ADENOTONSILITIS KRONIS
Pembimbing :
Dr. Tris Sudyartono, SpTHT-KL
Disusun Oleh :
Ega Destyarini Andari
(112015126)
IDENTITAS
Agama
: Islam
Usia
Pendidikan
: SD
Pekerjaan
: Pelajar
Alamat
No. RM
:180xxx
: 6 tahun
: Megawon , Kudus
A. PEMERIKSAAN SUBYEKTIF
Diambil secara Auto dan alloanamnesis pada hari Jumat, 27 Mei 2016 pukul 14.10 WIB di
Poliklinik THT Rumah Sakit Mardi Rahayu.
Keluhan Utama : Sering menelan
Riwayat Penyakit Sekarang:
OS datang dengan keluhan sering nyeri menelan yang dirasakan sekitar 2 tahun dengan
kekambuhan 5-6 kali dalam setahun. Keluhan disertai demam, batuk, pilek yang hilang timbul.
Nyeri menelan semakin berat saat os mengkonsumsi makanan padat dan minum dingin.
Sebelumnya os sudah sering berobat ke dokter untuk menangani keluhan nyeri menelan tapi hanya
memberikan kesembuhan sementara.
Ibu os mengatakan os kurang nafsu makan, mudah mengantuk, dan mengorok saat tidur namun
tidak pernah henti nafas. Saat ini, os sedang tidak demam, batuk, maupun pilek.
Keluhan suara serak, nyeri telinga, telinga berdengung, telinga keluar cairan, pendengaran
menurun, mimisan, dan penciuman menurun disangkal.
RiwayatPenyakitDahulu:
-
RiwayatISPAberulangdiakui
Riwayatasmadisangkal
Riwayatalergidisangkal
Riwayatdiabetesmelitusdisangkal
Riwayathipertensidisangkal
RiwayatPenyakitKeluarga:
-
RiwayatISPAdisangkal
Riwayatasmadisangkal
Riwayatalergidisangkal
Riwayatdiabetesmelitusdisangkal
Riwayathipertensidisangkal
Riwayatpenyakityangserupapadakeluargadisangkal
PEMERIKSAAN OBJEKTIF
Status Presens
Keadaan Umum
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Nadi
: 78 x / menit
Frekuensi Napas
: 20 x / menit
Suhu
: 36,5oC
Status Lokalis
Telinga
o Pemeriksaan rutin umum telinga
Bagian
Auricula
Preauricula
Retroauricula
Mastoid
Dextra
Bentuk normal, benjolan (-),
Sinistra
Bentuk normal, benjolan (-),
abses (-)
Nyeri tekan (-), oedem (-)
Nyeri tekan (-), oedem (-)
abses (-)
Nyeri tekan (-),oedem (-)
Nyeri tekan (-),oedem (-)
3
Canalis auditorius
externus
(-)
(-)
seperti mutiara
Cekung
Membran timpani
-Perforasi
- Cone of light
- Warna
- Bentuk
Pemeriksaan rutin khusus telinga : tidak dilakukan karena tidak ada indikasi
Hidung
Pemeriksaan rutin
umum hidung
Bentuk
Sekret
Konka media
Konka inferior
Meatus media
Meatus inferior
Septum
Massa
Dextra
Sinistra
Normal
Mukoserous
Merah muda
Pembesaran (-)
Merah muda,
Mukoserous
Merah muda
Pembesaran (-)
Merah muda
Pembesaran
(+)
Pembesaran (+)
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Merah muda
Deviasi (-)
(-)
Tenggorok
o Pemeriksaan rutin umum tenggorok
4
~
~
~
~
~
~
~
~
Orofaring
Oral
Mukosa bukal
Ginggiva
Gigi geligi
Lidah 2/3 anterior
Palatum durum
Palatum molle
Tonsil
Ukuran
Permukaan
Kripta
Detritus
Warna
Fixative
Peritonsil
Pilar Anterior
Dextra
T2
Tidak rata
Melebar
(-)
Merah muda
(-)
Abses (-)
Kemerahan
Sinistra
T2
Tidak rata
Melebar
(-)
Merah muda
(-)
Abses (-)
Kemerahan
~ Dinding posterior orofaring : merah muda, post nasal drip (-), granulasi (+)
III.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. X-foto Soft Tissue nasofaring
2. Laboratorium darah rutin (Hb, Ht, Leukosit, Trombosit, CT, BT)
3. Swab mukosa dinding posterior orofaring dan uji sensitivitas kuman (bila perlu)
IV.
RESUME
- Pemeriksaan Subyektif
Keluhan utama: Odinofagia residif
Riwayat Penyakit Sekarang:
Episode akut (-)
Residivitas: > 2 tahun 1 tahun > 6 kali. cough (+) febris (+) rhinorrhea (+)
Gejala gejala lain : malaise (+), snoring (+)
Eliminasi DD
: Otalgia (-), otorrhea (-), hoarseness (-), epistaksis (-)
Eliminasi komplikasi : Odinofagi (-), disfonia (-)
Pemeriksaan Obyektif
Status Presens
Dalam batas normal
Pemeriksaan Rutin Umum Kepala Leher
Pembesaran kelenjar submandibula dekstra dan sinistra palpable, nyeri tekan (-)
Pemeriksaan Rutin Umum Telinga
Dalam batas normal
Pemeriksaan Rutin Umum Hidung
Pembesaran konka inferior dekstra dan sinistra
Pemeriksaan Rutin Khusus Hidung
Tes pengembunan : Terdapat obstruksi parsial simetris cavum nasi dekstra dan sinistra
Tes aplikasi efedrin HCl 1%: hipertrofi konka inferior dekstra dan sinistra
Tes palatal phenomenon : (+) Tidak terdapat massa yang signifikan menghambat pergerakan
palatum mole
Pemeriksaan Rutin Umum Tenggorok
Tonsil T2-T2, kripta tonsil melebar, pilar anterior kemerahan
Pemeriksaan Rutin Khusus Tenggorok
Palpasi adenoid: adenoid palpable, kesan hipertrofi adenoid
V.
DIAGNOSIS BANDING
1. Adenotonsilitis kronis
2. Tonsilitis kronis
3. Tonsilofaringitis
VI.
DIAGNOSIS SEMENTARA
Adenotonsilitis kronis
VII.
DIAGNOSIS PASTI
Belum dapat dipastikan
VIII. PROGNOSA
Dubia ad Bonam.
6
IX.
PENATALAKSANAAN
Operatif: Adenotonsilektomi
Medika mentosa post-operatif
1. Antibiotik
2. Antiinflamasi
3. Simptomatik (analgetik, antipiretik)
III.
Suportif
1. Tirah baring
2. Perbanyak minum
3. Diet cair hingga lunak secara bertahap
4. Hindari makanan dan minuman yang mengiritasi tenggorok
5. Menjaga higienitas mulut dengan menyikat gigi secara teratur dan menggunakan obat
I.
II.
X.
kumur antiseptik
KOMPLIKASI
1. Komplikasi lokal
Abses peritonsil
Oklusi tuba kronis: OMA, OMSK
Faringitis, laryngitis, rhinitis kronik, sinusitis paranasal
2. Komplikasi sistemik