Pembimbing :
Dr. Santo Pranowo, Sp.THT-KL
Disusun Oleh :
Septian Dwi Chandra
(11.2016.024)
KEPANITERAAN KLINIK
ILMU PENYAKIT TELINGA HIDUNG TENGGOROK KEPALA LEHER
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA
PERIODE 5 DESEMBER 2016 7 JANUARI 2017
RUMAH SAKIT MARDI RAHAYU KUDUS
2016
LAPORAN KASUS
Kepaniteraan Klinik Ilmu Penyakit Telinga Hidung Tenggorok Kepala Leher
: Tn. MUN
: 25 tahun
: Buruh
: Hadipolo, Jekulo, Kudus
Agama
: Islam
Jenis kelamin
: Laki-laki
Status pernikahan : Belum menikah
Nomor RM
: 220XXX
dan pendengaran berkurang. Keluhan keluar cairan dari telinga kiri ini sudah
Keadaan Umum
Kesadaran
Tanda Vital
Tekanan Darah
Nadi
Frekuensi Napas
Suhu
: 120/80 mmHg
: 82x / menit
: 20x / menit
: 36,5 oC
Status Lokalis
Telinga
Bagian
Auricula
Dekstra
Sinistra
Bentuk normal, benjolan (-), nyeri Bentuk normal, benjolan (-), nyeri
tekan (-), radang (-)
Preauricula
Retroauricula
Mastoid
Canalis
auditorius Discharge
externus
(-),
serumen
hiperemis (-), oedem (-), corpus serumen (-), hiperemis (-), oedem
Membrane timpani :
alienum (-)
Perforasi (-)
Cone of light
Warna
Bentuk
seperti mutiara
Putih
keabu-abuan
Cekung
Pemeriksaan rutin umum telinga :
Scwabach test :
AD = Sama dengan pemeriksa
AS = Memanjang (+)
Hidung
Pemeriksaan rutin umum hidung
Bentuk
Sekret cavum nasi
Mukosa cavum nasi
Konka media
Dekstra
Sinistra
Normal
Mukoserous
Mukoserous
Merah muda, pembesaran (-)
Merah muda, pembesaran (-)
Mukosa warna merah muda,
Mukosa warna merah muda,
Konka inferior
Pembesaran (-)
Mukosa warna merah muda,
Pembesaran (-)
Mukosa warna merah muda,
Pembesaran (-)
Pembesaran (-)
3
Meatus media
Meatus inferior
Septum
Massa
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Deviasi (-)
Tumor (-)
Pemeriksaan rutin khusus hidung : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
Tenggorok
Dekstra
T1
Rata
Tidak melebar
(-)
Merah muda
(+)
Abses (-)
Abses (-)
Sinistra
T1
Rata
Tidak melebar
(-)
Merah muda
(+)
Abses (-)
Abses (-)
o Pemeriksaan rutin khusus tenggorok : Tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
X-Foto mastoid
Audiometri
Pemeriksaan darah rutin
Kultur sensitifitas ( bila perlu )
IV. RESUME
4
Pemeriksaan subyektif
o Keluhan utama
: Otore AS
: ISPA (+)
: ISPA (+)
: Cukup
Pemeriksaan Obyektif
o Status presens
: Dalam batas normal
o Pemeriksaan rutin umum kepala dan leher : Dalam batas normal
o Pemeriksaan rutin umum telinga :
AS :
CAE: discharge mukopurulen (+)
Membran timpani perforasi sentral bulat, tepi rata dan menebal.
Reflek cahaya (-), warna doff.
AD: Dalam batas normal
o Pemeriksaan rutin khusus telinga :
Reservoit test : AD (-), AS (-)
Kesan : Tidak ada tanda mastoiditis (kemungkinan bukan
V. DIAGNOSIS BANDING
1. OMSK tipe benigna AS
2. OMSK tipe maligna AS
VI. DIAGNOSIS SEMENTARA
OMSK tipe benigna AS
VII. DIAGNOSIS PASTI
Belum ada
VIII. PROGNOSA
Dubia ad Bonam.
IX. PENATALAKSANAAN
1. Toilet CAE AS
2. Medikamentosa :
- Antibiotik (sistemik dan lokal)
- Antiinflamasi (sistemik dan lokal)
- Analgetik
3. Operatif (bila perlu)
- Timpanoplasty
XI. KOMPLIKASI
a. Intratemporal :
- Mastoiditis
- Labirinitis
- Abses retroaurikula
- Paresis nervus fasialis (N.VII)
b. Intrakranial :
- Meningitis
- Enchepalitis
- Abses otak
c. Sistemik :
- Sepsis
6