II.
III.
RIWAYAT PENYAKIT
Bayi lahir pada 11 March 2014 pukul 17.10 secara SCTP(Sectio
Caesaria Trans Peritoneum) dari ibu G II P1001 Ab000 UK 40-41
minggu, lahir di RSUD dr. Saiful Anwar Malang. Bayi mulai tampak
kuning sejak tanggal 13 March 2014 dan didiagnosis hiperbilirubin
sejak tanggal 15 March 2014. Sekarang bayi terpasang infus di
tangan kanan dan menjalani terapi sinar (fototerapi).
IV.
RIWAYAT KESEHATAN
A. Riwayat Kehamilan dan Kelahiran
1. Prenatal
- Jumlah kunjungan ke bidan/dokter : ke SpOG 4x dan ke
bidan setiap bulan
V.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
L.
- Sklera
: ikterik
- Konjungtiva
: anemis
- Pupil
: isokor
- Gerakan bola mata : terkoordinasi dengan baik
Hidung
- Kebersihan : bersih
- Struktur
: normal
- Kelainan lain : tidak ada polip, perdarahan, dan
peradangan
Telinga
- Kebersihan : bersih
- Cairan
: tidak ada
- Struktur
: normal, simetris
- Tanda peradangan: tidak ada
Mulut
- Kebersihan
: bersih
- Kelainan bibir dan rongga mulut : tidak ada kelainan
- Problem menelan
: tidak ada
Leher
- Vena jugularis
: tidak ada pembesaran
- Arteri karotis
: teraba 130 x/menit, tidak ada
benjolan
- Pembesaran tiroid/limfe
: tidak ada pembesaran
Dada
- Bentuk dada
: simetris
- Down score
:0
- Warna kulit
: kuning
- Gerakan thorak saat bernafas
: normal, tidak ada
retraksi dada
- Batuk
: tidak, sputum (-)
- Bunyi napas
: normal, wheezing (-), ronchi (-)
- Bunyi jantung
: normal, murmur (-),
gallop (-)
Abdomen
- Warna kulit
: kuning
- Bising usus
: normal, 20 x/menit
- Turgor kulit
: normal, kembali <2 detik
- Pembesaran abdomen
: tidak ada pembesaran
Genetalia
- Kebersihan
: bersih
- Keadaan kelamin luar
: normal
- Anus
: ada
Ekstremitas atas dan bawah
- Struktur
: normal, tidak ada kelainan
Kekuatan otot
bawah 4/
kiri bawah 4
- Trauma
: tidak ada
M. Kulit
- Kelembaban : lembab
- Warna
: kuning, derajat kramer =IV
- Lesi
: tidak ada
N. Refleks
- Rooting
: (+) ada, bayi mengikuti arah ujung
dot yang digoreskan
ke sudut bibir
- Menghisap
: (+), menghisap kuat, semua bagian dot
masuk ke mulut
bayi
- Menggenggam
: (+), menggenggam kuat, bayi
menggenggam jari
perawat yang diarahkan ke telapak tangan
bayi.
- Tonic neck
: (+),saat kepala bayi ditolehkan ke arah kiri,
lengan dan
tungkai ekstensi ke arah arah kiri juga.
- Moro
: (+), bayi kaget saat perawat menepuk
tangan dengan
tiba-tiba.
VI.
VII.
DATA PENUNJANG
A. Laboratorium
Darah Lengkap (DL)
1. Tanggal pemeriksaan: 13-03-2014
PEMERIKSAAN
HASIL
SATUAN
Hematologi
Hemoglobin (HGB)
Eritrosit (RBC)
Leukosit (WBC)
Hematokrit
Trombosit (PLT)
MCV
MCH
MCHC
RDW
PDW
MPV
P-LCR
PCT
Hitung Jenis
Eusinofil
Basofil
Neutrofil
Limfosit
Monosit
Lain-lain
Faal Hemostasis
PPT
Pasien
9,10
2,43
12,30
25,60
271
105,30
37,40
35,50
15,90
11,4
10,4
26,7
0,28
1,4
0,2
66,2
21,6
9,4
-
SATU
AN
NILAI RUJUKAN
DEWASA
NORMAL
g/dL
106/L
103/L
%
103/L
fL
pg
g/dL
%
fL
fL
%
%
11,4 15,1
4,0 5,0
4,7 11,3
38 42
142 424
80 93
27 31
32 36
11,5 14,5
9 13
7,2 11,1
15,0 25,0
0,150 0,400
%
%
%
%
%
04
01
51 67
25 33
25
13,50 detik
11,1 11,6
1,20
0,8 1,30
INR
APTT
38,50 detik
28,9 30,6
Pasien
Kesimpulan
PPT dan APTT dalam Batas Normal
Kimia Klinik
Faal Hati
Bilirubin Total
13,17 mg/dL < 1,0
Bilirubin Direk
0,76 mg/dL < 0,25
Bilirubin Indirek
12,41 mg/dL < 0,75
Albumin
3,62 g/dL
3,5 5,5
Metabolisme
Karbohidrat
Glukosa Darah
109 mg/dL < 200
Sewaktu
2. Tanggal pemeriksaan: 15-03-2014
PEMERIKSAAN
HASIL
SATU
NILAI RUJUKAN
SATUAN
AN
DEWASA
NORMAL
Hematologi
Hemoglobin (HGB)
6,90 g/dL
11,4 15,1
Eritrosit (RBC)
1,89 106/L 4,0 5,0
Leukosit (WBC)
7,37 103/L 4,7 11,3
Hematokrit
20,70 %
38 42
Trombosit (PLT)
214 103/L 142 424
MCV
109,50 fL
80 93
MCH
36,50 pg
27 31
MCHC
33,30 g/dL
32 36
RDW
16,20 %
11,5 14,5
PDW
9,9 fL
9 13
MPV
9,7 fL
7,2 11,1
P-LCR
21,7 %
15,0 25,0
PCT
0,21 %
0,150 0,400
Hitung Jenis
0,4 %
04
Eusinofil
0,3 %
01
Basofil
84,4
%
51 67
Neutrofil
9,5 %
25 33
Limfosit
5,4 %
25
Monosit
Lain-lain
Golongan Darah
A
Rhesus
Positif (+)
Coombs Test
1+
Kimia Klinik
Faal Hati
Bilirubin Total
19,92 mg/dL < 1,0
Bilirubin Direk
2,20 mg/dL < 0,25
Bilirubin Indirek
17,72 mg/dL < 0,75
SATU
AN
NILAI RUJUKAN
DEWASA
NORMAL
Hematologi
Hemoglobin (HGB)
8,20 g/dL
11,4 15,1
Eritrosit (RBC)
2,51 106/L 4,0 5,0
Leukosit (WBC)
15,58 103/L 4,7 11,3
Hematokrit
23,90 %
38 42
Trombosit (PLT)
75 103/L 142 424
MCV
95,20 fL
80 93
MCH
32,70 pg
27 31
MCHC
34,30 g/dL
32 36
RDW
20,30 %
11,5 14,5
PDW
19,3 fL
9 13
MPV
12,2 fL
7,2 11,1
P-LCR
40,8 %
15,0 25,0
PCT
0,09 %
0,150 0,400
Hitung Jenis
2,4 %
04
Eusinofil
0,4 %
01
Basofil
52,6 %
51 67
Neutrofil
28,7 %
25 33
Limfosit
15,9
%
25
Monosit
Lain-lain
Kimia Klinik
Faal Hati
Bilirubin Total
9,72 mg/dL < 1,0
Bilirubin Direk
0,61 mg/dL < 0,25
Bilirubin Indirek
9,11 mg/dL < 0,75
B. Terapi
Fototerapi sampai tersedia WB.
- IVFD CN 10%+Ca Gluconas 10% 3 cc+KCl 7,4% 3 cc (180
cc/24 jam).
- Aminosteril infuse (IV drip) 6 % 150 cc.
- Transfusi tukar double volume 480 cc WB.
Malang, 17 March 2014
Mahasiswa
Aprilia Puspita
Ningrum
ANALISA DATA
Ruang
: Perinatologi
Nama Pasien: Bayi Ny. H
Umur
: 6 hari
DATA PENUNJANG
DS : DO: Derajat kramer IV, kadar
bilirubin
total 19,92 mg/dL per
tanggal
15-3-2014.
DS : DO: kulit tampak kuning pada
wajah,
badan, tungkai, dan
lengan.
Kadar bilirubin total
dalam darah
tinggi= 19,92 mg/dL
DS : DO: Bayi sedang menjalani
terapi
sinar(fototerapi).
Suhu tubuh= 36,5OC
RR= 44 x/menit
Nadi= 130 x/menit.
DS : DO: Bayi sedang menjalani
terapi
sinar(fototerapi).
Suhu tubuh= 36,5OC
RR= 44 x/menit
Nadi= 130 x/menit.
No. Register : 1406132
MASALAH
Risiko kern
ikterus.
KEMUNGKINAN
PENYEBAB
Peningkatan kadar
bilirubin indirek yang
bersifat toksik
terhadap otak.
Gangguan
integritas kulit.
Peningkatan kadar
bilirubin indirek dalam
darah.
Risiko hipertermi.
Efek fototerapi
Risiko tinggi
cedera.
Efek fototerapi.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Ruang
: Perinatologi
Nama pasien
: Bayi Ny. H
Umur
: 6 hari
No. Register : 1406132
No
.
1
2
3
4
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Risiko kern ikterus b.d.
peningkatan kadar
bilirubin indirek yang
toksik terhadap otak.
Gangguan integritas kulit
b.d. peningkatan kadar
bilirubin dalam darah.
Risiko hipertermi b.d. efek
fototerapi.
Risiko tinggi cedera b.d.
efek fototerapi.
DITEMUKAN MASALAH
Tanggal
Paraf
MASALAH SELESAI
Tanggal
17/03/201
4
19/03/20
14
17/03/201
4
19/03/20
14
17/03/201
4
17/03/201
4
19/03/20
14
19/03/20
14
Paraf
No.D
X
1
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko kern
ikterus b.d.
peningkatan
kadar bilirubin
indirek yang
toksik
terhadap otak.
TUJUAN/KRITERIA
STANDART
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x24 jam,
diharapkan tanda-tanda
awal kern ikterus bisa
dipantau dan kern
ikterus dapat dicegah
secepatnya.
Kriteria Standart:
- Tidak ada tandatanda kern ikterus
(mata berputar,
letargi, epistotonus)
INTERVENSI
1. Observasi keadaan
umum dan tanda vital
3. Kolaborasi dengan
dokter bila ada tandatanda kern ikterus
RASIONAL
1. Mengetahui keadaan
umum dan tanda vital
sehingga dapat
dilakukan intervensi
yang tepat.
2. Mengetahui tanda
awal kern ikterus
sehingga kern ikterus
tidak terjadi dan dapat
diatasi secepatnya
3. Kern ikterus dapat
diatasi secepatnya
sehingga tidak
menimbulkan kematian
pada bayi.
TT
Tanggal
17/03/20
14
No.D
X
2
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Gangguan
integritas kulit
b.d.
Peningkatan
kadar bilirubin
indirek dalam
darah.
TUJUAN/KRITERIA
STANDART
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama
3x24 jam, keutuhan kulit
dapat dipertahankan dan
tidak terjadi kerusakan
kulit lebih lanjut.
Kriteria Standart:
- Kadar bilirubin dalam
darah dalam batas
normal (0,2 1
mg/dL).
- Kulit tidak berwarna
kuning/warna kuning
mulai hilang.
- Tidak timbul lecet
akibat penekanan
kulit terlalu lama.
INTERVENSI
1. Monitor warna dan
keadaan kulit tiap 4-8
jam.
2. Ubah posisi
terlentang, miring, atau
tengkurap tiap 2 jam.
3. Jaga personal hygiene
bayi.
4. Kolaborasi
pemeriksaan kadar
bilirubin indirek dan
direk.
RASIONAL
1. Warna kulit kuning
menuju jingga
menandakan
konsentrasi bilirubin
dalam darah tinggi.
2. Menghindari
penekanan kulit yang
terlalu lama, sehingga
mencegah terjadinya
lecet pada kulit.
3. Kulit yang bersih dan
lembab membantu
memberi rasa nyaman
dan menghindari kulit
bayi lecet.
4. Kadar bilirubin
merupakan indikator
berat ringannya
jaundice yang diderita
sehingga dapat
dilakukan intervensi
sesuai berat ringannya
jaundice.
TT
Tanggal
17/03/20
14
No.D
X
3
DIAGNOSA
KEPERAWATAN
Risiko
hipertermi b.d.
efek fototerapi.
TUJUAN/KRITERIA
STANDART
Setelah diberikan
asuhan keperawatan
selama 3x24 jam,
diharapkan tidak terjadi
hipertermi.
Kriteria standart:
- Suhu tubuh dalam
rentang normal
(36,5-37,5OC).
- Nadi dan respirasi
dalam batas normal
(nadi=120 160
x/menit, RR= 3550x/menit).
- Membran mukosa
lembab.
- Konjungtiva tidak
anemis.
INTERVENSI
1. Pantau kulit bayi dan
suhu bayi tiap 4 jam
sekali.
RASIONAL
1. Memantau kulit bayi
dan suhu bayi untuk
melihat adanya
peningkatan suhu
(hipertermi) sehingga
dapt dilakukan
intervensi yang tepat.
2. Peningkatan suhu
biasanya diikuti oleh
peningkatan nadi dan
respirasi.
3. Pengaruh suhu
lingkungan sangat besar
terhadap kestabilan
suhu bayi.
4. Mencegah kehilangan
panas berlebih akibat
fototerapi sehingga
tidak terjadi dehidrasi.
5. Antipiretik dapat
menurunkan suhu tubuh
sehingga tidak terjadi
hipertermi.
6. Mencegah kehilangan
TT
Date
17/03/20
14
DX
num
b
4
Nursing
diagnosis
High risk of
trauma r.t
phototherapy
effect.
Purpose/ standart
criteria
Having given for 3x24
hour nursing care, is not
expected to occur as a
result of injury
phototherapy.
Standard criteria:
- No blisters.
- There is no
conjunctivitis,
no damage to the
cornea.
- There is no trauma
genetalia.
- The pupil reflex (+).
- Elimination of urine
smoothly.
Intervention
Rational
2. Provide blinders
opaque.
2. Prevent possible
damage to the retina
and conjunctiva of high
intensity light.
3. Provide stimulation to
the baby so it does not
decrease the perception.
4. Installation / shift
blinders that may cause
irritation, corneal
abrasion, and
conjunctivitis ..
5. Prevents light-induced
damage to the genitals /
heat.
TT
CATATAN KEPERAWATAN
Ruang
: Perinatologi
Nama pasien
: Bayi Ny. H
Umur
: 6 hari
No. Register : 1406132
Tanggal
17/03/20
14
No.D
X.
Kep.
2
Jam
Tindakan
Keperawatan
07.2
5
Menyeka bayi,
mengganti pempers,
memantau warna
kulit.
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
1,2,3
08.0
0
08.0
0
08.0
5
Mengubah posisi
bayi menjadi miring.
Memantau keadaan
mata, penutup mata,
dan alat kelamin.
08.1
0
09.0
0
10.0
0
1,2,3
12.0
0
Mengobservasi
tanda awal kern
ikterus.
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
Mengubah posisi
bayi menjadi
tengkurap.
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
12.0
0
12.0
0
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
Mengubah posisi
bayi menjadi
terlentang.
Hasil
Kulit bersih, tidak
ada lecet, warna
kulit kuning.
suhu= 36,6OC,
nadi= 138 x/menit,
RR= 45 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna
kuning.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Tidak ada cedera
pada mata dan
genetalia, refleks
pupil mata (+),
BAK (+).
Tidak ada letargi,
epistotonus, mata
berputar.
Minum susu
formula 15 cc,
tidak tumpah.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
suhu= 36,4OC,
nadi= 136 x/menit,
RR= 44 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna
kuning.
Minum susu
formula 15 cc,
tidak tumpah.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Paraf
Tanggal
18/03/20
14
No.D
X.
Kep.
2
Jam
Tindakan
Keperawatan
07.2
5
Menyeka bayi,
mengganti pempers,
memantau warna
kulit.
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
1,2,3
08.0
0
08.0
0
08.0
5
Mengubah posisi
bayi menjadi miring.
Memantau keadaan
mata dan alat
kelamin.
08.1
0
09.0
0
Mengobservasi
tanda awal kern
ikterus.
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
10.0
0
11.3
0
1,2,3
12.1
0
14.0
0
Mengubah posisi
bayi menjadi
tengkurap.
Memberikan bayi
pada ibu untuk
diteteki.
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
Mengubah posisi
bayi menjadi
terlentang.
Hasil
Kulit bersih, tidak
ada lecet, warna
kulit agak kuning.
suhu= 36,9OC,
nadi= 148 x/menit,
RR= 48 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna agak
kuning.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Tidak ada cedera
pada mata dan
genetalia, refleks
pupil mata (+), BAK
(+).
Tidak ada letargi,
epistotonus, dan
mata berputar.
Minum susu
formula
55 60 cc, tidak
tumpah.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Minum ASI mau,
refleks hisap kuat.
suhu= 36,5OC,
nadi= 140 x/menit,
RR= 46 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna agak
kuning.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Paraf
Tanggal
19/03/20
14
No.D
X.
Kep.
2
Jam
Tindakan
Keperawatan
21.0
0
Melakukan
pemeriksaan kadar
bilirubin.
Menyeka bayi,
mengganti pempers,
memantau warna
kulit.
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
21.0
0
21.1
5
1,2,3
21.3
0
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
21.3
0
21.4
5
Mengubah posisi
bayi menjadi miring.
Memantau keadaan
mata dan alat
kelamin.
21.5
0
00.0
0
Mengobservasi
tanda awal kern
ikterus.
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
1,2,3
00.0
0
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
Hasil
Bilirubin total=
9,72 mg/dL.
Kulit bersih, tidak
ada lecet, warna
kulit agak kuning.
Minum susu
formula
55 60 cc, tidak
tumpah.
suhu= 37,0OC,
nadi= 150 x/menit,
RR= 50 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna agak
kuning.
Tidak ada lecet dan
iritasi pada kulit.
Tidak ada cedera
pada mata dan
genetalia, refleks
pupil mata (+),
BAK (+).
Tidak ada letargi,
epistotonus, mata
berputar.
Minum susu
formula
55 60 cc, tidak
tumpah.
suhu= 36,8OC,
nadi= 148 x/menit,
RR= 47 x/menit,
kulit lembab,
bersih, warna agak
kuning.
Paraf
00.0
0
02.0
0
03.0
0
1,2,3
04.0
0
Mengobservasi TTV
dan keadaan kulit
bayi.
04.0
0
06.0
0
Mengubah posisi
bayi menjadi miring.
Mengubah posisi
bayi menjadi
terlentang.
Mengubah posisi
bayi menjadi
tengkurap.
Mengubah posisi
bayi menjadi
terlentang.
Memberikan susu
formula sesuai
anjuran dokter.
EVALUASI FORMATIF
Room
: Perinatologi
Name
: Bayi Ny. H
Age
: 6 days
Register number: 1406132
DX
Date : 17 march 2014
numb
1
S: O: Eye rotating (-), lethargy (-),
epistotonus (-), temperature
= 36.4oC
pulse = 136 x / min, RR = 44
x / min.
A: The problem is partially
resolved
Q: Continue intervention.
2
S:O: Yellow skin, levels
total bilirubin 19.92 mg / dL,
No blisters and irritation to the
skin.
A: The problem partially resolved
Q: Continue intervention.
3
C,
DX
numb
4
temperature =
36.5oC,
pulse = 140 x / min, RR = 46 x /
min.
A: The problem partially resolved
Q: Continue intervention.
EVALUASI SUMATIF
Ruang
: Perinatologi
Nama pasien
: Bayi Ny.
Umur
: 8 hari
No. Register : 1406132
Tanggal
Diagnosa
Keperawatan
19/03/20 1. Risiko kern
14
ikterus b.d.
peningkatan
kadar
bilirubin
indirek yang
toksik
terhadap
otak.
Tanggal
19/03/20
14
Tanggal
19/03/20
14
Tanggal
19/03/20
14
Diagnosa
Keperawatan
2. Gangguan
integritas
kulit b.d.
Peningkatan
kadar
bilirubin
indirek
dalam
darah.
Diagnosa
Keperawatan
3. Risiko
hipertermi
b.d. efek
fototerapi.
Diagnosa
Keperawatan
4. Risiko tinggi
cedera b.d.
efek
fototerapi.
Evaluasi Keperawatan
Para
f
Evaluasi Keperawatan
Para
f
Para
f
Para
f
(+),
BAK (+).