelaskan
urine
tentangpengobatan, Kateter,
penyebab, dan tindakan lain
ada
tanda-tanda
retensi
inkontinensia
urine
pengobatan
dapatkateterisasi
Tidak
dan
Klien berkemih
dan
3.
Hipertermi
tindakan
keperawatan selama
24 jam diharapkan
klien
1.
Monitor
kembali2.
dan RR
Kiteria hasil :
3.
Suhu
tubuh4.
normal
5.
dalam
rentang
normal
-
dalam
sesering
mungkin
normal
suhu
Tidak
perubahan
nyaman
ada
warnaTemperature regulation
6.
merasa
1.
2 jam
2.
Rencanakan
monitoring
4.
kulit
5.
Monitor
tanda-tanda
6.
dan nutrisi
BAB IV
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi saluran kemih secara umum dapat disebabkan oleh E.coli atau penyebab yang
paling lazim dari infeksi saluran kemih dan merupakan penyebab infeksi saluran
kemih pertama pada sekitar 90% wanita muda. Gejala dan tanda-tandanya antara
lain : sering kencing, disuria, hematuria dan piuria. Adanya keluhan nyeri pinggang
berhubungan dengan infeksi saluran kemih bagian atas.
Bakteri yang dapat menimbulkan infeksi saluran kemih selain E.coli melalui infeksi
nosokomial Klebsiella, Proteus, Providencia, Citrobacter, P.
aeruginosa,Acinetobacter, Enterococcus faecalis dan Stafilokokus saprophyticus.
3.2 Saran
Dengan penjelasan mengenai Konsep Infeksi Saluran Kemih (ISK) serta ASKEPnya
diharapkan kepada pembaca untuk dapat memahami tentang Konsep Infeksi Saluran
Kemih (ISK) serta ASKEPnya tersebut, sehingga pembaca dapat memperluas
pengetahuan serta dapat memahami apa saja yang berkaitan dengan hal tersebut, serta